Rusia dan Inggris sudah mengumumkan bahwa negara mereka saat ini masuk ke dalam jurang resesi. Keduanya sedang mengalami inflasi yang cukup tinggi. Ditambah Inggris mengalami krisis energi. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Mampukah Indonesia bebas resesi? 

Mengenal Apa Itu Resesi

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan resesi? Resesi adalah melemahnya kondisi ekonomi suatu negara selama dua kuartal berturut-turut. Aktivitas perdagangan di tengah masyarakat juga nampak lesu. 

Masyarakat Indonesia juga sempat khawatir dengan resesi. Presiden pernah menyampaikan ancaman resesi global amat nyata dan bisa membuat Indonesia “gelap”. Meski begitu sebagian warga Indonesia termasuk yang ada di pemerintahan dan para pengusaha masih optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. 

Penyebab perekonomian dunia melemah adalah pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina. Krisis energi, krisis pangan, dan keamanan dunia jadi terganggu. Dampaknya juga terasa sampai ke Indonesia. Di mana harga-harga kebutuhan sehari-hari jadi mengalami kenaikan. 

Namun ternyata menariknya, Indonesia justru menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang baik di kuartal tahun 2022, dengan angka 5,44 persen. Berbeda dengan negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia yang pertumbuhan ekonominya cenderung melemah. Apa sebenarnya yang membuat Indonesia bisa bertahan dari resesi?

Faktor yang Membuat Indonesia Bebas Resesi

Saat ini resesi ekonomi adalah hal yang paling dikhawatirkan negara-negara di dunia. Mengingat pandemi Covid-19 sempat menghambat aktivitas ekonomi. Di tambah saat ini perang antara Rusia dan Ukraina mempengaruhi rantai pasokan internasional.

Akan tetapi di tengah kabar buruk ini Indonesia berpeluang terbebas dari ancaman resesi global. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung meningkat di paruh akhir tahun 2022. Apabila tren ini terus dijaga maka Indonesia bisa selamat melewati tahun 2023 tanpa mengalami resesi. Berikut ini beberapa faktor yang membuat Indonesia bebas resesi:

Pelonggaran Kegiatan Masyarakat

Pasca pandemi covid-19 mulai melandai, kegiatan masyarakat kembali menggeliat. Pelonggaran aktivitas warga di tempat publik membawa dampak positif. Membuat konsumsi masyarakat mulai meningkat. Kita bisa melihat pusat perbelanjaan (mall) kembali ramai. Tempat rekreasi dan acara hiburan seperti konser juga selalu penuh. 

Baca Juga: Ini Dia Sektor Industri yang Bisa Bertahan di Tengah Resesi

Kinerja Ekspor dan Impor Meningkat

Indonesia mendapatkan keuntungan dari terganggunya rantai pasok dunia. Karena komoditas unggulan dari Indonesia seperti nikel, minyak sawit, dan batu bara jadi mengalami kenaikan harga. Akibat permintaan pasar global yang tinggi. Selain itu aktivitas impor juga berjalan dengan baik. Terutama untuk jenis produk bahan baku yang dibutuhkan industri di dalam negeri.

Ekonomi Negara-Negara Asia Cenderung Meningkat

Selain itu rata-rata negara di kawasan Asia tren pertumbuhan ekonominya memang pesat. Berkisar di angka 4 sampai 8 persen pada kuartal satu dan dua. Misalnya seperti Singapura di angka 4,8 persen atau India di angka 7 persen. 

Kalaupun ekonomi Indonesia mengalami penurunan di kuartal ketiga dan keempat, kemungkinan tidak akan sampai membuat negara ini mengalami resesi besar. 

Tahukah kamu? UMKM tahan akan ancaman resesi. Bahkan banyak yang menyebutkan UMKM bisa membuat Indonesia bebas resesi. Itu karena aktivitas perdagangan skala mikro tetap terjaga karena masyarakat akan terus berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu mendukung UMKM sama dengan membantu ekonomi negara tetap stabil.

Kamu juga bisa loh ikut berkontribusi memajukan UMKM dan mencegah resesi Indonesia. Caranya yaitu dengan menjadi lender dan ikut mendanai di microfinance marketplace Amartha. Cuma dengan modalin Rp 100.000 aja, kamu sama dengan mendukung 35.000 lebih UMKM di desa yang akan terbantu.

Download aplikasi Amartha di Android

Download aplikasi Amartha di iOS