Tambah Cuan Dengan Investasi di P2P Lending Amartha. Begini Caranya!

Untuk mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia, beragam upaya dilakukan oleh pemerintah pusat. Salah satu diantaranya ialah menyediakan akses layanan keuangan yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tidak heran belakangan ini muncul perusahaan teknologi berbasis keuangan (fintech). Berdasarkan jenisnya, fintech terbagi menjadi empat jenis. Salah satu yang paling populer adalah Peer to Peer (P2P) Lending. 

Sejarah dan Perkembangan P2P Lending

P2P Lending merupakan suatu platform yang mempertemukan pemberi dana (investor) kepada peminjam dana (borrower). P2P Lending menjadi salah satu platform investasi yang banyak digunakan karena modal yang terjangkau dan keuntungan yang menggiurkan. Meskipun demikian, pengguna wajib mengetahui apakah P2P Lending itu legal atau ilegal untuk menghindari penipuan.

Ciri dari P2P Lending yang legal ialah sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lebih baik lagi apabila sudah berlisensi OJK. Selain itu, keuntungan yang ditawarkan mengikuti prosedur OJK. Ciri lainnya adalah memiliki alamat kantor dan layanan pengaduan konsumen yang jelas. 

Sudah Tahu Bedanya Fintek Yang Terdaftar dan Berizin OJK?

Tahukah kamu, ciri-ciri tersebut sudah dimiliki oleh Amartha lho. Amartha adalah P2P Lending yang fokus menyalurkan dana investor kepada para perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Sebagai investor, Anda tidak hanya mendapatkan imbal hasil sampai 15% Flat per tahun, tetapi juga sudah menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan bagi perempuan pengusaha mikro di pedesaan.

Berfokus pada usaha produktif bagi mitra usaha, Amartha tidak hanya menawarkan pinjaman usaha saja melainkan juga pelatihan dan cek kesehatan. Berdasarkan riset Amartha dengan CFDS tahun 2019, 94,3% mitra menyatakan kesejahteraan mereka meningkat setelah bergabung dengan Amartha. 

Gimana, tertarik menjadi investor Amartha? Yuk segera daftarkan diri kamu! Begini caranya: