medium_generasi-muda-makin-susah-beli-rumah-apa-solusinya.jpeg

small_generasi-muda-makin-susah-beli-rumah-apa-solusinya.jpeg

thumbnail_generasi-muda-makin-susah-beli-rumah-apa-solusinya.jpeg

generasi-muda-makin-susah-beli-rumah-apa-solusinya.jpeg

Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jika saat ini masyarakat Indonesia akan makin sulit memiliki rumah di tengah tren kenaikan suku bunga acuan bank sentral.



Rerata kenaikan harga rumah yang terus meningkat, di kisaran 2% tahun ini, dan ditambah kenaikan harga material bangunan menjadikan tantangan tersendiri untuk generasi muda memiliki rumah di masa yang akan datang.



Sejalan dengan meningkatnya inflasi, suku bunga acuan bank sentral di beberapa negara juga ikut berimbas terhadap melonjaknya suku bunga kredit di sektor perumahan.



<h2>Pengaruh Kenaikan Suku Bunga Bank</h2>



Bank Indonesia belum lama ini memutuskan untuk menahan suku bunga di 3,5%, tidak menutup kemungkinan keputusan itu bersifat sementara.



Jika suku bunga acuan naik maka akan berpengaruh juga terhadap:



<ul><li>Bunga cicilan KPR</li><li>Harga jual perumahan</li></ul>



Di mana bisa menyebabkan risiko harga rumah yang melambung tinggi dibandingkan purchasing power generasi muda. Alhasil, generasi muda lebih memilih untuk tinggal di rumah orang tua atau mertua, ataupun sewa.



Kenaikan ini terjadi karena lonjakan inflasi Indonesia yang mencapai 4.35% pada Juni 2022 yang tertinggi sejak 2017.



World Bank pun memproyeksi inflasi Indonesia bisa menembus 3,6&amp; pada tahun ini akibat lonjakan harga pangan dan energi.



<h3>Apa Solusinya?</h3>



Sri Mulyani mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk membangun policy framework atau kerangka kebijakan dan mengembangkan aturan hingga instrumen dalam membangun ekosistem pembiayaan perumahan di Indonesia.



"Bank Indonesia dalam hal ini dapat melakukan melalui policy macroprudential-nya yaitu dengan menurunkan risiko dari Aset Tertimbang Menurut Risiko atau ATMR-nya untuk sektor perumahan dan melonggarkan loan to value," ungkapnya.



Dengan begitu persoalan masyarakat yang kesulitan mendapatkan rumah bisa teratasi. Hanya saja produk sekuritisasi yang diciptakan harus tetap bertanggung jawab, di mana underlying-nya harus tetap sound, risk management harus tetap baik dan juga transparan.



Pemerintah melalui Kementerian Keuangan pun juga akan mengeluarkan Rp 19,1 triliun untuk subsidi perumahan, melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di tahun 2022.



Sri Mulyani juga menyampaikan rencananya untuk menjadikan kredit perumahan sebagai surat berharga yang dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam membeli rumah.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/home/mau-beli-rumah-kpr-ini-cara-hitung-kpr-rumah/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Mau Beli Rumah KPR? Ini Cara Hitung KPR Rumah</a></pre>



<h2>Generasi Muda Bisa Membeli Rumah</h2>



Meski dengan situasi yang kini semakin sulit, namun bukan berarti generasi muda tidak bisa untuk memiliki rumah kedepannya.



Generasi muda harus cermat melihat peluang penawaran dari developer dan mencocokan dengan stimulan atau insentif yang diberikan Pemerintah untuk pembeli hunian pertama, maka generasi muda dapat mewujudkan mimpinya untuk memiliki hunian yang dibutuhkan.



Kelompok generasi milenial maupun generasi z, umumnya saat ini memiliki literasi teknologi yang tinggi. Generasi ini akan memanfaatkan search engine secara optimal untuk mencari informasi secara online terkait hunian dengan down payment yang rendah, tenor yang panjang, transparansi informasi unit, lokasi aksesibel dan promosi menarik untuk memantapkan pilihan.



Nah, jika kamu juga ingin berniat membeli rumah dengan cara menabung melalui investasi UMKM, Amartha, yang bisa jadi pilihan tepat buatmu!



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/7-alasan-kenapa-investasi-untuk-milenial-itu-penting/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">7 Alasan Kenapa Investasi untuk Milenial Itu Penting</a></pre>



Amartha adalah microfinance marketplace yang mempertemukan antara lender (pemberi pinjaman) dan juga peminjam (borrower). Di mana dana yang kamu pinjamkan akan digunakan untuk mengembangkan usaha UMKM yang dimiliki. Selain memberikan dampak investing yang berkelanjutan, kamu juga bisa memperoleh imbal hasil hingga 15% flat per tahunnya. Amartha juga sudah mendapat izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lho.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a> 



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Generasi Muda Makin Susah Beli Rumah, Apa Solusinya?

medium_9-langkah-sukses-merencanakan-keuangan-pribadi.jpeg

small_9-langkah-sukses-merencanakan-keuangan-pribadi.jpeg

thumbnail_9-langkah-sukses-merencanakan-keuangan-pribadi.jpeg

9-langkah-sukses-merencanakan-keuangan-pribadi.jpeg

"If you fail to plan, you plan to fail". Mungkin ungkapan ini tepat untuk Anda yang ingin sukses merencanakan kehidupan. Jika gagal untuk merencanakan, maka Anda sedang merencanakan kegagalan.
Tapi, siapa yang ingin mengalami kegagalan, pastinya semua orang ingin agar dirinya sukses. Sukses dalam segala hal, salah satunya adalah sukses secara finansial.
Miliki mimpi yang harus dihitung menjadi tujuan, kebanyakan orang hanya bekerja mengumpulkan uang sebanyak mungkin tapi lupa untuk mengelola uangnya akan digunakan apa nantinya. Jadi mulailah tentukan mimpi dengan perhitungan.
Jika kita ingin merencanakan haji 10 tahun dari sekarang. Maka mulai hitung biaya haji saat ini misalnya Rp 35 Juta, dengan rencana pergi 10 tahun (2027). Diperkirakan biaya haji 10 tahun dari sekarang, setelah menimbang inlfasi 6 persen per tahun maka kita harus menyiapkan dana sebesar Rp 62,7 Juta.
“Dengan perhitungan yang pasti, kita menjadi lebih siap dan mimpi kita akan terealisasi”.
Berikut ini, 9 Langkah Sukses untuk Merencanakan Keuangan Anda menurut pendiri <a href="https://financialwisdom.id/">Financial Wisdom </a>Eko P. Pratomo agar sukses secara finansial.
[caption id="attachment_10943" align="alignnone" width="300"]<img class="wp-image-10943 size-medium" src="https://access.amartha.com:443/uploads/eko_pratomo_300x169_7cb9f2fc95.jpg" alt="Eko Pratomo" width="300" height="169" /> Former CEO &amp; Senior Advisor di salah satu Manajer Investasi Terbesar di Indonesia. Sumber Foto: Gresik Menulis[/caption]

<ol>
<li style="text-align: justify;">Memahami Kebutuhan vs Keinginan</li>
</ol>
Hal terpenting adalah kita harus bisa memilah mana kebutuhan dan mana keinginan, jangan sampai uang habis untuk membeli hal-hal yang tidak dibutuhkan. Kita harus bisa menentukan prioritas apa saja yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
“Setiap pendapatan yang didapat, lebih baik menyimpan uang untu ditabung di awal, kemudian siapkan uang untuk membeli kebutuhan prioritas setelah itu baru kebutuhan tambahan, jika ada uang sisa maka bisa dibelikan untuk hal-hal yang bersifat pemenuhan keinginan itu tadi” (Eko P. Pratomo).
2. Miliki Neraca Keuangan Keluarga
Bagi Anda yang suduah berkeluarga baik adanya untuk memiliki neraca keuangan keluarga demi memahami kondisi keuangan keluarga, caranya dengan mencatat dan menghitung berapa aset yang dimiki, utang yang harus dibayar kemudian mendapatkan nilai kekayaan bersih. Hal ini menjadi penting untuk perencanaan penggunaan atau memaksimalkan aset yang dimiliki untuk kemudian dimanfaatkan dan mendapatkan pendapatan.
3. Pentingnya Memiliki Dana Darurat
<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/penting-ini-5-kunci-sukses-kumpulkan-dana-darurat/">Dana darurat</a> adalah dana yang disiapkan stand-by untuk kondisi darurat. Misalnya kena PHK dan kehilangan pendapatan, orang tua sakit, berhenti berpenghasilan, rumah bocor, musibah dan lain sebagainya yang bukan merupakan budget rutin.
“Minimal dana darurat yang harus dimiliki adalah tiga kali lipat dari jumlah pengeluaran bulanan. Misalnya setiap bulan kita mengeluarkan Rp 2 juta, maka kita harus memiliki dana darurat minimal Rp 6 juta. Jadi jika sewaktu-waktu kita kena PHK, kita bisa bertahan hidup tanpa penghasilan selama tiga bulan kedepan sampai akhirnya mendapatkan sumber penghasilan kembali”. (Eko P. Pratomo).
4. Pentingnya Memiliki Proteksi Asuransi
Untuk mendapatkan jaminan hari tua, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya maka asuransi adalah pilihan yang tepat. Baik itu asuransi yang dikeluarkan secara pribadi atau yang sudah terikat oleh perusahaan tempat bekerja. Ingat, tidak ada yang bisa memastikan kehidpan kedepannya, jadi proteksi diri asuransi sebagai managemen pengelolaan uang.
5. Manajemen Berutang yang Sehat
Cara untuk berutang yang sehat yakni sanggup bayar kurang lebih maksimal 30 pendapatan dari pendapatan, jangka waktunya sesuai penggunaan dana dan produktif atau dengan mengurangi biaya sehari-hari. Ingat, jangan sekali-kali berutang jika dirasa tidak mampu bayar.
<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/supaya-tidak-konsumtif-kamu-boleh-punya-utang-asal-untuk-3-keperluan-ini/">Kamu Boleh Berutang, Asalkan...</a>
6. Hati-hati Menggunakan Kartu Kredit
Kartu kredit adalah alat bayar bukan alat utang. Jadi bayarlah dengan lunas setiap tagihan bulanannya. “Kalau misalkan tidak mampu bayar, atau hanya mampu bayar 30 persen dari tagihan tiap bulannya lebih baik tidak menggunakan kartu kredit,”.
<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/4-dana-yang-gak-boleh-kamu-pakai-untuk-investasi/">4 Dana Yang Gak Boleh Digunakan Untuk Investasi</a>
7. Jadikan Investasi Sebagai Jembatan Meraih Tujuan
Tentukan tujuan sebelum memilih investasi untuk mendapatkan jenis investasi yang sesuai dengan diri Anda. Tentukan apakah Anda membutuhkannya untuk hal jangka panjang atau jangka pendek. Setiap investasi pasti ada risikonya, jadi pilihkan investasi yang tepat.
“Misal kita punya dana Rp 100 juga, tentukan dulu akan digunakan jangka pendek atau panjang, kalau jangka pendek mungkin investasi emas bisa dijadikan pilihan, tapi jika ingin jangka panjang maka investasi seperti properti, saham bisa dicoba. Jangan tertipu dengan investasi bodong yang menawarkan keuntungan berlebih, jadi hati-hati dalam berinvestasi. (Eko P. Pratomo).
Salah satu pilihan produk <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi masa kini</a>, yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK adalah Amartha.
Amartha merupakan pionir perusahaan financial technology (fintech)  <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer to peer lending</a> yang menghubungkan investor urban dengan masyarakat unbanked di pedesaan. Investasi jaman now yang bukan hanya memberikan imbal hasil menarik bagi Anda yaitu hingga 15 flat per tahun, namun juga ikut mendorong masyarakat kecil dan mikro untuk makin maju dan berdaya.
8. Selalu Bersyukur
The Power of Giving, adalah ungkapan yang tepat untuk ini. Selalu syukuri setiap rezeki yang didapat, baik itu besar ataupun kecil. Rezeki itu bukan perihal kerja keras tapi keberkahan yang didapat.
9. Belajar Finansial
“Sejak kecil kita belajar bagaimana caranya mencari uang tapi tidak pernah belajar bagaimana cara mengelolanya, padahal segala sesuatu ada ilmunya termasuk caranya mengelola keuangan” (Eko P. Pratomo)

