Ikut Fintech, Nurhani Sukses Kembangkan Usaha Bakso hingga Keripik Singkong Miliknya
By Team Amartha Blog - 8 May 2017 - 3 min membaca
Nurhani (45 tahun), wanita paruh baya dengan 3 orang anak ini memiliki sebuah usaha kecil yaitu berdagang bakso tusuk dan aneka es di rumahnya. Penghasilannya tidak begitu besar, hanya 2 juta per bulan, yang ia pakai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta suami serta ketiga anaknya. Sang suami sendiri adalah seorang satpam yang bekerja di salah satu komplek perumahan di Kabupaten Bogor.
Setiap pagi, tubuh sehatnya seakan memberikan semangat dan kekuatan tersendiri baginya untuk terus bekerja, karena selain berjualan ternyata Nurhani juga merupakan seorang petani. Ia mengolah kebun miliknya dengan menanam singkong dan aneka tanaman palawija lainnya.
Biasanya, Nurhani dan suami menanam tanaman singkong, ketela dan juga talas. Ketika panen, mereka akan langsung menjualnya ke pasar. Hasil yang mereka dapatkan dari menjual aneka palawija tersebut, ternyata tidak seberapa, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari – hari saja. Lantas suatu hari, terpikirlah ide usaha rumahan, yang akhirnya membuat hidup keluarga Nurhani semakin sejahtera.
Cerdas Membaca Peluang, Kembangkan Usaha Keripik
Kesempatan besar akhirnya datang, berawal dari keinginanya untuk semakin mengembangkan usaha, Nurhani pun mantap bergabung bersama Amartha, untuk memperoleh pembiayaan modal usaha. Di tahun pertama Nurhani bergabung menjadi mitra Amartha, ia memperoleh pembiayaan sebesar 3 juta rupiah.
Modal tersebut ia gunakan untuk memulai membuat usaha keripik singkong. Nurhani memulai meracik singkong mentah untuk dijadikan keripik yang renyah dan enak. Kala itu, ia membutuhkan beberapa kali percobaan untuk menemukan rasa keripik singkong yang gurih dan pas di lidah kebanyakan orang.
Dalam memulai usaha keripik singkong ini, Nurhani dibantu oleh sang suami, suami Nurhani biasanya turut membantunya untuk menjual keripik singkong buatannya ke warung – warung makanan dan jajanan, selain itu suami Nurhani juga membantu menyiapkan bahan baku yaitu singkong yang ditanam di kebun milik mereka.
“Saya kepikiran bikin keripik singkong saja, dari pada jual mentah dihargai murah, kalo keripik singkong biasanya bisa dibeli kiloan dan harganya lumayan, makanya saya gabung Amartha supaya ada modal buat usaha keripik singkong, Alhamdulilah kemarin sudah dapat 3 juta untuk modal.” Tutur Nurhani.
Rupanya dari usaha inilah, akhirnya Nurhani berhasil memproduksi dan memasarkan keripik singkong buatannya ke warung jajanan sekitar rumahnya, bahkan Nurhani pun sudah memiliki beberapa pelanggan tetap yang setia menjadi distributor kripik buatannya. Usaha keripik singkong Nurhani dalam sehari mampu meraup omzet sebesar 300 ribu rupiah, hal ini berarti dalam sebulan ia mendapatkan omzet hingga 9 juta rupiah.
“Ya saya bersyukur sekali, kalau dijual mentah kan paling sekarung itu 25 sampai 30 ribu, sekarang dijadiin kripik bisa dapet untung yang lebih banyak” Ujar Nurhani dengan senyum mengembang di pipinya.
Omzet tersebut belum termasuk hasil dagang bakso tusuk dan aneka es yang juga ia tekuni. Usaha Nurhani yang sedang berkembang itupun, tak lantas membuat Nurhani berpuas diri. Nurhani masih terus menyempatkan diri mencari pasar-pasar baru termasuk terus menjalin kerjasama-kerjasama baru dengan pedagang makanan kecil lain di sekitaran tempat ia tinggal, agar kripik buatanya makin dikenal dan diburu orang.
Ingin Tuntas Sekolahkan Anak
Motivasi terbesar Nurhani untuk gigih menekuni kedua usahanya adalah adanya keinginan untuk tuntas menyekolahkan anak – anaknya hingga ke bangku perkuliahan. Dari hasil berjualan keripik singkong dan bakso tusuk serta aneka es, Nurhani bisa mulai menyisihkan sebagian penghasilannya untuk mengisi tabungan pendidikan anak – anaknya kelak.
“Saya dari dulu ingin sekali, punya tabungan untuk anak – anak nanti kuliah, semakin lama biayanya makin besar, kalau tidak nabung dari sekarang rasanya gak tenang, sekarang alhamdulilah sudah ada tabungan untuk anak – anak nanti kuliah.” Ucap Nurhani.
Selain menyisihkan penghasilannya untuk ditabung, Nurhani juga menggunakan penghasilannya dari berdagang untuk merenovasi warungnya agar lebih luas dan lebih nyaman.
“Seneng rasanya, saya sekarang bisa lebarin warung, dulu warungnya kecil, sempit, sekarang sudah dibongkar dan lebih dilebarkan., saya berharap bisa gabung Amartha terus, supaya usaha saya makin maju, bisa tambah modal buat gedein usaha lagi” Ucap Nurhani seraya menunjukan warungnya.
Nurhani berharap usaha keripik singkongnya bisa segera memiliki merek dagang sendiri dan dapat menjadi salah satu oleh – oleh lokal daerahnya, yang dipasarkan melalui toko oleh – oleh di daerahnya.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG