icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Bisnis / Pengertian dan Jenis: Wacana Pemerintah Crowdfunding IKN
icon-lang
icon-lang

Pengertian dan Jenis: Wacana Pemerintah Crowdfunding IKN

By Team Amartha Blog - 21 Mar 2023 - 3 min membaca

Crowdfunding IKN sempat menjadi topik pembicaraan hangat beberapa waktu silam. Crowdfunding berarti urun dana, yang menandakan bahwa IKN atau Ibu Kota Negara akan menjadi sebuah proyek sosial. Crowdfunding kerap disinggung sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia, yaitu gotong royong. Di sini akan dibahas lebih lanjut mengenai crowdfunding untuk IKN.

Pengertian Crowdfunding IKN

Crowdfunding adalah salah satu skema pendanaan yang dilakukan oleh orang banyak untuk mewujudkan keberhasilan suatu proyek atau program. Jadi sistemnya terbuka untuk siapa saja yang memang memiliki sejumlah dana dan berminat untuk menggelontorkan dananya ke program tersebut. 

Biasanya pengumpulan dananya dilakukan di internet dan digunakan untuk mengembangkan atau membesarkan suatu proyek atau usaha. Sistem seperti ini sudah ada sejak 2003 di Amerika Serikat. 

Sementara Crowdfunding IKN berarti masyarakat diajak berpartisipasi untuk menjadi pendana bagi pembangunan IKN. Bagi yang masih belum mengetahui rencana IKN dimana? IKN ada di Provinsi Kalimantan Timur.

Sejatinya dana pembangunan kota seperti itu menjadi tanggungan APBN, kabarnya sebanyak Rp 466 triliun sudah diambil dari APBN untuk mendanai proyek ini. Namun, kemudian muncul wacana dari Pemerintah untuk terus menerima dan mendapatkan pasokan dana dengan berbagai sistem yang fleksibel dan lincah. Salah satunya melalui skema crowdfunding ini. 

Baca Juga: Kenali Perbedaan Equity Crowdfunding dan Security Crowdfunding

4 Jenis Crowdfunding

Sebenarnya skema urun dana ini bukanlah hal yang baru di Indonesia. Sejak empat tahun terakhir sudah digunakan dalam pendanaan Unit Kecil Usaha Mikro (UMKM). Melansir dari BBC Indonesia, Tauhid Ahmad dari INDEF mengungkapkan bahwa lebih masuk akal skema urun dana bagi UMKM dibanding proyek infrastruktur. 

Karena keuntungannya tidak akan pasti, sementara dengan mendanai UMKM, sudah jelas mengenai jangka waktu pengembalian atau imbal hasil yang akan didapatkan oleh pendana. Sehingga resikonya juga bisa diminimalisir. Terlepas dari pro kontra wacana tersebut, apa saja jenis crowdfunding di Indonesia?

Donation Based

Para penyuntik dana akan menyerahkan modalnya untuk suatu proyek tanpa mendapatkan imbalan. Pada urun dana jenis ini memang biasanya dilaksanakan untuk proyek yang sifatnya non-profit. Biasanya digunakan untuk proyek sosial seperti pembangunan rumah ibadah, rumah sosial, atau sekolah-sekolah. 

Reward Based

Sementara untuk crowdfunding jenis ini, pendana akan mendapatkan imbalan berupa hak, barang maupun jasa. Kebanyakan dipakai skema ini di industri kreatif atau game. Para pendana akan mendapatkan fitur tambahan yang lebih terdepan dan eksklusif setelah menyetorkan dananya.

Debt Based

Selanjutnya debt based, skemanya hampir mirip dengan sistem pinjaman pada umumnya. Calon debitur melakukan pengajuan proposal, kemudian para donatur atau sebut saja kreditur akan memberikan modalnya. Pendanaan ini dihitung sebagai pinjaman dan memiliki imbal hasil berupa suku bunga.

Equity Based

Untuk jenis urun dana yang satu ini, dana yang sudah disetorkan oleh pendana sudah menjadi milik perusahaan dan akan memberi imbalan berupa dividen. Kurang lebih cara kerjanya seperti saham. 

Terlepas dari wacana skema crowdfunding IKN. Melansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini di Indonesia sudah mulai disahkan aturan untuk P2P lending atau sebut saja Equity Crowdfunding. 

Potensinya begitu besar sebagai salah satu instrumen pendanaan dan investasi. Selain itu, penggunaannya juga bisa dibilang praktis dan mudah karena telah berbasis internet. 

Amartha, sebagai salah satu lembaga crowfunding yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK memiliki visi untuk memberdayakan UMKM di desa melalui inovasi dan teknologi. Kamu pun bisa berpartisipasi dalam visi ini dengan menjadi pendana di Amartha mulai dari pendanaan Rp100 ribu saja. Imbal hasil yang ditawarkan hingga 15% flat per tahunnya. Tunggu apalagi? Yuk danai di Amartha sekarang!

Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS

Artikel Terkait

Pengertian dan Jenis: Wacana Pemerintah Crowdfunding IKN

Kepala Otorita IKN Dipanggil Jokowi, Bahas Apa?

Gaya Hidup

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png