medium_apa-itu-investasi.jpeg

small_apa-itu-investasi.jpeg

thumbnail_apa-itu-investasi.jpeg

apa-itu-investasi.jpeg

Investasi saat ini bukan lagi kata yang asing bagi masyarakat di Indonesia. Meski begitu, masih banyak orang yang berpikir bahwa investasi membutuhkan modal besar. Padahal, kenyataannya tidak begitu.



<h2>Apa Itu Investasi?</h2>



Apa itu investasi? Investasi adalah upaya penanaman modal untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari. Modal bisa berupa uang atau sumber daya yang lain. Dengan berinvestasi, setiap orang berharap bisa mendapatkan manfaat di masa mendatang.



Sekolah dan kuliah, misalnya, dapat dianggap sebagai investasi karena kamu menginvestasikan waktumu (sumber daya) dengan harapan mendapatkan gelar dan pekerjaan yang baik setelah lulus (manfaat masa depan). 



Dalam pengertian finansial, investasi adalah ketika seseorang menyimpan uang dalam aset keuangan, seperti saham atau obligasi, dengan harapan akan menerima lebih banyak uang di kemudian hari.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-investasi-syariah/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Apa Itu Investasi Syariah?</a></pre>



<h2>Cara Berinvestasi yang Efisien </h2>



<figure class="wp-block-image size-full"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/investasi_modal_kecil_ec3c75a115.jpg" alt="" class="wp-image-19112"/><figcaption>Sumber Foto: Unsplash</figcaption></figure>



Dalam berinvestasi, kamu tidak hanya siap menerima keuntungan saja, namun juga harus paham dan siap dengan <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-risiko-investasi/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">risiko investasi</a>. Risiko investasi memang selalu ada di dalam setiap produk pilihan investasi.



Namun jangan khawatir, risiko investasi bisa diminimalisir dengan cara menerapkan strategi investasi yang tepat. Berikut ini adalah beberapa cara berinvestasi yang efisien!



<h3>1. Mulai Investasi dari Sekarang</h3>



Sebaiknya jangan menunggu sudah mapan baru berinvestasi, tapi berinvestasilah agar menjadi mapan. Untuk itu, lakukan investasi sedini mungkin. Tidak perlu menunda-nunda hal baik seperti mulai berinvestasi. Kamu tidak akan pernah merasa siap 100% bila terus menunggu waktu yang tepat.



Investasi di zaman sekarang tidak lagi sulit, semua informasi investasi bisa didapatkan dengan mudah dan lengkap melalui internet. Kamu pun bisa mulai investasi dengan modal mulai dari 100 ribu Rupiah di masa sekarang.



Mulailah berinvestasi di umur berapa pun. Tidak pernah ada kata terlambat untuk investasi. Kemudian, pilih produk investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko investasi kamu. 



Misalnya, apabila tujuan investasi kamu adalah untuk dana pensiun, tentu ada banyak pilihan produk investasi. Mulai dari saham, reksa dana, obligasi, logam mulia hingga deposito.



<h3>2. Pilih Investasi yang Bisa Melawan Investasi</h3>



Inflasi itu nyata terjadi. Disadari atau tidak, semua kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Tentunya, salah satu cara yang tepat untuk melawan inflasi adalah dengan investasi. Jadi, kamu jangan berharap melawan inflasi dengan menabung atau menyimpan uang di bank saja. Hal itu tak akan manjur sebab untung bunga tabungan itu kecil, yakni di kisaran 2%-3% saja. Belum lagi ada potongan biaya administrasi bank dan biaya-biaya lainnya.



<h3>3. Diversifikasi Investasi</h3>



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-dan-seberapa-pentingkah-diversifikasi-investasi/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Diversifikasi investasi</a> adalah membagi modal yang kamu miliki ke dalam beberapa aset. Dalam berinvestasi, agar hasil keuntungan yang didapatkan maksimal maka kamu wajib melakukan diversifikasi. Mengapa langkah ini perlu dilakukan? 



Tujuannya adalah untuk mencegah kegagalan total jika salah satu aset mengalami kerugian, karena masih ada aset lainnya yang mengalami keuntungan. Sehingga beban kerugian finansial karena risiko investasi bisa terminimalisir.



<h3>4. Pilih Investasi yang Tepat</h3>



Ada berbagai jenis investasi yang bisa kamu pilih. Mulai dari investasi di pasar modal yakni saham, obligasi, reksa dana, sukuk. Lalu investasi lainnya seperti emas logam mulia, deposito, properti (tanah, rumah, apartemen), hingga investasi P2P Lending. 



Agar kamu bisa berinvestasi dengan efisien, mendapat untung maksimal maka perlu memilih jenis investasi yang sesuai dengan tujuan dan kemampuanmu secara finansial.



<h2>Manfaat Melakukan Investasi </h2>



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/11/investasi-murah.jpg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/investasi_murah_1024x682_0b45eb073b.jpg" alt="rekomendasi investasi murah" class="wp-image-19432"/><figcaption>Sumber Foto: Pexels</figcaption></figure>



Jika sebelumnya sudah dijelaskan bahwa ada dua jenis investasi yakni <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">investasi jangka pendek</a> dan investasi jangka panjang. Nah, berikut ini adalah manfaat investasi:



<h3>1. Meraih Kebebasan Finansial</h3>



Financial freedom atau kebebasan finansial adalah kondisi ketika passive income kamu bisa memenuhi kebutuhan dan gaya hidup. Passive income atau pendapatan pasif ini bisa kamu dapatkan dari return investasi. Kamu tidak perlu bekerja atau mengejar karier untuk bisa hidup dengan nyaman.



<h3>2. Meningkatkan Kekayaan dan Nilai Aset</h3>



Manfaat dari investasi selanjutnya adalah meningkatkan kekayaan dan nilai aset yang kamu miliki. Suku bunga yang ditawarkan oleh investasi bisa menambah kekayaan yang kamu miliki saat ini. Apalagi jika kamu melakukan investasi jangka panjang. Kamu bisa merasakan efek compounding.



<h3>3. Memenuhi Kebutuhan dengan Biaya Besar</h3>



Dalam pembahasan sebelumnya, bahwa investasi jangka pendek dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek. Sementara investasi jangka panjang dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang kamu. 



Investasi dapat membantu memenuhi kebutuhan kamu yang memerlukan biaya besar. Dengan melakukan investasi, kamu dapat mengumpulkan uang yang dapat digunakan untuk membeli kendaraan baru, rumah pribadi, atau mewujudkan impian lainnya.



<h2>Produk-Produk Investasi</h2>



<figure class="wp-block-image size-full"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/cara_kerja_investasi_68a4c7f6b1.jpg" alt="cara kerja investasi" class="wp-image-19952"/><figcaption>Photos by Nataliya Vaitkevich (Pexels)</figcaption></figure>



Berikut ini adalah beberapa contoh produk investasi yang perlu kamu tahu:



<h3>1. Deposito</h3>



Deposito adalah produk investasi yang familiar buat banyak orang karena aman dan mudah dipahami sistem kerja nya. Nasabah akan diberikan beberapa opsi perihal jangka waktu yang diinginkan, yaitu mulai dari 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Bahkan jangka waktunya juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over).



Hanya saja, soal pencairannya, nasabah cuma bisa mencairkan investasi deposito ini saat jatuh tempo. Selain itu, tingkat imbal hasil yang ditawarkan oleh investasi deposito tidak terlalu besar. 



Biasanya, hanya sekitar 5 persen dan dapat berubah-ubah karena mengikuti suku bunga Bank Indonesia. Perlu diingat juga, ada pajak yang harus kamu bayar ketika berinvestasi pada deposito.



<h3>2. Reksadana</h3>



Reksadana merupakan metode investasi dengan mengumpulkan dana dari investor yang nantinya akan dikelola oleh manajer investasi. Dana tersebut selanjutnya akan ditanamkan pada sejumlah efek oleh manajer investasi. Reksadana kini juga banyak dipilih orang untuk investasi jangka pendek karena investasi ini terbilang mudah dalam hal registrasi, top up dananya, dan tidak dikenakan pajak.



Akan tetapi, tidak semua reksadana bisa dipilih untuk dikelola dalam jangka pendek lantaran beberapa jenis reksadana punya risiko tinggi. Sebut saja seperti reksadana saham dan reksadana campuran. Adapun, jenis reksadana yang cocok untuk investasi jangka pendek dan minim resiko adalah reksadana pasar uang. Dan reksadana pendapatan tetap.



Reksadana pasar uang menawarkan keuntungan sebesar 7 persen setahun. Sedangkan reksadana pendapatan tetap menawarkan keuntungan sekitar 9 sampai 10 persen dalam setahun.



<h3>3. Peer to Peer (P2P) Lending</h3>



Investasi Peer to Peer (P2P) Lending merupakan salah satu jenis investasi jangka pendek yang belakangan ini populer serta sangat banyak dijadikan sebagai pilihan masyarakat. Investasi yang satu ini memungkinkan semua orang untuk memberikan atau mengajukan pinjaman satu sama lain tanpa menggunakan jasa dari bank sebagai perantara.



Semuanya diwadahi oleh perusahaan yang khusus bergerak di P2P Lending. Berdasarkan jenis peminjamnya, P2P lending dibagi dua yaitu P2P Lending Konsumtif dan P2P Lending Produktif.



Nah, salah satu platform <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">P2P Lending Produktif </a><a data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/" href="https://amartha.com/id_ID/">yang aman dan tepercaya</a> adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech P2P yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan.



Sudah berizin usaha dan diawasi OJK, sehingga Amartha merupakan Peer to Peer (P2P) Lending paling aman. Selain itu, Amartha juga menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi, dan jaminan pendanaan dengan asuransi.



Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu berarti telah berpartisipasi menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan merata loh. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Menariknya, pembayaran angsurannya juga bisa bisa diambil kapan saja.

Banyak Milenial Mulai Investasi. Apa Itu Investasi?

small_5-alasan-kenapa-harus-melakukan-investasi-jangka-panjang.jpeg

thumbnail_5-alasan-kenapa-harus-melakukan-investasi-jangka-panjang.jpeg

5-alasan-kenapa-harus-melakukan-investasi-jangka-panjang.jpeg

<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-investasi/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-investasi/">Investasi</a> menjadi salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua orang sampai saat ini. Dengan investasi, kamu dapat menjaga aset kekayaanmu di masa depan. Dengan begitu, nantinya kamu akan memiliki jaminan keuangan yang sudah pasti.



Investasi sendiri ada dua jenis, yaitu <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">investasi jangka panjang</a> dan investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang sendiri memang membutuhkan waktu yang cukup lama, lebih dari satu tahun untuk mencapai keuntungan yang tinggi.



