large_mengenal-pandemic-fatigue-dan-cara-menghadapinya.jpeg

medium_mengenal-pandemic-fatigue-dan-cara-menghadapinya.jpeg

small_mengenal-pandemic-fatigue-dan-cara-menghadapinya.jpeg

thumbnail_mengenal-pandemic-fatigue-dan-cara-menghadapinya.jpeg

mengenal-pandemic-fatigue-dan-cara-menghadapinya.jpeg

Menelusuri akun twitter @asumsico, angka kasus baru positif Covid-19 harian di Indonesia beberapa hari terakhir ada di angka 3.000 - 5.000an. Sejak adanya kasus Covid-19 pada Maret lalu, angka kasus baru terus bertambah. Bahkan berdasarkan laman covid19.go.id, total angka pasien positif per 16 November 2020 sebanyak 470.648 orang.



Kenaikan angka tersebut bisa disebabkan oleh protokol kesehatan yang perlahan mulai ditinggalkan. Setelah masa PSBB dan <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/nasib-pemulihan-ekonomi-di-masa-new-normal-kitajanganmenyerah/">New Normal</a>, banyak orang merasa Covid-19 sudah usai, nyatanya, Covid-19 masih ada di sekitar kita. Kali ini tantangan yang dihadapi adalah Covid-19, mematuhi protokol kesehatan, dan juga mengelola pandemic fatigue. Pandemic fatigue merupakan kelelahan akan kondisi pandemi yang tidak kunjung usai. Rasa lelah tersebut bukanlah hal aneh yang dialami oleh kita. Menurut teori psikologi, perubahan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan seperti mematuhi protokol kesehatan, <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/berhenti-merokok-sebulan-bisa-dapat-apa-aja/">berhenti merokok</a>, diet, berolahraga, setelah 6 bulan dilakukan, ada kemungkinan 50% orang akan kembali ke kebiasaan lama.  



Nah berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba untuk menyiasati Pandemic Fatigue dikutip dari akun Instagram <a href="https://www.instagram.com/p/CHo0i57god2/">@pandemictalks</a> :



<ol><li>Hati-hati Terhadap Informasi Yang Beredar Pasti ada saja lingkungan sekitar yang merasa bahwa pandemi covid-19 ini tidak nyata sehingga enggan untuk mematuhi protokol kesehatan. Meskipun secara populasi, hanya &lt;1% masyarakat Indonesia yang terinfeksi, pusat transmisi virus ini lebih besar di kota-kota besar lho. Selain itu, Case Fatality Rate Indonesia masih secara konstan lebih buruk dibanding dengan nilai rata-rata dunia. <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/kartiniindonesia-perempuan-tangguh-di-garda-terdepan-bekerja-dengan-sepenuh-hati/">Kartini Indonesia: Perempuan Tangguh di Garda Terdepan, Bekerja dengan Sepenuh Hati</a><a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/kartiniindonesia-perempuan-tangguh-di-garda-terdepan-bekerja-dengan-sepenuh-hati/"> </a> </li><li>Berpegang Teguh Pada Keyakinan Norma sosial adalah aturan yang berbentuk tidak tertulis mengenai bagaimana kita berperilaku dalam masyarakat. Karena bentuknya tidak tertulis jadi sulit untuk mengaturnya, bukan? Nah, dibukanya kembali tempat hiburan membuat kita merasa aman untuk mengunjungi tempat tersebut. Lalu, orang-orang yang berkerumun tanpa menjaga jarak dan menggunakan masker. Disinilah keteguhan diri kita untuk mematuhi protokol kesehatan diuji.  </li><li>Pilih 2 Circle Saja Sebagai makhluk sosial, agaknya susah untuk mengubah kebiasaan sosial yang sudah dilakukan sejak lama mungkin sejak kita lahir. Manusia sendiri berdasarkan riset hanya bisa berhenti berkumpul pada enam bulan saja, selebihnya akan kembali ke kebiasaan lamanya. Karena covid-19 belum berakhir, hal yang bisa digunakan adalah dengan menyeimbangkan physical distancing dan hubungan sosial. Caranya dengan memilih 2 lingkaran pertemanan terdekat saja. Hal ini bisa membuat kita berhubungan sosial juga meminimalisir penyebaran virus.</li></ol>



Tindakan Preventif Penyebaran Covid-19



Untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, kita harus melaksanakan program 3 M dari pemerintah seperti:



<ul><li>Menjaga jarak, </li><li>Mencuci tangan secara rutin, dan </li><li>Menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah.</li></ul>



Kita harus senantiasa mengingat bahwa pandemi ini belum berakhir. Namun kita bisa meminimalisirnya dengan mengurangi porsi kegiatan di luar rumah. Memang lama-kelamaan berdiam diri di rumah juga dapat berdampak buruk bagi <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/kesehatan-mental-menurut-islam/">kesehatan mental</a>, kita bisa mencari alternatif hiburan agar tetap sehat dan waras. Dengan mematuhi protokol kesehatan, kita sudah membantu para tenaga medis dan meminimalisir persebaran virus.



Salah satu rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan di rumah adalah mendanai mitra usaha Amartha. Amartha merupakan <a href="http://www.amartha.com">perusahaan peer to peer lending</a> yang menghubungkan pendana kepada peminjam melalui suatu platform online. Dengan mendanai mitra usaha Amartha, kita bisa mendapatkan keuntungan sampai dengan 15% Flat per tahun. Selain itu kita juga menciptakan dampak sosial yang nyata bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

Mengenal Pandemic Fatigue dan Cara Menghadapinya!

large_bye-masker-scuba-halo-masker-sni.jpeg

medium_bye-masker-scuba-halo-masker-sni.jpeg

small_bye-masker-scuba-halo-masker-sni.jpeg

thumbnail_bye-masker-scuba-halo-masker-sni.jpeg

bye-masker-scuba-halo-masker-sni.jpeg

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan pengertian masker scuba dan buff adalah <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/ibu-rini-mitra-amartha-yang-jago-ambil-peluang-saat-pandemi/">masker kain</a> yang terlalu tipis dan hanya berlapis satu. Hal ini dikhawatirkan tidak dapat menyaring droplet penyebab Covid-19. 



Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), standar masker kain yang efektif untuk mencegah virus corona adalah tiga lapis. Di mana lapisan terdalamnya menggunakan bahan hidrofilik seperti katun atau campuran katun. Lapisan tengahnya terbuat dari bahan hidrofobik dari bahan tenun sintesis yang bertujuan untuk melakukan filtrasi dan menahan droplet. Dan lapisan terluar terbuat dari bahan hidrofobik seperti polipropilen atau poliester. 



Maka dari itu, Badan Standarisasi Nasional (BSN) baru-baru ini mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, yaitu tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel.



Spesifikasi dalam penggunaan masker tersebut tertuang dalam Standar Nasional Indonesia 8914:2020 Tekstil - Masker dari kain dengan penetapan berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 408/KEP/9/2020.



Melansir kompas.com, perumusan SNI masker kain ini ditujukan untuk menjaga kualitas dan melindungi masyarakat secara optimal dari penularan wabah Covid-19. Hal ini mengingat terbatasnya masker medis.



Berikut kriteria dari tiga masker ber-SNI:



Tipe A:



<ul><li>Minimal dua lapis kain</li><li>Daya tembus udara di 15-65 cm3/cm2/detik</li><li>Kadar formaldehida bebas hingga 75 mg/Kg</li><li>Daya serap sebesar kurang dari sama dengan 60 detik</li><li>Tahan luntur warna terhadap pencucian</li></ul>



Tipe B



<ul><li>Minimal dua lapis kain</li><li>Kadar formaldehida bebas hingga 75 mg/Kg</li><li>Daya serap sebesar kurang dari sama dengan 60 detik</li><li>Tahan luntur warna terhadap pencucian</li><li>Lulus uji efisiensi filtrasi bakteri lebih dari sama dengan 60 persen</li><li>Mengukur mutu masker tekanan diferensial dengan ambang batas kurang dari sama dengan 15</li></ul>



Tipe C



<ul><li>Minimal dua lapis kain</li><li>Kadar formaldehida bebas hingga 75 mg/Kg</li><li>Daya serap sebesar kurang dari sama dengan 60 detik</li><li>Tahan luntur warna terhadap pencucian keringat asam dan basa serta saliva</li><li>Lulus uji filtrasi bakteri lebih dari sama dengan 60 persen</li><li>Mengukur mutu masker tekanan diferensial dengan ambang batas kurang dari sama dengan 21</li></ul>



Sumber Foto: VAZnews.com

Bye Masker Scuba, Halo Masker SNI

small_mengejutkan-deretan-tanaman-ini-berharga-fantastis-selama-pandemi-corona.jpeg

thumbnail_mengejutkan-deretan-tanaman-ini-berharga-fantastis-selama-pandemi-corona.jpeg

mengejutkan-deretan-tanaman-ini-berharga-fantastis-selama-pandemi-corona.jpeg

Selama masa pandemi corona, ternyata bermunculan banyak hobi – hobi baru atau kebiasaan yang sudah lama hilang kemudian menjadi trend kembali. Karena mayoritas masyarakat harus menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah, hobi berkebun pun kembali digemari. Alhasil, saat ini ada beberapa jenis tanaman yang harga jualnya semakin tinggi di tengah pandemi. Apa sajakah itu?



<h4>Jenis Tanaman yang Harga Jualnya Fantastis Saat Corona</h4>



<h3>1. Monstera</h3>



Tanaman hias dengan nama Monstera ini menjadi salah satu jenis tanaman yang harganya melambung sangat tinggi terutama di masa pandemi. Bahkan, di salah satu penjual tanaman Monstera online, tanaman Monstera empat daun dibanderol dengan harga mencapai Rp20 juta. Tanaman ini termasuk ke dalam keluarga tanaman Araceae yang merupakan tanaman tropis.



Monstera sendiri sebenarnya memiliki puluhan varietas. Namun, yang paling umum dibudidayakan sebagai tanaman hias adalah varietas Monstera Deliciosa. Pertumbuhan varietas tanaman ini termasuk sangat lama. Pada daun tanaman ini memiliki bercak krem kekuningan yang menjadi ciri khasnya.



<h3>2. Bonsai</h3>



Bonsai sudah sejak lama dikenal sebagai tanaman dengan harga yang fantastis. Tanaman ini biasa dibeli oleh para kolektor tanaman hias yang menyukai tanaman berbentuk unik di rumahnya. Bonsai sendiri terdiri dari berbagai macam jenis seperti Bonsai Kihujan emas dan Bonsai Kimeng. Kisaran harganya mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.



<h3>3. Anggrek Hitam Papua</h3>



Siapa yang tidak ingin memiliki tanaman hias langka tumbuh di sekitar halaman rumah? Jika Anda termasuk orang yang memiliki hobi berkebun terutama di masa pandemi saat ini, maka tanaman anggrek hitam papua bisa menjadi salah satu opsi tanaman pilihanmu. Tanaman anggrek hitam papua tergolong tanaman langka dengan warna hitam pekat pada kelopaknya.



Putih tanaman ini berwarna merah muda cerah sehingga membuatnya tampil sangat kontras. Nilai estetik yang dibawa oleh tanaman anggrek hitam ini membuatnya diburu banyak kolektor tanaman hias.



<h3>4. Red Aglaonema</h3>



Tanaman Red Aglaonema atau lebih dikenal sebagai sri rejeki di Indonesia ini sangat banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini diyakini oleh masyarakat dapat memberikan reaksi positif berupa semangat terhadap mereka yang memelihara tanaman sri rejeki. Bentuk tanaman ini sangat unik dari mulai motif hingga daunnya. Harga jual tanaman ini bervariasi dan dapat mencapai jutaan rupiah.



<h3>5. Anthurium</h3>



Tanaman Anthurium dibanderol dengan harga mulai dari Rp1 jutaan di toko online. Harga tanaman ini semakin meningkat sejak beberapa tahun yang lalu dan semakin meningkat di masa pandemi ini. Tanaman Anthurium masuk ke dalam keluarga tanaman Araceae. Tanaman ini memiliki bentuk daun unik, variatif dan indah.&nbsp;



Ada banyak jenis tanaman yang bisa Anda budidayakan di masa pandemi. Memelihara tanaman dapat memberikan energi positif dan semangat dalam menjalani hari. Maka dari itu #KitaJanganMenyerah ya!

Mengejutkan, Deretan Tanaman Ini Berharga Fantastis selama Pandemi Corona

laris-manis-bisnis-baju-tidur-di-masa-pandemi.jpeg

Di masa pandemi Covid-19 ini, <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/ide-ide-mencari-sumber-penghasilan-tambahan-yang-tidak-melelahkan/">mencari penghasilan tambahan</a> seperti membuat usaha sampingan menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh sebagian besar orang. Jika berbicara tentang usaha sampingan, sebenarnya banyak jenis bisnis yang dilakukan, salah satunya adalah berjualan baju santai.



Berbisnis baju santai di masa pandemi memang memiliki peluang kesuksesan yang cukup besar. Apalagi, di masa pandemi ini, kebanyakan orang lebih banyak beraktivitas di rumah. Karena itu, tentunya banyak orang yang saat ini membutuhkan banyak baju santai untuk beraktivitas di rumah.



<h2>Tips Merintis Usaha Baju Santai di Masa Pandemi</h2>



Tingginya kebutuhan baju santai ini tentunya dapat disikapi sebagai peluang usaha yang cukup menjanjikan di tengah masa pandemi. Meski begitu, kamu tetap harus melakukan perencanaan matang saat memutuskan untuk merintis bisnis baju santai.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/preloved-tren-bisnis-yang-dapat-dijadikan-investasi-masa-depan/">Preloved, Tren Bisnis Yang Dapat Dijadikan Investasi Masa Depan</a>



Hal yang pertama harus kamu lakukan sebelum memulai bisnis baju santai adalah mengenali tren baju santai terpopuler. Apalagi, model baju tidur saat ini sangat beragam, mulai dari piyama, kaus, celana pendek, hingga daster yang menjadi pakaian favorit semua kalangan saat beraktivitas di luar rumah.



Seperti diketahui, semua model baju santai selama pandemi Covid-19 ini mengalami peningkatan penjualan. Karena itu, mengetahui tren baju santai yang sedang popular saat ini menjadi sangat penting. Apalagi, sekarang ini bukan hanya baju santai dengan model biasa saja yang laris, namun baju santai dengan model fashionable juga menjadi incaran banyak orang.



<div class="wp-block-image"><figure class="aligncenter size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/IMG_4042_600x_443fa59879.jpg" alt="" class="wp-image-9764"/><figcaption>Sumber Foto: https://howelandco.com/ </figcaption></figure></div>



Selanjutnya, kamu juga bisa memanfaatkan layanan online yang tersedia dalam menjalankan bisnis baju santai. Kamu bisa membuat sebuah aplikasi yang memudahkan para konsumen untuk mengakses beragam produk jualan milikmu.



Selain itu, kamu juga dapat ikut bergabung ke aneka e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar lewat dunia maya. Dengan memanfaatkan layanan online seperti e-commerce, bukan hanya kamu saja yang diuntungkan namun para konsumen juga akan dimudahkan untuk mencari kebutuhan baju santainya.



Strategi terakhir yang bisa kamu lakoni saat berbisnis baju santai adalah mencoba melakukan metode <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/umkm-pakai-strategi-pemasaran-ini-agar-bisnis-kamu-banyak-pesanan/">online marketing</a>. Alih-alih melakukan promosi produk yang kamu jual secara jual secara konvensional, menggunakan Facebook, <a href="https://amartha.com/blog/produk-google-yang-bisa-buat-bisnis-kamu-untung-dan-lekas-merdeka-finansial/">Google</a>, Instagram dan lain sebagainya juga sangat efektif.



Pasalnya, di era serba digital seperti sekarang, kegiatan bisnis yang dilakukan secara online akan jauh lebih menguntungkan sekaligus meningkatkan penjualan produk.



<h2>Dukung Pengusaha Perempuan Di Pedesaan</h2>



<div class="wp-block-image"><figure class="aligncenter size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/amartha_0ff4825ccb.jpg" alt="amartha" class="wp-image-8930"/></figure></div>



Well, tahu gak sih bahwa ada banyak perempuan tangguh Amartha yang merintis usaha baju santai namun terhalang modal usaha. Kamu pun bisa mendukung usaha mereka dengan berinvestasi di Amartha.



Amartha merupakan perusahaan <a href="http://www.amartha.com">peer-to-peer (p2p) lending</a> yang menghubungkan investor hanya kepada perempuan pelaku usaha mikro di pedesaan. Para perempuan pengusaha mikro atau Mitra Amartha ini akan didampingi oleh tim Business Partner selama masa tenor sambil diberikan pelatihan rutin terkait mengelola usaha dan keuangan. Dengan demikian, tingkat gagal bayar kecil.



Selain itu, Amartha adalah <a href="http://www.amartha.com">perusahaan investasi yang aman</a> karena sudah memiliki izin usaha OJK sejak 2019 lalu. Dengan menjadi pendana bagi para perempuan pengusaha mikro mitra Amartha, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan.



Pelajari mengenai Amartha <a href="http://www.amartha.com">di sini</a>!

Laris Manis Bisnis Baju Tidur di Masa Pandemi

thumbnail_mengenal-resesi-ekonomi-dan-dampaknya-bagi-masyarakat.jpeg

mengenal-resesi-ekonomi-dan-dampaknya-bagi-masyarakat.jpeg

Sampai saat ini, vaksin untuk menangkal pandemi virus corona masih belum tersedia. Pandemi yang masih terjadi di dunia ini menyebabkan beberapa negara mengalami penurunan ekonomi berujung resesi. Melansir kompas.com, beberapa negara yang sudah melaporkan terjadi resesi ekonomi ialah Korea Selatan, Jerman, Singapura, Perancis, Italia, hingga Amerika Serikat.



