large_inilah-5-manfaat-inklusi-keuangan-yang-perlu-diketahui.jpeg

medium_inilah-5-manfaat-inklusi-keuangan-yang-perlu-diketahui.jpeg

small_inilah-5-manfaat-inklusi-keuangan-yang-perlu-diketahui.jpeg

thumbnail_inilah-5-manfaat-inklusi-keuangan-yang-perlu-diketahui.jpeg

inilah-5-manfaat-inklusi-keuangan-yang-perlu-diketahui.jpeg

Manfaat inklusi keuangan yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam hal transaksi, pembayaran, tabungan dan kredit. Istilah inklusi keuangan ini secara garis besar diartikan sebagai akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan.



Secara singkat, inklusi keuangan merupakan akses atas ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan dan sebagainya. Tujuan adanya <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/memaknai-bulan-inklusi-keuangan-tujuan-dan-manfaatnya/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">inklusi keuangan</a> ini agar dapat mengurangi jumlah masyarakat yang belum memiliki rekening bank.



Agar lebih mengerti tentang manfaat dan tujuan dari inklusi keuangan, kamu wajib untuk menyimak artikel di bawah ini. Inklusi keuangan dalam dunia perekonomian sangat amat penting dan memiliki tujuan yang dapat mempengaruhi tingkat ekonomi negara.



<h2>5 Manfaat Inklusi Keuangan Bagi Negara</h2>



Tujuan inklusi keuangan yang mana agar masyarakat dapat mengakses keuangan dengan mudah dan mendapatkan pelayanan terbaik dari industri keuangan. Selain itu, kamu juga perlu mengetahui berbagai manfaat inklusi keuangan. Berikut ini 5 manfaat untuk negara yang perlu kamu ketahui:



<h3>1. Mendukung Stabilitas Sistem Keuangan</h3>



Manfaat inklusi keuangan yang pertama adalah mendukung stabilitas sistem keuangan negara. Karena inklusi keuangan ini berpengaruh besar pada perputaran uang yang terjadi di sebuah negara, maka jika proses inklusi ini baik maka sistem keuangan suatu negara dan di masyarakat juga akan stabil dan baik.



<h3>2. Inklusi Keuangan Mmembuat Adanya Potensi Pasar Baru</h3>



Adanya potensi pasar baru pada industri perbankan menjadi manfaat inklusi keuangan yang kedua. Jika proses inklusi keuangan ini lancar dan baik, maka bank-bank baru akan muncul dan semakin membuat sehat industri bank yang ada pada suatu negara.



Sudah dijelaskan tadi bahwa salah satu tujuan adanya inklusi keuangan adalah agar masyarakat dapat mengakses uang dengan adanya jasa keuangan yang baik. Inklusi keuangan ini akan mendorong masyarakat untuk dapat menabung dan berinvestasi secara mudah dan lancar.



<h3>3. Kontribusi Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi</h3>



Kedua hal sebelumnya berkaitan dengan manfaat inklusi keuangan yang ketiga, yaitu memberikan kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini akan berpengaruh pada kelancaran distribusi barang dan jasa di masyarakat.



Keadaan ekonomi negara yang baik dan stabil karena perputaran uang di masyarakat yang lancar dapat meningkatkan cadangan kas negara. Perputaran uang yang stabil akan membuat sebuah negara juga stabil perekonomiannya.



<h3>4. Inklusi Keuangan Mengurangi Shadow Banking</h3>



Salah satu manfaat yang vital dari adanya inklusi keuangan yaitu mengurangi shadow banking atau irresponsible finance. Sebut saja salah satu contohnya adalah investasi bodong ataupun penipuan yang mengatasnamakan meminjamkan uang.



Shadow banking ini berbahaya, bukan hanya untuk masyarakat tetapi juga bagi negara. Saat ini, contoh yang dapat kamu temukan adalah berbagai pinjaman online yang tidak memiliki izin dari OJK.&nbsp;



<h3>5. Meningkatkan Minat Menabung</h3>



Manfaat inklusi keuangan yang terakhir adalah meningkatkan semangat dan minat menabung dari masyarakat. Terutama pada bulan inklusi keuangan yang mana jatuh pada bulan Oktober setiap tahunnya. Masyarakat dapat memanfaatkan momen ini untuk membuka rekening baru dan menabung di bank-bank kepercayaannya.



Kesimpulannya, manfaat inklusi keuangan sangatlah massif dan berpengaruh pada skala nasional. Masyarakat wajib untuk dibimbing agar dapat “melek” terhadap inklusi keuangan pada skala individu. Misal, mulai diajak menabung dan berinvestasi untuk masa depan.Agar lebih mudah, kamu dapat mencoba untuk investasi di Amartha yang merupakan platform investasi paling terpercaya. Modalin mulai Rp 100.000 aja, kamu akan mendapatkan imbal hasil sebanyak 15% flat per tahun. Hal ini tidak hanya menguntungkan kamu sebagai individu, tetapi juga dapat berkontribusi kepada perekonomian negara, lho!



Yuk, langsung aja download aplikasinya dan mulai modalin sekarang juga!



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/?_gl=1*1j9kod9*_ga*Nzg4NzcwNjU3LjE2NjAxMTY0NzI.*_ga_MYGNVN96DZ*MTY2MjA0MDk0NS44Ni4xLjE2NjIwNDA5NjcuMzguMC4w" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Inilah 5 Manfaat Inklusi Keuangan yang Perlu Diketahui

small_memaknai-bulan-inklusi-keuangan-tujuan-dan-manfaatnya.jpeg

thumbnail_memaknai-bulan-inklusi-keuangan-tujuan-dan-manfaatnya.jpeg

memaknai-bulan-inklusi-keuangan-tujuan-dan-manfaatnya.jpeg

Dari tahun 2016 lalu, Oktober diperingati sebagai <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/wajib-tahu-ini-program-bulan-inklusi-keuangan-2021-dari-ojk/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">bulan inklusi keuangan</a>. OJK atau Otoritas Jasa Keuangan bersama pemerintah terus menerus berupaya agar meningkatkan inklusi keuangan yang berada di tanah air. 



Sebenarnya, apa itu inklusi keuangan? Tentu tidak semua orang memahami arti dari inklusi keuangan, kemudian manfaat hingga tujuan inklusi keuangan. inklusi keuangan menjadi salah satu istilah yang popular di tengah masyarakat.&nbsp;



Sayangnya, tidak banyak yang paham dan tahu arti dari istilah ini. Padahal, tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari banyak kegiatan yang menjadi bagian inklusi keuangan ini. Contohnya seperti investasi uang, layanan pinjaman online, transaksi perbankan online dari internet banking hingga menabung di bank.&nbsp;



<h2>Arti Bulan Inklusi Keuangan</h2>



inklusi keuangan merupakan hal setiap individu atau bisnis yang memiliki akses keuangan yang cukup agar dapat membeli barang maupun jasa dengan cara efektif serta berkelanjutan. Sehingga inklusi keuangan dapat diartikan sebagai keadaan yang berada di tengah masyarakat untuk mengakses serta menggunakan produk layanan jasa keuangan mulai dari asuransi, perbankan dan lainnya.&nbsp;



agar mendukung tercapainya inklusi keuangan ini, dibutuhkan juga literasi keuangan. Pada Bulan Inklusi Keuangan 2022 ini, cukup banyak program OJK yang berkaitan dengan literasi keuangan. Tujuannya, agar masyarakat paham untuk memilih serta menggunakan produk keuangan sesuai dengan kebutuhan.&nbsp;



Selain itu, program literasi ini juga dimaksudkan agar masyarakat tidak lagi skeptic atau curiga pada produk serta layanan keuangan.&nbsp;



<h2>Tujuan Inklusi Keuangan</h2>



inklusi keuangan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengurangi ketimpangan ekonomi dengan cara pemerataan dan peningkatan akses masyarakat pada produk serta layanan keuangan.&nbsp;



Menurut data Global Findex di tahun 2017 lalu, tingkat inklusi keuangan di negara kita mencapai 48,9%, angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya. Sayangnya, dari adanya data tersebut dapat dilihat jika akses layanan keuangan yang berada di Indonesia belum merata hanya sekitar 51.5% masyarakat yang tergolong unbankable.&nbsp;



<h2>Manfaat Inklusi Keuangan</h2>



Ketika inklusi keuangan terwujud, berikut sejumlah keuntungan yang akan didapatkan, seperti:



<ol><li>Meningkatkan efisiensi ekonomi</li><li>Mengurangi irresponsible finance</li><li>Mendukung stabilitas sistem keuangan</li><li>Memberikan potensi pasar yang baru untuk perbankan</li><li>Mendukung pendalaman pasar keuangan</li><li>Ikut berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan</li><li>Mengurangi adanya kesenjangan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang akhirnya berujung pada penurunan kemiskinan.&nbsp;</li></ol>



<h2>Program Inklusi Keuangan</h2>



&nbsp;Sebenarnya, bulan inklusi keuangan tahun ini, dari OJK memiliki program yang cukup beragam, contohnya saja seperti sosialisasi produk simpanan pelajar yang dilakukan oleh OJK pada pelajar di daerah Karawang.&nbsp;



Kemudian ada pula sosialisasi pembiayaan fintech di sektor peternakan, sosialisasi produk simpanan pada pelajar di berbagai daerah lain, sejumlah perlombaan yang erat kaitannya dengan program inklusi keuangan. Kemudian, di daerah Lampung, OJK juga mendorong&nbsp; industri keuangan dengan memberikan layanan yang mudah dijangkau.&nbsp;



OJK juga terus menerus untuk mendorong pengembangan ekosistem digital akses produk serta layanan jasa keuangan, sehingga masyarakat semakin mudah menjangkaunya, bahkan di seluruh pelosok daerah sekalipun. Sebagai warga Indonesia, di bulan inklusi keuangan ini, apa yang dapat kita lakukan? Sebenarnya, kamu juga bisa ikut serta dengan melakukan investasi. Kamu dapat melakukan investasi melalui microfinance marketplace, <a href="https://www.amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>. Bisa mulai modalin mulai dari Rp100.000 dan kamu akan memperoleh imbal hasil hingga mencapai 15% flat per tahun. Selain itu, kamu juga akan membantu bisnis CEO UMKM di Indonesia. Menarik, bukan? 



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener nofollow">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Memaknai Bulan Inklusi Keuangan: Tujuan dan Manfaatnya

Dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif Tahun 2020 - 2024 yang disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada 7 Desember lalu, mentargetkan Indeks Inklusi Indonesia meningkat hingga 90% di 2024. 



Dalam merealisasikannya, Teknologi Finansial Peer to Peer Lending atau Fintech Pendanaan memiliki peran sebagai penggerak utama dalam mempercepat transformasi ekonomi digital khususnya sektor <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/umkm-pengertian-jenis-dan-perkembangannya-di-indonesia/">Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)</a>. 



Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengatakan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Indonesia membutuhkan transformasi digital ekonomi melalui Fintech. 



“Fokus inklusi keuangan bukan pada gerakan menabung, namun pada pemberian permodalan kepada sektor UMK Informal dan cara tercepat adalah dengan mendigitalisasi mereka. Dengan transformasi digital, besarnya potensi digital Indonesia di tahun 2025 kita bisa mencapai US 133 Miliar Dolar," ujarnya. (15/12)



Dari 64,19 juta UMK, 64,13 juta adalah UMK yang sebagian besar berada di sektor informal, salah satu motor utama untuk mempercepat transformasi digital adalah dengan didukung oleh <a href="http://www.amartha.com">Fintech Pendanaan</a>, yang memiliki kelebihan pada inovasi dan kecepatan dalam menjangkau pelaku UMK Informal. Fintech Pendanaan menjadi strategi penting untuk memperluas dan mempercepat inklusi dan digitalisasi keuangan untuk kesejahteraan masyarakat. 



Senior Ekonom INDEF, Dr Aviliani, mengatakan, harus diakui bahwa fintech saat ini sangat berarti bagi ekonomi Indonesia karena inklusi finansial tanpa adanya fintech tidak akan mungkin terjadi, justru dengan adanya fintek itulah pertama kali UMKM banyak tersentuh di dalam satu peminjaman, khususnya adalah Fintech Pendanaan, di mana sekarang banyak sekali UMKM Formal dan Informal yang dapat pinjaman dari Fintech Pendanaan. 



Dalam perkembangannya, Fintech Pendanaan telah menyalurkan Rp 137,66 Triliun kepada masyarakat dan sudah memiliki 40 juta pengguna di seluruh Indonesia yang sebagian besarnya adalah pelaku UMKM. 



Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan Fintech OJK, Munawar Kasan, menyatakan di tahun 2021, tantangan bagi industri Fintech Pendanaan adalah dalam membangun pangsa pasar dalam ekosistem sangat besar dan menjadi kunci kesuksesan dan kesinambungan bisnis. "Selain itu platform juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah dengan tidak hanya memberikan pinjaman, tetapi turut mengatasi persoalan peminjam dan mengembangkan bisnis peminjam," ujarnya.



<a href="http://www.amartha.com">Amartha</a> sebagai pionir Fintech Pendanaan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di di desa, berupaya untuk meningkatkan inklusi keuangan digital melalui penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan sektor UMKM informal dengan menerapkan framework strategi inklusi keuangan yang terdiri dari tiga pilar, yaitu pertama menciptakan produk keuangan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh mereka. Kedua adalah mengurangi biaya transaksi dengan menghadirkan layanan keuangan digital di tempat tinggal pengguna, termasuk dengan cara difasilitasi agen di lapangan misalnya. Ketiga, mengurangi barrier of access yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor geografis tetapi juga faktor pengetahuan dan infrastruktur digital. 



Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, Aria Widyanto, menambahkan, literasi keuangan dan literasi digital harus berjalan beriringan. Tidak bisa satu dilepaskan dari yang lain karena ini adalah kesempatan untuk memodernisasi UMKM agar bisa lebih kompetitif, efisien, dan juga memiliki kapasitas yang lebih besar untuk bisa naik kelas”. 



"Saat ini Amartha sedang mempersiapkan produk keuangan investasi dan asuransi dan lain sebagainya untuk UMKM, " jelasnya dalam acara diskusi dengan topik “Menatap Masa Depan Fintech dan UMKM di 2021” diselenggarakan oleh PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) dan Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) guna mendorong peranan Fintech dalam memajukan UMKM untuk pemulihan ekonomi di 2021. 



Kegiatan dihadiri oleh Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI; Munawar Kasan, Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan Fintech OJK; Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha dan Dr.  Aviliani, Senior Ekonom INDEF, yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (15 Desember 2020). 



<figure class="wp-block-embed-youtube wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio"><div class="wp-block-embed__wrapper">
https://youtu.be/_HcM9nSpHvs
</div></figure>

Fintech, Penggerak Utama dalam Transformasi Ekonomi Digital UMKM di Pasca Pandemi Covid-19

large_pemenang-lomba-blog-kompetisi-amartha.jpeg

medium_pemenang-lomba-blog-kompetisi-amartha.jpeg

small_pemenang-lomba-blog-kompetisi-amartha.jpeg

thumbnail_pemenang-lomba-blog-kompetisi-amartha.jpeg

pemenang-lomba-blog-kompetisi-amartha.jpeg

Dalam rangka meramaikan Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2020 yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Amartha mengadakan Blog Kompetisi dengan tema Inklusi Keuangan untuk Kesejahteraan Merata di Indonesia.



<a href="https://amartha.com/blog/amartha/kita-jangan-menyerah/amartha-blog-competition-inklusi-keuangan-untuk-kesejahteraan-indonesia/">Amartha Blog Competition: Inklusi Keuangan Untuk Kesejahteraan Indonesia</a>



Blog Kompetisi yang diadakan mulai tanggal 5 Oktober ini berakhir pada tanggal 10 November 2020 lalu. Blog ini diikuti oleh ratusan partisipan. Lalu siapa sajakah pemenangnya? Berikut daftar para pemenang Blog Kompetisi Amartha:



Juara I dan Voucher Pendanaan Harso Adjie Brotosukmono Berinvestasi Sambil Beramal Sebagai Katalis Indonesia Maju



Juara II dan Voucher Pendanaan Sindi Alya Syahputri Membangun Indonesia dari Desa, Mendukung Pemberdayaan Wanita Melalui Amartha 



Juara III &amp; Voucher Pendanaan Badai Yuda Pratama The Power Of Emak-Emak: Potensi Investasi di Tengah Pandemi untuk Ekonomi Yang Berdikari 



10 Pemenang Pilihan (masing-masing 250.000) Aisha Putrina Sari Randha Ayu Nurlianadewi Ignasia Kijm Ichwanul Farissa Vivi Yunika Febrina Aulia Salohot Nasution Melya Findi Astuti Sidiq Hari Madya Nyayu Fauziah 



Selamat kepada para pemenang! Silakan menghubungi Martha di instagram <a href="https://www.instagram.com/amarthaid/">@amarthaid</a> untuk mengklaim hadiah yang kamu dapatkan.



Hadiah dinyatakan hangus apabila tidak diklaim hingga hari Kamis, 19 November 2020 pukul 12.00 WIB.



Sampai bertemu di kompetisi lainnya!

Pemenang Lomba Blog Kompetisi Amartha

large_amartha-blog-competition-inklusi-keuangan-untuk-kesejahteraan-indonesia.jpeg

medium_amartha-blog-competition-inklusi-keuangan-untuk-kesejahteraan-indonesia.jpeg

small_amartha-blog-competition-inklusi-keuangan-untuk-kesejahteraan-indonesia.jpeg

thumbnail_amartha-blog-competition-inklusi-keuangan-untuk-kesejahteraan-indonesia.jpeg

amartha-blog-competition-inklusi-keuangan-untuk-kesejahteraan-indonesia.jpeg

Dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan yang jatuh setiap bulan Oktober. Amartha mengajak kamu untuk berpartisipasi dengan mengikuti blog kompetisi. Menangkan jutaan hadiahnya!



Tertarik untuk ikutan? Simak syarat dan ketentuannya di bawah ini ya!



Ketentuan Umum:



<ul><li>Peserta merupakan WNI yang berdomisili di Indonesia</li><li>Peserta merupakan perorangan atau individu</li><li>Terbuka untuk semua umur</li><li>Peserta bebas menggunakan platform domain apapun (domain berbayar, wordpress, blogspot, medium)</li><li>Peserta dapat mendaftar lebih dari 1 artikel pada blog yang berbeda, namun hanya bisa memenangkan 1 hadiah jika terpilih lebih dari 1 artikel bagi pengirim yang sama</li><li>Peserta wajib mengikuti, media sosial Amartha:<ul><li>Twitter: <a href="https://twitter.com/amarthaid">https://twitter.com/amarthaid</a>&nbsp;</li><li>Instagram: <a href="https://www.instagram.com/amarthaid/">https://www.instagram.com/amarthaid/</a>&nbsp;</li><li>Facebook: <a href="https://web.facebook.com/amarthaid">https://facebook.com/amarthaid</a>&nbsp;</li><li>Youtube: <a href="https://www.youtube.com/amartha">https://www.youtube.com/amartha</a>&nbsp;</li></ul></li><li>Peserta diperbolehkan mempromosikan hasil tulisan di akun media sosial miliknya dengan mention akun Amartha di @amarthaid dan gunakan hashtag #MenjadiAmartha&nbsp;</li><li>Setiap artikel yang dikirimkan menjadi hak milik Amartha</li><li>Amartha berhak untuk mengubah syarat dan ketentuan sewaktu-waktu apabila diperlukan</li></ul>



Ketentuan Artikel:



<ul><li>Panjang artikel minimal 500 kata</li><li>Artikel ditulis dengan tema “Bulan Inklusi Keuangan” dalam pilihan subtema:<ul><li>Pejuang Kesejahteraan Desa</li><li>P2P Lending Sebagai Alternatif Investasi</li><li>Inklusi Keuangan untuk UMKM</li><li>Milenial Melek Finansial</li></ul></li><li>Artikel yang ditulis wajib menyertakan 2 atau 3 backlink yang berisi Keyword di <a href="http://bit.ly/Keyword-BCAmartha">bit.ly/Keyword-BCAmartha&nbsp;&nbsp;</a></li><li>Artikel merupakan karya sendiri, belum pernah dipublikasikan di media atau platform manapun</li><li>Artikel tidak mengandung unsur SARA, politik, atau memojokkan individu atau golongan tertentu dan tidak melanggar hukum/aturan yang berlaku</li><li>Artikel tidak boleh membandingkan dan atau mempromosikan produk dari brand kompetitor. Adapun makna mempromosikan adalah menunjukkan nama merek, logo, atau merek dagang selain Amartha</li></ul>



Cara Berpartisipasi:



<ul><li>Peserta melakukan pendaftaran di <a href="http://bit.ly/Register-BCAmartha">bit.ly/Register-BCAmartha</a> dan submit artikel di <a href="http://bit.ly/Submit_BCAmartha">bit.ly/Submit_BCAmartha</a> </li><li>Timeline:<ul><li>Pendaftaran &amp; Submit Artikel: 5 Oktober - 10 November 2020</li></ul><ul><li>Pengumuman Pemenang: 15 November 2020</li></ul></li><li>Hadiah<ul><li>Juara I mendapatkan hadiah senilai Rp2.000.000</li><li>Juara II mendapatkan hadiah senilai Rp1.500.000</li><li>Juara III mendapatkan hadiah senilai Rp1.000.000</li><li>10 Pemenang Pilihan mendapatkan hadiah senilai Rp250.000 untuk masing-masing pemenang</li></ul></li><li>Pemenang akan diumumkan di media sosial Amartha</li><li>Pajak ditanggung oleh pemenang</li><li>Keputusan pemenang oleh juri tidak dapat diganggu gugat</li><li>Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan PT Amartha Mikro Fintek</li></ul>







Semoga kamu terpilih sebagai pemenang!

Amartha Blog Competition: Inklusi Keuangan Untuk Kesejahteraan Indonesia

large_inklusi-keuangan-apa-dan-bagaimana-mencapainya.jpeg

medium_inklusi-keuangan-apa-dan-bagaimana-mencapainya.jpeg

small_inklusi-keuangan-apa-dan-bagaimana-mencapainya.jpeg

thumbnail_inklusi-keuangan-apa-dan-bagaimana-mencapainya.jpeg

inklusi-keuangan-apa-dan-bagaimana-mencapainya.jpeg

Istilah Inklusi Keuangan menjadi tren setelah krisis ekonomi tahun 2008. Sebenarnya apakah itu inklusi keuangan? Bagaimana mencapainya?



Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SKNI) dan membentuk Dewan Nasional Keuangan Inklusif untuk menangani rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.



Inklusi keuangan adalah ketersediaan&nbsp;akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan&nbsp;sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengertian ini terdapat dalam Peraturan OJK No. 76/POJK.07/2016 tahun 2016.



Inklusi keuangan didasari atas dampak krisis ekonomi tahun 2008 yang menimpa banyak kelompok in the bottom of the pyramid di Indonesia.



Kelompok ini adalah masyarakat yang berpendapatan rendah dan tidak tetap, tinggal di daerah terpencil, orang cacat, buruh yang tidak mempunyai dokumen identitas legal, dan masyarakat pinggiran. Kelompok ini umumnya unbanked yang tercatat sangat tinggi di luar negara maju.