Dengan melakukan investasi jangka panjang, uang yang diinvestasikan pun bisa berkembang, meski kamu menjalani kesibukan. 



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-risiko-investasi/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Risiko-risiko Investasi Yang Perlu Kamu Sadari</a></pre>



Berikut ini adalah beberapa alasan dalam melakukan investasi jangka panjang!



1. Bisa Menargetkan Bunga Majemuk 4-8 Per Tahun



Salah satu manfaat dari investasi jangka panjang adalah bisa menikmati bunga majemuk. Pada dasarnya, bunga majemuk adalah menjumlahkan bunga berikut dengan jumlah pokok ditambah bunga. Dengan kata lain, semakin lama kamu berinvestasi, semakin banyak bunga yang bisa kamu dapatkan.



Dalam hal ini, <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">perusahaan investasi</a> menghasilkan kekuatan bunga majemuk dengan menggunakan kembali keuntungan yang kamu untuk investasi. Jika kamu secara aktif mendapatkan efek bunga majemuk, dapat menargetkan 4% hingga 8% setahun.



2. Risiko Dapat Ditekan dan Fluktuasi Return Bisa Dikurangi



Pada dasarnya, investasi jangka pendek berisiko dan kisaran pengembaliannya akan besar. Dalam kaitan itu, investasi jangka panjang cenderung mengurangi fluktuasi kisaran imbal hasil karena risiko bisa ditekan.



3. Dapat Mengontrol Risikonya Sendiri



Sekarang ini, investasi dapat melalui bermacam-macam produk keuangan. Karena itu,risiko dan keuntungan bervariasi tergantung pada apa yang ada di dalamnya. Membeli hanya satu produk investasi memiliki efek yang sama seperti membeli lusinan hingga ratusan produk keuangan. 



Meski begitu, kamu juga menggabungkan beberapa produk investasi sekaligus. Kombinasi ini disebut portofolio. Kamu dapat memilih tujuan investasi sesuai risiko yang kamu tanggung.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a style="font-weight: bold;" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/the-4-rule-dana-pensiun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">The 4% Rule: Formula Mudah Hitung Dana Pensiun</a></pre>



4. Investasi Jangka Panjang Mengalahkan Inflasi



Jika bijak menginvestasikan uang di tempat atau produk yang memberikan imbal melebihi tingkat inflasi, masa depan keuangan kamu akan cerah. 



Inflasi ibarat pencuri yang mengambil nilai kekayaan kita secara senyap. Inflasi hanya bisa dikalahkan dengan investasi. 



Banyak ahli setuju bahwa dalam jangka panjang, investasi di pasar saham akan memberikan tingkat pengembalian yang mengalahkan inflasi.



5. Investasi Jangka Panjang Dapat Membiayai Pensiun



Bahkan jika kamu masih muda dan masih jauh dari usia pensiun, lebih baik berpikir ke depan daripada menyesal. Tujuan memiliki cukup uang ketika pensiun bisa dilakukan sejak muda dengan menyusun rencana investasi jangka panjang.



Kamu akan terkejut melihat berapa banyak yang bisa dikumpulkan dalam hitungan belasan hingga puluhan tahun akibat keajaiban bunga majemuk (compound interest).



Pada dasarnya, investasi sebenarnya tidaklah sulit dilakukan. Namun, yang perlu diingat, dalam berinvestasi awalnya kamu harus membuang semua kekhawatiran.



Selanjutnya, kamu sebaiknya mempelajari seluk beluk produk investasi yang akan kamu pilih. Nah, selamat mencoba ya!

5 Alasan Kenapa Harus Melakukan Investasi Jangka Panjang

thumbnail_lebih-manfaat-mana-menabung-atau-investasi.jpeg

lebih-manfaat-mana-menabung-atau-investasi.jpeg

Kebanyakan orang saat ini masih beranggapan apabila menabung di bank merupakan salah satu bentuk investasi. Padahal, menabung dan investasi memiliki definisi dan tujuan yang berbeda.



Menabung yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menyisihkan uang yang dimiliki untuk dikumpulkan sehingga jumlahnya terus bertambah. Uang yang ditabung disimpan dalam celengan, tabungan di bank, tabungan bersama pada sebuah komunitas (arisan) dan lain-lain.



Tabungan ini memiliki pertumbuhan nilai yang lambat, namun memiliki risiko yang rendah. Sehingga tidak heran banyak masyarakat memilih menabung daripada berinvestasi. 



Padahal, kebiasaan menabung lebih condong berguna untuk menutupi kebutuhan jangka pendek, seperti pembayaran dana pendidikan, uang bulanan listrik, dan kebutuhan yang sifatnya harian.



Sementara itu, jika uangnya berencana disimpan untuk jangka panjang, ada baiknya untuk melakukan <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/">investasi jangka panjang</a>. Pasalnya, jika uang hanya sekadar ditabung, kamu akan kehilangan kesempatan mendapat keuntungan atau opportunity gain.



Nah, supaya lebih jelas, inilah kelebihan maupun kekurangan dari menabung atau investasi!



Menabung



Pada dasarnya, menyimpan uang dalam bentuk tabungan berarti kamu akan memiliki uang yang memiliki risiko kehilangan nilai. Dalam menabung, penting untuk melacak tabungan, menetapkan tenggat waktu, dan nilai untuk tujuanmu.



