small_6-barang-murah-untuk-thr-lebaran-agar-lebih-hemat.png

thumbnail_6-barang-murah-untuk-thr-lebaran-agar-lebih-hemat.png

6-barang-murah-untuk-thr-lebaran-agar-lebih-hemat.png

Memasuki akhir Ramadan, umat Islam kini semakin disibukkan dengan persiapan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran. Salah satu hal yang juga penting untuk disiapkan adalah THR. Jika bingung memilih barang murah untuk THR lebaran, ulasan berikut ini bisa jadi panduan.



Pasalnya, setiap orang tentu ingin memberikan hadiah terbaik untuk keluarga, orang-orang terdekat, rekan kerja, hingga pelanggan di tempat usaha. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan pemberian yang sederhana namun berkesan untuk mereka.



<h2>Ide Barang Murah untuk THR Lebaran</h2>



Jika kamu adalah seorang pengusaha dan ingin menjaga interaksi bersama pelanggan, memberi THR bisa menjadi pilihan. Sebagai referensi, berikut ini 6 rekomendasi barang murah yang bisa dijadikan hadiah hemat namun berkesan.



<h3>Perlengkapan Ibadah</h3>



Perlengkapan ibadah sederhana seperti tasbih, sajadah, dan mukena bisa menjadi pilihan hadiah yang murah namun berkesan. Selain bermanfaat, hadiah ini sangat cocok dengan momen Ramadhan yang identik dengan ibadah.



Dengan memberi perlengkapan ibadah sebagai hadiah, penerimanya tentu akan merasa tersentuh dengan niat baikmu. Jika akan dijadikan THR buat langganan, maka kamu bisa menyertakannya sebagai bonus saat seseorang bertransaksi.



<h3>Kue Lebaran</h3>



Pilihan selanjutnya adalah kue lebaran, terutama kue buatan sendiri (homemade). Contoh kue lebaran yang bisa dijadikan sebagai hadiah yaitu nastar, kastengel, atau putri salju, sebab hampir selalu ada saat lebaran dan tentu saja banyak yang menyukai kue ini.



Selain itu, harganya juga terjangkau sehingga tidak memberatkan. Agar terkesan lebih istimewa, kamu bisa menempatkannya dalam wadah atau kotak dengan desain yang lucu dan menarik.



<h3>Macam- macam Skincare</h3>



Jika kamu memiliki usaha produk skincare, maka bonus produk skincare tertentu bisa menjadi ide THR lebaran untuk pelanggan. Namun agar tidak merugikan, pilih jenis skincare yang harganya terjangkau namun bermanfaat.



Misalnya seperti aneka jenis sheet mask (masker wajah), atau sample produk dalam bentuk share in jar. Meski sederhana, hadiah ini pasti akan sangat berkesan bagi pelanggan setiamu.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/unik-dan-berkesan-ini-7-ide-hampers-lebaran-murah/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Unik dan Berkesan! Ini 7 Ide Hampers Lebaran Murah</a></pre>



<h3>Aksesoris</h3>



Ide barang murah untuk THR lebaran selanjutnya adalah aksesoris sederhana seperti kalung, gelang, atau bros. Tidak perlu mahal, yang penting menarik dan mampu memberi kesan mendalam.



Sebaiknya, pilihlah aksesoris yang desainnya timeless agar bisa dipakai kembali pada kesempatan lain. Selain itu, pilihlah yang desainnya unik dan menarik, lalu tempatkan dalam kemasan kotak atau wadah agar terlihat lebih spesial.



<h3>Lilin Aromaterapi</h3>



Berikutnya adalah lilin aromaterapi yang dapat meredakan stres dan menenangkan.&nbsp; Agar terkesan lebih istimewa, bisa dipilih lilin aromaterapi dengan aroma yang disukai oleh penerima hadiah.



Apalagi, lilin aromaterapi adalah salah satu produk yang disukai oleh hampir semua orang. Kamu juga bisa melengkapi hadiah lilin tersebut.dengan pengharum ruangan lainnya seperti diffuser atau bunga kering.



<h3>Voucher Belanja</h3>



Pilihan barang untuk THR warung offline maupun toko online yang menarik untuk diberikan adalah voucher belanja. Hampir semua pelanggan tentu akan menyukai hadiah ini.



Adapun jenis voucher yang diberikan bisa berupa diskon atau potongan harga, cashback, hingga penawaran produk tertentu. THR ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu strategi promosi saat lebaran.



Jadi, apakah kamu sudah memutuskan ingin memberi hadiah apa sebagai THR? Selain berbagi bersama orang terdekat, rekan kerja, maupun pelanggan usaha, kamu juga bisa merayakan lebaran dengan berbagi bersama Amartha.



Dengan ikut memberi pendanaan kolektif bagi para pengusaha mikro, kamu bisa mendapat imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Selain bisa membeli barang murah untuk THR lebaran, hanya dengan Rp100.000 saja, kamu sudah bisa melakukan pendanaan di <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

6 Barang Murah untuk THR Lebaran Agar Lebih Hemat

small_unik-dan-berkesan-intip-5-ide-thr-lebaran-untuk-pelanggan.png

thumbnail_unik-dan-berkesan-intip-5-ide-thr-lebaran-untuk-pelanggan.png

unik-dan-berkesan-intip-5-ide-thr-lebaran-untuk-pelanggan.png

Beberapa hari lagi Hari Raya Idul Fitri, sudahkah kamu memilih ide THR lebaran untuk pelanggan? Selain dijadikan sebagai momen berinteraksi, memberi hadiah pada pelanggan juga bisa menjadi salah satu ajang promosi.



Pasalnya, hal ini bisa membantu membangun kedekatan sekaligus meningkatkan loyalitas pelanggan. Karena itu, jangan lupa memilih ide hadiah yang unik dan berkesan untuk diberikan sebagai THR.



<h2>5 Pilihan Ide THR Lebaran untuk Pelanggan yang Unik dan Berkesan</h2>



THR untuk pelanggan tentu tidak bisa disamaratakan dengan pemberian untuk orang terdekat, karyawan, atau rekan kerja. Sebab, kamu harus mempertimbangkan manfaat serta kesan yang akan ditimbulkan. Sebagai referensi, 5 opsi berikut bisa dijadikan ide menarik.