9 Langkah Sukses Merencanakan Keuangan Pribadi

thumbnail_5-investasi-jangka-panjang-untuk-hari-tua.jpeg

5-investasi-jangka-panjang-untuk-hari-tua.jpeg

Menjalani hari tua dengan tenang tanpa memikirkan masalah keuangan adalah cita-cita semua orang. Namun, beberapa di antara kita merasa sepertinya tujuan tersebut sulit untuk dicapai. 



Memang banyak jalan menuju roma, yang terpenting adalah kapan kita memulainya. Dan jawaban pasti dari pertanyaan tersebut adalah sekarang.



Menginginkan hari tua yang menyenangkan dapat dilakukan dari sekarang melalui <a href="http://www.amartha.com">investasi jangka panjang</a>. Tantangan dari melakukan investasi jangka panjang adalah memilih instrumen investasi dan juga konsistensi dalam menabung atau berinvestasi.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga:&nbsp;<a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-risiko-investasi/">Apa Itu Risiko Investasi?</a></pre>



Berikut ini rekomendasi instrumen investasi jangka panjang yang dapat digunakan untuk hari tua Anda:



<h2>5 Rekomendasi Investasi Jangka Panjang untuk Persiapan Hari Tua</h2>



<h3>1. Properti</h3>



Investasi <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/3-jenis-investasi-properti-ini-bikin-keuanganmu-aman-di-hari-tua/">properti</a> merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat menguntungkan karena nilainya yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Setiap tahunnya, harga properti bisa naik hingga 15-35%. 



Dengan demikian, produk investasi ini sudah terbukti memiliki keuntungan yang pasti di masa mendatang. Sayangnya, harga untuk sebuah properti bisa mencapai ratusan hingga miliaran rupiah.



<h3>2. Emas</h3>



Investasi emas merupakan salah satu <a href="http://www.amartha.com">investasi jangka panjang</a> yang menguntungkan. Investasi pada emas juga terbilang cukup mudah karena hanya perlu pergi ke toko emas dan menyimpannya di rumah. 



Namun, dibanding emas perhiasan lebih baik memilih emas batangan apabila tujuannya mendapatkan keuntungan di masa depan. Hal itu disebabkan karena emas batangan tidak akan dibebankan dengan biaya pembuatan apalagi yang bersertifikasi Antam.



<h3>3. Saham</h3>



Saham adalah sebuah bukti kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan memiliki saham maka seseorang berhak atas dividen atau pembagian laba perusahaan setiap tahunnya. 



Perlu disadari bahwa saham memiliki tingkat fluktuatif yang cepat sehingga memiliki risiko yang tinggi, namun keuntungan yang didapatkan juga besar.



<h3>4. Deposito</h3>



Deposito menjadi salah satu jenis investasi yang cukup diminati, karena memiliki keuntungan yang cukup menggoda karena bunga yang ditawarkan tinggi. 



Instrumen investasi ini secara tidak langsung membuat seseorang menabung secara rutin dalam jangka waktu yang sudah disetujui di awal sehingga sangat cocok digunakan untuk tabungan hari tua.



<h3>5. Investasi Jangka Panjang P2P Lending</h3>



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/01/WhatsApp-Image-2021-01-07-at-11.38.25-AM.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2021_01_07_at_11_38_25_AM_1024x683_33704bb633.jpeg" alt="Amartha" class="wp-image-10177"/><figcaption>Kunjungi www.amartha.com</figcaption></figure>



<a href="http://www.amartha.com">Investasi Peer to peer lending</a> adalah layanan jasa keuangan yang mempertemukan atau menghubungkan pemberi pinjaman kepada penerima pinjaman melalui sistem elektronik yang menggunakan jaringan internet. 



Untuk berinvestasi di P2P Lending, pastikan memilih perusahaan yang sudah berizin, terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bersertifikasi ISO 27001.



Keuntungan investasi P2P yaitu dapat keuntungan hingga 15% flat per tahun dan memberdayakan pelaku UMKM untuk kesejahteraan merata. Seperti yang dilakukan P2P Lending <a href="http://amartha.com">Amartha</a>.



Yuk berinvestasi sekarang agar masa depan di hari tua terjamin!

5 Investasi Jangka Panjang untuk Hari Tua

small_3-jenis-investasi-jangka-pendek-paling-aman-dan-menguntungkan.png

thumbnail_3-jenis-investasi-jangka-pendek-paling-aman-dan-menguntungkan.png

3-jenis-investasi-jangka-pendek-paling-aman-dan-menguntungkan.png

Berinvestasi saat ini menjadi pilihan banyak orang ketimbang hanya menyimpan uang untuk ditabung. Investasi juga dianggap sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjamin kondisi keuangan pada masa mendatang, mengingat kapan saja berbagai <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/deretan-nasihat-finansial-yang-bisa-bikin-keuanganmu-memburuk/">masalah finansial</a> akan hadir dengan sendirinya.



Sebagai informasi, jenis investasi itu sendiri ada tiga, yakni investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jika <a href="http://www.amartha.com">investasi jangka panjang</a> pada umumnya dilakukan untuk batas waktu di atas 10 tahun, investasi jangka pendek hanya dilakukan untuk 1 hingga 3 tahun saja. Artinya, investasi jangka pendek ini pada umumnya akan mudah dicairkan/diuangkan.



Yang membedakannya dengan investasi jangka panjang bisa dilihat dari tujuannya. Investasi jangka panjang biasanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang belum dibutuhkan dalam waktu dekat, misalnya ketersediaan <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/tips-siapkan-dana-pensiun/">dana pensiun</a>, kepemilikan aset di masa tua, dan lain sebagainya.



<h2>Investasi Jangka Pendek Paling Aman dan Menguntungkan</h2>



Investasi jangka pendek ditujukan untuk membiayai pernikahan, membiayai perawatan kesehatan, menambah <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mau-beli-rumah-pahami-perbedaan-rumah-subsidi-dan-non-subsidi/">anggaran beli rumah</a>, dan kebutuhan lain yang sifatnya dibutuhkan dalam waktu dekat. Nah, berikut ini adalah 3 jenis investasi jangka pendek yang paling aman dan menguntungkan!



1. Reksadana&nbsp;&nbsp;



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2020/11/20190927120434-mutualfund.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/20190927120434_mutualfund_1024x682_51add9dc79.jpeg" alt="" class="wp-image-9233"/></figure>



Reksadana merupakan metode investasi dengan mengumpulkan dana dari investor yang nantinya akan dikelola oleh <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/manajer-investasi-apa-siapa-dan-jenisnya/">manajer investasi</a>. Dana tersebut selanjutnya akan ditanamkan pada sejumlah efek oleh manajer investasi. Reksadana kini juga banyak dipilih orang untuk investasi jangka pendek karena investasi ini terbilang mudah dalam hal registrasi, top up dananya, dan tidak dikenakan pajak.



Akan tetapi, tidak semua reksadana bisa dipilih untuk dikelola dalam jangka pendek lantaran beberapa <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/ini-dia-4-jenis-reksadana-yang-perlu-kamu-tahu/">jenis reksadana </a>punya risiko tinggi. Sebut saja seperti reksadana saham dan reksadana campuran. Adapun, jenis reksadana yang cocok untuk investasi jangka pendek dan minim resiko adalah reksadana pasar uang. Dan reksadana pendapatan tetap.



Reksadana pasar uang menawarkan keuntungan sebesar 7 persen setahun. Sedangkan reksadana pendapatan tetap menawarkan keuntungan sekitar 9 sampai 10 persen dalam setahun.



2. Deposito



<figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/deposito_50d9a5817a.jpg" alt="" class="wp-image-9398"/></figure>



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/bagaimana-mendapatkan-keuntungan-maksimal-dari-deposito/">Deposito </a>merupakan instrumen investasi jangka pendek yang familiar buat banyak orang karena aman dan mudah dipahami sistem kerja nya. Nasabah akan diberikan beberapa opsi perihal jangka waktu yang diinginkan, yaitu mulai dari 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Bahkan jangka waktunya juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over).



Hanya saja, soal pencairannya, nasabah cuma bisa mencairkan investasi deposito ini saat jatuh tempo. Selain itu, tingkat imbal hasil yang ditawarkan oleh investasi deposito tidak terlalu besar. Biasanya, hanya sekitar 5 persen dan dapat berubah-ubah karena mengikuti <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/suku-bunga-bi-turun-ini-arti-dan-dampaknya-bagi-kita/">suku bunga acuan Bank Indonesia</a>. Perlu diingat juga, ada pajak yang harus kamu bayar ketika berinvestasi pada deposito.



3. Peer to Peer (P2P) Lending



<div class="wp-block-image"><figure class="aligncenter size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/p2p_9958d676bb.png" alt="" class="wp-image-9088"/></figure></div>



Investasi <a href="http://www.amartha.com">Peer to Peer (P2P) Lending</a> merupakan salah satu jenis investasi jangka pendek yang belakangan ini populer serta sangat banyak dijadikan sebagai pilihan masyarakat. Investasi yang satu ini memungkinkan semua orang untuk memberikan atau mengajukan pinjaman satu sama lain tanpa menggunakan jasa dari bank sebagai perantara.



Semuanya diwadahi oleh perusahaan yang khusus bergerak di Peer to Peer (P2P) Lending. Berdasarkan jenis peminjamnya, P2P lending dibagi dua yaitu <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/sebelum-terlambat-pahami-untung-rugi-p2p-lending-konsumtif-dan-produktif/">P2P lending konsumtif dan P2P lending produktif</a>.



Disebut produktif karena peminjam dananya adalah para pengusaha mikro. Sementara itu yang konsumtif adalah P2P lending yang membebaskan peminjamnya menggunakan uang tersebut untuk apa pun. Dari segi tenor, P2P lending juga beragam. Ada yang setahun, dua tahun, dan bahkan ada hitungan hari saja.



Jika kamu ingin meminjamkan dana di P2P lending konsumtif, pilihlah yang tenornya dalam hitungan hari karena resikonya cukup besar. Namun jika sektor produktif, tidak masalah untuk memilih tenor setahun. Pada umumnya, Imbal hasil dari P2P lending berkisar antara 15 hingga 20 persen per tahun.



<h2>Amartha: P2P Lending Aman dan Menguntungkan</h2>



Nah, salah satu platform <a href="http://www.amartha,com">Peer to Peer (P2P) Lending</a> Produktif yang aman dan tepercaya adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech peer to peer lending (P2P) yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan.



Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 570.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan. Sudah berizin usaha dan diawasi OJK, sehingga Amartha merupakan <a href="http://www.amartha.com">Peer to Peer (P2P) Lending paling aman</a>. Selain itu, Amartha juga menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi, dan jaminan pendanaan dengan asuransi.



Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu berarti telah berpartisipasi menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan merata loh. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Menariknya, pembayaran angsurannya juga bisa bisa diambil kapan saja.

3 Jenis Investasi Jangka Pendek Paling Aman dan Menguntungkan

Bagi para investor, memilih <a href="http://www.amartha.com">investasi yang aman</a> dan kecil risiko adalah hal yang lumrah. Maka dari itu sebelum mulai masuk ke dunia investasi, calon investor harus mengetahui terlebih dahulu beberapa cara berinvestasi agar mendapatkan hasil yang diinginkan dan terhindar dari risiko besar. 







Hal yang sering dilupakan oleh para calon investor maupun investor adalah risiko. Memang, setiap instrumen investasi pasti memiliki risiko. Namun investor dapat meminimalisirnya dengan mempelajari setiap instrumen investasi. Yang tidak kalah penting pula, tidak mudah tergiur iming-iming keuntungan besar pada suatu instrumen investasi. 



Iming-iming keuntungan berlipat-lipat di bawah nama samaran arisan berantai, money game, bahkan saham pre-IPO telah membuat orang rela mengeluarkan uang dalam jumlah banyak.



Karena itu mengenali berbagai instrumen cara berinvestasi yang baik menjadi kata kunci utama demi mendapatkan profit atau keuntungan.



<blockquote class="wp-block-quote is-style-default">Instrumen atau investasi dapat dikatakan baik jika memiliki berbagai kriteria yang khas dan sedekat mungkin dengan aturan dan hukum yang berlaku</blockquote>



Untuk mengenali ciri-ciri <a href="http://www.amartha.com">Investasi yang aman</a>, berikut ini beberapa poin penting yang perlu diketahui oleh para calon investor dan investor pemula:



<h2>1. Mudah Dipahami</h2>



Tidak sedikit, investor pemula yang ikut menanamkan modalnya di suatu perusahan namun tidak mengerti cara kerja pengelolaannya. Apabila ada jenis investasi yang tidak bisa dijelaskan dengan cara yang mudah dan sederhana atau sulit dimengerti, maka jauhi hal tersebut. Meskipun sebenarnya bukan investasi bodong atau penipuan. Sebab salah satu syarat cara berinvestasi baik adalah mengetahui cara kerja dari investasi tersebut.



<h2>2. Investasi Selalu Mengandung Risiko</h2>



Setiap instrumen investasi pasti memiliki risiko, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Maka dari itu, sebelum berinvestasi pastikan dana tersebut adalah dana yang memang ditujukan untuk investasi sehingga tidak mengganggu cash flow bulanan.



Selain itu, pastikan mengetahui potensi diri, sejauh mana dapat menerima resiko dari instrumen investasi yang digunakan. 



<a href="https://amartha.com/blog/ada-3-tipe-investor-kamu-termasuk-yang-mana/">Ada 3 Tipe Investor, Kamu Termasuk Yang Mana?</a>



<h2>3. Tidak Mensyaratkan Modal</h2>



Ada yang bilang, investasi hanya perlu modal dengkul saja. Jangan percaya! Pada hakikatnya, investasi adalah memutarkan dana yang dimiliki. Yang membedakan adalah modal yang besar atau kecil. Meskipun mulai dari Rp100.000 tetap saja membutuhkan modal materi, bukan?



Modal lainnya adalah berupa pengetahuan. Agar dana yang diinvestasikan dapat kembali dan bertambah, seorang investor harus mengetahui model bisnis dari investasi tersebut. Misalnya untuk investasi pada bidang konveksi pakaian, pastikan cari tahu terlebih dahulu apa itu konveksi pakaian, profil pengusaha, dan prospek bisnisnya.



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/laris-manis-bisnis-baju-tidur-di-masa-pandemi/">Laris Manis Bisnis Baju Tidur Di Masa Pandemi</a> 



<h2>4. Memiliki Legalitas dan Sarana Yang Jelas</h2>



Demi keamanan berinvestasi, sebagai calon investor dan investor pemula ada baiknya berinvestasi di tempat yang jelas, artinya perusahaannya atau individunya memiliki sistem yang baik seperti <a href="http://www.amartha.com">situs investasi</a>, kantornya ada dan jelas, dan memiliki izin dari resmi dari regulator.



Apabila namanya asing atau jarang direferensikan oleh kerabat kita, sebaiknya dihindari. Meskipun bukan berarti investasinya tidak baik tapi hanya karna belum jelas portfolio dan prasyarat lainnya. Hal ini adalah salah satu langkah preventif yang bisa dilakukan.



<h2>5. Investasi yang Menguntungkan Dilengkapi Penelitian</h2>



Tak hanya calon investor atau investor pemula saja yang erlu melakukan penelitian terhadap perusahaan investasi yang akan dituju, perusahaan investasi yang aman juga memerlukan penelitian.



Penelitian tersebut dimaksudkan sebagai performa atas apa yang telah dilakukan perusahaan tersebut. Penelitian dan dan hasilnya biasanya dilakukan setiap 3, 6, atau 12 bulan sekali. Penelitian juga ditujukan sebagai transparansi kepada investor dan lain sebagainya.



<h2>P2P Lending Sebagai Investasi yang Baik</h2>



Demi menjawab kegelisahan para investor yang ingin mendapatkan <a href="http://www.amartha.com">investasi aman dan menguntungkan</a> seperti kriteria investasi di atas.



Peer to peer (P2P) lending Amartha menawarkan cara baru berinvestasi dengan memanfaatkan finance technology (fintech) berupa lending marketplace yang dapat menghubungkan puluhan bahkan ribuan peminjam dan investor.



Para investor akan mendapatkan investasi yang menguntungkan berupa imbal hasil yang sesuai. Para investor juga dapat memantau secara realtime pertumbuhan investasi dan selisih keuntungan yang didapat dari investasinya.



Selain memberikan investasi aman dan terpercaya kepada investor, kehadiran Amartha turut membantu usaha mikro dan kecil (UKM) di Indonesia terutama masyarakat pedesaan yang tidak terjangkau oleh bank sehingga para pengusaha di pedesaan dapat memperoleh akses modal pembiayaan yang terjangkau dari para investor.



<h2>Mulai Investasi Menguntungkan dengan Modal Kecil</h2>



Amartha juga menawarkan kemudahan investasi bagi para investor pemula yang ingin melakukan investasi yang menguntungkan dengan modal kecil.



Dengan minimal investasi sebesar 3 juta rupiah, para investor sudah bisa bergabung untuk membantu usaha kecil dan menengah di pedesaan Indonesia. Di Amartha, dana pokok dan imbal hasil akan dibayarkan setiap minggunya oleh para mitra usaha.



Tunggu apalagi, yuk investasi sekarang!

5 Cara Berinvestasi dengan Aman dan Resiko Terukur

large_investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

medium_investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

small_investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

thumbnail_investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

Kegiatan investasi kini banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena investasi merupakan salah satu jalan untuk memperoleh penghasilan tambahan dan sarana yang baik untuk menyiapkan tabungan masa depan atau dapat disebut sebagai <a href="http://www.amartha.com">investasi jangka panjang</a>.
Namun, masih banyak dari kita yang merasa bingung dan ragu untuk memilih produk investasi yang tepat. Apalagi di akhir-akhir ini muncul beragam instrumen investasi yang menawarkan berbagai macam keuntungan. Maka dari itu, investor wajib menyeleksi dengan ketat setiap instrumen yang akan dipilih nantinya.
Salah satu pilihan produk investasi yang sedang hangat dibicarakan adalah investasi dengan konsep Peer-To-Peer (P2P) Lending. Konsep investasi ini adalah menghubungkan investor kepada peminjam melalui platform online. 
Dengan pendekatan teknologi, investasi berkonsep P2P Lending dapat memudahkan baik investor maupun peminjam. Bagi investor, cukup mendaftarkan diri di <a href="http://www.amartha.com">situs investasi</a> yang diinginkan, lalu mendanai peminjam sesuai profil risiko. Sementara dari sisi peminjam bisa mendapatkan suntikan modal usaha. 
Ada banyak alasan mengapa P2P Lending patut dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan investasi. Misalnya return of investment yang menarik. Di Amartha, Anda bisa mendapatkan keuntungan sampai 15% Flat per tahun.

Namun apa hal-hal lain yang melatarbelakangi pilihan investor pemula maupun mapan dalam P2P Lending sebagai pilihan investasi? Mari simak fakta-faktanya: 
Imbal hasil yang menarik
Berinvestasi pada P2P lending dapat memberikan imbal hasil yang fair bagi para investor. Beberapa platform bahkan menyediakan layanan di mana investor dapat menarik dana yang mereka miliki setiap minggunya, dengan akses yang mudah seperti pada platform Amartha .
Resiko Investasi yang terukur
Sistem credit scoring yang diberlakukan dalam berbagai investasi P2P Lending memungkinkan investor untuk mengukur besarnya risiko dan memprediksi imbal hasil yang akan didapatkan. Sehingga investor bebas memilih menerima dana yang paling sesuai dengan profil risiko mereka. 
Segmen Pasar di Sektor Rill yang Menguntungkan
Saat ini P2P Lending terbagi menjadi dua segmen, yaitu untuk usaha produktif dan untuk konsumtif. Salah satu kelebihan P2P Lending pada pembiayaan produktif ialah dapat meminimalisir risiko karena dana diputarkan kembali untuk usaha sehingga investor dan peminjam (dalam hal ini UMKM) sama-sama mendapatkan untung. 
Jadi, sudah sedikit terbayang bukan apa saja manfaat investasi di instrumen P2P dan berbagai keuntungannya? Ketahui lebih banyak mengenai instrumen ini melalui salah satu <a href="http://www.amartha.com">investasi P2P terbaik</a> di Indonesia, Amartha.
Hingga saat ini, Amartha telah berhasil menghubungkan investor dan mitra usaha dengan total dana tersalurkan lebih dari 2.5 Triliun kepada lebih dari 500.000 mitra perempuan di pedesaan. Risiko terukur, investasi dengan impact sosial yang menguntungkan.

Investasi Online di Platform P2P Lending, Apa Keuntungannya?

large_7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

medium_7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

small_7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

thumbnail_7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

Mungkin kegiatan <a href="https://amartha.com/">investasi</a>, masih menjadi hal yang asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena, masih ada paradigma bahwa investasi baru dibutuhkan saat sudah “mapan” dan berkeluarga atau investasi itu membutuhkan banyak dana dan usaha. 



Padahal, investasi adalah hal yang mutlak dan sepatutnya dimulai sedini mungkin lho, selain itu sudah banyak produk investasi yang menawarkan berbagai kemudahan serta keuntungan yang menarik



Namun, masih banyak dari kita yang merasa bingung dan ragu untuk memilih produk investasi yang tepat. Selain pertimbangan profit, sering kali sebagai orang awam, kita merasa “was-was” dan bahkan ragu untuk melangkah, memilih produk investasi sesuai dengan portofolio kita. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa kita ingin agar dana investasi kita aman, tumbuh, dan tidak terbuang sia–sia.



Tenang, berikut salah satu pilihan <a href="http://www.amartha.com">investasi aman</a> yang ada di Indonesia, khususnya bagi Anda, para pemula, agar dapat segera memulai kegiatan investasi sejak dini, dengan nyaman, aman dan tentunya memiliki profit menarik. Kira-kira produk investasi apa yang akan memberikan pengalam investasi demikian?



Nah, ini dia salah satu contoh produk investasi, yang sedang hangat dibicarakan, yaitu investasi dengan platform <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-peer-to-peer-lending/">Peer to peer Lending</a>. Investasi dengan konsep ini merupakan praktek pembiayaan kepada individu atau bisnis, dari perseorangan maupun institusi. Konsep ini banyak dilakukan melalui platform online, sehingga pemberi dana dan penerima pembiayaan dapat terkoneksi dengan mudah, seperti yang telah dilakukan oleh Amartha.



Amartha sendiri adalah penyelenggara layanan Peer to peer Lending sebagai marketplace, untuk memudahkan investor menemukan peluang investasi pada pembiayaan usaha mikro dan kecil (UMKM) di Indonesia. Sejak 2010, Amartha telah melayani lebih dari 60.000 anggota dan menyalurkan lebih dari Rp 180 miliar pembiayaan bagi pengusaha mikro di pelosok pedesaan di Indonesia.



Mau tahu kenapa Anda harus memilih Amartha sebagai tempat berinvestasi? Ini dia 7 alasan, mengapa Anda harus berinvestasi di Amartha.







<h2>Amartha Resmi Terdaftar dan Diawasi OJK</h2>



Amartha telah <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-resmi-terdaftar-dan-diawasi-oleh-ojk/">resmi terdaftar</a> pada administrasi Direktorat Kelembagaan dan Produk IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor registrasi S-2491/NB.111/2017, sehingga layanan yang disediakan untuk menghubungkan pelaku usaha mikro di sektor ekonomi informal dengan pemberi modal atau investor, kini lebih aman dan transparan.



<h2>Sistem Credit Scoring</h2>



Amartha memperkenalkan analisa risiko melalui pendekatan psikologis dan kepribadian, di samping informasi profil usaha pribadi calon peminjam, dengan menggunakan sistem <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/menilai-karakteristik-peminjam-melalui-sistem-credit-scoring/">credit scoring</a>. Amartha sendiri telah menjadi pionir dalam menerapkan sistem skor kredit untuk masyarakat unbanked, dengan tiga keunggulan utama:



<ol><li>Sistem&nbsp;profiling&nbsp;yang dinamis berbasis&nbsp;big datadan&nbsp;machine learning</li><li>Kecepatannya dalam prosesloan origination&nbsp;atau pemrosesan aplikasi untuk menghasilkan simulasi jumlah plafon,&nbsp;rate, dan jangka waktu yang optimal untuk setiap calon peminjam.</li><li>Sistem&nbsp;scoringyang dirancang agar sesuai dengan karakter masyarakat&nbsp;unbanked&nbsp;di Indonesia melalui riset secara mendalam terhadap beragam karakter masyarakat yang bergerak di sektor ekonomi informal</li></ol>



Sistem ini diharapkan mampu membuka akses masyarakat unbanked terhadap permodalan yang terjangkau serta memungkinkan investor untuk mengukur besar risiko dan memprediksi imbal hasil yang akan didapatkan. Sehingga investor bebas memilih menerima dana yang paling sesuai dengan profil risiko mereka.



<h2>Imbal hasil yang menarik</h2>



Berinvestasi pada P2P Lending dapat memberikan imbal hasil yang fair bagi para investornya. Beberapa platform bahkan menyediakan layanan dimana investor dapat menarik dana yang mereka miliki setiap minggunya, dengan akses yang mudah seperti pada platform <a href="https://amartha.com/">Amartha</a>.



Anda akan mendapatkan imbal hasil yang dinamis di rata-rata 15% p.a sesuai dengan profil mitra usaha yang akan Anda danai.



<h2>Premi Penjaminan Asuransi</h2>



Untuk meminimalisir risiko yang terjadi, Anda dapat membeli asuransi saat mendanai mitra usaha. Proteksi ini berguna untuk mengelola risiko dan memberikan gambaran investasi Anda yang lebih terprediksi, sehingga Anda sebagai investor dapat fokus untuk mengelola dana Anda sesuai dengan profil risiko pribadi. Apabila mitra mengalami gagal bayar, maka sisa dana pokok Anda akan kembali sebesar 75 persen. 



<h2>Sistem Group Lending</h2>



Salah satu hal yang dilakukan oleh Amartha untuk menghindari terjadinya kegagalan pembayaran yaitu dengan menjalankan sistem Group Lending kepada para mitra andalannya. Group lending sendiri adalah kewajiban bagi calon anggota untuk membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari 15-25 orang dalam satu wilayah.



Dengan adanya sistem kelompok ini, akan memberikan rasa tanggung jawab pada masing-masing peminjam karena bila ada anggota yang tidak bisa membayar maka anggota lain wajib melakukan tanggung renteng.



Sistem tanggung renteng yang dilakukan oleh Amartha, memberikan jaminan keamanan kepada para investor yang telah menginvestasikan dananya untuk disalurkan sebagai modal bagi para pelaku UMKM di pedesaan.



<h2>Investasi di Sektor&nbsp;Rill yang menguntungkan</h2>



Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika memilih kegiatan investasi ialah, hindari penggunaan dana yang dimanfaatkan untuk keperluan konsumtif seperti modal pembelian benda sekunder. Dengan memilih sektor pembiayaan produktif seperti modal kerja atau membuka dan mengembangkan usaha, akan mengurangi risiko gagal bayar dari peminjam yang Anda danai.



<h2>Social Impact</h2>



Taukah Anda? Kini Anda bisa merasakan kepuasan tersendiri dengan berinvestasi di platform peer to peer lending Amartha. Mengapa?



Karena jika Anda berinvestasi di Amartha, Anda telah berinvestasi kepada masyarakat pedesaan yang mempunyai&nbsp;economically active poor&nbsp;(usaha mikro dan kecil), sehingga uang yang Anda investasikan akan mendorong usaha mereka supaya bisa tumbuh dan lebih maju.



Jadi, sudah terbayang bukan mengapa Anda harus <a href="http://www.amartha.com">investasi</a> di Amartha? Maka, ayo jadi bagian dari kemajuan perekonomian Indonesia dan rasakan&nbsp;social impact&nbsp;yang dapat Anda temukan, hanya di Amartha.

7 Alasan Mengapa Kamu Harus Investasi di Amartha

medium_lima-cara-memilih-investasi.jpeg

small_lima-cara-memilih-investasi.jpeg

thumbnail_lima-cara-memilih-investasi.jpeg

lima-cara-memilih-investasi.jpeg

Risiko dalam berinvestasi datang dari ketidaktahuan Anda mengenai produk investasi. Masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai produk investasi yang ditawarkan. Padahal, investasi itu sangat penting untuk tabungan masa depan seperti pensiun, pendidikan atau keperluan lainnya.



Anda tentu pernah mendengar atau membaca berita tentang kasus investing bodong. Nah, publik harus jeli dalam memulai investasi. Apalagi, saat ini, semakin menjamur perusahaan-perusahaan investasi. Bahkan, mereka menjual berbagai produknya.

Berbagai investasi ditawarkan dari emas, reksadana, saham, properti, bitcoin hingga peer-to-peer lending. Namun, sebelum Anda memulai investasi. Anda harus menilai perusahaan investasi itu dari jaminan asuransi hingga keamanan agar investasi Anda tidak terbuang percuma. Jangan sampai perusahaan yang Anda investasikan ternyata bermasalah di kemudian hari. Nah, apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih produk investasi aman atau <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">cara investasi</a>?
<h2>Pastikan Perusahaan Itu Terdaftar oleh Lembaga Pemerintah</h2>
Beberapa tahun belakangan ini, Pemerintah mulai mengawasi perusahaan-perusahaan investasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis ada 80 perusahaan investasi bodong di periode tahun 2013-2016. Karena itu, OJK meminta perusahaan-perusahaan investasi itu mendaftar otoritas tersebut agar Pemerintah dapat mengawasi perusahaan itu. Anda dapat menghubungi call center OJK 157.

<img class="aligncenter size-full wp-image-2167" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Asuransi_90e28ce3f1.jpg" alt="Asuransi" width="6016" height="4016" />
<h2>Ada Jaminan Asuransi</h2>
Dalam berinvestasi, tentu ada tidak ingin mengalami hal-hal yang tidak terduga seperti peminjam yang mengalami musibah atau meninggal dunia. Jadi, pastikan bahwa perusahaan itu menggunakan asuransi. Biasanya, pendana atau peminjam akan dikenakan biaya asuransi sesuai dengan kebijakan perusahaan atauasuransi tersebut. Di Amartha, Anda akan mendapatkan asuransi jiwa dan kredit.
<h2>Keamanan</h2>
Keamanan menjadi hal yang penting sebelum melakukan <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a>. Jika berinvestasi di financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending, Anda harus mengetahui keamanan teknologi dalam perusahan tersebut. Perusahaan fintech seperti Amartha memanfaatkan jaringan SSL tersertifikasi dan sistem pembayaran yang digunakan bekerja sama dengan Veritrans. Baru-baru ini, perusahaan tersebut mendapatkan sertifikat ISO 270001. ISO 270001 adalah suatu standar sistem manajemen keamanan informasi.

<img class="aligncenter size-full wp-image-2169" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Risk_management_a492433122.jpg" alt="Risk management" width="2500" height="1522" />
<h2>Analisa Risiko Investasi</h2>
Sebelum melakukan investasi, Anda harus mengetahui risiko yang akan dihadapi oleh investor. Adapun risiko yang harus dihadapi seperti suku bunga, pasar, bisnis, finansial, likuiditas dan nilai tukar mata uang. Sejak 2010, Amartha melakukan penilaian kelayakan peminjam yang ketat melalui credit scoring dan analisa <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-risiko-investasi/">risiko investasi</a> lainnya.
<h2>Track Record Perusahaan Baik</h2>
Untuk hal ini, Anda perlu rajin mengunjungi website atau mencari tahu pemberitaan perusahaan yang bersangkutan. Misalnya,  perusahaan investasi yang Anda inginkan ternyata memiliki tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi. Ini bisa dilihat dengan banyaknya pemberitaan positif dari perusahaan tersebut seperti penghargaan dan pencapaian perusahaan tersebut.

Ayo tunggu apalagi, investasikan uang Anda sekarang juga. Di bulan Ramadan ini, Anda bisa mulai berinvestasi dengan dana sebesar Rp 3 juta di Amartha. Selain berinvestasi, Anda juga dapat memberikan dampak sosial. Ini karena, 100 persen para peminjam Amartha merupakan pengusaha mikro perempuan di pedesaan.

Lima Cara Memilih Investasi

<figure class="wp-block-image alignnone size-full wp-image-1254 td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2017/10/Blog03Okt2.jpg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Blog03_Okt2_9c9fcfc677.jpg" alt="Simak Perbedaan Investasi Langsung dan Investasi Tidak Langsung Berikut" class="wp-image-1254"/><figcaption>Simak Perbedaan Investasi Langsung dan Investasi Tidak Langsung Berikut</figcaption></figure>



Bagi Anda yang belum pernah mencoba kegiatan berinvestasi, mungkin Anda belum memahami perbedaan peran antara Perantara Pedagang Efek (PPE) atau broker atau pialang efek dengan peran manajer investasi. Peran masing-masing pihak di atas berkaitan dengan pilihan Anda, apakah Anda akan berinvestasi “langsung” atau “tidak langsung.”



Pada kesempatan kali ini, kami mendapat&nbsp;insight&nbsp;yang menarik dari&nbsp;<a href="http://indonesiacerdasfinansial.id/">Financial Wisdom</a>&nbsp;-&nbsp;sebuah gerakan&nbsp;untuk mengkampanyekan dan mengedukasi publik untuk membangun kesadaran sekaligus edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai pentingnya literasi keuangan (Financial Literacy).



Nah, lalu apa sih bedanya investasi langsung dan investasi tidak langsung? Simak ulasannya yang diberikan oleh Eko P. Pratomo berikut, yang merupakan Praktisi Keuangan &amp; Founder Financial Wisdom.







“Dalam hal berinvestasi di bursa saham, investasi langsung artinya Anda secara langsung mengelola investasi sendiri. Anda perlu melakukan analisis, memilih saham dan mengambil keputusan investasi sendiri membeli atau menjual saham.“



Anda harus menjadi nasabah perusahaan yang memiliki izin usaha sebagai PPE. Melalui PPE, Anda memiliki akses ke bursa, baik untuk menemukan pembeli (jika menjual) atau menemukan penjual (jika membeli).



“Jika berinvestasi secara tidak langsung, Anda tidak perlu mengelola investasi sendiri. Artinya Anda tidak perlu menganalisa, memilih saham dan mengambil keputusan jual atau beli di bursa sendiri. Siapa yang menggantikan? Dialah manajer investasi (MI).”



Umumnya masyarakat bisa memanfaatkan jasa MI melalui produk reksadana. Melalui reksadana, banyak investor yang memiliki tujuan sama “berkumpul” dalam satu wadah reksadana dan MI yang mengelola dana kolektif dari sekian banyak investor itu. MI dengan kewenangannya yang diberikan investor, akan mewakili dan mengambil alih peran pengelolaan yang sebelumnya perlu dilakukan sendiri oleh investor, sehingga memudahkan investor dalam berinvestasi.



Dalam melakukan transaksi jual dan beli saham di bursa, MI sebagai pengelola reksadana tetap perlu menjadi nasabah PPE. Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa peran MI adalah sebagai pengelola investasi yang dapat diberi wewenang oleh nasabah mengelola dana, sementara PPE adalah pialang yang memiliki akses ke bursa untuk mengeksekusi instruksi beli atau jual saham dari investor.



PPE tidak memiliki kewenangan mengelola dana nasabah. Jadi sebaiknya Anda sebagai investor memahami, bahwa jika Anda berinvestasi langsung di bursa saham, Andalah yang harus mengelola dan mengambil keputusan <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a> sendiri. PPE bisa saja menyajikan hasil analisis dari para analis saham yang mereka miliki, atau mereka memiliki rekomendasi beli atau jual atas suatu saham, tetapi keputusan investasi harus tetap di tangan Anda.



Nah contoh lain, perusahaan pengelola dana investasi yang saat ini sedang hits di Indonesia yaitu <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>, dapat kita kategorikan kepada jenis investasi langsung. Hal ini karena dalam kegiatan investasi Anda di Amartha, Anda mempunyai hak langsung untuk mengelola dana investasi Anda. Mulai dari memilih mitra di marketplace, melakukan analisis risiko kegiatan investasi yang sesuai dengan risk appetite Anda dan melakukan penarikan dana investasi Anda, tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.



Amartha sendiri sebagai pionir perusahaan peer to peer lending platform di Indonesia, yang menghubungkan investor urban dengan para pelaku usaha kecil dan mikro di pedesaan, saat ini telah resmi <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-resmi-terdaftar-dan-diawasi-oleh-ojk/">terdaftar dan diawasi</a> oleh OJK.



Itulah penjelasan tentang investasi langsung dan investasi tidak langsung. Semoga dapat menambah pengetahuan Anda.

Ayo Kenali Perbedaan Investasi Langsung & Tidak Langsung

thumbnail_5-hal-positif-jika-peminjam-melakukan-pelunasan-dini.jpeg

5-hal-positif-jika-peminjam-melakukan-pelunasan-dini.jpeg

Amartha sebagai pionir teknologi keuangan terus fokus dalam menjembatani pelaku usaha mikro dan kecil di pedesaan dengan pemberi pinjaman melalui teknologi. 
Itulah mengapa Amartha terus menghadirkan pilihan produk investasi kreatif, sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan, baik bagi pemberi pinjaman maupun peminjam. Salah satunya ialah Produk Pelunasan Dini. Dalam hal ini Anda sebagai seorang investor tentu bertanya-tanya, apa itu Pelunasan Dini?
Pelunasan dini atau pelunasan lebih awal adalah cara yang bisa dilakukan oleh peminjam <a href="http://amartha.com">Amartha</a> untuk naik ke loan size lebih besar dalam waktu lebih cepat. Misal, seorang peminjam dengan pinjaman Rp 3.500.000 di tahun pertama, dengan tenor 50 minggu, ia bisa melakukan pelunasan dini di minggu ke 26 dan mengembalikan sisa outstanding berjalan. 
Dalam hal ini Amartha memberikan keringanan kepada peminjam dengan hanya menagih satu kali imbal hasil per minggu ditambah dengan sisa outstanding.
Berbicara tentang Pelunasan Dini, ada hal menguntungkan bagi Anda sebagai pemberi pinjaman: 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Pemberi Pinjaman akan Mendapat Hasil Lebih Cepat</li>
</ul>
Anda sebagai pemberi pinjaman akan mendapatkan pengembalian lebih cepat jika peminjam Anda melakukan pelunasan dini. Contohnya seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika peminjam melunasi pada minggu ke-26, Anda akan segera mendapatkan pengembalian. 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Pemberi Pinjaman Dapat Memutar Kembali Sisa Investasi</li>
</ul>
Dana investasi yang Anda terima lebih cepat tersebut dapat Anda gunakan kembali utnuk mendanai peminjam lainnya. Sehingga portfolio investasi Anda akan bertambah seiring investasi baru terbentuk. 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Pemberi Pinjaman Lebih Banyak Mendorong Pelaku UMKM</li>
</ul>
Hasil riset Amartha pada Desember 2016 lalu mencatat, pelaku usaha mikro mengalami peningkatan pendapatan hingga 41% per bulan setelah menerima pinjaman modal kerja mulai dari 2 juta Rupiah dari Amartha. Dengan pelunasan dini ini, Anda dapat mendorong pelaku usaha mikro lainnya untuk berkembang. 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Peminjam Mengalami Kenaikan Plafon Pinjaman</li>
</ul>
Dengan adanya pelunasan dini ini, peminjam akan mengalami kenaikan plafon dalam waktu lebih cepat. Hal ini sangat bermanfaat bagi mereka, sehingga dapat mendapat modal lebih banyak untuk mengembangkan usaha.

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Peminjam Makin Berdaya</li>
</ul>
Dengan bertambahnya plafon pinjaman, peminjam dapat meningkatkan usahanya. Sehingga akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan mitra usaha yang kemudian bermuara pada tingkat kesejahteraan semakin baik.
Itulah 5 hal positif yang akan terjadi jika peminjam Anda mengalami pelunasan dini. Banyak manfaat bukan? Bersama Amartha, #UntungnyaTerhubung untuk wujudkan perubahan Indonesia makin maju dan sejahtera!<a href="https://amartha.com/mulai-investasi"> Investasi sekarang</a>!

5 Hal Positif Jika Peminjam Melakukan Pelunasan Dini

[caption id="attachment_989" align="aligncenter" width="940"]<a href="https://amartha.com/"><img class="wp-image-989 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/7_Tahun_01_8f6bd18684.jpg" alt="Hari Koperasi Nasional" width="940" height="592" /></a> Transformasi Amartha dari Microfinance ke Fintek[/caption]
<a href="https://amartha.com/">Amartha</a> (PT Amartha Mikro Fintek) adalah penyelenggara layanan Peer-to-Peer (P2P) Lending sebagai marketplace yang menghubungkan investor untuk dapat menemukan peluang investasi pada pembiayaan usaha mikro dan kecil (UMKM) di Indonesia.
Didirikan oleh seorang alumnus Harvard University, Andi Taufan Garuda Putra pada April 2010 yang lalu, Amartha telah mengukuhkan diri sebagai salah satu penyedia produk investasi unggulan dengan <a href="https://amartha.com/blog/7-alasan-mengapa-anda-harus-berinvestasi-di-amartha/">NPLs 0%</a> dan mengklaim telah menyalurkan pembiayaan kepada lebih dari 36000 anggota dengan total dana tersalurkan sebesar 92 Miliar Rupiah, selama kurang lebih 7 tahun ini. Selain itu, Amartha juga telah resmi terdaftar dan diawasi oleh <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-resmi-terdaftar-dan-diawasi-oleh-ojk/">OJK</a> dengan nomor regristrasi S-2491/NB.111/2017, sebagai Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.
Namun tahukah Anda? Dibalik keberhasilan yang telah diraih oleh Amartha saat ini, ada sebuah cerita manis tentang perjuangan kami membangun Amartha, yang dulunya adalah sebuah microfinance menjadi perusahaan financial technology seperti sekarang.
Berdirinya Amartha microfinance 2010 lalu tak lepas dari keprihatinan CEO dan founder kami, Andi Taufan Garuda Putra, melihat kesenjangan sosial ekonomi masyarakat di pedesaan, khususnya di Desa Ciseeng, Bogor kala itu.
Sore hari itu, Taufan bertemu dengan seorang ibu di desa Ciseeng, Kabupaten Bogor. Kepada Taufan, ibu tersebut menuturkan bahwa warung kecil miliknya terancam tutup karena uang untuk modal warung digunakan untuk biaya pengobatan buah hatinya.
Mendengar hal tersebut, Taufan lantas memberikan pinjaman sebesar 500 Ribu Rupiah agar ibu tersebut bisa kembali membuka usaha warung kecilnya dan terus menyambung hidup, mencari nafkah lewat berdagang.
Sejak saat itu, berkat ketekunan dan keyakinannya untuk menjembatani kesenjangan sosial disekelilingnya, ia pun membuat sebuah gerakan nyata dengan berpartisipasi langsung untuk memberdayakan masyarakat prasejahtera, khususnya mereka yang tinggal di wilayah pelosok pedesaan, Taufan pun berhasil mengembangkan Amartha hingga telah memiliki 52 cabang di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan  tentu akan terus bertambah lagi di tahun-tahun berikutnya.
“Kami percaya lending marketplace memiliki kekuatan untuk memfasilitasi penyebaran pendanaan yang lebih efisien, meningkatkan daya saing UMKM, dan menjembatani pemerataan ekonomi di Indonesia,” Ujar Taufan dengan optimis.
Didukung oleh tim profesional di belakangnya, langkah Amartha menjadi kian mantap untuk melebarkan sayapnya, dan menjangkau lebih banyak lagi mitra agar dapat mengembangkan usaha mereka yang menjadi sumber pedapatan keluarga.
Selain itu, karena kerja keras dan kegigihanya, Amartha telah memperoleh berbagai penghargaan yang diantaranya adalah:

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Ashoka Young Change Makers Awards pada Desember 2010.</li>
 	<li>Finalis IPA Social Innovations and Entrepreneurship (Solve) Award, November 2011.</li>
 	<li>Penerima SATU Indonesia Award Oktober 2011.</li>
 	<li>Finalis Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Juli 2011. Finalis Indonesia MDGs Awards, Februari 2012.</li>
 	<li>Indonesia Inspired Youth and Women 2012</li>
 	<li>Danone Young Social Entrepreneur 2014</li>
 	<li>Mercy Corp Indonesia 2014</li>
 	<li>Appreciation Prize 1 Ganesha Innovation Championship Award 2014</li>
 	<li>JCI (Ten Outstanding Young Person) 2014</li>
 	<li>Indonesia Microfinance Association 2017</li>
</ul>
Dengan semangat perubahan untuk mewujudkan sila ke 5 Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Amartha pun bertransformasi dari lembaga keuangan mikro menjadi peer-to-peer lending melalui marketplace Amartha.com.
Semenjak bertransformasi menjadi P2P lending marketplace, Amartha telah didukung oleh beberapa investor, baik itu investor intitusional, investor premium dan investor individu. Bagi para investor yang berinvestasi di Amartha, selain mendapatkan imbal hasil sebesar 12% hingga 17% p.a, juga akan mendapatkan social impact, yaitu dana investasi akan disalurkan kepada para masyarakat prasejahtera yang tinggal di pelosok pedesaan, dimana mereka adalah masyarakat unbanked dan telah diseleksi oleh pihak Amartha sebelum bergabung.
Diharapkan dengan penyaluran kredit kepada masyarakat unbanked tersebut, akan membangkit usaha kecil sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Nah itulah transformasi Amartha sejak tahun 2010 lalu. Apakah kamu tertarik untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang Amartha? Yuk <a href="https://amartha.com/mulai-investasi">hubungi </a>customer service kami di 0822 1010 2525 atau email ke <a href="mailto:hello@amartha.com">hello@amartha.com</a>.
Selamat Hari Koperasi Nasional.

7 Tahun Hadir untuk Negeri, Ini Dia Transformasi Amartha dari Koperasi Menjadi Fintek

[caption id="attachment_942" align="aligncenter" width="940"]<img class="wp-image-942 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/AMARTHA_HUT_1_40d4460fc0.jpg" alt="AMARTHA" width="940" height="592" /> Kemeriahan HUT Amartha[/caption]
Angka tujuh biasanya menjadi angka keberuntungan untuk kebanyakan orang. Bagi kami, angka tujuh ini juga menjadi saksi bisu perjalanan perusahaan kami yang bergerak di bidang Teknologi Keuangan (Finance Technology). <a href="http://amartha.com">Amartha </a>yang berdiri pada tahun 2010, awalnya masih dalam lingkup koperasi yang beroperasi di Bogor, namun seiring dengan berjalannya waktu perusahaan kami berhasil membantu 36.000 mitra yang berada di berbagai wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk merayakan perjalanan panjang kami sampai pada umur yang ke-7 ini, kami mengadakan sebuah acara perayaan ulang tahun yang adakan di Desa Putat Nutug, Kelurahan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. Acara ini dilakukan untuk mengapresiasi seluruh kerja keras dan komitmen yang dilakukan oleh nasabah dan karyawan kami.
Acara ulang tahun ini terdiri dari berbagai lomba yang menarik seperti lomba Qasidah yang diikuti oleh semua ibu <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/kisah-sukses-mitra-amartha-2/">Mitra Amartha</a>. Ibu-ibu terlihat sangat antusias mengikuti perlombaan Qasidah ini. Terlihat dari dandanan dan seragam yang dipakai saat mengikuti lomba. Untuk semakin menyemarakkan dan membuat lomba ini semakin kompetitif maka kami juga turut mengundang Bapak Asiqin, Lurah Desa Putat Nutug, sebagai juri dalam perlombaan Qasidah ini.
Tidak hanya bagi ibu-ibu mitra Amartha, kami juga mempunyai lomba yang tak kalah seru untuk semua karyawan Amartha. Lomba yang bertajuk Amartha Got Talent ini akan diikuti oleh semua cabang yang dimiliki oleh Amartha. Tak kalah dengan ibu-ibu Mitra Amartha, karyawan kami juga sangat antusias mengikuti lomba ini. Mereka berdatangan dari cabang Bogor sampai Subang. Apa yang mereka tampilkan pun sangat kreatif mulai dari puisi berantai, drama musikal, beat box, dan juga permainan perkusi. Perlombaan Amartha Got Talent ini pun dimenangkan oleh cabang Pagaden dengan keterampilan beat box.
Selain berbagai lomba menarik kami juga memberikan penghargaan kepada yang sudah mengabdi selama lebih dari 5 tahun. Pemenang dari penghargaan ini adalah Yati Aminah, Tiara Dwi Lestari, Tedi Lesmana, dan Suci Lisdiana Sihombing. Tentunya banyak sekali suka dan duka yang mereka alami selama berkerja di Amartha, namun hal itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk terus bekerja membantu ibu-ibu Mitra Amartha. Oleh karena itu kami memberikan penghargaan bagi karyawan yang sangat loyal dan berkomitmen untuk terus bekerja membantu ibu-ibu Mitra Amartha dengan lebih baik. 
Amartha juga sangat menghargai kinerja yang karyawan yang berikan dengan terus memberikan promosi dan memperhatikan kesejahteraan karyawan. Suci contohnya, yang memulai berkarir sebagai Field Officer Supervisor, namun sekarang Suci sudah mendapatkan posisi sebagai Regional Manager untuk seluruh Jawa Barat. Semoga teladan dan semangat yang diberikan Suci dalam bekerja bisa menular kepada kita semua.
Begitulah cerita keseruan acara ulang tahun kami. Seru kan? Nantikan keseruan kami lainnya di artikel-artikel People and Culutre <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-resmi-terdaftar-dan-diawasi-oleh-ojk/">Amartha</a>. Sampai jumpa!

Kemeriahan Hut Amartha 7th

[caption id="attachment_790" align="aligncenter" width="940"]<img class="wp-image-790 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Ibu_Sani_1_867a134598.jpg" alt="Amartha Success Stories " width="940" height="592" /> Berhasil Merenovasi Rumah, Sani Terus Kembangkan Usaha Rias Pengantin dan WO Miliknya[/caption]
Senyum selalu mengembang mewarnai hangatnya pertemuan bersama Ibu Sani Haula (44 tahun) pagi ini. Bu Sani telah bergabung sebagai Mitra Amartha selama lima tahun. Ia adalah salah satu sosok mitra yang telah sukses mengembangkan usahanya; rias pengantin dan wedding organizer (WO) di Desa Tegal, Kecamatan Ciseeng, Bogor.
Usaha rias pengantin ini telah ia rintis sejak tahun 1999 yang lalu. Dahulu, dengan modal yang minim, usahanya mengalami stagnansi karena peralatan yang ia miliki sangat terbatas. Setelah mendapatkan pembiayaan selama 5 kali di Amartha, usahanya pun semakin berkembang. Ia telah berhasil membeli berbagai kelengkapan untuk meningkatkan bisnisnya.
 Mulai dari hiasan pengantin, perlengkapan make up yang lebih baik, bahkan mesin jahit untuk membuat baju. Bu Sani juga melengkapi layanannya dengan jasa dekorasi seperti bunga, yang bisa ia disewakan. Sehingga dari laba 1,5juta per bulan, kini ia bisa laba bersih sebesar 6 Juta rupiah.
“Ya Alhamdulillah sekarang sudah makin dikenal. Karena saya ya kalau pelanggan sudah percaya sama saya, pasti saya beri yang terbaik. Biar nanti bisa balik lagi dia kalau punya hajat,” tutur Sani menceritakan pengalamannya mengembangkan usaha rias pengantinnya.
Bu Sani adalah ibu yang pintar mengatur keuangan. Selain menggunakan pembiayaan Amartha untuk usaha, ia juga menggunakan dana tersebut untuk merenovasi rumah miliknya. Pada pembiayaan ke-dua di kala itu, Bu Sani memperbaiki atap rumahnya, dan ruang tamu juga kamar tidur di pembiayaan selanjutnya.

Berani Mandiri Berwirausaha, Bu Sani Gantung Sepatu Jadi Karyawan
Ketika ditanya mengenai bagaimana Bu Sani memulai usahanya, Bu Sani berkisah bahwa semuanya berasal dari cita-cita. Bu Sani selalu ingin memiliki usaha sendiri. Namun bingung harus memulai darimana. Mempelajari teknik merias secara otodidak, Bu Sani sempat bekerja di tempat rias pengantin dengan upah tak seberapa. 
Setelah beberapa waktu, ia merasa telah mendapatkan pengalaman dan ketrampilan yang cukup dan mantap untuk membuka usaha sendiri. Saat ini, bahkan Bu Sani memperoleh investasi dari kedua temanya. Rasa percaya diri Bu Sani semakin meningkat setelah Amartha mempercayakan pembiayaan yang ke-lima.<img class="aligncenter size-large wp-image-786" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Ibu_Oong_2_rias_wo_1024x670_02bb7a8b7f.jpg" alt="Ibu Oong 2-rias &amp; wo" width="660" height="432" />
Menebar Jaringan Membuka Rezeki
Selain pekerja keras, Bu Sani juga dikenal sebagai pribadi yang ramah dan bersemangat. Tidak heran bila ia memiliki banyak teman dan juga relasi yang baik dengan warga sekitar.   
Tak bisa dipungkiri, usaha yang tengah dikembangkan oleh Bu Sani juga bisa semakin maju berkat jerih payahnya membangun relasi. Setiap ada kesempatan, saat ia merias pengantin atau menjadi agen WO dalam suatu acara pernikahan, Bu Sani selalu bertemu dan berkenalan dengan banyak orang, baik pengisi acara seperti penyanyi, fotografer dan lainnya. Bu Sani sadar, bahwa networking amat penting untuk mengembangkan bisnis.
“Setiap ibu riasin pengantin tuh sama pas jadi WO, Ibu pasti ajak kenalan tuh penyanyinya, fotografernya, terus yang sewain tenda gitu-gitu. Nah dari situ ibu tukeran nomor hp jadi bisa kerjasama nantinya, pastilah dengan harga beda dari yang biasa nyewa-nyewa gitu. Jadi ya ibu bisa lebih untung dan berkembang,” pungkas Sani menceritakan pengalamannya menebar jaringan untuk memajukan usaha miliknya.
Semangat, kerja keras, dan konsistensi dalam mengejar cita-cita tampak begitu jelas pada Bu Sani. Beliau dan 60.000 perempuan pelaku usaha mikro yang telah kami layani di Amartha adalah sumber inspirasi kami. Melihat semakin banyak perempuan pedesaan menjadi lebih mandiri dan mampu mendorong kemajuan ekonomi keluarganya, adalah cita-cita kami.
Kita bisa ikut serta membangun ekonomi lebih banyak perempuan seperti Bu Sani dengan begitu banyak cara. Salah satunya melalui investasi pintar Amartha. Karena berinvestasi di Amartha kita di perkotaan bisa terkoneksi dengan perempuan-perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui teknologi. Sehingga kita bisa ikut mendorong usaha mikro dan kecil untuk lebih maju dan berkembang di mana saja, kapan saja. Mari, bersama wujudkan geliat ekonomi inklusif untuk Indonesia sejahtera.

Berhasil Merenovasi Rumah, Sani Terus Kembangkan Usaha Rias Pengantin dan Wedding Organizer  Miliknya

[caption id="attachment_647" align="aligncenter" width="940"]<img class="wp-image-647 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/amartha_CS_2_510887a0a3.jpg" alt="amartha " width="940" height="592" /> Amartha Pioneers Credit Scoring for the Unbanked[/caption]
February 22, 2017. Amartha, a peer-to-peer (P2P) lending platform for micro, small and medium enterprises (MSMEs) launched the first credit scoring system designed specifically for unbanked communities in Indonesia. The system is expected to help MSMEs access loans more easily. Assigning borrowers credit scores will allow prospective investors to leverage this information and assess borrowers’ ability and willingness to pay.
Having transformed from a cooperative into a financial technology micro-lending company in 2016, Amartha believes the conventional credit scoring systems used by larger banks cannot accommodate the needs of MSMEs in Indonesia. Through the new credit platform, Amartha is optimistic about bridging MSMEs to investors.
With financial inclusion in mind, Amartha’s vision is to modernize technology for MSMEs and empower the informal economy.
"Currently, most risk assessment is done manually and collateral is a prerequisite for micro-borrowers. Banks also require adequate financial reports to see the performance of businesses. This scheme poses many challenges for MSME entrepreneurs with businesses in fish breeding, food vending and in other traditional markets", says CEO Amartha, Andi Taufan Garuda.  
With nearly 30,000 borrowers, Amartha observed that the existing credit scoring methods such as BI Checking that serve businesses and individuals who already have a banking credit history are not compatible with its borrowing population. These systems don’t serve unbanked communities living in rural areas. As a solution, Amartha developed a system that uses psychometric analysis of a borrower’s personality and business profile to determine the credit score.
"We measure the correlation between unpaid credit and a borrower’s personality traits including the personality of borrower such as attitude, goodwill and borrower confidence,” explains Mr. Garuda Putra.
The results of the psychometric test can be applied to those who already have a
business or those who are just starting a business. The system is expected to enable the unbanked community to access affordable capital through Amartha’s online platform found at amartha.com.
Currently, most of Indonesia’s MSMEs don’t have access to banking services. Generally, they have lower levels of education and therefore work in the informal sectors of the economy and live in a state of financial limitedness.  The Asian Development Bank reported in September 2015 that 78% of Indonesia’s 255 million are still considered unbanked. The number is far above the global average of 38%.
According to Vivi Alatas, the Lead Economist at the World Bank, “MSMEs contribute to 58% of Indonesia’s GDP, however, these numbers have remained stagnant since 2013.”  The 57 million MSMEs in Indonesia employ 96% of the labor force.  <img class="aligncenter wp-image-648 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/amartha_CS_159cf31f47.jpg" alt="amartha " width="940" height="592" />
Given the significant presence of MSMEs in the unbanked sector of Indonesia, there is high potential for these businesses to contribute to the national GDP and labor force if empowered financially.
Amartha’s Credit Scoring System
Amartha has pioneered credit scoring for the unbanked community in the following three ways:

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>First, its dynamic system leverages big data and machine learning. As Amartha’s borrowing population increases, the system will continue to capture new borrower information in real-time and reflect accurate information pertaining to the borrower's ability and willingness to pay in installments.</li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Second, Amartha can register applications, simulate credit limits, rates or loan tenures and originate loans much faster with the new technology. "We can present the table of loan simulations in real-time. Amartha’s engineering and data science teams are committed to continuously optimize the current system so that we can remove administrative-heavy processes such as the credit committee and disburse funds quickly," Mr. Garuda Putra explains.</li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Third, Amartha conducted in-depth research to ensure its credit scoring system fits the character of the unbanked community and informal sector of Indonesia.</li>
</ul>
With this system, Amartha aspires to reach and serve more communities and bridge the unbanked, but credit-worthy borrowers to the real business sector. In the future, Amartha’s borrowers can use their credit scores and credit history given by Amartha when partnering with banking institutions to access formal funding.
With the credit scoring, Amartha strives to meet the principles of Pancasila "social justice for all the people of Indonesia," by providing the unbanked communities equal opportunities to prosper together.
About Amartha  
Amartha (PT Micro Amartha Fintek) is a peer-to-peer (P2P) lending marketplace that makes it easier for investors to find investment opportunities within the micro, small and medium enterprises (MSME) in Indonesia. This innovative platform was developed from the original concept of group lending in 2010.
Investors can invest starting from Rp 3 million and manage their investment portfolio to independently determine which MSMEs they would like to support. Amartha’s transparent system provides investors information about the borrower’s personal profile, credit score and loan.
Investors can also reinvest their earnings (directly from their e-Wallet) or withdraw funds at any time. Since 2010, Amartha has served more than 60,000 members and has channeled more than Rp. 180 billion in financing to MSMEs in the rural areas of Indonesia while maintaining a default rate of 0%.
For more details, please contact: 
Zakie Ahmad | Public Relations and Social Impact Strategist | ahmad.zaki@amartha.com

Empowering MSMEs: Amartha Pioneers Credit Scoring for the Unbanked

[caption id="attachment_553" align="aligncenter" width="940"]<img class="wp-image-553 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Mobil_amartha_Blog_Feb_2017_e6559b795b.jpg" alt="beli mobil baru" width="940" height="592" /> Beli Mobil Idaman Anda Dengan Tips Ini[/caption]
Kendaraan sudah menjadi kebutuhan bagi hampir setiap orang. Bagi sebagian masyarakat perkotaan dengan mobilitas tinggi seakan dituntut memiliki kendaraan, baik itu motor ataupun mobil. Belum lagi cuaca yang tidak menentu, tingkat polusi, rasanya memiliki mobil menjadi kebutuhan.
Dengan pengalaman lebih dari 2 tahun kerja, Anda bisa memiliki mobil dengan langkah berikut: 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Tentukan mobil impian  </li>
</ul>
Baru atau bekas tidak jadi masalah, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Mobil baru tentu saja harga lebih mahal, tetapi tidak menutut servis. Mobil lama lebih murah, tetapi bisa menuntut banyak perawatan, kecuali jika Anda jeli dalam memilih. Anda bisa mencari mobil bekas di banyak situs online dan membandingkan trend harganya. Untuk pemula sebaiknya pilih low cost green car (LCGC) karena harganya terbilang rendah, Rp 80 - 130, dibanding dengan SUV dan MPV.   

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Buat simulasi rencana</li>
</ul>
Hal lain yang perlu diperhatikan saat Anda akan membeli mobil adalah membuat simulasi keuangan. Hal yang perlu diperhatikan adalah tenor dan besarnya angsuran. Lihatlah simulasi tersebut dalam cash flow Anda keseluruhan selama 4 tahun ke depan atau lebih, sesuai masa angsuran tersebut. Apakah masih nyaman bagi Anda dengan tambahan hutang tersebut?  

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Jangan Malas Mencari Info Harga</li>
</ul>
Cari info harga sebanyak mungkin. Bandingkan 2 - 3 produk serupa dan harga yang ditawarkan. Anda bisa mencarinya di situs online atau ke dealer terdekat. Jika sudah mulai menabung untuk mobil idaman Anda, jangan lupa untuk memikirkan kenaikan harga akibat inflasi. Tambahkan sekitar 2 - 5% dari total down payment (DP). 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Cari fasilitas kredit yang sesuai</li>
</ul>
Beli mobil tidak harus langsung lunas. Anda bisa mengajukan fasilitas kredit. Banyak bank atau lembaga pembiayaan lain yang menyediakan fasilitas kredit. Biasanya fasilitas kredit ada beberapa jenis, mulai dari jangka pendek dan jangka panjang. Agar keuangan nyaman aturlah tenor kredit yang paling sesuai bagi Anda. Jangan sampai karena membayar angsuran mobil, Anda tidak bisa menabung atau berinvestasi. 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Memulai pekerjaan sampingan</li>
</ul>
Jangan menaruh telur pada keranjang yang sama, demikian kata pepatah. Bekerja pun demikian, baik sekali jika Anda memiliki pemasukan tambahan untuk kebutuhan Anda. Freelancer, fotografer, make up artist adalah profesi kekinian yang bisa Anda pilih ;). 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Mulai rencanakan keuangan</li>
</ul>
DP mobil sekitar 30% dari harga total, Anda bisa menyiapkannya sejak 1 - 2 tahun sebelumnya. Agar tabungan mobil pertama Anda tidak tergerus inflasi, pilih saja investasi jangka pendek yang yield-nya menguntungkan. Di Amartha Anda bisa berinvestasi mulai dari 3 juta dengan pengembalian pokok dan bagi hasil per minggu. Strategi ini bisa Anda pilih, ketimbang menabung untuk DP, lebih baik diinvestasikan terlebih dahulu. Coba lihat simulasi investasinya di <a href="https://amartha.com/mulai-investasi">sini</a>. 
Berencana membeli mobil di usia muda? Mulai investasi dulu di <a href="http://link https://amartha.com/investors">sini</a>.

Miliki Mobil Pertama dengan 6 Tips Jitu

large_mengenal-macam-investasi-aman-dan-resiko-kegagalannya.jpeg

medium_mengenal-macam-investasi-aman-dan-resiko-kegagalannya.jpeg

small_mengenal-macam-investasi-aman-dan-resiko-kegagalannya.jpeg

thumbnail_mengenal-macam-investasi-aman-dan-resiko-kegagalannya.jpeg

mengenal-macam-investasi-aman-dan-resiko-kegagalannya.jpeg

Dalam berinvestasi ada dua hal utama yang perlu diperhatikan, yaitu keuntungan dan kegagalan dalam berinvestasi. Untuk itu dalam mencari <a href="https://amartha.com/">investasi aman yang menguntungkan</a> perlu melihat banyak aspek agar tidak mengalami kegagalan berinvestasi.



Namun jangan karena iming iming keuntungan besar Anda menjadi korban penipuan investasi. Pastikan pilihan Anda ada di investasi aman dan terpercaya.







Kenali dulu produk dan instrumen investasi yang akan Anda gunakan demi mendapatkan profit serta keuntungan yang besar.



Investasi sendiri bila dijabarkan merupakan sebuah kegiatan penanaman modal yang dilakukan oleh orang atau perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu.



Berikut adalah investasi aman dan paparan resiko kegagalannya:



<h2>1. Emas</h2>



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/01/investasi-emas.png"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/investasi_emas_1024x576_684a486b08.png" alt="" class="wp-image-10158"/></figure>



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/investasi-emas-dan-p2p-lending-untung-mana/">Emas</a> dianggap investasi aman, karena logam mulia ini selain murah juga bisa terukur nilai keuntungannya dalam jangka waktu tertentu. Emas juga termasuk ke dalam <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi aman</a> yang banyak diminati oleh orang.



Namun dalam berinvestasi emas perlu waktu yang relatif lebih lama bila ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar.



<h2>2. Deposito</h2>



<figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/deposito_5a0404abd0.jpg" alt="" class="wp-image-9398"/></figure>



Deposito juga tergolong ke dalam <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi aman</a> karena tidak memiliki resiko yang besar. Tidak heran investasi jenis ini sesuai bagi mereka yang tidak suka mengambil resiko besar dalam investasi. 



Selain itu berinvestasi di deposito Anda akan mendapatkan bunga yang lebih besar dari pada menabung dengan cara biasa. Namun kelemah dari deposito adalah keuntungan bunga yang didapat berbanding terbalik dengan tingkat inflasi. 



<h2>3. Saham</h2>



<figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/investasi_saham_investasi_penuh_risiko_9c83927807.png" alt="" class="wp-image-10495"/></figure>



Berinvestasi saham akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara teliti dan cermat. <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/arahan-ojk-mengenai-investasi-saham-untuk-investor-pemula/">Investasi saham</a> bisa dilakukan dengan modal minim untuk menghasilkan untung besar.



Namun dalam bermain saham memiliki resiko yang cukup besar karena investor akan mendapatkan kerugian besar bila saham mengalami penurunan harga.



<h2>4. Reksadana</h2>



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2020/11/20190927120434-mutualfund.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/20190927120434_mutualfund_1024x682_ab3bca64b9.jpeg" alt="" class="wp-image-9233"/></figure>



Bila memiliki modal minim reksadana bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi. Selain itu keterbatasan waktu dalam berinvestasi bukan halangan bila Anda ingin berinvestasi rekasadana. Karena Anda modal yang ditanamkan akan diurus oleh manajer investasi yang handal.



Namun ada beberapa resiko dari investasi ini seperti profit yang didapatkan lebih sedikit bila dibandingkan bisnis lainnya. Anda juga akan dibebani oleh berbagai biaya jasa pengelolaan.



<h2>5. Peer to peer lending</h2>



<figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/fintech_pinjaman_modal_usaha_5568426c36.png" alt="" class="wp-image-9127"/></figure>



<a href="https://amartha.com/id_ID/">Peer to peer lending</a> merupakan instrumen investasi yang mungkin masih jarang terdengar di kalangan masyarakat. P2P sendiri merupakan sebuah wadah atau perusahaan yang mempertemukan antara investor (pemodal) dengan borrower (peminjam).



Di Indonesia ada beberapa perusahaan keuangan yang menyediakan <a href="https://amartha.com/id_ID/">P2P Lending</a> sebagai platformnya, salah satunya yang memiliki portofolio baik adalah Amartha.



Amartha menggunakan platform P2P secara digital. Hal ini tentu akan memudahkan calon investor yang ingin berinvestasi namun memiliki keterbatasan waktu. Selain itu P2P Lending yang dijalankan Amartha juga tergolong <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi aman</a>.



Dengan modal minim sebesar Rp 3 juta, Anda sudah bisa menjadi investor di Amartha dengan imbal hasil yang menarik hingga 15 persen per tahun.



Amartha juga memberikan investasi aman karena belum pernah ada kasus gagal bayar selama enam tahun berturut turut terhitung sejak berdirinya Amartha. Lebih dari itu, berinvestasi di Amartha Anda juga akan mendapatkan makna investasi sesungguhnya, karena dana investasi Anda akan disalurkan sebagai modal bagi para pengusaha UKM di pedesaan.



Sudah mendapatkan referensi untuk memulai investasi aman yang menguntungkan? Tentunya yang telah memiliki portofolio baik dan minim resiko. Mulailah <a href="https://amartha.com/">berinvestasi</a> di Amartha!

Mengenal Macam Investasi Aman dan Resiko Kegagalannya

small_investasi-syariah-sebagai-investasi-terbaik-dan-aman.jpeg

thumbnail_investasi-syariah-sebagai-investasi-terbaik-dan-aman.jpeg

investasi-syariah-sebagai-investasi-terbaik-dan-aman.jpeg

Boleh jadi&nbsp;popularitas investasi syariah masih lebih rendah namun siapa sangka, bagi para investor cerdas, disinilah mereka menanamkan hartanya.



Saat ini banyak sekali ditawarkan <a href="https://amartha.com/">investasi online</a> maupun konvensional yang menggiurkan dan menjanjikan keuntungan yang besar. Hal ini tentu saja akan membuat kita menjadi tertarik untuk berinvestasi.



Pastinya sebelum menanamkan investasi kita akan melihat dan menilai apa saja resiko dan keuntungan yang akan kita dapat dari berinvestasi. Tentu saja semua orang ingin menanamkan dana mereka di investasi yang aman, sehingga nantinya investor akan mendapatkan untung bukannya kerugian yang didapat.



<a href="https://amartha.com/blog/work-smart/prioritas-pengeluaran-menurut-islam/">Prioritas Pengeluaran Menurut Islam</a>



Saat ini salah satu <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">investasi aman</a> yang sedang banyak dibicarakan adalah investasi syariah.







Jika anda belum&nbsp;pernah berinvestasi syariah, anda tidak perlu merasa khawatir. Karena investasi syariah merupakan pilihan investasi terbaik sebab aman dan menguntungkan.



Selain itu investasi syariah juga dapat anda pelajari secara cepat dan mudah. Berikut ini beberapa keuntungan yang akan anda rasakan ketika berinvestasi syariah:



<h2>1. Terbebas dari riba (bunga)</h2>



Riba merupakan istilah bunga, dimana riba biasanya diberikan jika mereka melakukan sebuah investasi seperti produk di bank konvensional; <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/penting-5-tips-memilih-asuransi-untuk-pemula/">asuransi</a>, <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/bagaimana-mendapatkan-keuntungan-maksimal-dari-deposito/">investasi deposito</a> dan lainnya. Namun jika menggunakan investasi syariah tentu saja kita akan terbebas dari riba yang diharamkan oleh syariat islam.



<h2>2. Terbebas dari gharar.</h2>



Gharar merupakan penipuan dalam proses investasi. Dalam investasi syariah, investor tidak akan tertipu karena prosesnya yang transparan dan dalam syariat tidak diperbolehkan memberatkan salah satu pihak.



Demikian pula dalam akadnya, tidak boleh ada keterpaksaan (tertulis maupun tidak tertulis). Hal ini tentu saja alasan yang menyebabkan investasi syariah menjadi investasi aman dan menguntungkan.



<h2>3. Terbebas dari maysir.</h2>



Maysir merupakan sebutan untuk spekulasi yang berkembang. Dimana dalam konteks ini tidak boleh ada spekulasi mengenai biaya yang akan membuat orang menjadi berpikir berlebih.



<h2>4. Manajemen Islami.</h2>



Bagi, anda yang merupakan umat muslim atau memilih menjadi investor cerdas maka hal ini akan sangat membantu sekali. Karena akan membuat kita jadi lebih mudah dan rasanya memang akan sesuai serta&nbsp;tidak akan mengganggu investasi kita.



<a href="https://amartha.com/blog/siaran-pers/siaran-pers-angkat-dewan-pengawas-syariah-amartha-segera-luncurkan-produk-syariah/">Angkat Dewan Pengawas Syariah, Amartha Segera Luncurkan Produk Syariah</a>



Dengan manajemen yang islami maka investasi syariah konvensional ataupun investasi syariah online seperti Amartha akan membantu anda untuk meminimalisir kerugian dan mencapai keuntungan sebesar besarnya namun tetap berkah.



Investasi syariah memang merupakan pilihan investasi aman, serta sangat menguntungkan baik di dunai maupun akhirat. Jangan khawatir atau takut untuk mulai berinvestasi syariah, khususnya bagi pemula dalam investasi.



Salah satu investasi syariah online dan <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">investasi aman</a>, dapat anda coba lakukan di Amartha. Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas, Amartha menawarkan pendanaan mulai dari 3 juta rupiah dengan keuntungan sampai 15% per tahun.



Selain itu Amartha, sebagai perusahaan investasi berdampak sosial fokus menyalurkan pendanaan kepada perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Seperti yang telah kita ketahui, badan usaha kecil dan mikro sangat fleksibel dalam mengahadapi keadaan ekonomi yang tidak menentu. 



Tentu saja hal ini memperlihatkan bahwa <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">investasi syariah online</a> yang ditawarkan Amartha adalah investasi aman, mudah dan menguntungan bagi investor di dunia maupun akhirat.



Ayo mulai berinvestasi berprinsip syariah sekarang!

Tag: investasi aman