Sebenarnya, ada banyak manfaat yang juga bisa didapatkan dari menabung. Pertama, jumlah uang yang kamu simpan di rekening tabungan hanya akan berkurang karena biaya administrasi yang nilainya kecil seiring berjalannya waktu selama tidak melakukan penarikan. Menabung juga memungkinkan kamu mencapai tujuan finansial tepat waktu selama menyimpan jumlah yang tepat dan konsisten setiap bulan



Meski begitu, uang yang kamu tabung juga berpotensi berkurang nilainya setiap tahun karena inflasi. Meskipun kamu bisa mendapatkan bunga dari menabung, sayangnya itu belum cukup untuk mengimbangi efek negatif dari inflasi. Pasalnya, nilai suku bunga tidak pernah bisa mengejar laju inflasi.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/beda-inflasi-dan-deflasi-serta-pengaruhnya-pada-keuanganmu/" data-type="post" data-id="10044">Pahami Inflasi dan Deflasi Serta Pengaruhnya Untuk Keuanganmu!</a>



Selain itu, dengan menabung, kamu harus menyisihkan lebih banyak uang ketimbang mendapatkan nilai return dari <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a>. Sebagai contoh, jika bunga dari tabunganmu hanya satu persen, sementara nilai return dari investasi mencapai 10 persen. Ini berarti, kamu harus menebus perbedaan sembilan persen itu dengan menabung lebih banyak agar mencapai tujuan finansial yang sama.



Investasi



Seperti yang disebutkan sebelumnya, berinvestasi biasanya untuk tujuan jangka panjang, misalnya untuk dana pendidikan atau persiapan pensiun. Karena itu, investasi memiliki potensi untuk meningkatkan nilai uangmu lebih tinggi dari menabung.



Semakin banyak dana dan waktu yang kamu alokasikan untuk <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a>, maka nilai return pun akan terus bertambah. Pada dasarnya, ini berarti selain tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi, penghasilan investasimu juga akan menghasilkan banyak uang seiring waktu.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mengenal-time-value-of-money-yang-jarang-diketahui-banyak-orang/" data-type="post" data-id="11050">Mengenal Time Value of Money Yang Jarang Diketahui Banyak Orang</a>



Selain itu, manfaat dari pengembalian majemuk yang lebih tinggi dari investasi membuatmu tidak perlu menambah dana sebanyak mungkin seperti kamu harus menabung setiap bulan untuk mencapai tujuan finansial.



Meski begitu, Hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi adalah risiko, karena setiap jenis investasi mengandung risiko dan keuntungan yang saling berbanding lurus. Artinya, semakin tinggi risiko yang dapat kamu tanggung maka potensi keuntungan akan semakin besar pula (high risk high return).



Selain itu, kebanyakan <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/">produk investasi</a> memiliki tenor pencairan. Jadi, dana yang kamu alokasikan untuk investasi tidak bisa ditarik secara mendadak dan proses pencairan cenderung lebih lama dari menabung.



Well, pada akhirnya, keputusan atau menabung atau berinvestasi tetap ada di tanganmu. Namun, ada baiknya jika kamu bisa melakukan keduanya.



Misalnya, kamu dapat berinvestasi di masa awal untuk mengejar tujuan finansial. Setelah, itu kamu bisa perlahan-lahan mengalihkan milikmu untuk dijadikan tabungan ketika tujuan finansial yang ingin dicapai semakin dekat. 



Hal semacam ini bisa mengantisipasi terjadinya penurunan tiba-tiba pada nilai investasimu, yang dapat menghambat juga dalam tujuan finansial.

Lebih Manfaat Mana, Menabung Atau Investasi?

thumbnail_5-investasi-jangka-panjang-untuk-hari-tua.jpeg

5-investasi-jangka-panjang-untuk-hari-tua.jpeg

Menjalani hari tua dengan tenang tanpa memikirkan masalah keuangan adalah cita-cita semua orang. Namun, beberapa di antara kita merasa sepertinya tujuan tersebut sulit untuk dicapai. 



Memang banyak jalan menuju roma, yang terpenting adalah kapan kita memulainya. Dan jawaban pasti dari pertanyaan tersebut adalah sekarang.



Menginginkan hari tua yang menyenangkan dapat dilakukan dari sekarang melalui <a href="http://www.amartha.com">investasi jangka panjang</a>. Tantangan dari melakukan investasi jangka panjang adalah memilih instrumen investasi dan juga konsistensi dalam menabung atau berinvestasi.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga:&nbsp;<a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-risiko-investasi/">Apa Itu Risiko Investasi?</a></pre>



Berikut ini rekomendasi instrumen investasi jangka panjang yang dapat digunakan untuk hari tua Anda:



<h2>5 Rekomendasi Investasi Jangka Panjang untuk Persiapan Hari Tua</h2>



<h3>1. Properti</h3>



Investasi <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/3-jenis-investasi-properti-ini-bikin-keuanganmu-aman-di-hari-tua/">properti</a> merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat menguntungkan karena nilainya yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Setiap tahunnya, harga properti bisa naik hingga 15-35%. 



Dengan demikian, produk investasi ini sudah terbukti memiliki keuntungan yang pasti di masa mendatang. Sayangnya, harga untuk sebuah properti bisa mencapai ratusan hingga miliaran rupiah.



<h3>2. Emas</h3>



Investasi emas merupakan salah satu <a href="http://www.amartha.com">investasi jangka panjang</a> yang menguntungkan. Investasi pada emas juga terbilang cukup mudah karena hanya perlu pergi ke toko emas dan menyimpannya di rumah. 



Namun, dibanding emas perhiasan lebih baik memilih emas batangan apabila tujuannya mendapatkan keuntungan di masa depan. Hal itu disebabkan karena emas batangan tidak akan dibebankan dengan biaya pembuatan apalagi yang bersertifikasi Antam.



<h3>3. Saham</h3>



Saham adalah sebuah bukti kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan memiliki saham maka seseorang berhak atas dividen atau pembagian laba perusahaan setiap tahunnya. 



Perlu disadari bahwa saham memiliki tingkat fluktuatif yang cepat sehingga memiliki risiko yang tinggi, namun keuntungan yang didapatkan juga besar.



<h3>4. Deposito</h3>



Deposito menjadi salah satu jenis investasi yang cukup diminati, karena memiliki keuntungan yang cukup menggoda karena bunga yang ditawarkan tinggi. 



Instrumen investasi ini secara tidak langsung membuat seseorang menabung secara rutin dalam jangka waktu yang sudah disetujui di awal sehingga sangat cocok digunakan untuk tabungan hari tua.



<h3>5. Investasi Jangka Panjang P2P Lending</h3>



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/01/WhatsApp-Image-2021-01-07-at-11.38.25-AM.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2021_01_07_at_11_38_25_AM_1024x683_33704bb633.jpeg" alt="Amartha" class="wp-image-10177"/><figcaption>Kunjungi www.amartha.com</figcaption></figure>



<a href="http://www.amartha.com">Investasi Peer to peer lending</a> adalah layanan jasa keuangan yang mempertemukan atau menghubungkan pemberi pinjaman kepada penerima pinjaman melalui sistem elektronik yang menggunakan jaringan internet. 



Untuk berinvestasi di P2P Lending, pastikan memilih perusahaan yang sudah berizin, terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bersertifikasi ISO 27001.



Keuntungan investasi P2P yaitu dapat keuntungan hingga 15% flat per tahun dan memberdayakan pelaku UMKM untuk kesejahteraan merata. Seperti yang dilakukan P2P Lending <a href="http://amartha.com">Amartha</a>.



Yuk berinvestasi sekarang agar masa depan di hari tua terjamin!

5 Investasi Jangka Panjang untuk Hari Tua

small_strategi-investasi-jangka-panjang-buat-milenial.png

thumbnail_strategi-investasi-jangka-panjang-buat-milenial.png

strategi-investasi-jangka-panjang-buat-milenial.png

Milenial sering dianggap sebagai generasi yang lebih memprioritaskan kenyamanan gaya hidup dibanding menabung atau berinvestasi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Luno, sebuah perusahaan pertukaran aset kripto, menyebut 69% generasi milenial tidak memiliki strategi investasi.



Banyak faktor yang diketahui menyebabkan generasi milenial belum melirik investasi. Salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai <a data-type="post" data-id="11142" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-investasi/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">apa itu investasi</a> dan bagaimana caranya menginvestasikan sebagian penghasilannya.



Sebagai informasi, investasi adalah kegiatan membeli aset atau produk untuk masa depan dengan harapan aset tersebut kelak dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Artinya, aset tersebut memberikan keuntungan atau penghasilan di masa depan.



Sebagian generasi milenial juga masih menganggap menabung sama dengan kegiatan berinvestasi. Memang, investasi maupun menabung merupakan kegiatan menyimpan uang yang dimiliki saat ini untuk digunakan di masa depan.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a data-type="post" data-id="11377" rel="noreferrer noopener" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/inilah-alasan-kenapa-rajin-menabung-aja-gak-cukup-bikin-kamu-cepat-kaya/" target="_blank">Inilah Alasan Rajin Menabung Gak Bikin Kamu Cepat Kaya Raya!</a></pre>



Bedanya, menabung bertujuan untuk menjaga uang kita tetap aman dan mudah digunakan untuk transaksi sewaktu-waktu. Tabungan di bank diketahui hanya mendapatkan bunga relatif kecil sekitar 2%, itu pun belum dikurangi pajak dan biaya administrasi.



Dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi daripada bunga tabungan, daya beli uang yang kamu simpan di tabungan menurun karena tergerus inflasi. 



Generasi milenial cenderung masih ragu untuk berinvestasi karena tidak tahu strategi investasi yang tepat. Sebenarnya, setiap orang memiliki strategi investasi yang berbeda berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Maka dari itu diperlukan kesadaran penuh setiap investor untuk mengetahui tujuan keuangan serta kemampuan diri (mental dan materi).



Salah satu strategi investasi itu adalah mengetahui mana saja instrumen <a data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/" rel="noreferrer noopener" href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank">investasi yang cocok untuk milenial</a>. Dengan mengetahui instrumen mana yang sesuai dengan profil risiko maka strategi lainnya dapat dengan mudah dijalankan, termasuk strategi investasi jangka panjang. 



Berikut ini beberapa instrumen investasi yang cocok untuk milenial:



<h2>1. Reksadana</h2>



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2020/11/20190927120434-mutualfund.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/20190927120434_mutualfund_1024x682_3e46f31b37.jpeg" alt="" class="wp-image-9233"/></figure>



Reksadana ialah salah satu instrumen investasi paling terjangkau dan ideal untuk generasi milenial. Saat ini, berbagai perusahaan financial technology (fintech), sudah banyak yang menjual reksadana melalui aplikasi di smartphone. 



Selain itu, reksa dana juga bisa didapatkan secara mudah di beberapa aplikasi dan situs jual beli dan e-commerce online.



Yang bikin instrumen investasi ini menarik adalah keuntungan dari berinvestasi dengan reksadana bisa dicairkan kapan saja. Tentunya hal ini sangat cocok dengan karakter generasi milenial yang umumnya memiliki tujuan keuangan jangka pendek.



<h2>2. Saham</h2>



<figure class="wp-block-image size-large is-resized"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/investasi_saham_investasi_penuh_risiko_7fd27b1561.png" alt="" class="wp-image-10495" width="684" height="458"/></figure>



Saat ini, <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/investasi-saham-investasi-penuh-risiko/" data-type="post" data-id="10494" target="_blank" rel="noreferrer noopener">saham</a> merupakan instrumen investasi paling populer karena dapat menghasilkan keuntungan yang besar, namun sepadan dengan resikonya juga. 



High risk, high return ialah prinsip dasar bila kamu ingin bergabung dalam bursa modal.



Selain itu, kamu bisa menjual saham tersebut dalam beberapa hari setelah membelinya. Tidak hanya hari, kamu bahkan bisa menjualnya dalam hitungan jam apabila dinilai sudah menguntungkan. Hal ini yang dinamakan trading saham.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a data-type="post" data-id="10506" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/main-saham-dari-uang-pinjol-bijakkah/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Investasi Saham dari Uang Pinjol, Bolehkah?</a></pre>



<h2>3. Peer to Peer (P2P) Lending</h2>



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/01/WhatsApp-Image-2021-01-07-at-11.38.25-AM.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2021_01_07_at_11_38_25_AM_1024x683_40241be05a.jpeg" alt="Amartha" class="wp-image-10177"/></figure>



<a data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/" rel="noreferrer noopener" href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank">P2P Lending</a> mungkin masih terdengar asing bagi telinga generasi milenia. Hal ini dapat dimaklumi karena instrumen investasi ini masih terbilang lebih baru dibandingkan dengan kedua instrumen investasi sebelumnya.



Namun, keberadaanya semakin populer seiring dengan banyaknya masyarakat yang kesulitan akses pinjaman dan pihak masyarakat lain yang ingin menjadi pemodal. Dengan investasi P2P Lending, kamu berkesempatan untuk berinvestasi pada kebutuhan peminjam yang menjadi pilihanmu.&nbsp;&nbsp;



Saat ini, ada beragam platform P2P Lending yang tersedia di Indonesia. Nominal investasi dan keuntungan yang ditawarkan pun berbeda-beda.



Nah, salah satu platform P2P Lending Produktif yang aman dan tepercaya adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech P2P yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan.



Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu berarti telah berpartisipasi menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan merata. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan.

Strategi Investasi Jangka Panjang Buat Milenial

medium_perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-panjang.jpeg

small_perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-panjang.jpeg

thumbnail_perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-panjang.jpeg

perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-panjang.jpeg

Beberapa tahun terakhir ini, investasi semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Pemerintah pun juga mengampanyekan mengenai melek investasi. Baik tua dan muda kini berpartisipasi di dalamnya. Salah satu kelebihan investasi adalah sebagai salah satu sumber penghasilan dari penghasilan utama.

Menurut teori ekonomi, definisi <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi adalah</a> produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi, tetapi digunakan untuk produksi berikutnya. 

Investasi terbagi menjadi dua jenis, yakni investasi jangka pendek dan jangka panjang. Lalu, apa bedanya? Berikut penjelasannya,
<h2>Investasi Jangka Pendek</h2>
Berdasarkan definisinya,<a href="https://amartha.com/id_ID/"> investasi jangka pendek</a> adalah investasi yang dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun. Investasi jangka pendek biasanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat. Misalnya, kamu ingin liburan ke luar negeri, renovasi rumah, atau membeli kendaraan baru.

Keuntungan melakukan investasi jangka pendek adalah bisa dimulai dengan modal yang kecil mulai dari ratusan ribu rupiah saja. Instrumen investasi yang dipilih untuk melakukan investasi jangka pendek adalah instrumen dengan fluktuasi yang kecil agar risiko yang di dapat tidak terlalu besar. 

Instrumen investasi yang dapat digunakan untuk investasi jangka pendek adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer to peer lending</a>, deposito, dan reksadana pasar uang.

<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/3-jenis-investasi-jangka-pendek-paling-aman-dan-menguntungkan/">3 Investasi Jangka Pendek Paling Aman dan Menguntungkan</a>
<h2>Investasi Jangka Panjang</h2>
<a href="https://amartha.com/id_ID/">Investasi jangka panjang</a> adalah investasi yang dilakukan selama lebih dari satu tahun hingga puluhan tahun. Investasi jenis ini memungkinkan investor untuk terus mendapatkan pemasukan dalam jangka panjang dengan keuntungan yang cenderung konsisten atau lebih tinggi apabila menggunakan skema compounding.

Jenis investasi jangka panjang sering digunakan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak, dana darurat, hingga dana pensiun. Instrumen yang dapat digunakan untuk investasi jangka panjang seperti emas, tanah atau bangunan, dan asuransi.

<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/4-dana-yang-gak-boleh-kamu-pakai-untuk-investasi/">Catat, 4 Dana Yang Gak Boleh Digunakan untuk Investasi!</a>

Nah, sudah tahu kan mengenai perbedaan investasi jangka panjang dan jangka pendek. Meskipun setiap tujuan tersebut memiliki jenis instrumen yang berbeda-beda, namun tahukah kamu bahwa investasi di P2P Lending bisa dilakukan untuk jangka panjang dan jangka pendek, lho.

P2P Lending adalah investasi yang dilakukan dengan menghubungkan pendana atau investor kepada peminjam melalui suatu platform online. Salah satu P2P Lending yang bagus adalah Amartha.

Amartha adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/">perusahaan fintech P2P Lending</a> yang menghubungkan pendana urban kepada perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Mitra usaha yang bergabung akan mendapatkan modal kerja, pendampingan usaha, dan pelatihan keuangan.

Sementara itu, pendana atau investor bisa mendapatkan keuntungan pendanaan hingga 15% flat per tahun dengan nominal pendanaan mulai dari Rp 3 juta rupiah.

Amartha merupakan <a href="https://amartha.com/id_ID/">jenis investasi yang aman</a> karena sudah mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga transaksi makin aman dan nyaman.

Tertarik mendanai di Amartha? <a href="https://amartha.com/id_ID/">Daftar sekarang!</a>

Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Panjang

large_instrumen-investasi-ini-paling-cocok-untuk-anak-muda-tapi.jpeg

medium_instrumen-investasi-ini-paling-cocok-untuk-anak-muda-tapi.jpeg

small_instrumen-investasi-ini-paling-cocok-untuk-anak-muda-tapi.jpeg

thumbnail_instrumen-investasi-ini-paling-cocok-untuk-anak-muda-tapi.jpeg

instrumen-investasi-ini-paling-cocok-untuk-anak-muda-tapi.jpeg

Anak muda atau pun mahasiswa perlu memulai dari pembenahan paradigma soal keuangan. Masih ada paradigma klasik bahwa investasi bisnis baru akan dibutuhkan ketika telah “hidup mapan” ataupun berkeluarga.



Padahal, yang namanya investasi merupakan hal yang mutlak dan sepatutnya dimulai sedini mungkin. Sejak usia muda.



Pengertian investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.







Terkadang investasi juga dikaitkan dengan penanaman modal, untuk hal ini perlu kita meninjau tempat tempat atau produk investasi bisnis yang aman dan menguntungkan. 



<h2>Instrumen Penting Bagi Anak Muda Dalam Berinvestasi</h2>



Berikut ini ada 4 instrumen penting untuk anak muda yang perlu dipahami dan menjadi patokan dalam berinvestasi, yakni:



<h3>1. Sikap Investor Cerdas Yang Mencari Berkah dan Dampak Sosial</h3>



Pilihan produk investasi ini ada banyak macamnya, mulai yang konvensional ataupun online. Anda bisa memilih berbuat kebaikan sebagai bentuk investasi terbaik ataupun bekerja sama dengan <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">P2P Lending</a> seperti Amartha untuk menyalurkan dana investasi anda kepada perempuan pengusaha mikro di pedesaan yang tidak terjangkau layanan keuangan konvensional atau perbankan. 



<h3>2. Pola Pikir Investasi Jangka Panjang</h3>



Pikirkan <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">investasi jangka panjang</a> lebih utama sebab hasilnya akan lebih besar dibandingkan investasi jangka pendek. Bagi investor cerdas tentu akan memilih investasi yang aman dan menguntungkan. Dengan berinvestasi di Amartha, investor bisa mendapatkan keuntungan hingga 15% flat per tahun. Amartha juga sudah memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga transaksi investasi jadi aman. 



<h3>3. Memahami Teknologi</h3>



Perkembangan layanan <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">investasi secara online</a> sekarang memasuki dunia online. Layanan ini dikenal dengan fintech atau finansial technology.



Bagi para investor muda bisa memanfaatkan teknologi, sebab disela-sela kesibukannya bisa tetap melakukan investasi tanpa harus kehilangan makna dan informasi penting seputaran informasi yang berlaku.



<h3>4. Tidak Meremehkan Investasi Dengan Modal Kecil</h3>



Sering kali investor pemula seperti anak muda merasa gengsi, akibatnya meremehkan dampak <a href="https://amartha.com/">investasi modal kecil</a>. Padahal banyak investasi yang memiliki keuntungan besar dan juga berdampak sosial seperti Amartha yang memungkinkan anak muda untuk menjadi investor dengan modal mulai dari 3 juta rupiah.



<h2>Jenis Investasi Yang Cocok Untuk Anak Muda</h2>



Setelah pola pikir tentang investasi kini saatnya memilih produk investasi. Pertanyaannya, apakah instrumen investasi yang paling tepat dijajal oleh anak muda?



Disini Amartha akan mencoba mengulas instrumen investasi yang layak dicoba oleh kamu yang masih kuliah atau baru mulai bekerja. 



<h3>1. Investasi Saham: High Return High Risk </h3>



<div class="wp-block-image"><figure class="aligncenter size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/saham_f60e18e876.jpg" alt="" class="wp-image-10395"/></figure></div>



Berinvestasi di instrumen <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/investasi-saham-melihat-potensi-untung-ruginya-dan-alternatif-investasi-lainnya/">investasi saham </a>secara tidak langsung dapat menjadikan kita “pemilik” dari organisasi yang kita beli sahamnya.



Disini, kita akan mendapatkan 2 jenis keuntungan: pertama adalah capital gain dan dividen, bahkan kamu berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Capital gain merupakan jenis keuntungan yang didapat pemegang saham ketika menjual sahamnya ke pasar.



<a href="https://amartha.com/blog/work-smart/inilah-kriteria-saham-syariah-menurut-ojk/">Inilah Kriteria Saham Syariah Menurut OJK</a>



Sedangkan dividen, merupakan pembagian keuntungan investasi yang diberikan perusahaan ke setiap pemegang saham setelah mencapai jangka waktu tertentu. Bentuk dividen bisa dalam wujud dividen tunai yang diberikan dalam bentuk uang, atau dapat diberikan berupa dividen saham yang bisa meningkatkan kepemilikan saham seseorang di perusahaan tersebut.



Nah, yang perlu kamu perhatikan adalah besarnya keuntungan yang ditawarkan oleh investasi bisnis dalam bentuk saham juga sebanding dengan risikonya. Pemilik saham tidak bisa dilepaskan dari resiko likuidasi perusahaan apabila terjadi capital loss saat sentimen pasar memburuk.



<h3>2. Reksadana: Investasi Modal Kecil Jangka Panjang</h3>



<div class="wp-block-image"><figure class="aligncenter size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/mutual_fund_3998abb67a.png" alt="" class="wp-image-9348"/></figure></div>



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/ini-dia-4-jenis-reksadana-yang-perlu-kamu-tahu/">Investasi reksadana</a> terkenal karena dapat dilakukan dengan modal yang kecil. Berdasarkan pengertiannya, reksadana adalah investasi berupa wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat atau pemodal yang kemudian akan diinvestasikan kembali ke dalam portofolio efek oleh <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/manajer-investasi-apa-siapa-dan-jenisnya/">manajer investasi</a>.



Skema rekasadana memungkinkanmu yang memiliki modal terbatas untuk mampu membeli instrumen investasi, sebab dana yang kamu miliki akan digabungkan dengan dana pemilik modal lain. Manajer investasi bisa meletakkan dana yang kamu miliki di instrumen lain seperti RDPU atau RDPT.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/memahami-investasi-rdpu-dan-rdpt-apa-bedanya/">Memahami Investasi RDPU dan RDPT, Apa Bedanya?</a>



Ada dua cara bila ingin berinvestasi dengan reksadana: pertama, secara lump sum atau investasi sekaligus. Kedua, dengan rupiah cost averaging atau investasi berkala. Reksadana adalah contoh paling jelas dari investasi jangka panjang.



Pasalnya, keuntungan yang didapatkan membutuhkan waktu yang cukup lama. Investasi reksadana terkenal dengan istilah low return low risk. 



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/punya-uang-3-juta-pilih-investasi-reksadana-atau-p2p-lending/">Punya Uang 3 Juta? Pilih Investasi Reksadana atau P2P Lending</a>



<h3>3. Investasi Emas: Investasi Aman, Tapi profitnya Juga “Aman-Aman” Saja </h3>



<div class="wp-block-image"><figure class="aligncenter size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/SP_Ini_Dia_Cara_Investasi_Emas_yang_Paling_Mudah_1024x500_1_ea2f0f0e63.jpg" alt="" class="wp-image-8518"/></figure></div>



Seperti judulnya,<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/investasi-emas-mengapa-dan-bagaimana/"> investasi emas </a>cenderung hanya untuk mengamankan nilai uang kita, sebab itu profitnya pun aman aman saja.



Melihat dari segi keuntungan, harga emas fisik milik Antam terendah dalam 2 tahun di level Rp 498.000 pada 25 Juni 2013. Saat itu, harga spot emas berada di level US$ 1.286 per troy ounce.



Sedangkan pada tahun 2015, harga emas batangan Antam mengalami kenaikan, berada pada angka Rp 586.000/gram untuk pecahan 1 gram.



Melihat perbandingan angka tersebut, dapat dilihat jika investasi di emas batangan sudah mencatatkan keuntungan 17,67% dalam 2 tahun. 



<h3>4. Investasi P2P Lending Amartha: Investasi Menguntungkan dan Berdampak Sosial </h3>



<div class="wp-block-image td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/01/WhatsApp-Image-2021-01-07-at-11.38.25-AM.jpeg"><figure class="aligncenter size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2021_01_07_at_11_38_25_AM_1024x683_ce7ec09a28.jpeg" alt="Amartha" class="wp-image-10177"/></figure></div>



<a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">Investasi P2P Lending</a> adalah jenis investasi yang terbilang baru di Indonesia. P2P Lending adalah skema investasi yang menghubungkan investor kepada peminjam secara online melalui sebuah website atau aplikasi. 



Salah satu <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">P2P Lending yang terpercaya</a> adalah Amartha. Amartha merupakan P2P Lending yang menghubungkan investor baik perorangan atau institusi kepada peminjam yaitu perempuan pengusaha mikro di pedesaan. 



Di Amartha, investor bisa mendapatkan keuntungan hingga 15% flat per tahun dengan minimal investasi mulai dari 3 juta rupiah. 



Selain keuntungan materi di atas, para investor yang berinvestasi di Amartha turut menciptakan dampak sosial yang nyata. Dampak yang dimaksud adalah partisipasi investor dalam mendukung sektor usaha mikro di Indonesia. 



Hal ini karena Amartha senantiasa menyalurkan dana investasi yang ditanamkan para investor untuk membantu <a href="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/">modal usaha UMKM</a> yang berada di Indonesia. Dengan adanya gerakan ini diharapkan memberikan dampak baik terhadap perekonomian nasional.



Jadi yuk&nbsp;pilih instrumen investasi yang tepat!

Instrumen Investasi Ini Paling Cocok Untuk Anak Muda, Tapi…

Tag: investasi jangka panjang