[caption id="attachment_1292" align="alignnone" width="2009"]<img class="size-full wp-image-1292" src="https://access.amartha.com:443/uploads/angel_inves_1_2da73479d1.jpg" alt="Menjadi Angel Investor dan Tebarkan Manfaat untuk Lingkungan Sekitar" width="2009" height="1298" /> Menjadi Angel Investor dan Tebarkan Manfaat untuk Lingkungan Sekitar[/caption]
Mendengar istilah <a href="https://amartha.com">Angel investor</a>, mungkin terbayang oleh Anda sosok seorang investor berjubah malaikat. Tapi tahukah Anda definisi sesungguhnya dari Angel investor ini? Apa bedanya dengan investor pada umumnya?
Nah pada kesempatan kali ini, kami mendapat insight yang menarik dari <a href="http://indonesiacerdasfinansial.id/">Financial Wisdom</a> – sebuah gerakan untuk mengkampanyekan dan mengedukasi publik untuk membangun kesadaran sekaligus edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai pentingnya literasi keuangan (Financial Literacy), yang salah satunya tentang Angel Investor ini.
Mari kita cari tahu ulasan lengkap yang diberikan oleh Eko P. Pratomo berikut, yang merupakan Praktisi Keuangan &amp; Founder Financial Wisdom tentang apa itu Angel Investor.
Angel investor adalah investor atau penyedia dana, umumnya dalam bentuk penyertaan saham bagi usaha yang baru dimulai, di mana lembaga keuangan formal seperti modal ventura, bank atau lembaga keuangan lain belum atau tidak bisa menyediakan permodalan atau pinjaman uang.
<a href="http://amartha.com">Angel investor </a>biasanya juga memberikan bantuan berupa bimbingan manajemen dan bisnis, selain bantuan modal awal. Mereka berorientasi lebih untuk membantu agar sebuah ide bisnis yang baik, tidak berhenti sebatas ide, namun bisa direalisasikan dan dikembangkan.
Bagi mereka yang ingin memulai usaha, punya ide cemerlang tapi tidak cukup modal, ada baiknya memahami dan mencari Angel investor sebagai mitra memulai usaha atau mengembangkan usaha yang masih di tahap awal (start-up). Dengan adanya fasilitas internet, sangat mudah mencari akses keberadaan Angel investor.
Ajang kompetisi ide bisnis sering menjadi jalan bagi mereka yang ingin memulai usaha dan menemukan Angel investor. Bagi pengusaha pemula, kompetisi bisnis bisa sekaligus menjadi lahan pengujian apakah ide atau bisnis yang sudah dijalankan merupakan ide atau bisnis yang menarik didanai oleh para investor berjubah malaikat ini. Angel investor sering mencari lahan investasi melalui ajang kompetisi ide bisnis.
Mungkin timbul pertanyaan, dengan predikat “malaikat” apakah mereka akan secara suka rela memberikan uangnya tanpa ada motivasi meraih keuntungan dan pengembalian modal yang sudah ditanamkannya? Tidak, walau mereka berorientasi untuk membantu merealisasikan ide bisnis, mereka tetap memiliki motivasi meraih keuntungan dan pengembalian modalnya.
Tentu tak ada yang salah dengan motif itu, karena akan memacu semangat si pengusaha yang dibantu untuk bersungguh-sungguh menjadikan bisnisnya sukses.
Angel investor yang juga disebut investor informal, penyandang dana malaikat, investor swasta, investor benih atau pelaku bisnis ini, gemar menyuntikkan modal untuk pengusaha pemula dengan imbalan ekuitas kepemilikan atau hutang konversi. Beberapa Angel investor membangun jaringan investor malaikat dalam aktivitas pemodalan atau berinvestasi melalui platform investasi  secara online layaknya FinTech, seperti salah satunya di Amartha.
Nah tentu saja para investor kami di <a href="https://faq.amartha.com/hc/en-us/sections/115000201714-Investor">Amartha</a>, bisa kita kategorikan sebagai Angel investor ini. Mengapa demikian? Sudah jelas, berinvestasi di Amartha = mendorong pengusaha kecil dan mikro serta masyarakat prasejahtera untuk dapat memulai, dan mengembangkan usahanya menjadi lebih maju. Mereka mitra Amartha yang tidak terjangkau oleh akses perbankan konvensional telah tertolong dengan dorongan dan pembiayaan yang diberikan oleh para Angel investor di Amartha.
Bahkan telah terbukti, hasil penelitian yang dilakukan oleh Amartha pada Desember 2016 lalu kepada 400 sample pelaku usaha informal seperti peternak ikan cupang, penganyam keset, dan pedagang warung kelontong di wilayah Bogor dan Bandung, menyatakan bahwa pengusaha mikro mengalami 41% peningkatan pendapatan bisnis perbulan setelah menerima pinjaman modal kerja mulai 2 juta Rupiah.


[caption id="attachment_1296" align="alignnone" width="2304"]<img class="size-full wp-image-1296" src="https://access.amartha.com:443/uploads/27_AVT_ciseeng1_d7f4d985ff.jpg" alt="Investor Amartha Mengunjungi Pengusaha Tahu, Mitra Andalan Amartha di Desa Ciseeng" width="2304" height="1536" /> Investor Amartha Mengunjungi Pengusaha Ikan Hias, Mitra Andalan Amartha di Desa Ciseeng dalam Kegiatan A Village Tour.[/caption]
Tentu hal ini merupakan hasil yang sangat baik untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Bagaimana? Anda pun bisa menjadi bagian dari <a href="https://amartha.com/mulai-investasi">gerakan</a> baik ini. Menjadi seorang Angel investor yang bukan sekedar berinvestasi saja, namun memberikan dampak positif pada lingkungan dan orang yang membutuhkan.

Angel Investor, Bukan Sekedar Berinvestasi

<figure class="wp-block-image alignnone size-full wp-image-1254 td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2017/10/Blog03Okt2.jpg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Blog03_Okt2_9c9fcfc677.jpg" alt="Simak Perbedaan Investasi Langsung dan Investasi Tidak Langsung Berikut" class="wp-image-1254"/><figcaption>Simak Perbedaan Investasi Langsung dan Investasi Tidak Langsung Berikut</figcaption></figure>



Bagi Anda yang belum pernah mencoba kegiatan berinvestasi, mungkin Anda belum memahami perbedaan peran antara Perantara Pedagang Efek (PPE) atau broker atau pialang efek dengan peran manajer investasi. Peran masing-masing pihak di atas berkaitan dengan pilihan Anda, apakah Anda akan berinvestasi “langsung” atau “tidak langsung.”



Pada kesempatan kali ini, kami mendapat&nbsp;insight&nbsp;yang menarik dari&nbsp;<a href="http://indonesiacerdasfinansial.id/">Financial Wisdom</a>&nbsp;-&nbsp;sebuah gerakan&nbsp;untuk mengkampanyekan dan mengedukasi publik untuk membangun kesadaran sekaligus edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai pentingnya literasi keuangan (Financial Literacy).



Nah, lalu apa sih bedanya investasi langsung dan investasi tidak langsung? Simak ulasannya yang diberikan oleh Eko P. Pratomo berikut, yang merupakan Praktisi Keuangan &amp; Founder Financial Wisdom.







“Dalam hal berinvestasi di bursa saham, investasi langsung artinya Anda secara langsung mengelola investasi sendiri. Anda perlu melakukan analisis, memilih saham dan mengambil keputusan investasi sendiri membeli atau menjual saham.“



Anda harus menjadi nasabah perusahaan yang memiliki izin usaha sebagai PPE. Melalui PPE, Anda memiliki akses ke bursa, baik untuk menemukan pembeli (jika menjual) atau menemukan penjual (jika membeli).



“Jika berinvestasi secara tidak langsung, Anda tidak perlu mengelola investasi sendiri. Artinya Anda tidak perlu menganalisa, memilih saham dan mengambil keputusan jual atau beli di bursa sendiri. Siapa yang menggantikan? Dialah manajer investasi (MI).”



Umumnya masyarakat bisa memanfaatkan jasa MI melalui produk reksadana. Melalui reksadana, banyak investor yang memiliki tujuan sama “berkumpul” dalam satu wadah reksadana dan MI yang mengelola dana kolektif dari sekian banyak investor itu. MI dengan kewenangannya yang diberikan investor, akan mewakili dan mengambil alih peran pengelolaan yang sebelumnya perlu dilakukan sendiri oleh investor, sehingga memudahkan investor dalam berinvestasi.



Dalam melakukan transaksi jual dan beli saham di bursa, MI sebagai pengelola reksadana tetap perlu menjadi nasabah PPE. Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa peran MI adalah sebagai pengelola investasi yang dapat diberi wewenang oleh nasabah mengelola dana, sementara PPE adalah pialang yang memiliki akses ke bursa untuk mengeksekusi instruksi beli atau jual saham dari investor.



PPE tidak memiliki kewenangan mengelola dana nasabah. Jadi sebaiknya Anda sebagai investor memahami, bahwa jika Anda berinvestasi langsung di bursa saham, Andalah yang harus mengelola dan mengambil keputusan <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a> sendiri. PPE bisa saja menyajikan hasil analisis dari para analis saham yang mereka miliki, atau mereka memiliki rekomendasi beli atau jual atas suatu saham, tetapi keputusan investasi harus tetap di tangan Anda.



Nah contoh lain, perusahaan pengelola dana investasi yang saat ini sedang hits di Indonesia yaitu <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>, dapat kita kategorikan kepada jenis investasi langsung. Hal ini karena dalam kegiatan investasi Anda di Amartha, Anda mempunyai hak langsung untuk mengelola dana investasi Anda. Mulai dari memilih mitra di marketplace, melakukan analisis risiko kegiatan investasi yang sesuai dengan risk appetite Anda dan melakukan penarikan dana investasi Anda, tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.



Amartha sendiri sebagai pionir perusahaan peer to peer lending platform di Indonesia, yang menghubungkan investor urban dengan para pelaku usaha kecil dan mikro di pedesaan, saat ini telah resmi <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-resmi-terdaftar-dan-diawasi-oleh-ojk/">terdaftar dan diawasi</a> oleh OJK.



Itulah penjelasan tentang investasi langsung dan investasi tidak langsung. Semoga dapat menambah pengetahuan Anda.

Ayo Kenali Perbedaan Investasi Langsung & Tidak Langsung

[caption id="attachment_1247" align="alignnone" width="940"]<img class="size-full wp-image-1247" src="https://access.amartha.com:443/uploads/blog28_Sept1_6f274bbcd9.jpg" alt="Amartha Fokus untuk Dorong Perempuan Unbanked Makin Mandiri" width="940" height="592" /> Amartha Fokus untuk Dorong Perempuan Unbanked Makin Mandiri[/caption]
Pengembangan potensi masyarakat pedesaan perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehjahteraan ekonomi dan kualitas hidup yang semakin baik. Masyarakat di pedesaan perlu diberikan kesempatan yang setara, seperti akses keuangan, program pengembangan keterampilan, dan akses informasi-pengetahuan. Oleh karena itulah Amartha Avrist berkolaborasi dalam sebuah program bernama Avrist Warrior Woman, dengan kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan menghias aneka kue.
Avrist Warrior Woman adalah program yang diberikan kepada mitra usaha Amartha di salah satu wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dimana pada pelatihan menghias aneka kue ini bertempat di Desa Cibungbulang, Kecamatan Jasinga, Bogor. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas serta pengetahuan dan ketrampilan mitra Amartha.
Sebagai pionir perusahaan penyedia jasa <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/investasi-peer-to-peer-lending-amartha/">peer-to-peer lending</a> (P2P) atau investasi berbasis teknologi, yang menghubungkan investor urban dengan para pengusaha usaha mikro dan kecil di pedesaan, <a href="http://amartha.com">Amartha</a> sendiri telah menyalurkan pembiayan lebih dari 135 Miliar Rupiah dengan total Mitra Usaha mencapai hampir 50.000 orang. Sementara Avrist merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa patungan di Indonesia yang berdiri sejak 1975 yang menyediakan program asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, dan sebagainya.
Tidak hanya menyediakan akses keuangan yang inklusif, sejak 2010 Amartha yang saat ini telah terdaftar dan diawasi oleh OJK sejak Mei 2017 lalu, juga senantiasa mendampingi masyarakat mitra andalanya dengan pogram pemberdayaan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak. Oleh karena itulah Amartha bekerjasama dengan Avrist.
“Kami berkomitmen untuk menguatkan segmen piramida terbawah Indonesia melalui penyediaan pembiayaan dan pendampingan bisnis. Komitmen ini sejalan dengan apa yang ingin dicapai oleh Avrist lewat program Avrist Warrior Women ini. Bersama-sama kita menciptakan peluang untuk pengusaha mikro, mewujudkan Inclusive Economy, dan mengamalkan sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” ujar Andi Taufan Garuda Putra, CEO &amp; Founder Amartha.


[caption id="attachment_1249" align="alignnone" width="940"]<img class="size-full wp-image-1249" src="https://access.amartha.com:443/uploads/blog28_Sept3_7f5cdad477.jpg" alt="Suasana saat Pelatihan Menghias Kue" width="940" height="592" /> Suasana saat Pelatihan Menghias Kue[/caption]
Kegiatan pelatihan yang berlangsung pada tanggal 28 Juli 2017 ini, merupakan salah satu langkah strategis yang diambil oleh Amartha x Avrist untuk meningkatkan produktivitas para ibu, mitra Amartha. Karena dengan bertambahnya pengetahuan dan ketrampilan ibu mitra Amartha, diharapkan mampu menciptakan peluang usaha dan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Lebih jauh lagi, Amartha berharap dapat terus fokus untuk mendorong mitra andalanya agar makin mandiri dan berdaya, sehingga dapat memajukan kesejahteraan keluarganya dan berdampak positif pada perekonomian nasional.
Dalam acara ini, peserta yang terdiri dari 3 Majelis (<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/kelebihan-pembiayaan-syariah-sistem-tanggung-renteng/">Group Lending</a>) yang berisi kurang lebih 50 orang ibu mengaku sangat antusias dan senang dengan adanya pelatihan menghias aneka kue ini. “Sebelum ikut acara ini saya tidak berpikir kalau dengan menghias kue seperti cups cake tadi bisa menghasilkan untung yang lebih besar, Alhamdulillah saya ikut acara ini jadi bisa nambah pengetahuan dan saya ingin mulai usaha ini.” Ujar Ella salah satu peserta pelatihan.
<img class="alignnone size-full wp-image-1248" src="https://access.amartha.com:443/uploads/blog28_Sept2_db665abb6a.jpg" alt="blog28Sept2" width="940" height="592" />
Amartha berkomitmen untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat piramida terbawah Indonesia, tidak hanya di sektor pelayanan keuangan namun juga di bidang lain yang berdampak meningkatkan produktivitas masyarakat. Gerakan ini menjadi langkah kecil, sebuah pemacu untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak guna merancang program sosial yang lebih luas lagi. “Mendorong inclusiveness memang tidak bisa sendiri. Amartha siap berkolaborasi.” Tutup Taufan.

Lewat Pelatihan Menghias Kue, Amartha Dorong Mitra Andalannya Makin Mandiri

thumbnail_5-hal-positif-jika-peminjam-melakukan-pelunasan-dini.jpeg

5-hal-positif-jika-peminjam-melakukan-pelunasan-dini.jpeg

Amartha sebagai pionir teknologi keuangan terus fokus dalam menjembatani pelaku usaha mikro dan kecil di pedesaan dengan pemberi pinjaman melalui teknologi. 
Itulah mengapa Amartha terus menghadirkan pilihan produk investasi kreatif, sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan, baik bagi pemberi pinjaman maupun peminjam. Salah satunya ialah Produk Pelunasan Dini. Dalam hal ini Anda sebagai seorang investor tentu bertanya-tanya, apa itu Pelunasan Dini?
Pelunasan dini atau pelunasan lebih awal adalah cara yang bisa dilakukan oleh peminjam <a href="http://amartha.com">Amartha</a> untuk naik ke loan size lebih besar dalam waktu lebih cepat. Misal, seorang peminjam dengan pinjaman Rp 3.500.000 di tahun pertama, dengan tenor 50 minggu, ia bisa melakukan pelunasan dini di minggu ke 26 dan mengembalikan sisa outstanding berjalan. 
Dalam hal ini Amartha memberikan keringanan kepada peminjam dengan hanya menagih satu kali imbal hasil per minggu ditambah dengan sisa outstanding.
Berbicara tentang Pelunasan Dini, ada hal menguntungkan bagi Anda sebagai pemberi pinjaman: 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Pemberi Pinjaman akan Mendapat Hasil Lebih Cepat</li>
</ul>
Anda sebagai pemberi pinjaman akan mendapatkan pengembalian lebih cepat jika peminjam Anda melakukan pelunasan dini. Contohnya seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika peminjam melunasi pada minggu ke-26, Anda akan segera mendapatkan pengembalian. 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Pemberi Pinjaman Dapat Memutar Kembali Sisa Investasi</li>
</ul>
Dana investasi yang Anda terima lebih cepat tersebut dapat Anda gunakan kembali utnuk mendanai peminjam lainnya. Sehingga portfolio investasi Anda akan bertambah seiring investasi baru terbentuk. 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Pemberi Pinjaman Lebih Banyak Mendorong Pelaku UMKM</li>
</ul>
Hasil riset Amartha pada Desember 2016 lalu mencatat, pelaku usaha mikro mengalami peningkatan pendapatan hingga 41% per bulan setelah menerima pinjaman modal kerja mulai dari 2 juta Rupiah dari Amartha. Dengan pelunasan dini ini, Anda dapat mendorong pelaku usaha mikro lainnya untuk berkembang. 

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Peminjam Mengalami Kenaikan Plafon Pinjaman</li>
</ul>
Dengan adanya pelunasan dini ini, peminjam akan mengalami kenaikan plafon dalam waktu lebih cepat. Hal ini sangat bermanfaat bagi mereka, sehingga dapat mendapat modal lebih banyak untuk mengembangkan usaha.

<ul style="text-align: justify;">
 	<li>Peminjam Makin Berdaya</li>
</ul>
Dengan bertambahnya plafon pinjaman, peminjam dapat meningkatkan usahanya. Sehingga akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan mitra usaha yang kemudian bermuara pada tingkat kesejahteraan semakin baik.
Itulah 5 hal positif yang akan terjadi jika peminjam Anda mengalami pelunasan dini. Banyak manfaat bukan? Bersama Amartha, #UntungnyaTerhubung untuk wujudkan perubahan Indonesia makin maju dan sejahtera!<a href="https://amartha.com/mulai-investasi"> Investasi sekarang</a>!

5 Hal Positif Jika Peminjam Melakukan Pelunasan Dini

<img class="alignnone size-full wp-image-1123" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Blog_28_Ags_cdd8117e24.jpg" alt="Blog-28-Ags" width="940" height="592" />
Memulai suatu usaha membutuhkan berbagai persiapan dan keberanian. Seperti yang telah dilakukan salah satu mitra <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-salurkan-pembiayaan-sampai-100-miliar/">Amartha</a>, Halimah (43 tahun), yang memilih berwirausaha ternak ikan. 
Awalnya dia memulai beternak ikan hias, namun pada akhirnya beralih menjalankan usaha ternak ikan lele. Halimah cukup gesit dan sangat cekatan dalam mengurus ikan-ikannya, mulai dari membersihkan kolam, mengisi air, dan memberi makan ikan, dia lakukan sendiri. Halimah telah memulai bisnis ini sejak tujuh tahun lalu. 
Keahliannya itu, dia dapatkan secara otodidak dan belajar dari buku panduan tentang beternak yang dimilikinya. Tentu saja, awal usahanya tak berjalan mulus. Kegagalan demi kegagalan pernah dialami, mulai dari ikan mati hingga habis modal karena kurang paham cara mengelola uang untuk usahanya ini. Alhasil, dia, sempat tak dapat melanjutkan usahanya selama enam bulan.

<h5 style="text-align: justify;">“Saya dulu berkali-kali gagal, ikannya mati, modal habis karena ini itu. Jadi saya sempat berhenti sampai enam bulan, tapi Alhamdulillah jalan lagi karena dapet modal Amartha," ujar Halimah.</h5>
Rintangan tak begitu saja pergi darinya. Saat masalah yang satu tuntas, muncul masalah baru, salah satunya persaingan yang sangat ketat. Maklum, desa tempatnya tinggal, Desa Babakan, Ciseeng, Bogor, adalah salah satu sentra peternak ikan. Sadar akan persaingan usaha ikan hias yang semakin berkembang pesat, dia tidak hilang akal. Halimah lantas berinisiatif untuk beternak ikan lain agar pendapatannya tidak berkurang dan bahkan semakin bertambah.
Setelah memutar otak, dia mulai mengganti jenis ikan yang diternakkan menjadi ikan lele. Setelah mampu melakukan pengelolaan dan menjalankan usaha ternak ikannya ini, Halimah pun memulai semuanya secara mandiri dari mulai membeli bibit, merawat ikan, mengemas ikan, dan menjual ikan. Dibantu dengan suntikan modal dari Amartha sebesar Rp 3 Juta kala itu, dia mantap memulai kembali usahanya.
Tak disangka, usaha ternak ikan lelenya ini lebih berkembang dibandingkan usaha ikan hiasnya dulu. “Alhamdulillah, usaha saya makin maju setelah ternak lele karena belum banyak di sini. Pendapatan naik dan tambah banyak langganan saya,” ujar Halimah bercerita. Pelanggannya datang dari warung-warung makan di sekitar tempat tinggalnya, serta tetangga yang menjual kembali ikannya di pasar tradisional.
Sejak pertama memulai usahanya ini, dia hanya memiliki satu kolam saja. Namun setelah mendapat <a href="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/">modal usaha dari Amartha</a>, kini dia telah memiliki 15 kolam ikan yang berisi lele dan ikan nila. Tentu saja pendapatannya makin bertambah. “Saya dulu paling sebulan Rp 800 Ribu, sekarang bisa Rp 4 Juta sampai Rp 5 Juta sebulan dari hasil ternak lele sama nila," kata Halimah.
Saat ditanya mengapa Halimah lebih memilih untuk beternak lele dari pada usaha lain, dia menjelaskan dengan penuh semangat. "Saya lihat peluang aja sih  karena kan dulu cuma di rumah aja, ngurus rumah aja. Alhamdulillah dari usaha ini, saya bisa nambah pemasukan keluarga," ujarnya.
Kerja keras dan kejelian melihat peluang usaha telah berbuah manis. Sebagai perempuan yang melakukan bisnisnya secara mandiri, Halimah berhasil meningkatkan ekonomi keluarga dan mendorong kualitas hidup yang lebih baik untuk keluarganya. Itulah mengapa, Amartha terus hadir, di tengah-tengah masyarakat piramida terbawah, memberikan akses keuangan lewat pembiayaan dari kegiatan <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a>.

Tag: investasi yang terdaftar OJK

Angel Investor, Bukan Sekedar Berinvestasi

Ayo Kenali Perbedaan Investasi Langsung & Tidak Langsung

Lewat Pelatihan Menghias Kue, Amartha Dorong Mitra Andalannya Makin Mandiri

5 Hal Positif Jika Peminjam Melakukan Pelunasan Dini

Dari Ternak Lele, Halimah Raup Untung Jutaan per Bulan