Resesi sendiri menurut National Bureau of Economic Research (NBER) dimaknai sebagai periode jatuhnya seluruh kegiatan ekonomi secara signifikan dan berlangsung selama lebih dari beberapa bulan. 



Jatuhnya ekonomi terlihat dari penurunan produk domestik bruto (PDB) riil, pendapatan riil, lapangan kerja, penjualan grosir maupun eceran, dan juga produksi industri. Namun, PDB riil adalah indikator terpenting dan menjadi bobot penentu apabila resesi terjadi.



Ada banyak faktor yang membuat suatu negara mengalami resesi, berikut 6 diantaranya:



<ol><li>Guncangan ekonomi yang tiba-tiba Guncangan ekonomi yang tiba-tiba dapat menimbulkan kerugian finansial yang serius. Hal ini pernah terjadi sebelumnya, yaitu pada tahun 1970-an di mana OPEC memutus pasokan minyak ke Amerika Serikat tanpa pemberitahuan dan pandemi Corona adalah salah satu bentuk guncangan yang terjadi. </li><li>Utang yang berlebihan Saat seseorang atau suatu bisnis memiliki utang yang banyak, biaya untuk melunasi utang tersebut dapat bertambah terus hingga mereka berada di titik tidak dapat melunasi utang tersebut. </li><li>Gelembung Aset Keputusan untuk berinvestasi yang didorong karena emosi tanpa analisa yang baik bisa saja menyebabkan terjadinya kerugian. Meskipun ada kondisi yang di sebut sebagai kegembiraan irasional di mana keadaan saat investor terlalu optimis karena ekonomi yang kuat dan menggembungkan pasar saham atau real estat. Namun, saat gelembung itu meletus dapat menghancurkan pasar dan menyebabkan resesi. </li><li>Terlalu banyak inflasi Inflasi adalah tren harga yang stabil dan meningkat dari waktu ke waktu. Inflasi bukanlah hal yang buruk, tetapi inflasi yang berlebihan dapat membahayakan suatu negara. Misalnya saja inflasi yang terjadi di Amerika pada tahun 1970-an. Bank sentral berusaha menghentikan inflasi dengan menaikkan suku bunga namun yang terjadi malah resesi. </li><li>Terlalu banyak deflasi Deflasi adalah tren harga yang turun dari waktu ke waktu yang menyebabkan upah menyusut lalu menekan harga. Deflasi sendiri dapat diatasi oleh Bank Sentral dan Ekonom dengan terbatas. Jepang adalah salah satu negara dengan resesi karena deflasi di hampir sepanjang tahun 1990-an. </li><li>Perubahan teknologi Penemuan baru dalam bidang teknologi memiliki dampak baik dan buruk. Ia berdampak baik karena dapat meningkatkan produktivitas dan membantu perekonomian dalam jangka panjang dan berdampak buruk dalam jangka pendek karena adanya adaptasi dalam teknologi. Salah satu contoh yang pernah dialami adalah revolusi industri. </li></ol>



Lalu bila suatu negara mengalami resesi, bagaimana dampaknya terhadap masyarakat dan kita?



<ol><li>Daya beli turun Penurunan daya beli adalah dampak pertama yang paling dirasakan. Hal ini disebabkan karena beberapa perusahaan terpaksa harus melakukan efisiensi karyawan untuk menghemat biaya operasional. Kemudian masyarakat harus berhemat karena pendapatan yang berkurang. </li><li>Sulit cari kerja Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei sejak bulan Januari hingga April 2020 dan mendapatkan hasil bahwa jumlah perusahaan yang memasang iklan lowongan kerja menurun drastis. Kepala BPS, Suhariyanto mengutarakan survei tersebut dilakukan pada situs pencarian kerja. Secara rinci, jumlah iklan lowongan kerja di bulan April tahun 2020 hanya mencapai 2.439 lowongan, merosot tajam hingga 78 persen jika dibandingkan dengan bulan Maret tahun 2020 yang mencapai 11.090 lowongan. </li><li>Kemiskinan meningkat Sulitnya mendapatkan pendapatan karena banyaknya yang masyarakat yang di PHK dapat berujung pada tingkat kemiskinan yang meningkat. Banyak bisnis yang terpaksa harus gulung tikar juga karena daya beli yang menurun. Lebih dari itu, akan banyak orang kehilangan tempat tinggal karena tidak bisa membayar cicilan atau kontrakan.</li></ol>



Nah itulah yang akan kita hadapi bila negara mengalami resesi. Jadi mulai persiapkan sejak dini diri kita untuk menghadapi situasi resesi yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Mengenal Resesi Ekonomi dan Dampaknya Bagi Masyarakat

Tag: corona