<h3>Gift Card Voucher Belanja</h3>



Ide THR lebaran unik yang pertama adalah gift card berupa voucher belanja, baik itu berupa diskon, gratis ongkir, maupun cashback. Sebagai alternatif, kamu juga bisa memberi voucher khusus untuk pembelian produk-produk eksklusif.



Dengan memberikan gift card atau voucher belanja, pelanggan akan merasa dihargai. Selain itu, ide ini juga dapat meningkatkan penjualan Anda dan memberikan branding yang lebih baik karena pelanggan dapat menggunakan hadiahnya untuk berbelanja.



<h3>Saldo Pulsa atau Kuota Internet</h3>



Selanjutnya, pulsa atau kuota internet juga bisa menjadi ide THR lebaran untuk pelanggan. Selain unik, saldo pulsa atau kuota juga bisa menjadi hadiah yang berkesan karena bisa membantu pelanggan untuk terus bersilaturahmi secara online.



Nominalnya tidak perlu mahal, cukup berikan saldo pulsa dan kuota internet secukupnya pada pelanggan yang beruntung. Yang penting, pelanggan bisa melihat ketulusanmu saat memberikan hadiah tersebut.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/8-hampers-lebaran-untuk-mertua-agar-makin-disayang/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">8 Hampers Lebaran untuk Mertua Agar Makin Disayang</a></pre>



<h3>Merchandise</h3>



Merchandise atau barang-barang promosi seperti mug, topi, tas, atau kalender yang berkaitan dengan momen lebaran juga bisa menjadi ide THR selain uang yang berkesan. Namun sebaiknya, pilihlah jenis merchandise yang pasti berguna.



Jika punya budget lebih, kamu juga bisa membuat merchandise custom. Contohnya seperti pouch atau tas kecil yang diberi desain menarik dan logo usahamu, sehingga bisa sekaligus menjadi ajang promosi.



<h3>Bingkisan Produk Gratis</h3>



Hampir semua orang pasti menyukai bingkisan produk gratis yang diberikan secara cuma-cuma. Sehingga di momen lebaran ini, kamu bisa memberikan produk unggulanmu secara gratis sebagai ide THR lebaran untuk pelanggan.



Memberikan produk gratis tentu bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan pada usahamu karena mereka merasa lebih dihargai. Namun ingat, tetap perhitungkan berapa total produk gratis yang bisa diberikan agar kamu tidak rugi.



<h3>Hampers Snack atau Kue Kering</h3>



Ide hadiah THR lebaran yang terakhir adalah snack atau kue kering khas lebaran. Ini bisa jadi hadiah yang menarik, terutama jika kamu pandai membuat kue kering, atau jika usahamu bergerak di bidang kuliner.



Namun jika ingin praktis, maka membeli kue yang sudah jadi atau membeli snack siap makan juga sama okenya. Tapi, jangan lupa untuk menyisipkan ucapan hadiah di dalam kemasan hampers kue yang diberikan agar pelanggan semakin terkesan.



Sebenarnya, ada banyak pilihan ide THR lebaran untuk pelanggan yang dapat Anda berikan. Pilihlah ide yang sesuai dengan budget dan karakteristik usaha Anda agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi pelanggan dan meningkatkan loyalitas mereka.



Selain berbagi ide THR lebaran untuk pelanggan, kamu juga bisa berbagi pendanaan kolektif bagi pelaku usaha mikro bersama Amartha. Mulai pendanaan dari Rp 100.000 aja sudah bisa melakukan pendanaan melalui<a href="https://www.amartha.com/"> </a><a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a> untuk mendukung usaha mikro di Indonesia. Serta bisa mendapatkan keuntungan imbal hasil hingga 15% flat per tahun.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Unik dan Berkesan! Intip 5 Ide THR Lebaran untuk Pelanggan

small_wajib-catat-ini-7-tips-mengelola-thr-dengan-bijak.png

thumbnail_wajib-catat-ini-7-tips-mengelola-thr-dengan-bijak.png

wajib-catat-ini-7-tips-mengelola-thr-dengan-bijak.png

THR atau Tunjangan Hari Raya adalah dana tunjangan khusus yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan menjelang hari raya, misalnya saat Idul Fitri. Karena itu, tips mengelola THR sangat penting diketahui agar tunjangan bisa digunakan secara maksimal.



Pasalnya, jika tidak dikelola dengan bijak, THR yang diperoleh justru akan habis sia-sia. Jangan sampai kamu menjadi boros dan menghabiskan dana tunjangan tersebut untuk hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan, lalu berujung menyesal di kemudian hari.



<h2>Berikut 7 Tips Mengelola THR dengan Bijak</h2>



Setiap orang pasti memiliki kebutuhan dan keinginan masing-masing yang ingin diwujudkan menggunakan <a href="https://amartha.com/blog/work-smart/siap-siap-berikut-jadwal-pencairan-thr-2023/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">THR</a>. Agar pemanfaatannya lebih maksimal sesuai skala prioritas, berikut beberapa tips penting dalam mengelola dana Tunjangan Hari Raya dengan bijak:



<h3>Proyeksikan Rencana Pengeluaran</h3>



Saat menerima THR lebaran, sebaiknya buatlah rencana pengeluaran terlebih dahulu untuk memastikan bahwa dananya akan digunakan untuk keperluan yang tepat. Langkah ini dapat membantu menghindari pengeluaran yang impulsif.



<h3>Lunasi Hutang atau Cicilan Jika Ada</h3>



Membayar utang tepat waktu sangat penting agar tidak menambah beban keuangan di masa depan. Jadi, jika kamu memiliki hutang atau cicilan, sebaiknya manfaatkan THR 2023 ini untuk membayar atau melunasinya.



<h3>Prioritaskan untuk Kebutuhan</h3>



Ingat, THR seharusnya digunakan untuk keperluan yang paling krusial terlebih dahulu. Yaitu dengan memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan penting seperti membayar tagihan, membeli kebutuhan sehari-hari, dan lain sebagainya.



<h3>Hindari Pengeluaran yang Tidak Penting</h3>



Sebenarnya, tidak ada salahnya menyisihkan sebagian dana THR untuk keinginan pribadi, misalnya membeli gadget impian, staycation, makan di restoran mahal, dan lain-lain. Yang penting, pastikan seluruh kebutuhanmu sudah terpenuhi terlebih dahulu.



Jadi, tips mengelola THR yang paling penting adalah mengontrol pengeluaran. Hindari pengeluaran yang tidak penting di luar kebutuhan primer. Selalu prioritaskan kebutuhan dibanding keinginan agar pemanfaatan THR semakin maksimal.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/tech/business/lalai-bayar-thr-ini-sanksi-yang-pengusaha-dapatkan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Lalai Bayar THR, Ini Sanksi Yang Pengusaha Dapatkan</a></pre>



<h3>Sisihkan untuk Zakat dan Sedekah</h3>



Sebagai seorang muslim, menyisihkan sebagian dari THR untuk zakat dan sedekah adalah tindakan yang sangat baik. Memperhatikan sesama dan memberikan sumbangan adalah bagian dari nilai-nilai sosial yang terkandung dalam agama Islam.



Apalagi, zakat di bulan Ramadhan bersifat wajib bagi umat muslim yang mampu. Jadi, jangan lupa menyimpan sebagian THR yang diperoleh untuk berzakat dan bersedekah agar mendapatkan pahala dan berkah yang lebih berlimpah.



<h3>Tabung atau Investasikan Sebagian</h3>



Saat merencanakan alokasi dana, jangan lupa menyisihkan sebagian untuk ditabung. Kamu juga bisa mencoba kelola uang THR tahun ini untuk keperluan investasi ke instrumen tertentu.



Dengan menabung atau menginvestasikan sebagian dana THR, kamu dapat memperoleh manfaat finansial jangka panjang dan melindungi diri dari risiko keuangan yang tidak diinginkan.



<h3>Sisihkan untuk Dana Darurat</h3>



Tidak ada yang tahu kapan keadaan darurat bisa terjadi, oleh karena itu penting untuk mempersiapkan dana darurat. Berbeda dengan tabungan yang tujuan penggunaannya lebih pasti, dana darurat digunakan untuk situasi tidak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya.



Memiliki dana darurat juga dapat membantu mengurangi ketidakpastian finansial yang mungkin terjadi di masa depan. Karena itu, sisihkan sebagian THR yang kamu peroleh untuk dana darurat.



Agar pengelolaan THR dari Ramadan tahun ini semakin maksimal, kamu juga bisa manfaatkan THR menjadi pendapatan pasif mingguan.



Caranya dengan bergabung menjadi lender di Amartha microfinance marketplace yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK. Di Amartha, kamu bisa ikut mendanai pelaku usaha mikro di Indonesia yang memiliki produk pendanaan mulai dari Rp100 ribu dengan imbal hasil hingga 15% flat per tahun. So, yuk terapkan tips mengelola THR secara maksimal dengan modalin di <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>!



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Wajib Catat! Ini 7 Tips Mengelola THR dengan Bijak

large_tips-cerdas-cara-kelola-thr-akhir-tahun-agar-bermanfaat.jpeg

medium_tips-cerdas-cara-kelola-thr-akhir-tahun-agar-bermanfaat.jpeg

small_tips-cerdas-cara-kelola-thr-akhir-tahun-agar-bermanfaat.jpeg

thumbnail_tips-cerdas-cara-kelola-thr-akhir-tahun-agar-bermanfaat.jpeg

tips-cerdas-cara-kelola-thr-akhir-tahun-agar-bermanfaat.jpeg

Kabar baik yang ditunggu-tunggu di penghujung tahun ini, apalagi kalau bukan THR akhir tahun. Bonus yang diberikan kepada karyawan, atas kinerja baik selama satu tahun terakhir. Sudah punya rencana mau dipakai untuk apa bonus THRmu?



Supaya bonus tidak hanya numpang lewat, sebaiknya dikelola dengan bijak. Biar kamu lebih bisa merasakan manfaatnya. Ada cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk menggunakan uang THR dengan tepat.



Meskipun peraturan THR 2022 untuk&nbsp; bonus THR sampai sekarang, hanya ada untuk para ASN. Namun, pegawai di sektor swasta juga bisa mendapatkan bonus THR.&nbsp;



Adapun nominal bonus yang diterima bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Tergantung perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya. Serta dilihat dari aspek-aspek lain yang jadi bahan pertimbangan. Seperti penilaian kinerja, masa kerja, jabatan, dan faktor lainnya.



<h2>5 Cara Kelola Uang THR Akhir Tahun</h2>



Serahkan perhitungan THR ke bagian HR dan keuangan. Lebih baik kamu mulai pikirkan akan digunakan untuk apa bonus THR milikmu. Berikut ini 5 cara kelola uang bonus supaya gak habis sia-sia:



<h3>Membeli Barang yang Kamu Butuhkan </h3>



Tidak perlu merasa bersalah jika ingin membeli barang dengan uang bonus. Kamu bisa pilih barang yang benar-benar kamu butuhkan. Produk yang sudah kamu incar sejak lama dan kamu yakin barang tersebut akan sangat berguna nantinya.&nbsp;



<h3>Melunasi Utang </h3>



Apa kamu masih memiliki tunggakan berupa utang yang belum lunas atau atau cicilan yang harus dibayar? Sebaiknya dahulukan dulu hal tersebut. Gunakan sebagian atau seluruh uang bonus untuk melunasi cicilan. Dengan begitu kamu tidak akan lagi merasa terbebani tunggakan.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/bonus-akhir-tahun-kapan-cair-yuk-cek/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Bonus Akhir Tahun Kapan Cair, Yuk Cek!</a></pre>



<h3>Simpan ke Tabungan</h3>



Cara memanfaatkan THR akhir tahun yang wajib kamu lakukan adalah menyimpan sebagian ke dalam tabungan. Supaya saldo tabungan yang kamu siapkan untuk rencanamu bisa bertambah. Atau simpan ke dalam tabungan untuk jadi dana darurat.



<h3>Sisihkan untuk Sedekah atau Donasi</h3>



Bonus akhir tahun milikmu akan terasa lebih bermanfaat lagi jika kamu sisihkan beberapa untuk sedekah atau donasi. Memberikan bantuan&nbsp; kepada orang yang membutuhkan bisa membuat dirimu lebih bahagia dan merasa bersyukur.



Sekarang ini untuk memberikan donasi semakin mudah. Ada banyak lembaga crowdfunding yang menyalurkan bantuan. Pilih lembaga yang bisa dipercaya dan jelas rekam jejaknya.&nbsp;



<h3>Investasi </h3>



Uang bonus milikmu bisa bertambah jumlahnya jika kamu alokasikan untuk investasi. Kamu bisa buka rekening deposito, reksadana, obligasi atau mencoba investasi saham. Cari tahu keunggulan dari masing-masing jenis investasi.&nbsp;



Selain investasi dalam bentuk uang, kamu juga perlu berinvestasi pada dirimu sendiri. Caranya yaitu mengembangkan kemampuan diri dengan mengikuti seminar atau workshop. Pakai uang bonus untuk membayar kelas-kelas pelatihan tersebut. 



Kamu bisa coba melakukan salah satu atau beberapa tips di atas, biar THR untuk akhir tahun tidak habis dipakai untuk keperluan konsumtif.



Nah, buat kamu yang berencana menginvestasikan bonus THR akhir tahun, kamu bisa berinvestasi di Amartha microfinance marketplace. Mulai modalin UMKM dari 100 ribu aja, kamu akan mendapatkan pendapatan pasif mingguan dengan imbal hasil hingga 15% flat per tahun.  



Jadi di samping berinvestasi, kamu juga bisa bantu memberdayakan perempuan dan menyejahterakan keluarga mereka. Tunggu apalagi? Yuk, mulai mendanai di Amartha!



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Tips Cerdas Cara Kelola THR Akhir Tahun Agar Bermanfaat!

small_4-alasan-resign-berjamaah-setelah-lebaran.png

thumbnail_4-alasan-resign-berjamaah-setelah-lebaran.png

4-alasan-resign-berjamaah-setelah-lebaran.png

Tidak terasa momen Lebaran akan tiba sebentar lagi. Selain mudik, ada satu fenomena lain yang biasanya terjadi di dunia kerja setelah momen Lebaran usai, yaitu resign berjamaah. 



Biasanya sepulang dari mudik maupun silaturahmi bersama keluarga di hari raya Lebaran, banyak yang mengundurkan diri dari tempat bekerja saat ini. Fenomena ini berlangsung setiap tahun. 



Lantas, apa sih sebenarnya hal yang mendasari resign berjamaah setelah lebaran? Berikut ini adalah beberapa alasannya!



<h2>4 Alasan Resign Berjamaah Setelah Lebaran</h2>



1. Sudah Menerima Tunjangan Hari Raya (THR)



Hal yang paling dinanti-nanti setiap karyawan jelang hari raya Lebaran adalah turunnya <a data-type="post" data-id="2239" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/5-cara-gunakan-thr-dengan-bijak/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Tunjangan Hari Raya (THR)</a>. Berdasarkan Permenaker No. 6 Tahun 2016 tentang THR, setiap perusahaan atau badan usaha wajib membayarkan THR pada pekerja sesuai hari raya keagamaannya.



Besarnya THR pun diatur, karyawan dengan masa kerja satu tahun atau lebih berhak menerima sebesar satu kali gaji pokok. Sementara karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun akan menerima dengan jumlah proporsional, asal sudah melewati tiga bulan pertama masa kerja.



Nah, salah satu alasan logis resign berjamaah setelah Lebaran adalah karena sudah menerima THR dari tempat kerja. Jika mereka langsung mencari kerja lagi setelah Lebaran, tahun depan akan tetap menerima THR meski jumlahnya belum penuh satu kali gaji.



2. Mencari Tantangan Karier Baru



Alasan selanjutnya yang mendasari resign berjamaah setelah lebaran adalah banyak karyawan biasanya ingin mencari tantangan karier baru. Mereka merasa kariernya mandek jika bertahan di kantor lama.



Padahal mereka ingin terus belajar, terlibat dengan pekerjaan secara mendalam, dan terjun di bidang yang berbeda. Selain itu, bisa juga karena ingin punya jenjang karier yang lebih tinggi. Itu semua bisa mereka dapatkan kalau resign dan pindah kerja di kantor baru.



3. Merasa Kurang Mendapat Apresiasi



Ini mungkin jadi alasan pengunduran diri yang paling sering terjadi setelah Lebaran. Tidak ada apresiasi dari kantor atas apa yang telah dicapai karyawan. Misalnya ketika karyawan sukses menyelesaikan proyek besar, tidak ada bonus dari kantor. Alasan perusahaan, karena itu sudah menjadi tanggung jawab dan tugas karyawan tersebut.



Malah terkadang ada saja bos atau perusahaan yang jangankan memberikan bonus, ucapan terima kasih saja tidak. Kalau sudah begitu, karyawan merasa tidak dihargai kerja kerasnya sehingga memutuskan untuk resign. 



Dengan pindah, harapan mereka, akan memperoleh apresiasi dari kantor sehingga dapat terus mengembangkan karier, loyalitas, dan berkontribusi positif bagi perusahaan.



4. Menginginkan Suasana Kerja yang Baru



Lebaran biasanya menjadi penawar penat dari rutinitas harian di tempat kerja. Sayangnya, momen penuh makna ini hanya datang setahun sekali dalam waktu singkat. Paling hanya 3-5 hari, setelah itu semuanya kembali ke rutinitas masing-masing.



Bagi beberapa orang yang sudah kadung penat dengan suasana kerjanya sekarang, mencari suasana baru adalah pilihan yang menggiurkan. Berganti suasana kerja dan bertemu dengan rekan-rekan baru. Ini juga menjadi alasan logis kenapa banyak yang terjadi resign berjamaah setelah Lebaran.



Itulah beberapa alasan yang mendasari terjadinya resign berjamaah setelah Lebaran. Apakah kamu salah satu yang related dengan alasan-alasan tersebut ketika mengajukan resign?



Pastikan kamu sudah memiliki tempat pekerjaan baru atau setidaknya memiliki dana darurat jika kamu ingin rehat sebentar. Atau kamu sudah memiliki modal untuk menjalankan usaha sendiri.



Kamu bisa kumpulkan modal tersebut dari hasil imbal hasil di pendanaan <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/?utm_source=blog_amartha&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=moneyplus&amp;utm_content=moneyplus" title="P2P Lending Amartha">P2P Lending Amartha</a>, lho. Ada imbal hasil hingga 15% flat per tahun untuk setiap mitra yang kamu danai. Makin banyak mitra, makin banyak cuannya. 



<a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/?utm_source=blog_amartha&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=moneyplus&amp;utm_content=moneyplus" title="Ayo modalin!">Ayo modalin!</a>

4 Alasan Resign Berjamaah Setelah Lebaran

medium_5-cara-gunakan-thr-dengan-bijak.jpeg

small_5-cara-gunakan-thr-dengan-bijak.jpeg

thumbnail_5-cara-gunakan-thr-dengan-bijak.jpeg

5-cara-gunakan-thr-dengan-bijak.jpeg

Selain identik dengan berpuasa sebulan penuh, Ramadan identik pula dengan Tunjangan Hari Raya (THR). Bisa dibilang THR adalah gaji atau pendapatan ke-13 para pekerja. 
THR adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan di Indonesia. THR ini wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan. 
Seperti tertulis dalam Permenaker 6/2016, hari raya keagamaan yang dimaksud adalah hari raya Idul Fitri bagi pekerja yang beragama Islam, hari raya Natal bagi pekerja yang beragama Kristen Katholik dan Protestan, hari raya Nyepi bagi pekerja beragama Hindu, hari raya Waisak bagi pekerja beragama Budha dan hari raya Imlek bagi pekerja yang beragama Konghucu.
<a class="row-title" href="https://amartha.com/blog/work-smart/aturan-thr/" aria-label="“Dear Pengusaha, Ini Aturan THR Yang Harus Kamu Bayarkan ke Karyawan!” (Edit)">Dear Pengusaha, Ini Aturan THR Yang Harus Kamu Bayarkan ke Karyawan!</a>
Sayangnya, banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara menggunakan THR dengan bijak. Jangan sampai Anda menggunakan THR untuk keperluan yang tidak jelas atau menghamburkan uang begitu saja. Anda bisa menggunakan THR tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat lho.
<h1>5 Cara Gunakan THR dengan Bijak</h1>
<ol>
<li>Jangan Biasakan untuk Shopping</li>
</ol>
Biasanya, saat menyambut lebaran sebagian besar orang akan membeli baju, sepatu atau barang baru. Nah, agar uang THR Anda tidak habis saat lebaran tiba. Pastikan uang THR Anda tidak digunakan untuk membeli barang baru tersebut. Anda dapat menggunakan uang untuk berbelanja dari gaji bulanan.
2. Stop Hangout
Menurut survei kepada 2000 orang di Amerika Serikat, pengeluaran terbanyak digunakan untuk hangout atau makan diluar bersama teman-teman. Seperti dikutip Bustle, generasi millenial paling boros mengeluarkan uang untuk hiburan bersama teman-teman. 
Jika tidak ingin menyetop hangout, Anda bisa mengurangi hangout bersama teman-teman dari 10 kali menjadi lima kali pertemuan. Sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda.
3. Simpan untuk Dana Darurat Atau Dana Pensiun
Apabila Anda berada dalam situasi yang memungkinkan untuk menggunakan uang THR, maka gunakanlah. Namun, bila tidak, usahakan untuk tidak menggunakannya. Anda bisa menyimpan uang THR untuk dana darurat atau tabungan dana pensiun. 
4. Gunakan Metode 50/30/20
Jika Anda terpaksa mengunakan uang THR. Gunakan model 50/30/20, THR ini dapat dibagi sesuai dengan keinginan Anda. 
Misalnya, sebesar 50 persen digunakan untuk menabung atau berinvestasi Sementara itu, 30 persen digunakan untuk belanja lebaran dan 20 persen untuk amal. Namun, Anda bisa menyesuaikan persentasi tersebut sesuai dengan prioritas.
5. Lakukan Pendanaan di P2P Lending
<img class="alignnone size-medium wp-image-9890" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2020_12_16_at_12_59_27_PM_300x200_ab2e5e14e9.jpeg" alt="investasi amartha" width="300" height="200" />
 Sebisa mungkin gunakan THR Anda untuk melakukan pendanaan di <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer to peer lending</a>. Anda bisa mendapatkan bagi hasil mencapai 15 persen flat per tahun jika melakukan pendanaan di Amartha. 
Selain itu, pendanaan Anda juga mempunyai dampak sosial bagi masyarakat pedesaan. Pasalnya, perusahaan yang didirikan pada 2010 ini khusus menyalurkan dana kepada perempuan pengusaha mikro di pedesaan dengan pendampingan dan pelatihan rutin.
Kamu gak perlu khawatir karena Amartha adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/">perusahaan investasi</a> yang legal karena sudah terdaftar dan diawasi serta memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

5 Cara Gunakan THR dengan Bijak

large_lalai-bayar-thr-ini-sanksi-yang-pengusaha-dapatkan.jpeg

medium_lalai-bayar-thr-ini-sanksi-yang-pengusaha-dapatkan.jpeg

small_lalai-bayar-thr-ini-sanksi-yang-pengusaha-dapatkan.jpeg

thumbnail_lalai-bayar-thr-ini-sanksi-yang-pengusaha-dapatkan.jpeg

lalai-bayar-thr-ini-sanksi-yang-pengusaha-dapatkan.jpeg

Pandemi virus corona (Covid-19) yang masih terjadi hingga Bulan Ramadan ini membuat perekonomian global, termasuk Indonesia menjadi lesu. Kondisi ini juga memengaruhi arus kas perusahaan atau pengusaha yang akhirnya kesulitan membayarkan hak-hak karyawan, termasuk <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/sejarah-dan-aturan-tunjangan-hari-raya-thr/" data-type="post" data-id="3811">Tunjangan Hari Raya (THR)</a>.



Kendati demikian, THR sudah menjadi kewajiban pengusaha untuk membayarnya. Hal tersebut berdasarkan Pasal 8 Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 20 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemberian Sanksi Administratif Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. 



Pada Pasal 8 tersebut juga tertulis, pembayaran THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan.



Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menegaskan, pemerintah sudah memberikan dukungan kepada pengusaha untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Hal ini agar ekonomi masyarakat bergerak seiring dengan kebijakan pemerintah untuk penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.



“Untuk itu diperlukan komitmen pengusaha untuk membayar THR secara penuh dan tepat waktu,” terangnya beberapa waktu lalu.



<a href="https://amartha.com/blog/work-smart/aturan-thr/" data-type="post" data-id="11699">Dear Pengusaha, Ini Aturan THR Yang Harus Kamu Bayarkan ke Karyawan!</a>



Ida pun mendorong kepala daerah untuk memastikan perusahaan membayar THR keagamaan kepada pekerja/buruh sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemerintah pun mewajibkan pengusaha yang tidak mampu membayar THR agar melakukan dialog dengan pekerja/buruh untuk mencapai kesepakatan yang dilaksanakan secara kekeluargaan disertai itikad baik.



Kesepakatan dibuat secara tertulis mengenai waktu pembayaran THR keagamaan dengan syarat paling lambat dibayar sebelum hari raya keagamaan tahun 2021 pekerja/buruh yang berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan yang transparan.



“Laporan keuangan 2 tahun terakhir. Kalau ada perusahaan yang tidak memiliki kemampuan membayar sesuai dengan ketentuan tersebut, maka dia harus melaporkan pembicaraan bipartit nya kepada dinas ketenagakerjaan sebelum H-7, karena kelonggaran yang diberikan hanya sampai H-1 hari raya Idul Fitri,” terang Ida.



Kesepakatan tersebut tidak menghilangkan kewajiban pengusaha untuk membayar THR keagamaan tahun 2021 kepada pekerja/buruh dengan besaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya, hasil kesepakatan dilaporkan kepada dinas ketenagakerjaan setempat.



“Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait dengan denda, pengusaha yang terlambat membayar THR keagamaan pada pekerja/buruh dikenai denda sebesar 5% dari total THR yang harus dibayar sejak berakhirnya batas waktu kewajiban pengusaha untuk membayar,” jelas Ida.



Pengenaan denda tersebut tidak menghilangkan kewajiban pengusaha untuk tetap membayar THR keagamaan kepada pekerja/buruh. Pengusaha yang tidak membayar THR keagamaan kepada pekerja/buruh dalam waktu yang ditentukan, paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan dikenakan sanksi administratif.



Sanksi administratif tersebut sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yakni Pasal 9 ayat 1 dan ayat 2 dan Permenaker 6 tahun 2016.



Pengenaan sanksi administratif tidak menghilangkan kewajiban pengusaha atas denda keterlambatan membayar THR keagamaan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.



“Pengusaha yang tidak membayar THR keagamaan dikenai sanksi administratif berupa, teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi dan pembekuan kegiatan usaha,” tutup Ida.



Sebagai informasi, aturan mengenai pembayaran THR keagamaan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

Lalai Bayar THR, Ini Sanksi Yang Pengusaha Dapatkan

large_aturan-thr.jpeg

medium_aturan-thr.jpeg

small_aturan-thr.jpeg

thumbnail_aturan-thr.jpeg

aturan-thr.jpeg

Selain momen Lebaran, ada satu hal lagi yang selalu dinanti oleh para karyawan di Bulan Ramadan. Hal tersebut adalah Tunjangan Hari Raya atau THR. Meskipun termasuk ke dalam pendapatan non-upah, pemerintah membentuk ketentuan dalam perhitungan THR karyawan.



Sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan Pasal 1 ayat (1) THR diartikan sebagai pendapatan non upah yang wajib di bayarkan oleh Pengusaha kepada Pekerja/Buruh atau keluarganya menjelang Hari Raya Keagamaan.



THR pada dasarnya merupakan hal wajib yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawannya. Ketentuan pembayaran THR ini tertuang pada Perjanjian Kerja Kerja Waktu Tertentu (PKWT) maupun Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dengan minimal masa kerja karyawan selama 1 bulan secara berturut-turut. Ketentuan ini tertuang pada Pasal 2 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 6 Tahun 2016.



Beberapa ketentuan pembayaran THR karyawan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 6 Tahun 2016 adalah sebagai berikut:



<ul><li>THR diberikan 1 kali dalam 1 tahun.</li><li>THR dibayarkan sesuai dengan Hari Raya Keagamaan masing-masing karyawan, kecuali bila ketentuan ini ditentukan lain sesuai dengan perjanjian kerja yang sudah disepakati kedua belah pihak.</li><li>Paling lambat perusahaan harus membayarkan THR kepada karyawan 7 hari sebelum Hari Raya Keagamaan. Bilamana perusahaan terlambat membayar THR kepada karyawan maka perusahaan akan dikenakan sanksi sebesar 5% dari total THR yang harus dibayarkan, meskipun begitu hal ini tidak menghapuskan kewajiban pengusaha untuk membayarkan THR karyawan.</li><li>Bila karyawan PKWTT mengalami PHK 30 hari sebelum Hari Raya Keagamaan pada satu tahun berjalan, maka karyawan tersebut berhak atas THR. Namun, ketentuan ini tidak berlaku bagi karyawan PKWT.</li><li>Perusahaan yang tidak membayar THR kepada karyawan akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.</li></ul>



Pemerintah Indonesia melalui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah sudah mengumumkan bahwa tunjangan hari raya (THR) di tahun ini harus diberikan secara penuh kepada karyawan dan tidak boleh dicicil. Pemberian paling lambat dikasih kelonggaran hanya sampai H-1 Lebaran.



"Bagi perusahaan yang tidak bisa bayar H-7, kami minta membuka dialog secara kekeluargaan dengan itikad baik serta kesepakatan tertulis tentang batas waktu pembayaran THR tersebut, dan kami memberikan kelonggaran H-1. Ini tidak menghilangkan kewajiban pembayaran THR," tegas Ida.



Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa perusahaan atau pengusaha yang tidak mampu membayar THR karyawan/pekerja/buruh wajib melakukan dialog dengan pekerja untuk mencapai kesepakatan yang dilaksanakan secara kekeluargaan disertai itikad baik.



Kesepakatan dibuat secara tertulis mengenai waktu pembayaran THR keagamaan dengan syarat paling lambat dibayar sebelum hari raya keagamaan tahun 2021 yang berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan yang transparan.



Namun, Ida berpesan bahwa kesepakatan tersebut tidak menghilangkan kewajiban pengusaha untuk membayar THR keagamaan tahun 2021 kepada pekerja dengan besaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya, hasil kesepakatan dilaporkan kepada dinas ketenagakerjaan setempat.



“Laporan keuangan 2 tahun terakhir. Kalau ada perusahaan yang tidak memiliki kemampuan membayar sesuai dengan ketentuan tersebut, maka dia harus melaporkan pembicaraan bipartit nya kepada dinas ketenagakerjaan sebelum H-7, karena kelonggaran yang diberikan hanya sampai H–1 hari raya Idul Fitri,” tutup Ida.

Dear Pengusaha, Ini Aturan THR Yang Harus Kamu Bayarkan ke Karyawan!

medium_kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

small_kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

thumbnail_kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

Kevin merupakan pegawai di perusahaan swasta ternama di Jakarta. Setiap bulan, dia mengeluh dengan kondisi keuangannya. Setiap pertengahan bulan, uang di tabungannya habis. Bahkan, dia tidak mempunyai uang yang dapat ditabung di bank.



Dia mengeluh dengan kondisi keuangannya. Bahkan, ketika dia mempunyai pekerjaan baru dengan gaji yang lebih besar dibanding perusahaan sebelumnya, dirinya masih mempunyai <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/cemas-soal-finansial-atasi-dengan-tips-berikut/">masalah finansial</a>. Bahkan, dia terkadang meminjam uang kepada kerabatnya.

Kevin merupakan salah satu contoh kehidupan sebagian masyarakat yang memiliki masalah keuangan. Ini akan berakibat fatal jika Anda membiasakan diri meminjam melalui rentenir atau Bank. Apalagi, jika Anda tidak mengelola keuangan dengan baik. Hutang Anda semakin mengunung serta tidak mampu membayar tunggakan tersebut. Alhasil, Anda akan dikejar-kejar oleh penagih hutang. Sangat berbahaya bukan?
<h2>Tips Kelola Gaji dengan Sistem 50/30/20</h2>
Ada pelbagai cara mengelola keuangan salah satunya dengan sistem 50/30/20. Sistem ini pertama kali dipopulerkan dalam buku berjudul “All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan” oleh Elizabeth Warren and Amelia Warren Tyagi pada 2005. 

Sistem ini tercipta saat melihat kondisi keuangan keluarga di kelas menengah di Amerika Serikat. Inflasi yang tidak terkendali membuat kewalahan para keluarga tersebut. Apalagi, kondisi ini diperparah ketidakmampuan membayar hutang. Dengan sistem ini, Anda diharapkan dapat mengelola keuangan dengan baik. Berikut cara mengelola keuangan dengan sistem 50/30/20:
<h3>50 persen untuk Kebutuhan Pokok</h3>
<img class="aligncenter size-full wp-image-2252" src="https://access.amartha.com:443/uploads/clem_onojeghuo_183583_unsplash_7d35740d08.jpg" alt="clem-onojeghuo-183583-unsplash" width="5400" height="3600" />

Sisihkan 50 persen gaji Anda untuk hal-hal yang sangat penting seperti membayar listrik, telpon rumah, internet, kredit rumah atau mobil, bensin dan gas. Pastikan uang Anda ini tidak dihabiskan dengan hal yang tidak berguna. Anda harus menghitung kebutuhan pokok apa saja yang dibutuhkan pada saat ini.
<h3>30 persen untuk Kebutuhan Sekunder</h3>
<img class="size-full wp-image-2251" src="https://access.amartha.com:443/uploads/rob_bye_98949_unsplash_1_2435cd966e.jpg" alt="Photo by Rob Bye on Unsplash" width="5025" height="3350" />

Agar Anda tidak <a href="https://amartha.com/blog/boros-coba-siasati-latte-factor-dengan-cara-ini/">boros dalam berbelanja</a>. Pastikan 30 persen gaji Anda digunakan untuk sesuatu hal yang tidak begitu penting atau bukan menjadi prioritas seperti belanja pakaian, olahraga di gym atau aktivitas hiburan lainnya. Dengan begitu, Anda bisa menjaga kesehatan keuangan. 

Seperti dilansir Bustle, menurut survei yang dilakukan terhadap 2000 orang di Amerika Serikat, generasi Milenial menghabiskan uang paling terbanyak untuk makan diluar. Sekitar 72 persen digunakan untuk makan bersama teman-teman diluar. Anda bisa gunakan uang ini untuk belanja model baju lebaran 2018.
<h3>20 persen untuk Investasi</h3>
<img class="size-full wp-image-2253" src="https://access.amartha.com:443/uploads/rawpixel_252130_unsplash_8e9e5db3c8.jpg" alt="Photo by rawpixel on Unsplash" width="5837" height="3896" />Nah, sisihkan uang gaji Anda untuk investasi. Mengapa kita perlu melakukan investasi? Karena investasi dapat berguna untuk dana simpanan di masa depan. Uang Anda akan berlipat ganda jika melakukan investasi. 

Saat ini ada banyak instrumen investasi yang bisa Anda coba, misalnya seperti investasi properti, reksadana, saham, deposito, emas, hingga <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer-to-peer lending</a>. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda. Hal ini guna meminimalisir risiko investasi yang terjadi.

<a href="https://amartha.com/id_ID/">Investasi masa kini</a> yang tengah naik daun adalah P2P Lending. Meskipun baru, investasi ini menawarkan keuntungan yang bersaing dengan instrumen lainnya. Selain itu instrumen ini berada di bawah pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga investasi Anda akan aman. Dari segi keuntungan dan keamanan, Amartha masuk dalam dua kategori tersebut.

Amartha adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/">perusahaan investasi P2P Lending</a> yang menghubungkan Anda selaku investor kepada para perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Anda bisa mendapatkan keuntungan sampai 15% flat per tahun.

Tertarik berinvestasi di Amartha? Daftarkan diri Anda <a href="https://amartha.com/id_ID/">di sini</a>!

Tips Kelola Gaji dengan Sistem 50/30/20

medium_tips-atur-keuangan-di-ramadan.jpeg

small_tips-atur-keuangan-di-ramadan.jpeg

thumbnail_tips-atur-keuangan-di-ramadan.jpeg

tips-atur-keuangan-di-ramadan.jpeg

Di bulan Ramadan, pengeluaran akan terus bertambah. Apalagi, saat lebaran tiba, banyak pengeluaran untuk merayakan idul fitri seperti membeli baju baru, memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sanak saudara atau menyiapkan makanan dan kue kering di rumah. Belum lagi persiapan untuk mudik bersama keluarga.

Jika anda tidak hati-hati menjaga keuangan tetap sehat di bulan Ramadan ini. Tak terasa, uang di tabungan anda akan menipis. Nah, untuk menjaga keuangan anda tetap sehat. Ada beberapa tips untuk anda.

Buat Budgeting

Anda harus membuat budgeting atau rencana keuangan untuk mengurangi pengeluaran yang percuma. Banyak aplikasi di android atau IOS yang dapat mengatur keuangan anda seperti Money Manager, Monefy, Uangku dan Finansialku.

Gunakan aplikasi tersebut dan usahakan ada dana tabungan yang disimpan sekitar 10 atau 20 persen. Kemudian, anda juga harus memastikan cicilan yang ada tidak melebihi 30 persen, agar keuangan tetap sehat. Catat terus pendapatan dan pengeluaran setiap hari, agar anda dapat memantau keuangan.

[caption id="attachment_3827" align="aligncenter" width="5568"]<img class="wp-image-3827 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/kelly_sikkema_1484283_unsplash_c4b48919f9.jpg" alt="" width="5568" height="3712" /> Photo by Kelly Sikkema on Unsplash[/caption]

Kelola THR

Untuk anda yang mendapatkan THR, pastikan THR anda digunakan untuk hal yang berguna. Anda dapat menggunakan sistem 50-30-20. Misalnya, pendapatan anda dibagi yakni 50 untuk kebutuhan pokok, 30 untuk membeli barang konsumtif dan 20 persen untuk investasi. Anda pun dapat menyesuaikan sistem itu sesuai dengan keinginan anda.

<img class="size-full wp-image-3826" src="https://access.amartha.com:443/uploads/sharon_mccutcheon_556371_unsplash_baae8992e3.jpg" alt="" width="5616" height="3744" />

Cari Promo

Jika anda ingin mudik, carilah tiket promo pesawat atau kereta di media sosial. Biasanya, beberapa maskapai atau perusahaan transportasi lainnya memberikan informasi tentang promo. Jadi, anda tak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak untuk membeli tiket. Anda juga bisa mencari promo untuk beli baju atau makanan untuk lebaran di media sosial.

[caption id="attachment_3828" align="aligncenter" width="5184"]<img class="wp-image-3828 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/daniel_von_appen_482680_unsplash_79e5d843e5.jpg" alt="" width="5184" height="3888" /> Daniel Von Appen on Unsplash[/caption]

&nbsp;

Cari Tambahan

Mungkin anda memerlukan pendapatan tambahan agar keuangan anda tetap sehat. Anda bisa memulai pekerjaan freelance atau mulai berusaha. Banyak platform bagi freelancer seperti freelancer, upwork, sribulancer dan fastwork. Anda juga dapat memulai usaha online melalui media sosial atau platform e-commerce.

<img class="aligncenter size-full wp-image-3829" src="https://access.amartha.com:443/uploads/ali_yahya_513397_unsplash_b3f7e8b627.jpg" alt="" width="4896" height="3264" />

Mulailah Pendanaan di P2P Lending

Anda dapat memulai pendanaan di peer to peer (p2p) lending untuk tabungan masa depan. Biasanya, platform p2p lending memberikan keuntungan menarik hingga 15 persen. Anda dapat menggunakan kesempatan itu untuk memulai menabung di hari depan serta pastikan perusahaan p2p lending telah mendapat perizinan atau terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar pendanaan aman dan terjamin.

[caption id="attachment_3830" align="aligncenter" width="4928"]<img class="size-full wp-image-3830" src="https://access.amartha.com:443/uploads/adeolu_eletu_13086_unsplash_919eaaefcc.jpg" alt="" width="4928" height="3264" /> Photo by Adeolu Eletu on Unsplash[/caption]

&nbsp;

&nbsp;

Tips Atur Keuangan di Ramadan

medium_sejarah-dan-aturan-tunjangan-hari-raya-thr.jpeg

small_sejarah-dan-aturan-tunjangan-hari-raya-thr.jpeg

thumbnail_sejarah-dan-aturan-tunjangan-hari-raya-thr.jpeg

sejarah-dan-aturan-tunjangan-hari-raya-thr.jpeg

Sudahkah anda mendapat Tunjangan Hari Raya (THR)? Pada bulan Ramadan, para pegawai menunggu pembayaran THR oleh perusahaan. Biasanya, perusahaan akan memberikan THR pada akhir bulan Ramadan.

Tetapi tahukah anda awal mula THR dibayarkan? THR  sudah ada sejak Pemerintahan Presiden Soekarno. Pada 1951, kabinet Soekiman Wirjosandjojo memberikan THR kepada pamong praja (kini pegawai negara sipil). Kala itu, pemberian THR diberikan untuk meningkat kesejahteraan para pamong praja.

Awal Mula THR

Kala itu, Kabinet Soekiman memberikan THR kepada pegawai sebesar Rp 125 - 200 atau zaman sekarang sekitar Rp 1,1 juta - Rp 1,7 juta serta tunjangan lain seperti beras dan bahan pokok lainnya. Seiring berjalannya waktu, pembayaran THR ini juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta. Hingga kini, semua perusahaan swasta, negeri dan pemerintah memberikan THR kepada pegawai-pegawainya.

THR adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan di Indonesia. THR ini wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.

Hari raya keagamaan yang dimaksud adalah hari raya Idul Fitri bagi pekerja yang beragama Islam, hari raya Natal bagi pekerja yang beragama Kristen Katholik dan Protestan, hari raya Nyepi bagi pekerja beragama Hindu, hari raya Waisak bagi pekerja beragama Budha dan hari raya Imlek bagi pekerja yang beragama Konghucu.

[caption id="attachment_3821" align="aligncenter" width="1200"]<img class="size-full wp-image-3821" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Soekirman_Wirjosandjojo_1_d9eb7e639c.png" alt="" width="1200" height="720" /> Soekirman Wirjosandjojo[/caption]

Peraturan THR

THR telah tercantum pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker 6/2016”).

Seperti dilansir dari Wikipedia, di dalam Pasal 3 angka 2 Permenaker 6/2016 disebutkan bahwa pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan diberikan secara proporsional sesuai masa kerja. Ketentuan ini berbeda dengan ketentuan sebelumnya yang menetapkan bahwa pekerja atau buruh yang berhak mendapatkan THR adalah yang memiliki masa kerja minimal tiga bulan. Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-04/MEN/1994, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Perhitungan THR

Jika gaji anda per bulan sebesar Rp 5 juta, maka pembayaran THR sesuai dengan gaji anda yakni Rp 5 juta, namun hanya berlaku bagi anda yang sudah bekerja lebih dari satu tahun. Jika anda baru bekerja 5 bulan, maka anda akan mendapatkan THR sekitar Rp 2 juta.
<blockquote> (5 x Rp.5.000.000) ÷ 12 = Rp. 2.083.333,333</blockquote>
Nah, agar THR anda dapat digunakan dengan baik. Alangkah baiknya, anda memulai pendanaan di fintech peer to peer lending. Apalagi, banyak keuntungan yang anda dapat. Selain membantu usaha para peminjam, anda juga mendapatkan keuntungan hingga 15 persen.

Sejarah dan Aturan Tunjangan Hari Raya (THR)

Tag: THR