icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Mitra / Cerita Mitra / Langkah Kecil Anne Membangun Desa Melalui Pendidikan Dini
icon-lang
icon-lang

Langkah Kecil Anne Membangun Desa Melalui Pendidikan Dini

By Team Amartha Blog - 2 Dec 2020 - 3 min membaca

Menurut Stanley, definisi kohesi sosial adalah kesediaan anggota masyarakat untuk bekerja sama satu sama lain untuk bertahan hidup dan menuju kesejahteraan. Maksud dari kesediaan untuk bekerja sama adalah sebagai karakter bersama di antara anggota masyarakat karena kesempatan yang wajar untuk mewujudkan tujuan mereka dan kesediaan untuk berbagi hasil usaha mereka secara adil.

Kohesi sosial ini penting dilakukan karena dapat berkontribusi pada pembangunan sosial dan kemakmuran ekonomi masyarakat. Aspek yang membentuknya adalah modal sosial, kepuasan hidup, dan perilaku sosial. Dan ketiga aspek tersebut sedang diterapkan oleh Anne Siti Nurhasanah, Mitra Usaha Amartha.

Anne bergabung dengan Amartha sejak 3 tahun lalu. Usaha yang dijalani bersama sang suami adalah usaha jual beli kayu. Saat diwawancarai, ia malu-malu mengungkap pendapatannya yang menyentuh angka rata-rata menyentuh puluhan juta per bulan. Sebagai ketua anggota dari Majelis Butul Gang di Pacet, ia mengajak para anggotanya untuk melakukan kegiatan lain.

Ia melihat minimnya akses pendidikan bagi anak-anak usia dini di lingkungannya tinggal. Bersama belasan ibu lainnya, Anne mengajukan untuk membuat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 

Melansir situs kemendikbud.go.id, PAUD adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 

“Di sini anak-anaknya belum bisa baca, belum bisa menulis tapi sudah langsung masuk SD. Terus pandangan ibu-ibu di sini kalau masuk TK tuh mahal gitu ya, tapi kalau PAUD mah bisa aja masuk ke PAUD saya,” ujarnya.

PAUD yang didirikan atas inisiatif organisasi sosial di sekitarnya tahun ini menerima 26 siswa. PAUD ini masih menempel dengan Masjid. Fasilitas yang ada seputar ape dalam atau alat-alat pembelajaran dalam kelas. Adapun biaya yang dipatok hanya Rp25.000 saja yang mana harga ini sangat terjangkau bagi para keluarga di desa.

“Jadi ibu ingin sekitar kita ibu-ibunya bisa usaha, anak-anaknya tercapai pendidikannya. Ya kan dulu mah yang namanya taman kanak-kanak di kampung mah ah mewah gitu ya tapi kalau mereka bisa usaha terus jalan usahanya kan yang namanya pendidikan kan kecil gitu (biaya PAUD-red). Jadi ada nilai plus-nya.” jelasnya.

Sehari-hari, Ibu tiga anak ini memiliki aktivitas yang cukup padat. Meski demikian ia senang melakukannya karena ada nilai atau manfaat yang dirasakan oleh lingkungannya. Mulai dari menjadi ketua anggota Majelis Amartha, pemilik yayasan PAUD, hingga organisasi sosial lainnya. 

“Organisasi yang dipegang itu keagamaan dan sosial. Jadi proyek yang saya lakukan, selain dari pendidikan, sosial juga masuk, sama kesejahteraan kita, dari segi ekonominya masyarakat kita bantu. Jadi terhubung semua.” 

Tags:

Artikel Terkait

Amartha Mencari 30 Ibu Mitra Terbaik! Cek Panduan Pemilihan Ibu Mitra Di sini

Cerita Mitra

Equity vs Equality untuk Perempuan. Mana Lebih Baik?

Cerita Mitra

Nikmat Otak-otak Bandeng Yang Mampu Raih Jutaan Tiap Bulan!

Cerita Mitra

Anyaman Rotan, Kreasi Hidup Ibu Luluk Mampu Hasilkan Jutaan

Cerita Mitra

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png