

Apakah Kamu Siap Menghadapi "New Normal"?
By Team Amartha Blog - 15 Jun 2020 - 3 min membaca
Pandemi virus corona atau Covid-19 telah memaksa masyarakat dunia untuk beradaptasi dengan kondisi dan tatanan kehidupan baru.
Apalagi, hingga kini tidak ada seorang pun yang mampu menjawab dengan pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Ditambah lagi, juga belum ditemukan vaksin untuk mengobati penyakit yang menyerang fungsi pernapasan ini.
Suka tidak suka, mau tidak mau, setiap orang kini dipaksa harus mau melakukan suatu hal yang sebelumnya dianggap tidak biasa atau abnormal menjadi sesuatu yang normal, umum, atau biasa saja di tengah pandemi Covid-19.
Mengurangi berbagai kegiatan di luar rumah dengan bekerja dari rumah, belajar di rumah bukan lagi di sekolah, bahkan beribadah juga dilakukan di rumah, merupakan beberapa bentuk perubahan baru yang kini harus dilakukan oleh semua orang dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19.
Beberapa bentuk perubahan inilah yang kemudian melahirkan istilah New Normal. Bila merujuk Wikipedia, New Normal atau normal baru adalah sebuah istilah dalam bisnis dan ekonomi yang merujuk pada kondisi-kondisi keuangan usai krisis keuangan 2007—2008, resesi global 2008—2012, dan pandemi Covid-19.
Sejak itu, istilah tersebut dipakai pada berbagai konteks lain untuk mengimplikasikan bahwa suatu hal yang sebelumnya dianggap abnormal menjadi umum.
Berikut ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat kita menjalani skenario new normal nanti, seperti:
- Tetap melakukan physical distancing, terutama di tempat-tempat ramai.
- Membiasakan cuci tangan setiap habis menyentuh sesuatu dan jangan hanya saat tangan terlihat kotor.
- Selalu menggunakan masker, tidak hanya saat sakit atau beraktivitas di tengah polusi. Masker bahkan harus tetap dipakai bahkan saat berolahraga di gym atau studio yoga.
- Wajib membawa hand sanitizer, terutama jika naik kendaraan umum, sehingga bisa langsung mencuci tangan sesaat setelah menyentuh sesuatu.
- Membatasi aktivitas di luar rumah, meski tempat publik sudah buka.
- Membeli bahan kebutuhan sekaligus untuk jangka waktu satu minggu atau satu bulan jika memungkinkan sehingga tidak perlu bolak-balik ke supermarket.
- Mengutamakan opsi belanja online atau mencari toko yang tidak terlalu padat pembeli.
- Menghindari keramaian dan lebih berhati-hati ketika bepergian, terutama bagi lansia.
- Untuk lansia, jika terpaksa harus bepergian harus lebih cermat dan sebisa mungkin hindari tempat ramai.
Baca Juga : Peran Aktif Puskesmas Dalam Menghalau Persebaran COVID-19 di Masyarakat
Selain kesehatan fisik, pentingnya menjaga kesehatan mental. Sebab, melalui pandemi ini bukanlah perkara mudah bagi setiap orang. Kita tetap harus cari cara untuk bisa bahagia sambil tetap melakukan physical distancing dan menjaga kebersihan. Kita pun dituntut untuk lebih kreatif dalam mencari cara baru menghibur diri, yang bisa membuat kita terhindar dari corona, setidaknya hingga vaksin COVID-19 berhasil ditemukan.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
