#KartiniIndonesia : Perempuan Tangguh Di Garda Terdepan, Bekerja dengan Sepenuh Hati
By Team Amartha Blog - 21 Apr 2020 - 3 min membaca
Menjadi perempuan bukanlah hal yang mudah. Banyak masyarakat Indonesia yang masih menganggap bahwa pekerjaan wanita hanya mengurus rumah tangga. Tapi kenyataannya, banyak perempuan di Indonesia memiliki jenjang karir dan profesi yang penting di masyarakat. Halnya untuk di desa, memiliki profesi sebagai Kepala Puskesmas merupakan profesi yang luar biasa.
Kami berkesempatan untuk berbicara dengan dr. Pratiti Wiji Lestari yang akrab dipanggil Dokter Titi. Beliau merupakan seorang Ibu dari empat anak dan Kepala UPTD Puskesmas Jeruk Legi 1, Cilacap yang memiliki semangat dan harapan untuk masyarakat di desa.
Dokter Titi, boleh jelaskan bagaimana situasi saat ini serta upaya apa yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di daerah Anda?
“Kami sedang menghadapi pandemi yang besar dan mematikan. Masyarakat sering menganggap bahwa tenaga medis adalah “garda terdepan” untuk penanganan Covid19. Padahal bukan lho! Garda Terdepan dalam situasi ini adalah masyarakatnya itu sendiri. Medis dan paramedis justru garda terakhir. Upaya-upaya yang kami sudah lakukan tentunya, Alhamdulillah tidak sendiri. Kami menerima dukungan dari pemerintah serta lintas sektoral kecamatan. Semua dapat terkoordinir dengan baik melalui Gugusan Covid-19.”
Seperti yang kita ketahui, saat ini kondisi tenaga medis sedang kekurangan APD bagaimana situasi di Puskesmas Jeruk Legi?
Kami sebagai Puskesmas tentunya memiliki APD yang terbatas, karena jumlah pasien pun bertambah. Untungnya kami menerima bantuan dan sumbangan APD. Amartha merupakan salah satu penyalur donasi pertama dan memberikan APD yang lengkap (Sarung Tangan Medis, Baju Medis, Masker Sensi, Masker N95, Hand Sanitizer dan Sepatu Boots). Juga banyak sumbangan dari pihak lain. Namun untuk masker, memang kami masih kekurangan karena itu merupakan APD yang paling sering digunakan.
Lalu, apa harapan Dokter untuk masyarakat Indonesia dalam situasi yang sulit ini?
“Harapan saya yang pasti, semoga wabah ini segera berakhir. Untuk masyarakat dari saya adalah agar mereka manut (nurut) kepada anjuran pemerintah. Anjurannya sangat sederhana, yang pertama stay at home. Jika kami tenaga medis, diberikan kesempatan untuk dirumah kami juga akan melakukan itu. Tetapi, saat ini kami harus berjaga untuk keselamatan banyak orang.
Yang kedua, jika terpaksa keluar rumah gunakan lah masker untuk menghindari penularan. Sebab jika anjuran ini tidak dipatuhi, maka akibatnya akan meluas. Tidak hanya dalam kesehatan tapi juga akan berimbas kepada perekonomian negara. Maka dari itu, kita harus bersama-sama mencegah penyebaran ini dengan mengikuti anjuran yang telah diberikan.”
Puskesmas Jeruk Legi 1 merupakan salah satu dari tiga puluh puskesmas di pulau Jawa yang diberikan donasi #DesaLawanCorona. Beliau menambahkan apresiasinya terhadap donasi yang diterima, “ Kami tenaga medis Puskesmas Jeruk Legi, mengucapkan apresiasi kepada Amartha akan aksi nyata kepeduliannya dalam donasi APD untuk mencegah penyebaran Covid-19 di desa. Semoga kebaikan yang diberikan oleh Amartha akan dibalas dengan kebaikan yang lain.” ujarnya (17/04)
Terimakasih kepada Dokter Titi, engkau adalah Kartini Indonesia. Perempuan tangguh yang berani berada di garda terdepan dan bekerja sepenuh hati untuk keselamatan masyarakat. #KariniIndonesia.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG