small_deretan-investor-muda-indonesia-kamu-selanjutnya.jpeg

thumbnail_deretan-investor-muda-indonesia-kamu-selanjutnya.jpeg

deretan-investor-muda-indonesia-kamu-selanjutnya.jpeg

Berinvestasi sejak dini penting untuk dilakukan oleh anak muda. Berinvestasi ada banyak jenisnya, misal berinvestasi di skill, berinvestasi di properti, atau berinvestasi di <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">perusahaan investasi</a>.



Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis data mengenai investor yang terdaftar di BEI, hasilnya ada 44.62% investor di bawah usia 30 tahun atau disebut sebagai investor muda.



Nah apakah kamu masuk dalam usia tersebut? Penasaran siapa saja investor muda yang bisa jadi panutan kamu?



Simak penjelasan deretan investor muda Indonesia berikut ini:



<h2>5 Nama Investor Muda Indonesia Yang Inspiratif</h2>



<h3>1. Investor Belvin Tannadi</h3>



Belvin Tannadi memulai perjalanannya sebagai investor pada tahun 2014. Ia memiliki prinsip agar berinvestasilah pada instrumen yang sudah diketahui risiko maksimalnya. 



Melansir CNBC Indonesia, hampir 5 tahun berinvestasi saham, Belvin mendapatkan keuntungan hampir Rp1 Miliar per bulan yang diiringi top-up yang besarannya terus bertambah. 



Untuk mendapatkan angka demikian, beberapa kebiasaan yang dilakukan Belvin adalah rajin membaca dan mencari <a href="https://amartha.com/blog/?s=saham">informasi tentang saham</a>, memilih perusahaan yang besar dan fundamental baik, dan tidak langsung berinvestasi dengan nominal yang besar.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-risiko-investasi/">Jenis-Jenis Risiko Investasi Yang Patut Kamu Tahu!</a></pre>



<h3>2. John Wen</h3>



John Wen dikenal sebagai salah satu panutan anak muda yang ingin menjadi investor di instrumen saham. John Wen mulai <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/wajib-dibaca-4-buku-inspiratif-untuk-kelola-keuangan/">investasi secara otodidak melalui buku-buku</a> yang dibacanya sejak tahun 2012.



Kebiasaan Wen yang perlu kita tiru adalah rajin menganalisis laporan keuangan perusahaan agar lebih peka dengan kondisi dan nilai perusahaan. Selain itu juga agar lebih bijak dalam mengambil keputusan. Saat ini modal Wen sudah tumbuh sekitar 60% per tahun.



<h3>3. Andrian Wijaya</h3>



Andrian adalah salah satu investor muda asal Jambi. Ia mulai berinvestasi sejak kelas 2 SMA dengan modal yang Rp200.000 saja. Keinginan tersebut karena ia mengikuti kakaknya yang memiliki minat pada pasar saham. 



Suatu hari, Andrian mengikuti olimpiade pasar modal dan menjadi pemenang kedua di tingkat nasional. Hadiah dari lomba tersebut dijadikan Andrian sebagai modal untuk melakukan investasi.



<h3>4. Bella Nawangsidi</h3>







 Bella adalah salah satu investor muda di Amartha yang memiliki latar belakang bankir. Selain penilaian Amartha dari segi performa, beliau juga melihat adanya kecocokan antara nilai yang diusung oleh Amartha, dengan semangat yang ia miliki untuk membantu perempuan di pedesaan. 



Itulah deretan investor muda Indonesia yang sukses, apakah kamu yang selanjutnya?

Deretan Investor Muda Indonesia Yang Inspiratif, Kamu Selanjutnya?

small_3-tips-investasi-saham-ala-lo-kheng-hong.png

thumbnail_3-tips-investasi-saham-ala-lo-kheng-hong.png

3-tips-investasi-saham-ala-lo-kheng-hong.png

Bagi para investor yang berkecimpung di dunia saham tentunya sudah tidak asing lagi dengan sosok <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/jadi-warren-buffetnya-indonesia-ini-profil-lo-kheng-hong/">Lo Kheng Hong</a>. Sosok yang sering dijuluki sebagai Warren Buffet dari Indonesia ini memang menjadi salah satu investor saham tersukses di pasar modal negeri ini.



Lo Kheng Hong merupakan value investor yang berpegang pada analisa fundamental. Salah satu kesuksesan Lo Kheng Hong ketika menggunakan analisa fundamental yakni saat membeli saham UNTR pada tahun 1998 atau saat terjadi <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/sering-keliru-ini-loh-bedanya-resesi-ekonomi-dan-depresi-ekonomi/">krisis finansial</a>. 



Meski begitu, ia tetap memilih untuk membeli saham UNTR di tengah krisis finansial. Di matanya, krisis finansial dinilai menawarkan peluang untuk bangkit.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-ihsg-dan-manfaatnya-pada-pasar-modal/">Arti IHSG dan Manfaatnya Pada Pasar Modal</a>



Banyak saham yang harganya terjun payung, termasuk saham UNTR. UNTR sendiri merupakan distributor alat-alat berat merek Komatsu di Indonesia. Pada saat itu, Lo Kheng Hong membeli saham UNTR dengan seluruh modalnya.



Saat itu, harga saham UNTR adalah sebesar Rp 250 per saham. Lo Kheng Hong membeli sebanyak 6 juta lembar saham. Jika ditotal, maka uang yang dihabiskan Lo Kheng Hong untuk membeli saham UNTR adalah sebanyak Rp 1,5 miliar.



Selang enam hingga delapan tahun, ia menjual sahamnya pada kisaran harga Rp 15.000. Alhasil, ia memperoleh uang sebesar Rp 90 miliar dari hasil penjualan sahamnya dan menikmati keuntungan hingga 5.900%.



<h2>3 Tips Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong </h2>



Nah, agar sukses seperti beliau, berikut ini adalah tips<a href="https://amartha.com/id_ID/"> investasi</a> saham ala Lo Kheng Hong!



1. Pilih Saham Perusahaan yang Punya Laba Besar&nbsp;&nbsp;



Menurut Lo Kheng Hong, dalam berinvestasi saham, langkah terbaik adalah membeli saham perusahaan yang punya laba besar. Salah satu indikatornya, kamu bisa melihat dari ROE (Return On Equity) yang rumusnya adalah Laba Bersih dibagi Ekuitas.



Untuk menilai ROE yang baik, bisa dilihat dari konsistensi pertumbuhannya minimal dalam 5 tahun terakhir sebesar 10%. Semakin besar nilainya maka akan semakin baik.



Di Bursa Efek, kamu akan menemukan perusahaan yang memiliki ROE kurang dari 1% dan ada pula perusahaan yang ROE-nya mencapai 125%. Jika kamu memiliki saham di perusahaan yang memiki keuntungan yang besar, sama halnya seperti memiliki mesin pencetak uang. Sebab, harga saham erat korelasinya dengan laba perusahaan.



Semakin besar laba perusahaan, harga sahamnya pun akan semakin naik. Begitupun sebaliknya, jika laba perusahaan kecil, harga sahamnya pun akan semakin rendah. 



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/dear-investor-pemula-ini-cara-main-saham-yang-aman-dan-menguntungkan/">Dear Investor Pemula, Ini Cara Main Saham Yang Aman dan Menguntungkan</a>



2. Perhatikan Utang Perusahaan&nbsp;&nbsp;



Selain melihat laba, sebenarnya Lo Kheng Hong juga menilai utang perusahaan sebelum membeli saham. 



Hal ini karena perusahaan yang memiliki utang yang banyak dan semakin tinggi, artinya perusahaan kemungkinan juga akan banyak menggunakan pendapatannya untuk membayar utang. Maka labanya juga akan semakin kecil dan <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mengenal-macam-investasi-aman-dan-resiko-kegagalannya/">risiko gagal bayar</a> juga bisa terjadi.



Dalam menilai utang perusahaan Lo Kheng Hong menggunakan rasio DER (Debt to Equity Ratio). Rumusnya adalah total liabilitas dibagi total ekuitas. Rasio DER yang aman berkisar 0,8-1,5. Di atas angka itu, maka perlu berhati-hati dan melihat faktor-faktor lainnya sebelum membeli saham.



3. Beli Saham yang Masih Undervalue



Tips selanjutnya dari Lo Kheng Hong berhubungan dengan nilai saham. Carilah saham-saham yang salah harga (undervalue). Meskipun misalnya nilai sahamnya Rp 100 namun bukan berarti saham tersebut murah.



Karena melihat harga wajar saham bukan hanya melihat dari nominalnya yang kecil saja, tapi kamu juga perlu membandingkannya dengan nilai perusahaan itu sendiri.



<a href="https://amartha.com/blog/work-smart/inilah-kriteria-saham-syariah-menurut-ojk/">Inilah Kriteria Saham Syariah Menurut OJK</a>



Untuk memahami nilai perusahaan artinya kamu perlu memeriksa laporan keuangan yang sangat tebal. Namun kini kamu tidak perlu khawatir, karena sudah banyak situs dan platform digital yang menyediakan data-data perusahaan yang mungkin dibutuhkan. Ada 2 indikator yang bisa kamu gunakan untuk menilai harga saham yakni PER (Price to Earning Ratio) dan juga PVB (Price to Book Ratio).



Itulah beberapa tips instrumen investasi saham ala Lo Kheng Hong yang bisa kamu terapkan. Selamat mencoba!

3 Tips Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong

small_investasi-saham-melihat-potensi-untung-ruginya-dan-alternatif-investasi-lainnya.jpeg

thumbnail_investasi-saham-melihat-potensi-untung-ruginya-dan-alternatif-investasi-lainnya.jpeg

investasi-saham-melihat-potensi-untung-ruginya-dan-alternatif-investasi-lainnya.jpeg

Semua investor yang ingin menanamkan uang mereka pada sebuah jenis investasi dituntut untuk memahami untung ruginya.

<a href="https://amartha.com/blog/?s=saham">Investasi saham</a> memang bukanlah barang baru bagi investor yang ingin memutarkan uangnya pada sebuah ranah bisnis demi menghasilkan keuntungan.

Pengertian investasi saham adalah kepemilikan atau pembelian saham-saham perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau individual dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dikemudian hari.

Meski demikian sebelum mengambil sebuah keputusan berinvestasi sebaiknya dipikirkan dan mempelajari dengan baik potensi untung ruginya.

Baca Juga:
<ul>
 	<li class="entry-title td-module-title"><a title="Dear Investor Pemula, Ini Cara Main Saham Yang Aman dan Menguntungkan" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/dear-investor-pemula-ini-cara-main-saham-yang-aman-dan-menguntungkan/" rel="bookmark">Dear Investor Pemula, Ini Cara Main Saham Yang Aman dan Menguntungkan</a></li>
 	<li><a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/4-tips-membeli-saham-bagi-investor-pemula/">4 Tips Membeli Saham Bagi Investor Pemula</a></li>
 	<li><a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/4-tips-main-saham-modal-kecil-untung-besar/">4 Tips Main Saham Modal Kecil Untung Besar</a></li>
 	<li><a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/beda-value-investor-dan-trader/">Newbie, Ini Lho Bedanya Value Investor dan Trader!</a></li>
</ul>
Memang akan ada keuntungan yang bisa didapatkan investor bila perusahaan yang kepemilikan sahamnya telah dibeli oleh investor memiliki kinerja dan profit yang baik.

Berikut kita coba telaah potensi keuntungan jika Anda memilih investasi saham. Keuntungan dari bursa saham yang akan didapat oleh investor:
<ol>
 	<li>Deviden, yaitu pembagian keuntungan dari perusahaan yang mengeluarkan saham. Deviden akan dikeluarkan setelah melalui proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Ada dua jenis deviden yang diberikan bagi pemegang saham: deviden tunai dan deviden saham.

Deviden tunai merupakan keuntungan yang diberikan langsung dengan uang tunai, sedangkan deviden saham (saham bonus) ada bentuk keuntungan yang diberikan namun berupa saham.</li>
</ol>
<ol start="2">
 	<li>Capital Gain, yaitu selisih penjualan harga saham yang dijual nilainya lebih besar dari harga beli.

Namun dari untung yang menggiur bermain di bursa saham, tentu resiko kerugian juga teramat besar, seperti capital loss (penurunan harga saham), tidak mendapat deviden, dan resiko likuidasi (perusahaan penjual saham mengalami kebangkrutan).</li>
</ol>
<h3>Alternatif Investasi Selain Saham</h3>
Bila mengetahui resiko besar dari investasi saham tentu para investor akan mencari alternatif lain bila ingin menginvestasikan uang mereka.

Salah satunya investor bisa berinvestasi dengan menggunakan platform digital yang belakangan ini menjadi trend baru di dunia investasi. Lantas perusahaan investasi digital apa yang menguntungkan?

Bila melihat dari track recordnya, salah satu perusahaan penyedia layanan investasi digital yang memiliki integritas dalam sistemnya adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">Amartha</a>.

<img class="size-medium wp-image-10177 aligncenter" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2021_01_07_at_11_38_25_AM_300x200_ab964ce355.jpeg" alt="Amartha" width="300" height="200" />

Amartha adalah perusahaan investasi dengan menerapkan sistem <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">peer-to-peer (P2P) Lending</a> yang menghubungkan investor kepada peminjam yang semuanya adalah perempuan pengusaha mikro di pedesaan secara online melalui website atau aplikasi.

Di website atau aplikasi Amartha, setiap investor dapat mempelajari mitra usaha yang ingin didanai. Setiap mitra yang bergabung dengan Amartha sudah diseleksi menggunakan <a href="https://amartha.com/blog/amartha/lenders-corner/pdkt-101-kenali-sistem-kredit-skor-di-amartha/">teknologi kredit skoring</a> yang dibuat. Selain itu, investor juga dapat melihat perkembangan usaha dan pembayaran pinjaman mitra usaha melalui dashboard secara realtime setiap minggunya.

Bicara soal keuntungan, setiap mitra yang didanai, investor bisa mendapatkan keuntungan sampai 15% flat per tahun. Sementara itu, untuk menjaga keamanan investor dalam bertransaksi, Amartha telah memiliki izin usaha dari OJK sehingga Amartha bukanlah perusahaan investasi ilegal.

Inilah yang membuat berinvestasi di Amartha relatif lebih aman dan menguntungkan dibandingkan dengan investasi saham.

Jangan lagi membuang waktu, mulailah<a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/"> berinvestasi di Amartha</a>!

Investasi Saham: Melihat Potensi Untung Ruginya dan Alternatif Investasi Lainnya

Tag: cara investasi saham