

Menjaga Kesehatan adalah Salah Satu Bentuk Investasi Masa Depan
By Team Amartha Blog - 18 Feb 2020 - 3 min membaca
Apakah teman-teman merasa semakin sering mendengar orang-orang di sekeliling kita menderita penyakit berat seperti kanker, diabetes, kolesterol dan bahkan autoimun beberapa waktu belakangan ini? Bahkan pengalaman pribadi saya adalah beberapa teman seusia saya (masih generasi millennial kok walaupun mepet ke Gen X) sudah banyak yang menderita penyakit diatas. Dimana kira-kira 10 tahun lalu, saya hanya mendengar penyakit tersebut di kalangan kakek-nenek saya.
Sebagai contoh, berdasarkan hasil penelitian dari Marisza Cardoba Foundation (MCF), jumlah penyintas auto imun di Indonesia di tahun 2019 sudah mencapai angka 5,000 orang. Jumlah ini diyakini belum mencakup seluruh nya. Di Amerika sendiri jumlah penyintas auto imun sudah mencapai 15,5% dari total penduduknya, dimana 80% nya adalah wanita usia produktif. Belum lagi sekarang muncul penyakit akibat virus dan bakteri yang mengancam berbagai negara seperti virus Corona.
Menurut para praktisi kesehatan, penyakit berat diatas atau biasa disebut penyakit degenerative, semakin marak terjadi sebagai akibat dari buruknya gaya hidup saat ini. Paparan zat kimia berupa pengawet, gula buatan (siapa yang tidak kenal boba?), ritme hidup urban yang sangat sibuk dan juga paparan polusi yang semakin meningkat. Hal ini menyebabkan stress pada fisik dan mental seseorang. Secara tidak langsung menyumbang turunnya imunitas seseorang sehingga mudah terpapar penyakit baik degenerative maupun infeksi bakteri dan virus.
Sebagian besar warga perkotaan bekerja sebagai karyawan dimana asuransi kesehatan merupakan salah satu benefit yang didapatkan sebagai karyawan. Hal ini sering membuat banyak orang menyepelekan kesehatannya karena merasa biaya kesehatan ditanggung oleh asuransi. Padahal, menjaga kesehatan tidak melulu selalu berhubungan dengan biaya kesehatan yang harus dikeluarkan saat ini tetapi juga menyangkut kesehatan jangka Panjang dan juga kualitas generasi penerus yang akan kita hasilkan.
Gaya Hidup Sehat itu Mahal?
Gaya hidup sehat meliputi olahraga yang teratur, tidur cukup di waktu yang tepat, makanan yang tidak diproses dan juga mendapat sinar matahari yang cukup. Hal yang membuat gaya hidup sehat menjadi mahal diantaranya adalah perlunya fasilitas olahraga khusus yang bisa mengakomodir ritme kerja warga urban dan juga sedikitnya jumlah ruang terbuka hijau di perkotaan. Sehingga warga urban harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk bisa berolahraga dengan teratur tanpa mengorbankan waktu kerja.
Selain fasilitas olahraga khusus, untuk mendapatkan makanan yang tidak diproses juga membutuhkan biaya lebih. Hal ini dikarenakan hampir seluruh jenis makanan yang kita konsumsi merupakan produk industrialisasi sehingga bisa didapatkan dengan harga yang murah. Sementara untuk membuat makanan yang tidak diproses, perlu menggunakan penanganan khusus agar bahan baku tetap segar tanpa bahan kimia pengawet, tentunya hal ini meningkatkan risiko cepat membusuk.
baca juga :
Untuk kedua hal diatas, jika kita memang merupakan salah satu warga urban dengan keterbatasan di atas maka sangatlah berguna untuk menginvestasikan uang kita demi kesehatan jangka Panjang. Namun diluar kedua hal diatas, tentunya kita bisa mengakali dengan menentukan prioritas kegiatan sehingga kita tetap bisa tidur cukup diwaktu yang tepat dan mendapat paparan sinar matahari yang cukup tanpa mengeluarkan biaya apapun.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
