Melegenda! Begini Sejarah Warteg dan Perkembangannya
By Team Amartha Blog - 13 Mar 2023 - 3 min membaca
Warteg atau Warung Tegal merupakan tempat makan yang telah menjadi bagian hidup masyarakat. Harga bersahabat serta menu bervariasi sudah dapat membuat kita kenyang. Namun, apakah kamu pernah terbesit, sebenarnya seperti apa sejarah warteg, mengapa warung makan ini tersebar dimanapun?
Bahkan, hingga sekarang warteg sudah berkembang menjadi warteg kekinian. Penasaran seperti apa sejarah warung makan ini yang sebenarnya?
Sejarah Warteg
Pada dasarnya, cukup banyak versi mengenai sejarah dari warteg. Tetapi, sebuah versi popular menyebut bila warteg mulai ditemukan di tahun 1950 hingga 1960-an. Pada masa tersebut, Soekarno mencanangkan untuk melakukan pembangunan besar-besaran di daerah Ibukota Jakarta.
Salah satunya adalah proyek mercusuar. Pembangunan tersebut memerlukan begitu banyak tenaga kasar. Kemudian banyak orang Jawa yang akhirnya merantau ke Jakarta menjadi kuli bangunan.
Seperti yang kita ketahui, warteg berasal dari daerah Tegal. Ketika pembangunan besar-besaran terjadi di Jakarta, muncul tokoh dengan nama Mbah Bergas, ia yang pertama kali memprovokasi warga dari Tegal, terutama dari Desa Krandon, Desa Sidapurna, dan Desa Sidokaton untuk pergi ke Jakarta.
Adanya fenomena migrasi ini akhirnya dimanfaatkan oleh warga Tegal dengan cara membawa istri serta anak mereka untuk menjual nasi ponggal yang murah untuk makan para pekerja bangunan. Semakin lama kepopuleran rumah makan warteg semakin bertambah.
Dari awalnya yang hanya berjualan keliling, mereka akhirnya mendirikan warung 3x3 meter dekat dengan lokasi proyek, serta menu beragam dan disukai warga Jakarta. Semakin lama, fenomena ini menjadi semakin berkembang sampai di seluruh penjuru Indonesia.
Sampai sekarang, warteg terkenal sebagai sebuah UMKM yang berjasa untuk memberi asupan makanan yang layak pada karyawan, mahasiswa, buruh dan berbagai lapisan masyarakat.
Baca Juga: Untung Melimpah! Segini Modal Usaha Warteg Modern
Perkembangan Sejarah Warung Tegal
Tentu saja sejarah warteg ini tidak hanya sampai disitu saja, karena sekarang ini nyatanya warteg ini mulai berkembang menjadi warteg kekinian. Sebenarnya, apa hal yang membedakan warteg konvensional dahulu dengan warteg kekinian saat ini?
Menu
Bila melihat perkembangan warteg, menu warteg konvensional terkesan itu-itu saja seperti telur dadar, ayam goreng, sambel goreng, oseng-oseng tumisan dan yang lainnya. sedangkan, warteg kekinian memiliki menu yang lebih beragam.
Menu masakan yang disediakan seperti tumis kangkung, tumis labu, pare, buncis, mie goreng, ati ampela, tahu special, empal, paru, ayam goreng tepung, sate-satean dan yang lainnya. bahkan, terdapat warteg yang memiliki menu ayam dengan bumbu rempah dan menggunakan srundeng.
Fasilitas
Selain masalah menu, perbedaan warteg konvensional dan kekinian juga ada pada fasilitas yang disediakan. Warteg konvensional umumnya hanya memiliki fasilitas seperti kursi makan, dan kipas angin. Selain itu kebersihan tempat makan juga tidak begitu diperhatikan.
Sedangkan, warteg kekinian memiliki fasilitas yang sangat lengkap seperti ruangan ber AC, sehingga pembeli lebih nyaman layaknya di rumah sendiri. Selain itu fasilitas yang tidak boleh ketinggalan seperti WiFi. Bahkan, sejumlah warteg kekinian juga menyediakan spot instagramable sehingga dapat digunakan untuk berfoto para pengunjung.
Melihat sejarah warteg, apakah kamu juga ingin ikut serta untuk mengembangkan bisnis ini?
Namun, bila kamu belum memiliki rencana membangun bisnis warteg sendiri, kamu dapat menginvestasika dana yang kamu miliki untuk mendukung bisnis warteg dan bisnis UMKM lainnya di seluruh pelosok Indonesia melalui microfinance marketplace Amartha. Setiap dana yang kamu investasikan bahkan bisa memperoleh imbal hasil keuntungan hingga 15% flat per tahun! Tertarik untuk investasi?
Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG