Fintech lending adalah sebuah layanan yang memberikan pinjaman bagi kamu yang memerlukan modal dan memfasilitasi kamu untuk mengembangkan bisnis dari pendanaan modal ini. Fintech lending sendiri berasal dari singkatan financial technology.

Dengan banyaknya pebisnis yang membutuhkan modal, fintech lending memang dapat dikatakan sebagai solusi yang cepat dan mudah agar memperoleh modal untuk mengembangkan usaha. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika kita bisa dengan menemukan platform fintech lending yang memiliki sejumlah layanan. 

Apa Itu Fintech Lending?

Fintech lending adalah platform pinjaman yang menyediakan fasilitas pada lender atau pemilik dana agar dapat memberi pinjaman secara online pada peminjam dana di aplikasi atau borrower. 

Banyak contoh fintech lending yang sekarang ini bisa kita temukan. Bila kamu merupakan debitur atau borrower, kamu dapat mengajukan permohonan pinjaman langsung di aplikasi fintech lending dengan sejumlah ketentuan dan syarat.

Berikutnya, borrower akan membayar sejumlah pinjaman pokok dan imbal hasil yang sesuai dengan kesepakatan. Proses yang cepat dan mudah menjadi daya tarik fintech lending, sehingga fintech lending lebih dipilih untuk memperoleh modal tambahan. 

Lebih-lebih sekarang sudah banyak fintech lending OJK sehingga terjamin keamanannya. Kemudian, pihak yang bertindak sebagai peminjam dana fintech lending  bisa dari kalangan individual maupun perusahaan. 

Cara Kerja dari Fintech Lending

Fintech lending bukan hanya menyediakan produk pinjaman saja, tetapi fintech lending  menjadi sebuah produk pendanaan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, baik pemilik dana atau peminjam dana. Lantas, bagaimana cara kerja fintech lending? Berikut gambaran umumnya:

1. Sebelum menggunakan aplikasi, baik lender atau borrower diharuskan registrasi akun di aplikasi terlebih dahulu.
2. Jika ingin menjadi peminjam dana atau menjadi borrower, kamu bisa melakukan pengajuan pinjaman.
3. Nantinya, fintech lending akan melakukan sejumlah analisa kelayakan peminjam dana, dan membuat perhitungan agar bisa menetapkan tingkat risiko.
4. Jika berhasil terpilih memperoleh pinjaman, nantinya akan ditempatkan di marketplace fintech lending secara online, serta disertai dengan informasi mengenai profil dan tingkat risiko yang dimiliki. 
5. Lender nantinya akan melakukan sejumlah analisa pada profil borrower.
6. Bila lender setuju, lender akan memberi pinjaman pada borrower yang sudah dipilih di aplikasi. 
7. Borrower mempunyai kewajiban melakukan pengembalian pokok pinjaman beserta dengan imbal hasil pada fintech lending. 
8. Jika dana sudah dikembalikan, pemilik dana bisa menerima pengembalian dana dari aplikasi tersebut. 

Manfaat Fintech Lending untuk Lender

Sebagai lender, fintech lending tentu memberikan manfaat tersendiri. Contohnya saja, lender bisa mendapatkan imbal hasil yang cukup menjanjikan setiap tahun. Potensi keuntungan yang bisa didapatkan bahkan mencapai 15% flat. 

Besarnya imbal hasil ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan deposito atau berbagai produk keuangan yang lain. Selain itu, fintech lending juga bisa dijadikan sebagai diversifikasi investasi. Seperti yang sudah diketahui, fintech lending digunakan untuk mendanai usaha, kamu juga bisa bisa memilih lebih dari satu pinjaman. 

Pilih pinjaman atau usaha yang menurutmu menarik, dan bisa melakukan pengembalian dana sesuai dengan ekspektasi. Dengan menyebar modal ke sejumlah borrower, kamu bisa mengurangi risiko investasi. Dengan memahami segala risiko yang dimilikinya, fintech lending adalah pilihan investasi yang tepat.

Bila bingung memilihnya, kamu bisa menjatuhkan pilihan pada Microfinance Marketplace Amartha, di sini kamu bisa menemukan berbagai borrower atau pelaku bisnis mikro dari seluruh Indonesia. Imbal hasil yang kamu dapatkan juga sangat menarik hingga 15% flat per tahun.

Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS