small_alternatif-investasi-modal-kecil-untung-bersaing-untuk-pemula.png

thumbnail_alternatif-investasi-modal-kecil-untung-bersaing-untuk-pemula.png

alternatif-investasi-modal-kecil-untung-bersaing-untuk-pemula.png

Banyak investor pemula menganggap investasi harus dilakukan dengan modal yang besar, padahal saat ini sudah ada banyak alternatif investasi modal kecil dan menawarkan keuntungan yang bersaing. 



Tentunya meski dana awal investasi yang kamu punya tidaklah besar, ini akan tetap lebih menguntungkan bila diinvestasikan, dibanding bila hanya disimpan di tabungan.



Selain itu, <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="https://amartha.com/id_ID/">investasi dengan modal kecil</a> ini dapat dimanfaatkan investor pemula dalam mempelajari cara kerja instrumen investasi agar dapat menemukan strategi investasi yang pas. 



<h2>Rekomendasi Alternatif Investasi Modal Kecil Untung Bersaing</h2>



Nah, berikut ini adalah 4 alternatif investasi modal kecil dengan untung bersaing yang direkomendasikan!



<h3>1. Reksadana</h3>



Reksadana merupakan salah satu investasi yang banyak diminati oleh banyak investor, baik yang sudah ahli maupun pemula. Soalnya, investasi reksadana dikenal dapat memberikan keuntungan yang bersaing hanya dengan modal kecil.



Perlu kamu tahu, saat berinvestasi di reksadana, dana milikmu akan dibantu pengelolaannya oleh <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/manajer-investasi-apa-siapa-dan-jenisnya/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Manajer Investasi: Apa, Siapa, dan Jenisnya">Manajer Investasi</a> hingga mendapatkan keuntungan menarik. Sekarang ini, juga sudah banyak terdapat marketplace keuangan yang memperjualbelikan unit penyertaan reksa dana.



Tidak hanya itu, ada beberapa perusahaan reksadana yang memberikan syarat minimum investasi dengan nominal yang rendah sekitar 100 ribu Rupiah.



<h3>2. Sukuk Ritel atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI)</h3>



Salah satu instrumen investasi SBN Ritel yaitu ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan SR (Sukuk Ritel) juga bisa menjadi pilihan investasi buat kamu yang modalnya kecil. 



ORI dan SR ini sifatnya dapat diperjualbelikan di pasar sekunder layaknya saham, sehingga kamu mungkin juga dapat meraup keuntungan bila menjualnya di harga yang lebih tinggi.



Sebagai imbal baliknya, mereka yang memegang ORI atau SR nanti akan mendapatkan keuntungan rutin per bulan yang akan dibayarkan oleh pemerintah.



Kamu pun juga bisa untuk memilih mendapatkan bunga rutin tiap bulannya hingga periode tertentu, dibanding harus menjualnya di pasar sekunder.



<h3>3. P2P Lending</h3>



Jenis investasi yang satu ini terbilang baru. Meski begitu, <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="https://amartha.com/id_ID/">investasi P2P Lending</a> diminati oleh masyarakat karena hanya membutuhkan modal kecil dan mampu menawarkan keuntungan yang bersaing dari instrumen investasi lainnya. 



P2P Lending sendiri adalah skema pembiayaan yang mempertemukan investor alias pihak yang punya modal, dengan pihak peminjam yang sedang butuh modal.



Sebagai imbal hasilnya, pemberi pinjaman atau sang investor berhak mendapatkan bunga pinjaman. Nah, praktik ini difasilitasi sebuah lembaga keuangan yang harus mendapat persetujuan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/01/WhatsApp-Image-2021-01-07-at-11.38.25-AM.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2021_01_07_at_11_38_25_AM_1024x683_8f37010908.jpeg" alt="Amartha" class="wp-image-10177"/><figcaption>Alternatif Investasi P2P Lending Amartha</figcaption></figure>



Nah, salah satu platform P2P Lending yang aman dan tepercaya sehingga kamu bisa gunakan untuk memulai berinvestasi adalah Amartha. 



Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech P2P Lending yang menghubungkan pendana urban dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan.



Didirikan pada tahun 2010 silam sebagai microfinance,<a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/"> Amartha</a> akhirnya menjadi perusahaan P2P Lending di tahun 2016. Selama 11 tahun terakhir, Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar 4.20 Triliun kepada lebih dari 770.000 perempuan tangguh di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.



Tidak hanya menyalurkan modal usaha dari investor kepada perempuan tangguh pengusaha mikro, Amartha juga memberikan pendampingan usaha, pelatihan keuangan, hingga cek kesehatan gratis.



Dengan berinvestasi di Amartha sebagai pendana, para investor juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Amartha baru saja merilis layanan investasi skema crowdfunding di mana Anda bisa melakukan transaksi <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="https://amartha.com/id_ID/">investasi mulai dari 100 ribu</a> rupiah. 



Tunggu apalagi, daftar sekarang!

Alternatif Investasi Modal Kecil Untung Bersaing Untuk Pemula

small_3-jenis-investasi-modal-100-ribu-untuk-investor-pemula.png

thumbnail_3-jenis-investasi-modal-100-ribu-untuk-investor-pemula.png

3-jenis-investasi-modal-100-ribu-untuk-investor-pemula.png

Saat ini, ada banyak sekali jenis investasi yang tersedia di pasaran bagi masyarakat di Indonesia. Meski begitu, masih saja ada orang yang masih merasa enggan untuk memulai berinvestasi. Rendahnya jumlah investor ini masih dipengaruhi stigma usang bahwa investasi itu sulit, berisiko tinggi, dan mahal.



Padahal, stigma ini jelas sudah tidak relevan lagi saat ini karena munculnya alternatif-alternatif investasi baru yang lebih mudah. Salah satu kemudahan yang ditawarkan dari alternatif investasi saat ini adalah rendahnya biaya memulai, yaitu cukup dengan Rp100 ribu saja.



Nah, berikut ini adalah 3 jenis investasi yang bisa dilakukan hanya dengan modal Rp100 ribu bagi para investor pemula!



1. Reksadana



Reksadana saat ini menjadi salah satu jenis investasi yang cukup populer bagi investor pemula. Pasalnya, kamu udah bisa berinvestasi di reksadana dengan modal kecil, yaitu sekitar Rp 100 ribu. Bahkan, ada beberapa sekuritas menawarkan investasi reksadana dengan modal Rp 50 ribu aja.



Selain itu, uang yang kamu alokasikan untuk investasi reksa dana juga akan dikelola manajer investasi yang sudah ahli di bidangnya. Jadi, kamu tidak perlu repot mempelajari cara untuk mengelola dana yang dimiliki agar bertumbuh. Tinggal duduk manis di rumah saja.



2. Emas



Sejak dulu, emas batangan memang sudah menjadi salah satu instrumen investasi yang menjadi incaran banyak orang. Salah satu alasan banyak orang terjun ke investasi emas karena harga emas terbilang aman. 



Bahkan, cenderung naik setiap tahun. Selain itu, emas juga gak akan tergerus inflasi layaknya investasi mata uang kertas. Kalau mengalami penurunan, harganya pun tidak akan bertahan lama.



Hal ini sekarang semakin dipermudah karena investasi emas juga bisa dilakukan dengan modal terjangkau, mulai dari Rp 100 ribu. Investasi emas yang dimaksud di sini adalah membuka tabungan emas. Di tabungan, kamu bisa mulai investasi dengan hanya membeli emas mulai dari 0,01 gram.



3. P2P Lending



<a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">P2P Lending</a> merupakan salah satu alternatif investasi terbaru yang cukup terjangkau bagi masyarakat. P2P Lending sendiri merupakan skema pembiayaan yang mempertemukan investor alias pihak yang punya modal, dengan pihak peminjam yang sedang butuh modal.



Sebagai imbal hasilnya, pemberi pinjaman atau umum disebut juga lender berhak mendapatkan bunga pinjaman. Memulainya pun bisa dengan Rp100 ribu saja secara online. Siapa pun dan dimana pun, setiap orang dapat memulai alternatif investasi ini. Karena rendahnya biaya memulai, <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">alternatif investasi</a> ini juga bisa sebagai sarana diversifikasi investor yang sudah berpengalaman.



Karena setiap instrumen investasi memiliki risiko, maka risiko yang akan didapatkan adalah risiko telat bayar hingga gagal bayar. Meskipun demikian, penting bagi pendana untuk memilih dan mengetahui perusahaan <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">P2P Lending yang aman</a>, seperti misalnya yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.

3 Jenis Investasi Modal 100 Ribu untuk Investor Pemula

small_kata-ojk-tentang-crowdfunding.jpeg

thumbnail_kata-ojk-tentang-crowdfunding.jpeg

kata-ojk-tentang-crowdfunding.jpeg

Skema patungan atau dikenal dengan Crowdfunding hingga saat ini masih menjadi alternatif pendanaan yang diminati banyak orang. Dinamika ini yang mendorong <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mengenal-ojk-fungsi-dan-tugasnya/" data-type="post" data-id="10809" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Otoritas Jasa Keuangan (OJK)</a> untuk terus menyempurnakan peraturan terkait hal tersebut.



Awal tahun ini, OJK menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 57/POJK.04/2020. Aturan ini berisikan mengenai Penawaran Efek melalui Layanan Urun Dana Berbasi Teknologi Informasi (Securities Crowdfunding). Adanya aturan ini akan menggantikan POJK 37/2018 tentang Layanan Urun Dana melalui Penawaran Saham Berbasis Teknologi Informasi (Equity Crowdfunding).



<a href="https://amartha.com/blog/sama-sama-crowdfunding-ini-beda-equity-dan-security-crowdfunding/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Sama-Sama Crowdfunding, Ini Beda Equity dan Security Crowdfunding!</a>



Dalam sebuah wawancara, Ona Retnesti Swaminingrum selaku Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2B OJK mengatakan, peraturan anyar ini hadir sebagai alternatif sumber pendanaan bagi pelaku usaha pemula (start-up company) dan <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/tantangan-yang-sering-dialami-umkm/" data-type="post" data-id="8499" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Usaha Kecil dan Menengah (UKM)</a> unbankable untuk mengembangkan usaha. Selain dalam bentuk efek bersifat ekuitas, dalam POJK 57/POJK.04/2020 ini juga mencakup efek bersifat utang atau sukuk.



"Karena untuk saat ini, kami rasakan dalam POJK 37 terkait Equity Crowdfunding belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Usaha Kecil Menengah atau UKM. Sebab, penerbit hanya untuk Perseroan Terbatas (PT)," jelasnya waktu itu.



Pasalnya, kata Ona, hingga sekarang ini masih banyak start-up company maupun UKM yang belum berbadan hukum, sehingga belum berstatus PT. Karena itu, penting bagi regulator agar menyempurnakan konsep pengaturan Layanan Urun Dana sebagaimana diatur dalam POJK 57 tersebut.



"Jadi, POJK 57 baru ini mengatur mengenai kesempatan untuk UKM atau pelaku usaha pemula (start-up) untuk memperoleh pendanaan untuk mengembangkan usaha. Kalau dulu untuk PT saja. Tapi sekarang bisa bentuk lain Seperti, CV, Koperasi dan seterusnya," ujarnya.



Ia melanjutkan, respons positif pasar juga terlihat dari jumlah penyelenggara yang mendaftarkan diri ke OJK. Data dari OJK hingga tanggal 31 Desember 2020 kemarin  menyebutkan, sebanyak 16 calon penyelenggara telah mengajukan perizinan Equity Crowdfunding di OJK. Sementara itu, sebanyak tiga calon penyelenggara tengah mengikuti proses perizinan Securities Crowdfunding (SCF). Ia memperkirakan jumlah tersebut dapat bertambah seiring dengan minat pasar yang tinggi.



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/6-cara-mendapatkan-modal-usaha-untuk-menjalankan-bisnis/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">6 Cara Mendapatkan Modal Usaha untuk Menjalankan Bisnis</a>



“Kami harapkan semakin banyak yang dapat terlibat dalam SCF, karena tujuannya adalah untuk membantu sektor-sektor usaha kecil dan menengah untuk mendapatkan pendanaan dari pasar modal,” tutupnya.



Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK yaitu Wimboh Santoso mengatakan otoritas bursa terus mempercepat upaya memasyarakatkan pasar modal, baik bagi pengusaha muda dan UKM untuk menggalang dana dari pasar modal maupun bagi calon investor agar dapat mulai berinvestasi di pasar modal.



Menurutnya, kehadiran SCF memberikan <a href="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">alternatif sumber pendanaan</a> yang cepat, mudah, dan murah bagi kalangan generasi muda dan UKM yang belum bankable untuk mengembangkan usahanya, khususnya UKM mitra pemerintah.

Jadi Alternatif Investasi, Begini Kata OJK tentang Crowdfunding

thumbnail_5-investasi-jangka-panjang-untuk-hari-tua.jpeg

5-investasi-jangka-panjang-untuk-hari-tua.jpeg

Menjalani hari tua dengan tenang tanpa memikirkan masalah keuangan adalah cita-cita semua orang. Namun, beberapa di antara kita merasa sepertinya tujuan tersebut sulit untuk dicapai. 



Memang banyak jalan menuju roma, yang terpenting adalah kapan kita memulainya. Dan jawaban pasti dari pertanyaan tersebut adalah sekarang.



Menginginkan hari tua yang menyenangkan dapat dilakukan dari sekarang melalui <a href="http://www.amartha.com">investasi jangka panjang</a>. Tantangan dari melakukan investasi jangka panjang adalah memilih instrumen investasi dan juga konsistensi dalam menabung atau berinvestasi.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga:&nbsp;<a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-risiko-investasi/">Apa Itu Risiko Investasi?</a></pre>



Berikut ini rekomendasi instrumen investasi jangka panjang yang dapat digunakan untuk hari tua Anda:



<h2>5 Rekomendasi Investasi Jangka Panjang untuk Persiapan Hari Tua</h2>



<h3>1. Properti</h3>



Investasi <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/3-jenis-investasi-properti-ini-bikin-keuanganmu-aman-di-hari-tua/">properti</a> merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat menguntungkan karena nilainya yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Setiap tahunnya, harga properti bisa naik hingga 15-35%. 



Dengan demikian, produk investasi ini sudah terbukti memiliki keuntungan yang pasti di masa mendatang. Sayangnya, harga untuk sebuah properti bisa mencapai ratusan hingga miliaran rupiah.



<h3>2. Emas</h3>



Investasi emas merupakan salah satu <a href="http://www.amartha.com">investasi jangka panjang</a> yang menguntungkan. Investasi pada emas juga terbilang cukup mudah karena hanya perlu pergi ke toko emas dan menyimpannya di rumah. 



Namun, dibanding emas perhiasan lebih baik memilih emas batangan apabila tujuannya mendapatkan keuntungan di masa depan. Hal itu disebabkan karena emas batangan tidak akan dibebankan dengan biaya pembuatan apalagi yang bersertifikasi Antam.



<h3>3. Saham</h3>



Saham adalah sebuah bukti kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan memiliki saham maka seseorang berhak atas dividen atau pembagian laba perusahaan setiap tahunnya. 



Perlu disadari bahwa saham memiliki tingkat fluktuatif yang cepat sehingga memiliki risiko yang tinggi, namun keuntungan yang didapatkan juga besar.



<h3>4. Deposito</h3>



Deposito menjadi salah satu jenis investasi yang cukup diminati, karena memiliki keuntungan yang cukup menggoda karena bunga yang ditawarkan tinggi. 



Instrumen investasi ini secara tidak langsung membuat seseorang menabung secara rutin dalam jangka waktu yang sudah disetujui di awal sehingga sangat cocok digunakan untuk tabungan hari tua.



<h3>5. Investasi Jangka Panjang P2P Lending</h3>



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/01/WhatsApp-Image-2021-01-07-at-11.38.25-AM.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2021_01_07_at_11_38_25_AM_1024x683_33704bb633.jpeg" alt="Amartha" class="wp-image-10177"/><figcaption>Kunjungi www.amartha.com</figcaption></figure>



<a href="http://www.amartha.com">Investasi Peer to peer lending</a> adalah layanan jasa keuangan yang mempertemukan atau menghubungkan pemberi pinjaman kepada penerima pinjaman melalui sistem elektronik yang menggunakan jaringan internet. 



Untuk berinvestasi di P2P Lending, pastikan memilih perusahaan yang sudah berizin, terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bersertifikasi ISO 27001.



Keuntungan investasi P2P yaitu dapat keuntungan hingga 15% flat per tahun dan memberdayakan pelaku UMKM untuk kesejahteraan merata. Seperti yang dilakukan P2P Lending <a href="http://amartha.com">Amartha</a>.



Yuk berinvestasi sekarang agar masa depan di hari tua terjamin!

5 Investasi Jangka Panjang untuk Hari Tua

large_mengenal-sharing-economy-produk-persilangan-internet-dan-teknologi.jpeg

medium_mengenal-sharing-economy-produk-persilangan-internet-dan-teknologi.jpeg

small_mengenal-sharing-economy-produk-persilangan-internet-dan-teknologi.jpeg

thumbnail_mengenal-sharing-economy-produk-persilangan-internet-dan-teknologi.jpeg

mengenal-sharing-economy-produk-persilangan-internet-dan-teknologi.jpeg

Sharing Economy merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari perkembangan teknologi informatika dan komunikasi. Berdasarkan <a href="https://dailysocial.id/post/survei-masyarakat-indonesia-dukung-layanan-berbasis-sharing-economy">survei DailySocial dan Jakpat</a>, masyarakat merespon positif terhadap layanan berbasis sharing economy. Lebih dari 97% mendukung dengan asumsi layanan seperti ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.



Lalu, sebenarnya apa itu sharing economy dan bagaimana contohnya?



<h2>Definisi Sharing Economy</h2>



Menurut Investopedia, sharing economy adalah sebuah model ekonomi yang didefinisikan sebagai aktivitas berbasis <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer-to-peer (P2P)</a>. Sementara Business Because mendefinisikan sharing economy sebagai sistem ekonomi di mana aset dan layanan dibagi antara individu pribadi. Jadi, sharing economy adalah penggunaan teknologi untuk memfasilitasi pertukaran atau penyewaan barang atau jasa antara dua pihak atau lebih. 



<h2>Kelas-kelas Sharing Economy</h2>



<figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/sharing_economy_0282f1f975.jpg" alt="" class="wp-image-9483"/></figure>



Dalam praktiknya, sharing economy mengembangkan bentuk yang bervariasi. <a href="https://media.neliti.com/media/publications/292603-model-platform-sharing-economy-di-indone-fcb385b1.pdf">Pais dan Provasi (2015)</a> berusaha mengembangkan definisi sharing economy menurut praktiknya ke dalam 6 kelas yang berbeda, yaitu:



<h3>1. Rental Economy</h3>



Ekonomi yang dibangun dari skema sewa yang dijalankan oleh perusahaan yang mengkhsuskan pada sewa barang-barang yang umumnya kurang digunakan ketika pengguna memiliki kepemilikan pribadi ekslusif padanya. Contohnya mobil berbagi atau ZipCar.



<h3>2. Peer-to-peer Economy</h3>



Skema ekonomi ini menyangkut barang-barang yang kurang digunakan tetapi yang ditawarkan langsung oleh pemiliknya. Contoh: AirBnB.



<h3>3. On-Demand Economy</h3>



Skema ekonomi yang ditandai oleh penggunaan yang mempertaruhkan layanan pribadi yang disediakan oleh profesional dan non-profesional. Contoh: Uber



<h3>4. Time Banking and Local Exchange Trading System</h3>



Skema ini mirip dengan yang sebelumnya dalam hal layanan yang ditawarkan, tetapi menunjukkan perbedaan mendasar dalam kurangnya uang di transaksi, akan tetapi menggunakan bentuk barter sebagai gantinya berdasarkan penggunaan mata uang alternatif atau waktu sebagai unit nilai dari layanan yang dipertukarkan. Contoh: TimeRepublik.



<h3>5. FLOSS - Free/Libre Open Source Software</h3>



Ini merupakan bentuk praktik yang paling tua dari sharing economy terkait dengan program perangkat lunak sumber bebas atau terbuka yang diproduksi oleh komunitas pengembang dan pengguna. Contoh: Linux



<h3>6. Social Lending and Crowdfunding</h3>



Skema ini tentang penerapan keuangan pada sharing economy, termasuk pinjaman langsung antara orang dan platform yang membantu meningkatkan modal yang diperlukan untuk pengembangan ide baru di antara mereka yang berpotensi tertarik padanya. Contoh: Amartha



<h2>Contoh Perusahaan Sharing Economy di Indonesia</h2>



Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang sudah memanfaatkan sharing economy sebagai salah satu sistem yang dijalankan agar dapat digunakan oleh masyarakat. Berikut ini 3 perusahaan yang menerapkan sharing economy:



<h3>1. Gojek</h3>



Gojek merupakan perusahaan startup yang memanfaatkan teknologi dan aplikasi untuk mendapatkan dan menerapkan sharing economy. Dalam hal ini, Gojek memanfaatkan para pelanggan yang membutuhkan alat transportasi yang cepat dan aman sementara dari sisi driver dapat memanfaatkan kendaraan yang dimiliki untuk mendapatkan pendapatan atau penghasilan.



<h3>2. Tokopedia</h3>



Tokopedia merupakan platform dengan layanan utama marketplace di mana pembeli dan penjual atau merchant dapat melakukan transaksi jual beli secara online. Penempatan economy sharing ini berfungsi bagi para pemilik toko untuk memasarkan produknya dan mendapatkan untung dan sebaliknya. Melalui layanan satu pintu, maka biaya menjadi lebih murah.



<h3>3. Amartha</h3>



<div class="wp-block-image td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2017/08/WhatsApp-Image-2020-12-16-at-12.59.27-PM.jpeg"><figure class="aligncenter size-large"><a href="https://amartha.com/id_ID/"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2020_12_16_at_12_59_27_PM_1024x682_3286ae9171.jpeg" alt="investasi amartha" class="wp-image-9890"/></a></figure></div>



Amartha merupakan perusahaan <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer-to-peer (P2P) lending</a> yang menghubungkan investor kepada para perempuan pelaku usaha ultra mikro dan mikro di pedesaan. Para pelaku usaha yang membutuhkan modal usaha bisa mendapatkan modal dari para investor Amartha, baik itu perorangan atau pun institusi. Investor yang meminjamkan dana akan diberikan keuntungan berdasarkan <a href="https://amartha.com/blog/amartha/lenders-corner/pdkt-101-kenali-sistem-kredit-skor-di-amartha/">sistem credit scoring</a> yang disediakan oleh penyedia dalam hal ini Amartha. 



Sharing economy secara umum merujuk pada perusahaan atau startup yang menggunakan internet dan berbasis aplikasi dalam operasionalnya. Hal ini disebabkan karena saat ini internet dan teknologi menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari manusia.&nbsp;

Mengenal Sharing Economy, Produk Persilangan Internet dan Teknologi

large_instrumen-investasi-yang-cocok-untuk-anak-muda-agar-tua-kaya-raya.png

medium_instrumen-investasi-yang-cocok-untuk-anak-muda-agar-tua-kaya-raya.png

small_instrumen-investasi-yang-cocok-untuk-anak-muda-agar-tua-kaya-raya.png

thumbnail_instrumen-investasi-yang-cocok-untuk-anak-muda-agar-tua-kaya-raya.png

instrumen-investasi-yang-cocok-untuk-anak-muda-agar-tua-kaya-raya.png

Apa yang pertama kali terlintas di benakmu jika mendengar kata investasi? Mungkin yang kamu pikirkan adalah jenis investasi yang membutuhkan modal besar, ya nggak? Padahal investasi nggak melulu butuh modal besar kok!



Nih Amartha merangkum beberapa instrumen investasi yang cocok untuk anak muda dan modalnya pun terbilang minim. Supaya gak ada alasan lagi untuk menunda-nunda berinvestasi. Dijamin deh di hari tua nanti kamu akan ngerasain impact investasi yang menguntungkan. Simak sampai habis ya!



<h2>1. Menabung emas, agar punya bukit emas</h2>



Menabung emas sedikit demi sedikit lama lama jadi bukit emas. Yups, sekarang nabung emas bisa sedikit sedikit loh. Bahkan dengan seribu rupiah pun&nbsp; kamu sudah dapat berinvestasi di instrumen ini.



Selain nggak butuh modal besar, kamu pun kelak bisa memetik hasil yang lumayan dengan resiko yang relatif kecil karena emas harganya cenderung lebih stabil.&nbsp;



<h2>2. Investasi Sambil Beramal</h2>



Siapa yang gak ingin investasi sambal beramal? Semua orang pasti mau kan dapat untung doble dunia akhirat.&nbsp;



Caranya mudah, kamu cukup pilih <a href="https://amartha.com/">instrumen investasi peer to peer lending</a> yang fokus pada pengembangan UMKM. Di instrumen ini, duit yang diinvestasikan akan digunakan oleh peminjam untuk mengembangkan usahanya.



Nah dengan begitu uangmu akan lebih bermanfaat bukan?



<h2>3. Buat Tabungan Berencana Sejak Muda</h2>



Kalau biasanya kamu berniat menabung dan berharap dapat bunga tapi ternyata hal itu cuma jadi sekadar mimpi karena sering lupa menganggarkan dana di awal bulan untuk menabung, tabungan terencana bisa jadi pilihan cerdas nih. Memang sih, saat berinvestasi kamu pasti mengharap keuntungan yang banyak. Tapi di usia muda menabung mulai dari jumlah yang kecil pun bisa jadi pilihan investasi sederhana yang kelak bakal menguntungkan kamu, lho.



Nah, dari sejumlah jenis investasi tersebut, kira-kira kamu tertarik untuk mencoba yang mana nih? Jangan lupa untuk menyesuaikan jenis investasi dengan kemampuan masing-masing ya. Nggak perlu memaksakan diri investasi besar-besaran kalau modal masih pas-pasan, yang penting sudah ada tekad dan usaha untuk mulai berinvestasi. Yuk jadi anak muda yang cerdas dan pandai mengelola keuangan, agar di hari tua nanti dapat memetik <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">impact investment</a> yang berlipat ganda.

Instrumen Investasi yang Cocok untuk Anak Muda Agar Tua Kaya Raya

medium_amartha-catatkan-penyaluran-pendanaan-18-triliun-dengan-npl-08.jpeg

small_amartha-catatkan-penyaluran-pendanaan-18-triliun-dengan-npl-08.jpeg

thumbnail_amartha-catatkan-penyaluran-pendanaan-18-triliun-dengan-npl-08.jpeg

amartha-catatkan-penyaluran-pendanaan-18-triliun-dengan-npl-08.jpeg

Amartha mencatatkan penyaluran pendanaan di 2019 yang tumbuh hingga lebih dari 2 kali lipat, dengan nilai akumulasi pendanaan mencapai Rp 1,8 Triliun. Jumlah penerima pendanaan Amartha meningkat menjadi 380,000 mitra. Tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) Amartha terjaga dibawah 1%, dengan nilai riil 0,8%.

Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri dan CEO Amartha mengatakan, “Amartha menerapkan 3 lapis mitigasi resiko kredit macet, yaitu melalui skema pendampingan langsung para Mitra Amartha oleh petugas lapangan Amartha (Business Partner Amartha) dalam pertemuan majelis mingguan, penggunaan sistem kredit skoring dan teknologi machine learning yang dikhususkan untuk segmen usaha mikro di pedesaan, serta asuransi pendanaan bekerjasama dengan perusahaan penjamin kredit”.

Pertumbuhan signifikan pendanaan Amartha di 2019 dipengaruhi oleh ekspansi Amartha ke sebagian Sulawesi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, serta sebagian Sumatera seperti Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Jambi. Selain itu, meningkatnya kepercayaan dan antusias masyarakat pada Amartha, berdampak pada bertambahnya jumlah Pendana Amartha yang mencapai 100 ribu pengguna dari provinsi Aceh hingga Papua, dengan 3 provinsi pendana terbanyak dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

“Di 2020, Amartha menargetkan untuk meningkatkan penyaluran lebih dari yang sudah dicapai 2019. Selain itu, Amartha akan berfokus untuk terus berekspansi ke seluruh wilayah Indonesia, dengan menjaga pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan menguntungkan”, tambah pria yang akrab disapa Taufan.

Amartha sebagai pionir fintech p2p lending, berkomitmen untuk mengedepankan inovasi dengan meluncurkan berbagai produk dan program beyond lending untuk mitra dan pendana Amartha di 2020. Amartha akan merilis layanan keuangan digital tambahan bagi mitra Amartha. Serta berbagai produk investasi bagi pendana Amartha, bekerjasama dengan perusahaan aset manajemen dan perbankan, guna meningkatkan customer experience yang lebih baik.

Amartha Catatkan Penyaluran Pendanaan 1,8 Triliun dengan NPL 0,8%

medium_habis-bencana-ini-dia-yang-perlu-diterapkan.jpeg

small_habis-bencana-ini-dia-yang-perlu-diterapkan.jpeg

thumbnail_habis-bencana-ini-dia-yang-perlu-diterapkan.jpeg

habis-bencana-ini-dia-yang-perlu-diterapkan.jpeg

Tak terasa 2019 telah berlalu. Tahun baru 2020 kini berbeda dengan tahun baru sebelumnya, yang kini dilebati hujan deras hampir di seluruh Indonesia. Namun, bukan suatu kekecewaan yang harus disesali, karena memang faktor kondisi alam dan mungkin juga sudah memasuki musim hujan. Tetap harus dinikmati dan disyukuri.

Akan tetapi, dari hujan lebat yang hampir seharian itu. Memberikan dampak pengaruh banjir, yang menggenangi beberapa kota besar. Terutama, banjir besar berada di titik-titik kota DKI Jakarta, Bekasi dan sekitarnya. Namun, apakah salah hujan? Tentu bukan! Ini sebuah bencana alam yang perlu direnungi untuk sebuah pelajaran maupun pengalaman. Mungkin di awal tahun 2020 ini dan untuk tahun berikutnya.
<h2>Beberapa Kota yang Terkena Banjir</h2>
Berikut adalah beberapa kota yang terkena banjir di Jakarta dan Bekasi, Kemang - Jakarta Selatan, Pantai Indah Kapuk - Jakarta Utara, Grogol - Jakarta Barat, Pondok Gede - Bekasi, Villa Nusa Indah - Bekasi, Kemang Pratama - Bekasi. Dari kota-kota tersebut mengalami banjir setinggi mencapai sekitar 1,5 meter - 3 Meter. Tentu kerugian yang dialami cukup besar dari beberapa korban banjir tersebut. Mulai dari properti perlengkapan rumah, mobil, motor, elektronik, pakaian dan lainnya.
Sebuah pelajaran yang perlu diambil seksama, untuk dijadikan antisipasi atau cara menanggulangi, jika terjadi hal serupa di kemudian waktu. So, untuk saat ini apa yang perlu dilakukan? Selain membenahi dampak dari surutnya banjir. Membersihkan rumah, kendaraan dan properti lain yang dimiliki. Tentu juga perlu menyiapkan tabungan kembali ya, agar dapat mengembalikan atau merenovasi dari properti yang rusak.
<h2>Kalkulasi Pengeluaran di Tahun 2020</h2>
Bagi korban banjir tentu ini sangat penting dalam mengelola keuangan dan juga pengeluaran biaya-biaya. Namun bukan hanya untuk korban banjir saja lho ya! Bagi yang tidak terkena dampak juga sangat penting. Mungkin untuk mempersiapkan tabungan untuk biaya tak terduga atau pengelolaan keuangan untuk keperluan lain yang akan direncanakan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, menyisihkan lebih banyak keungan lagi dari sebelumnya. Misal menabung dari pendapatan gaji, pendapatan usaha atau mulai berencana untuk berinvestasi, melalui <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">alternatif investasi</a> perkembangan teknologi terkini (fintech). Carilah keuntungan-keuntungan yang dapat mengembalikan properti yang rusak atau menambah properti baru.

Tapi ingat, dari semua tabungan yang sudah kamu miliki. Kelolalah sebaik-baiknya. Sebisa mungkin cost untuk kebutuhan sekunder yang tidak perlu diperuntukan jangan sampai dibeli. Belilah sesuai kebutuhan primer mu saat ini.&nbsp;

Untuk para korban banjir, semoga semuanya dapat kembali kondusif mulai dari properti dan keuangan mu nantinya.

Habis Bencana 2020, Ini Dia yang Perlu Diterapkan

medium_ada-3-jenis-investor-apa-saja.jpeg

small_ada-3-jenis-investor-apa-saja.jpeg

thumbnail_ada-3-jenis-investor-apa-saja.jpeg

ada-3-jenis-investor-apa-saja.jpeg

Amartha merupakan perusahaan <a href="https://amartha.com/">peer to peer lending</a> yang menghubungkan para pendana atau investor di kota kepada pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan.

Berdiri sejak tahun 2010, Amartha berawal dari sebuah koperasi di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. Kini, Amartha yang didirikan oleh Andi Taufan Garuda Putra ini telah menjangkau seluruh pulau Jawa. Bahkan, pada Oktober lalu, Amartha telah memiliki cabang di beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Amartha merupakan salah satu alternatif investasi yang dapat dilakukan secara online sehingga investor tidak perlu menghampiri peminjam secara lansung. Pasalnya, mereka sudah terhubung melalui platform teknologi seperti website dan aplikasi.

Bahkan, investor dapat melihat secara detil peminjam melalui dashboard yang dimiliki Amartha. Secara berkala, Amartha akan melaporkan beberapa informasi dan perkembangan pelaku usaha mikro tersebut.

Nah, untuk mengenal lebih jauh mengenai jenis jenis investor di Amartha. Berikut ini tiga investor di Amartha,
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/amartha-jangkau-pulau-sulawesi/?utm_source=blog-amartha&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=amartha-jangkau-pulau-sulawesi">Amartha Jangkau Pulau Sulawesi</a></h4>
<h2>Investor Individu</h2>
<a href="https://amartha.com/">Investor individu</a> Amartha adalah masyarakat umum yang mendaftar atas nama pribadi di platform Amartha. Untuk ikut serta sebagai investor individu, Anda dapat mendaftarkan diri dan membuat akun di www.amartha.com. Investor yang ingin mendaftar harus menyertakan kartu tanda pengenal (KTP) dan rekening bank dari Indonesia.
<h2>Investor Institusional</h2>
Investor institusional adalah sebuah perusahaan dengan badan hukum seperti Comanditaire Venootschap (CV) atau Perseroan Terbatas (PT) yang mendaftarkan diri di Amartha. Mereka akan dibantu oleh Relationship Manager Amartha untuk mengelola profil dan proses investasi di Amartha.
<h2>Investor Asing</h2>
Investor Asing adalah orang yang memiliki kewarganegaraan luar negeri serta ingin melakukan investasi di Amartha. Bagi investor asing yang ingin melakukan alternatif investasi seperti di Amartha harus memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) serta membuat akun terlebih dahulu dengan menghubungi tim customer support di email support@amartha.com.
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-panjang/?utm_source=blog-amartha&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-panjang">Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Panjang</a></h4>
Nah, sudah tahu khan tiga <a href="https://amartha.com/">investor</a> di Amartha. Ayo, mulai mendanai di Amartha.com. Dengan melakukan pendanaan mulai dari Rp 3 Juta, Anda sudah membantu pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan.

Ada 3 Jenis Investor, Apa Saja?

Tag: alternatif investasi