

Penipuan Nasabah Prioritas Makin Marak! Kenali 4 Modus Ini
By Team Amartha Blog - 23 Jun 2022 - 3 min membaca
Dewasa ini, penipuan nasabah prioritas semakin marak. Para pelaku kejahatan siber kerap melakukannya melalui metode manipulasi psikologi. Metode tersebut dapat dijuluki pula sebagai social engineering.
Tentu saja, aksi penipuan ini pun ramai dibahas dalam sejumlah media sosial seperti Instagram, Twitter, sampai WhatsApp dalam 1 bulan terakhir. Pembahasan dalam media sosial tersebut biasanya berupa berita kronologi bagaimana korban tertipu.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sendiri, saat ini sedang marak penipuan yang memiliki 4 modus bermetode social engineering. Biasanya modus ini berupa cosplay atau berpura-pura menjadi petugas bank, namun meminta OTP, PIN, MPIN, password, sampai data pribadi.
Modus penipuan tidak hanya bertanya-tanya soal hal krusial tersebut. Namun, mereka juga mengeksekusi penipuan dengan menghubungi nasabah melalui telepon, email, akun media sosial, sampai situs website bank.
Modus Penipuan Nasabah Prioritas
Nah, agar kamu mengetahui 4 macam modus kejahatan dengan cara social engineering, maka kamu dapat mengetahui poin-poin berikut ini:
1. Penyampaian Informasi Seputar Berubahnya Tarif Transfer
Dalam melancarkan modus kejahatannya, penipu biasanya berakting menjadi karyawan bank lalu menginformasikan berubahnya tarif transfer pada nasabah. Seperti contoh yakni perubahan biaya transfer untuk bank BCA dan Mandiri.
Saat beraksi, penipu akan meminta nasabah atau korban untuk melengkapi pengisian formulir lewat sebuah tautan. Hal-hal yang biasanya mereka minta dalam pengisian adalah informasi seputar data diri, OTP, pin, serta password.
2. Tawaran Upgrade Nasabah Prioritas
Penipuan satu ini menawarkan upgrade. Biasanya penipu menggunakan iklan palsu dan diikuti dengan bujuk rayu promosi. Lalu penipu akan meminta nomor kartu ATM, OTP, PIN, CVV/CVC, hingga password.
3. Tawaran Bantuan Lewat Akun Palsu Layanan Konsumen
Akun palsu layanan konsumen mengatasnamakan bank kerap ditemui dalam media sosial. Lazimnya, akun tersebut akan muncul saat nasabah berkeluh kesah tentang layanan perbankan.
Dalam melancarkan penipuan nasabah prioritas yang satu ini, penipu biasanya mengarahkan para korban menuntaskan keluhannya melalui pengarahan seperti contohnya mengklik website palsu dan memberikan informasi pribadi.
4. Tawaran Agen Laku Pandai
Untuk melancarkan modus kejahatan satu ini, penipu biasanya menawarkan nasabah untuk menjadi agen laku pandai syarat yang mudah. Contohnya cukup dengan mengirim sejumlah uang agar memperoleh mesin EDC.
Mengenai hal ini, OJK menekankan bahwa karyawan bank tidak pernah menanyakan atau meminta PIN, MPIN, password, OTP, sampai informasi pribadi.
Baca Juga: Hati-hati ini 4 Teknik yang Digunakan Dalam Modus Penipuan
Tips Cegah Penipuan Social Engineering
Bermacam modus kejahatan penipuan yang telah disebut sebenarnya bisa dicegah masyarakat melalui peningkatan kewaspadaan mereka. Beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Memantau Saluran Komunikasi Resmi Bank
Ketika mendapati diri akan kejanggalan suatu hal, seperti merasa akan tertipu, maka hal pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi modus penipuan adalah dengan memantau saluran resmi komunikasi bank.
Fokus untuk mensugesti diri sendiri untuk mempercayai bank-mu, lalu lakukan pengecekan atau konfirmasi melalui kantor cabang atau hotline. Dengan begitu, petugas bank akan menginformasikan kamu terkait ketidakbenaran penipuan tersebut.
2. Mencari Alasan Agar Tidak Diganggu
Cara selanjutnya untuk mencegah terjadinya penipuan nasabah prioritas mengatasnamakan bank adalah dengan berbohong. Maksudnya, ketika kamu ditanya seputar informasi pribadi terkait perbankan, maka jawab saja jika kartu ATM sedang diblokir atau lupa PIN.
3. Mengontrol Diri Agar Tidak Panik
Dalam melakukan social engineering, pelaku akan menyerang psikologis sang korban. Maka tidak heran jika mereka biasanya berkata dengan intonasi yang seakan-akan mendesak.
Mengatasi hal ini, kamu sebaiknya rileks, usahakan dirimu agar tidak panik. Dengan begitu, pikiranmu akan dapat lebih jernih dan tidak tertekan. Sehingga kamu tidak akan membocorkan informasi pribadimu terkait perbankan.
Nah, itulah sejumlah penipuan social engineering termasuk penipuan nasabah prioritas. Jadi, sebaiknya kamu lebih berhati-hati. Agar uang kamu tak habis dicuri penipu, sisihkan sebagian untuk berinvestasi di microfinance marketplace yaitu Amartha yang aman dan terpercaya. Jangan lupa juga untuk selalu lakukan double security untuk semua aktivitas finansialmu.
Berinvestasi di Amartha selain aman, juga menguntungkan! Imbal hasilnya sampai 15% flat per tahunnya. Yuk, ajak semua untuk berinvestasi di Amartha!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
