

Investasi Sistem Equity Crowdfunding, Untung atau Rugi?
By Team Amartha Blog - 17 Oct 2020 - 3 min membaca
Di era sekarang, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan dana ketika ingin membuka sebuah usaha. Jika di masa lalu, kamu hanya bisa meminjam dana untuk membuka sebuah usaha lewat orang terdekat atau mengajukan pinjaman di bank, sekarang ada opsi alternatif yang populer buat banyak orang yaitu equity crowdfunding.
Kepopuleran equity crowdfunding sendiri terjadi karena sistem ini menawarkan kemudahan bagi pengusaha, termasuk UMKM dalam menggalang dana tanpa terbebani hutang dan pembayaran bunga. Sistem equity crowdfunding juga sudah mendapatkan izin dan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui peraturan Nomor 37/POJK.O4/2018 tentang Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Saham Berbasis Teknologi Informasi.
Adapun, Pemerintah menyetujui sistem penyelenggara equity crowdfunding ini karena melihat potensi pengembangan industri keuangan secara umum dan memberikan alternatif sumber dana bagi pelaku usaha rintisan atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Perlu diketahui, terdapat tiga pelaku utama yang terlibat dalam sistem equity crowdfunding. Pertama adalah pebisnis usaha rintisan atau UMKM yang membutuhkan modal dengan mengajukan proposal pendanaan melalui platform crowdfunding. Kedua adalah platform crowdfunding yang menjadi sarana yang mempertemukan pebisnis dan investor. Terakhir, yaitu investor yang melihat dan menganalisis peluang investasi yang ditawarkan pengusaha.
Nah, sebelum kamu mencobanya, ada baiknya untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari sistem equity crowdfunding. Berikut penjelasannya!
Keuntungan Sistem Crowdfunding
1. Praktis untuk Berinvestasi
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, sistem equity crowdfunding umumnya memakai platform online yang akan mempertemukan investor dengan penggalang dana. Platform online ini menjadi tempat terbuka yang tidak hanya dapat diakses oleh investor yang telah terakreditasi, tetapi semua orang dengan dana lebih dan ingin berinvestasi pada usaha tahap awal seperti startup dan UKM.
Di platform online equity crowdfunding, investor dapat fokus untuk memilah mana usaha yang dipandang baik untuk diinvestasikan, dan melakukan investasi tersebut dengan efisien dan praktis.
Manajer Investasi: Apa, Siapa, dan Jenisnya
2. Keuntungan Berupa Kepemilikan Saham
Perlu kamu tahu, keuntungan yang bisa kamu dapat dari sistem equity crowdfunding adalah kepemilikan saham perusahaan. Dengan kepemilikan semacam ini, kamu punya peluang besar untuk mendapatkan keuntungan ketika perusahaan mendapatkan untung atau bahkan dibeli oleh perusahaan yang besar. Kamu mungkin juga bisa mendapatkan keuntungan berkali lipat dari dana yang diberikan di awal seperti yang biasa didapatkan para investor di startup.
Kerugian Sistem Crowdfunding
1. Risiko Penipuan
Dalam berinvestasi dengan sistem equity crowdfunding, Selalu ada kemungkinan seseorang menciptakan bisnis palsu dan mengajak kamu untuk berinvestasi. Sistem yang berjalan secara online ini membuat kamu dapat berinteraksi dengan siapa saja tanpa mengetahui latar belakangnya. Hal ini memudahkan seseorang untuk menciptakan identitas palsu, mengakibatkan selalu terbukanya kemungkinan penipuan.
Di Tengah Serangan Corona, Investasi Apa Yang Masih Aman?
2. Kegagalan Usaha
Yap, risiko yang satu ini mungkin tidak perlu dijelaskan lagi. Salah satu risiko terbesar dalam investasi equity crowdfunding adalah kegagalan usaha yang diinvestasikan. Apabila usaha tersebut gagal, maka nilai investasi investor dapat hilang sepenuhnya, apalagi jika usaha tersebut tidak mempunyai aset yang bernilai untuk dilikuidasi dan dibagikan kepada pemegang saham.
Well, investasi dengan skema equity crowdfunding memang menghasilkan keuntungan yang menarik bagi para investor. Walau begitu, risiko kegagalan investasi juga sama tingginya. Selain investasi dengan sistem equity crowdfunding, mungkin kamu juga dapat melirik investasi Peer to Peer (P2P) Lending. Nah, salah satu platform Peer to Peer (P2P) Lending yang aman dan tepercaya saat ini adalah Amartha.
Pahami Untung Rugi P2P Lending Produktif dan Konsumtif
Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech peer to peer lending (P2P) yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan. Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 500.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan.
Sudah berizin usaha dan diawasi OJK, Amartha merupakan Peer to Peer (P2P) Lending yang menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi, dan jaminan pendanaan dengan asuransi.
Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu bisa mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Selain itu, pembayaran angsurannya juga dapat diambil kapan saja. Oh ya, Amartha juga menerapkan sistem pendanaan berkelompok seperti equity crowdfunding. Hal ini dilakukan untuk memperkuat semangat gotong royong antara mitra maupun para pendana.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