Dari istilah itu dapat ditarik kesimpulan bahwa akses keuangan amat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Maka dari itu inklusi keuangan dianggap mampu mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, mengurangi ketimpangan, dan kemiskinan.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/muhammad-yunus-grameen-bank-inspirasi-dalam-mendukung-perkembangan-umkm/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Muhammad Yunus &amp; Grameen Bank, Inspirasi Dalam Mendukung Pengusaha Perempuan</a>



Dalam praktiknya, inklusi keuangan membutuhkan literasi finansial yang baik yaitu di mana masyarakat telah memahami pentingnya menggunakan produk layanan keuangan dan proses keuangan lainnya. Hal ini akan membuat masyarakat tidak lagi punya kecurigaan atau sikap skeptis terhadap produk layanan keuangan.&nbsp;



Di Indonesia sendiri, menurut <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mengenal-ojk-fungsi-dan-tugasnya/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Mengenal OJK, Fungsi dan Tugasnya">Otoritas Jasa Keuangan</a> di bulan November 2019 lalu terdapat peningkatan inklusi dan literasi keuangan. Indeks literasi keuangan telah mencapai 38%, sedangkan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%. 



<h2>Keuntungan dari Inklusi Keuangan&nbsp;</h2>



Dikutip dari situs Bank Indonesia, ada 8 keuntungan yang bisa dirasakan apabila inklusi keuangan dapat tercapai di Indonesia, yaitu:&nbsp;



<ol><li>Mendukung peningkatan Human Development Index (HDI) Indonesia</li><li>Memberikan potensi pasar baru bagi perbankan</li><li>Mendukung pendalaman pasar keuangan</li><li>Mendukung stabilitas sistem keuangan</li><li>Meningkatkan efisiensi ekonomi.</li><li>Mengurangi shadow banking atau irresponsible finance</li><li>Berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang berkelanjutan</li><li>Mengurangi kesenjangan (inequality) dan rigiditas low income trap sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya berujung pada penurunan tingkat kemiskinan.</li></ol>



<h2>Bagaimana Mencapai Inklusi Keuangan</h2>



Visi nasional keuangan inklusif yang dirumuskan oleh Bank Indonesia yaitu mewujudkan sistem keuangan yang dapat diakses seluruh lapisan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penanggulangan kemiskinan, pemerataan pendapatan, dan terciptanya stabilitas sistem keuangan di Indonesia.&nbsp;



Karena itu, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai jenis lembaga keuangan untuk mewujudkannya, termasuk dari sektor finansial technology (fintech). Seperti diketahui, kehadiran fintech saat ini memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansial secara online.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-peer-to-peer-lending/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Apa itu Peer to Peer Lending?</a>



Salah satu perusahaan fintech dengan platform P2P Lending Produktif yang aman dan tepercaya adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">Amartha</a>. 



Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech peer to peer lending (P2P) yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan.&nbsp;



Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 500.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan. 



Sudah berizin usaha dan diawasi OJK, Amartha merupakan Peer to Peer (P2P) Lending yang menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi, dan jaminan pendanaan dengan asuransi.



Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu bisa mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Selain itu, pembayaran angsurannya juga dapat diambil kapan saja.

Inklusi Keuangan: Apa dan Bagaimana Mencapainya?

medium_amartha-raih-indonesia-digital-innovation-award-2019.jpeg

small_amartha-raih-indonesia-digital-innovation-award-2019.jpeg

thumbnail_amartha-raih-indonesia-digital-innovation-award-2019.jpeg

amartha-raih-indonesia-digital-innovation-award-2019.jpeg

Amartha meraih penghargaan Indonesia Digital Innovation Award 2019 dalam kategori Financial Technology sebagai perusahaan fintech yang inovatif dalam mewujudkan inklusi keuangan.
Perusahaan fintech peer to peer lending yang fokus dalam menyalurkan pendanaan kepada pelaku usaha mikro perempuan di desa ini menyambut baik penghargaan yang digelar Warta Ekonomi tersebut.
“Kerja keras yang kami lakukan tak terlepas dari peran para pendana di kota dan pelaku usaha mikro Amartha yang berada di desa. Kami ucapkan terima kasih atas penghargaan ini. Kami akan terus memberikan pelayanan terbaik untuk para pelaku usaha mikro di desa agar bisa lebih sejahtera dan pendana di perkotaan untuk bersama-sama mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia,” kata Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra di Jakarta, baru-baru ini.
Proses penilaian oleh Digital Innovation Award 2019, Warta Ekonomi berdasarkan riset yang dilakukan pada Desember 2018-Januari 2019. Tim analis melakukan survei kualitatif dengan data sekunder dari publikasi resmi perusahaan maupun lembaga pemerintahan seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta  media monitoring dari 40 media online nasional pada Januari-Desember 2018.
Pria yang akrab disapa Taufan ini telah menerima penghargaan tersebut dari Muhamad Ihsan selaku CEO &amp; Chief Editor Warta Ekonomi dan Fadel Muhammad selaku Founder &amp; Preskom Warta Ekonomi di Balai Kartini, Jakarta, akhir pekan lalu.
Taufan mengatakan penghargaan ini akan memacu semangat Amartha untuk memberikan yang terbaik dalam mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia. Sebagai perusahaan fintech lending yang fokus untuk pendanaan kepada pelaku usaha mikro perempuan, Amartha telah memberdayakan pelaku usaha  sebanyak 197 ribu orang yang tersebar di pulau Jawa.


[caption id="attachment_3326" align="aligncenter" width="960"]<img class="size-full wp-image-3326" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Founder_dan_CEO_Amartha_Andi_Taufan_Garuda_Putra_tengah_saat_menerima_penghargaan_Indonesia_Digital_Innovation_Award_2019_1bb050a989.jpeg" alt="" width="960" height="1280" /> Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra tengah saat menerima penghargaan Indonesia Digital Innovation Award 2019 di Balai Kartini, Jakarta, baru-baru ini.[/caption]
Amartha, jelas Taufan, memiliki misi untuk memberdayakan perempuan di berbagai pelosok Tanah Air agar memiliki kesetaraan terhadap akses layanan keuangan, memperoleh pelatihan mengelola ekonomi rumah tangga dan modal terjangkau, sekaligus menikmati kemajuan teknologi. “Amartha mendukung pendanaan bagi pengusaha mikro perempuan tangguh untuk sektor produktif, seperti perdagangan, pertanian dan peternakan serta industri rumah tangga,” jelas Taufan.
Amartha, lanjut Taufan, sebagai fintech terpercaya dan aman mengedepankan sustainable development goals (pembangunan berkelanjutan) dari PBB melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan.
Menurut Bank Indonesia, 99,9 persen pelaku usaha UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Karena itu, Pemerintah berusaha untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat menjadi 75% di tahun 2019 dari 69% pada 2017. Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mendukung fintech lending dalam meningkatkan inklusi keuangan tersebut.
Namun, pendanaan melalui fintech lending masih didominasi oleh masyarakat di Pulau Jawa. Menurut OJK, pada akhir September 2018,pendanaan melalui fintech lending masih didominasi di pulau Jawa sebesar Rp 11,57 triliun. Sementara itu, di luar pulau Jawa sebesar Rp 2,27 triliun.
Karena itu, Amartha mulai melirik potensi di luar Pulau Jawa. Dalam waktu dekat, perusahaan yang berawal dari microfinance ini akan melebarkan sayap ke luar Pulau Jawa pada 2019. “Amartha telah menjangkau di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Tahun ini, kami berencana menjangkau di luar Pulau Jawa,” tutup Taufan.(Hans Arthur)

Amartha Raih Indonesia Digital Innovation Award 2019

large_ini-cara-amartha-wujudkan-inklusi-keuangan.jpeg

medium_ini-cara-amartha-wujudkan-inklusi-keuangan.jpeg

small_ini-cara-amartha-wujudkan-inklusi-keuangan.jpeg

thumbnail_ini-cara-amartha-wujudkan-inklusi-keuangan.jpeg

ini-cara-amartha-wujudkan-inklusi-keuangan.jpeg

Pertengahan Mei lalu, CEO dan Founder Amartha, Andi Taufan Garuda Putra menjadi bintang tamu dalam acara "The Leader" di MNC Trijaya FM, Jakarta. Dia berbicara mengenai peran Amartha dalam mewujudkan inklusi keuangan.



Berdirinya Amartha tak terlepas dari tangan dingin Andi Taufan yang mempunyai impian agar adanya pemerataan ekonomi di Indonesia. Desa Ciseeng, Bogor, Jawa Barat menjadi awal mula berdirinya perusahaan microfinance tersebut. 



Dia melihat banyak masyarakat desa yang sulit mendapatkan pinjaman ke Bank maupun layanan lembaga keuangan. Padahal, mereka memerlukan dana pinjaman untuk mengembangkan usaha. Alhasil, &nbsp;pria kelahiran Jakarta, 24 Januari 1987 ini mendirikan perusahaan itu. 



"Karena ada yang mau ajukan ke Bank tapi ribet. Lalu, kita coba (memberi pinjaman) satu sampai dua orang. Ada yang buat beli panen pepaya. Dia mau jual ke pasar. Kemudian, ada juga yang mau jualan beras ke pasar dan ada yang mau membeli mesin las. Ternyata dana yang &nbsp;tiga orang sampai lima orang itu efeknya kencang banget di kampung. Kita bertahap harus kumpulin dana ke publik. Lalu dari Ciseeng berkembang ke Bogor dan Bandung," kata Andi&nbsp;&nbsp;



Sejak itu, Andi mengatakan, banyak pengusaha mikro yang mengajukan pinjaman kepada Amartha. Pada 2016, perusahaan ini melirik teknologi finansial bernama peer to peer lending yang memberikan akses lebih terbuka antara pendana dengan peminjam. Sejak itu, mereka terus berkembang dengan menjangkau lebih dari 500 desa di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.



"Kita melihat kenapa enggak ke dunia internet semua bisa pakai mobile phone. Kita bisa akses lewat internet. Orang jadi melihat dan mengetahui banyak tentang Amartha bahwa mereka tidak hanya berinvestasi tapi juga membantu masyarakat pedesaan," jelas Andi.



<div class="wp-block-image size-full wp-image-2272 td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2018/06/blog-Amartha-Trijaya-2.jpg"><figure class="aligncenter"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/blog_Amartha_Trijaya_2_5020c2e736.jpg" alt="Amartha di MNC Trijaya FM" class="wp-image-2272"/><figcaption>Amartha di MNC Trijaya FM</figcaption></figure></div>



Peran Amartha, lanjut Andi, adalah untuk menghubungkan dana pinjaman dari kota ke desa. Sejak awal, perusahaan ini didirikan agar adanya pemerataan ekonomi di pedesaan. Selama ini, masih banyak pengusaha-pengusaha mikro yang masih kesulitan mendapatkan dana pinjaman. Beberapa kesulitan dihadapi oleh pengusaha mikro seperti lokasi yang jauh dari bank, tidak mempunyai rekam jejak kredit serta persyaratan yang sulit dipenuhi.



"Uang (diputar) lebih banyak di kota. Nah, kita ingin menyalurkan (uang di kota) supaya berdayakan ekonomi desa, tetapi juga memberikan keuntungan yang menarik. Dengan adanya Amartha kita membantu pendanaan menjadi terjangkau, gampang, dan cepat juga," ujar Andi.



Ada tiga kata yang menggambarkan Amartha yakni trusted, profitable dan impactful. Pertama, Amartha mengedepankan trusted dengan memastikan dana pinjaman aman serta bekerjasama dengan Pemerintah dan perusahaan perbankan tepercaya. 



Pihaknya juga mengedukasi masyarakat untuk mengetahui cara pinjam meminjam online tersebut. "Karena kita bergerak di bisnis keuangan, kami memastikan duitnya balik, perusahaan ini bisa dipercaya dan kami bekerjasama dengan regulator. Kita diawasi dan terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Kami juga bekerja sama dengan Jamkrindo (Jaminan Kredit Indonesia)," tuturnya.



Kedua, jelas Andi, Amartha juga mengedepankan profitable yakni memberikan keuntungan hingga 15 persen per tahun kepada pendana. Selain memberikan dampak sosial, pendana juga mendapatkan keuntungan berlipat. &nbsp;"Kita bisa memberikan return menarik bisa 15 persen per tahun dibanding deposit Bank, saham yang naik turun dan reksa dana yang lebih lama (keuntungannya)," terangnya.



Ketiga, Amartha juga ingin dana yang diberikan pemberi pinjaman juga memberdayakan ekonomi mikro pedesaan. Pihaknya menyalurkan uang untuk pelbagai usaha seperti sektor perdagangan, pertanian, perikanan dan perkebunan."Rp 3 juta sampai Rp 5 juta saja Anda bisa berikan kepada warung, pedagang dan sektor rill lainnya. Kita salurkan duit yang bernilai bagi mereka," jelasnya.



<h2>Pemberdayaan Perempuan</h2>



Amartha fokus dalam memberdayakan perempuan di pedesaan. Ini karena, pembangunan yang berkesinambungan harus memperhatikan kesetaraan gender. Hal penting yang dilakukan oleh Amartha adalah melakukan pelatihan literasi keuangan dan memberdayakan mereka&nbsp;secara ekonomi untuk mempersiapkan keluarga yang lebih sejahtera



<div class="wp-block-image td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2018/06/blog-Amartha-Trijaya-3.jpg"><figure class="aligncenter"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/blog_Amartha_Trijaya_3_93bd4f3e93.jpg" alt="ramadhan BG" class="wp-image-2273"/></figure></div>



“Memang ibu-ibu karena enggak jauh dari rumahnya. Kalau suami mungkin pergi kerja ke kota. Dari riset juga menunjukan pembiayaan kepada perempuan punya value yang signifikan seperti untuk anak sekolah, kualitas rumah dan pendidikan. Ada juga yang berusaha dengan suaminya tapi istrinya yang didaftarkan ke Amartha. Bahkan, saya dengar banyak cerita usahanya berhasil seperti bisa merenovasi rumah, ” ucap Andi.&nbsp;



Inilah yang Amartha lakukan dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia seperti tertuang dalam Pancasila pasal yang kelima. Mari ikut dalam mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia bersama Amartha. 



Dengan pendanaan pertama sebesar Rp 3 juta, Anda sudah turut membantu pengusaha mikro perempuan serta mendapatkan keuntungan hingga 15 persen. Untuk mengetahui lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi <a href="http://amartha.com">Amartha</a>.com. (Hans Arthur)

Ini Cara Amartha Wujudkan Inklusi Keuangan

Tag: inklusi keuangan