

Ekonomi Dunia Melemah, Tidak dengan Impact Investment
By Team Amartha Blog - 20 Feb 2020 - 3 min membaca
Ekonomi dunia memang sedang melemah, termasuk di tahun ini. Ini tentunya membuat beberapa calon investor berpikir ulang untuk berinvestasi. Padahal sebenarnya ada salah satu jenis investasi yang tidak terkena dampak melemahnya perekonomian dunia.
Pertumbuhan ekonomi secara global diprediksi melambat, termasuk negara-negara maju. Data yang diperoleh dari katadata, jika pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,6%, maka tahun 2019 turun menjadi 3,2%. Diprediksi pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi akan naik tipis sebesar 3,3%.
Hal ini termasuk dampak dari perang dagang yang sedang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Bahkan merambat ke negara lain dan berpengaruh pada nilai tukarnya. Data dari Interaktif Kompas menyebutkan pertumbuhan ekonomi AS akan melambat.
Berbeda dengan perekonomian di Eropa yang diprediksi mengalami peningkatan dan pertumbuhan yang lebih baik. Menurut proyeksi Bank Indonesia, perekonomian di Eropa pada tahun 2019 sebesar 1,1% akan tumbuh menjadi 1,4% pada tahun ini.
Naik turunnya perekonomian dunia mempengaruhi pertumbuhan di Indonesia. Meskipun tidak sepenuhnya menurun drastis, namun kenaikannya tak akan kuat. Indonesia masih terselamatkan dengan konsumsi rumah tangga. Dampak lainnya, meningkatnya pengangguran, kinerja ekspor, investasi, hingga manufaktur yang melambat.
Seperti dikutip dari Kontan, kondisi ekonomi dunia yang melambat menuju posisi yang tidak pasti. Dalam kolom interaktif.kompas.id juga disebutkan bahwa permasalahan ini akan terus berlanjut hingga tahun 2021.
Tidak terkena dampak
Bagi kalian yang ingin mulai berinvestasi mungkin sedikit ragu melihat kondisi di atas. Namun ternyata, ada salah satu strategi investasi yang terbilang aman untuk dijalankan, yaitu impact investment. Impact investment terbukti menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Lantas, mengapa impact invesment tidak terdampak pada perubahan ekonomi dunia? Hal ini dikarenakan impact investment lebih menyasar pada UMKM di Indonesia. Ketika barang-barang ekspor mengalami kenaikan harga karena dampak perubahan ekonomi, produk UMKM hadir sebagai solusi dengan harga yang lebih terjangkau, namun tetap dengan kualitas yang hampir sama.
Jika permintaan dari pasar meningkat, sudah pasti produksi pun digenjot. Dampaknya? Kebutuhan tenaga kerja meningkat. Artinya, lapangan pekerjaan baru tercipta dari kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Hal ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Amartha, yang pada akhir tahun 2019 berhasil menyalurkan pendanaan senilai Rp1,44 Triliun kepada lebih dari 300.000 perempuan pengusaha mikro di 4.100 desa seluruh Indonesia. Selain membantu memberdayakan perempuan desa, pendana ini mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun.
Dengan kata lain, melalui strategi impact invesment yang dilakukan Amartha berhasil mengurangi jumlah mitra yang berada di bawah garis kemiskinan sebesar 22%. Pendapatan mitra pun bertambah dari Rp4,2 juta menjadi Rp6,7 juta per bulan atau naik 59%.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
