medium_sukses-5-cara-usaha-modal-kecil-berkembang-dengan-cepat.jpeg

small_sukses-5-cara-usaha-modal-kecil-berkembang-dengan-cepat.jpeg

thumbnail_sukses-5-cara-usaha-modal-kecil-berkembang-dengan-cepat.jpeg

sukses-5-cara-usaha-modal-kecil-berkembang-dengan-cepat.jpeg

Cara usaha modal kecil untuk bisa bertahan tentu tidaklah mudah, namun bukan berarti mustahil untuk diwujudkan. Banyak cerita kesuksesan para pebisnis atau pengusaha yang dulunya memulai bisnis dengan modal yang kecil. 



Sehingga tak sedikit juga dari para pelaku usaha sekarang yang menjadi termotivasi untuk mencapai kesuksesan yang sama. Bagi usaha kecil yang baru dimulai, tantangannya tentu tidak sedikit. Bagaimana agar usaha bisa berkembang dengan cepat? Simak cara-caranya di sini!



<h2>5 Cara Usaha Modal Kecil untuk Bisa Berkembang</h2>



Menjadi seorang pengusaha tak hanya bisa bermodalkan dana saja, tapi juga pemikiran untuk selalu pantang menyerah dan berusaha untuk menciptakan berbagai macam solusi. Bisnis yang baru saja dimulai seperti usaha rumahan modal 50 ribu ataupun jenis mikro yang lainnya tetap mempunyai tantangan tersendiri. Berikut beberapa cara yang dihimpun agar kamu bisa mengembangkan usaha kecilmu.



<h3>Memanfaatkan Perlengkapan yang Ada</h3>



Seorang pemilik usaha harus dapat membaca situasi dan kondisi yang ada. Jika usaha kamu baru dimulai, tentu kamu masih banyak mengalami trial &amp; error. Sehingga sebaiknya kamu bisa memanfaatkan perlengkapan yang ada terlebih dahulu. Banyak kok usaha modal kecil untung besar di desa dengan memanfaatkan perlengkapan yang ada semaksimal mungkin.



Mulai dari lokasi, peralatan dan perlengkapan yang menunjang usaha, sampai pada tenaga. Sekiranya usaha belum stabil sebaiknya tidak perlu merekrut karyawan dan jalani saja sendiri dan merangkap pekerjaan. Selain lebih menekan biaya, agar kamu juga memahami keseluruhan alur bisnismu karena menjalaninya sendiri secara langsung.



<h3>Memaksimalkan Promosi Online</h3>



Cara usaha modal kecil bisa berkembang adalah dengan memanfaatkan sosial media. Belajar digital marketing agar bisa mempromosikan usaha kamu di sosial media. Kamu bisa memaksimalkan pembuatan konten, melakukan iklan, paid promote dan masih banyak lagi cara yang bisa diambil. 



Sebab dunia online begitu luas, saat ini masyarakat cenderung sering melakukan belanja online. Pastikan usahamu juga terdaftar di platform yang kerap dipakai masyarakat Indonesia, jadi lebih mudah dijangkau dan dapat meningkatkan brand awareness produk kamu.



<h3>Menemukan Bahan Baku Berkualitas Namun Harga Murah</h3>



Hal ini sangat penting dilakukan, ketika kamu bisa menemukan produsen atau supplier tangan pertama maka harga beli yang kamu dapatkan jadi lebih murah. Apalagi jika usaha milikmu merupakan usaha modal kecil yang belum banyak pesaing. Kamu bisa mencari dengan melakukan riset atau banyak menjalin relasi dengan pengusaha lainnya demi mendapatkan informasi sepenting ini. Dengan mendapatkan bahan berkualitas dan murah, tentu bisa menekan biaya produksi usahamu.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/dijamin-untung-ini-dia-usaha-sampingan-di-rumah-modal-kecil/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Dijamin Untung! Ini Dia Usaha Sampingan di Rumah Modal Kecil</a></pre>



<h3>Melakukan Riset Kompetitor</h3>



Mengapa riset kompetitor diperlukan? Sebab dari sini kamu bisa melakukan ATM (amati, tiru, modifikasi). Kesuksesan apa yang diraih kompetitor, kamu bisa melakukan duplikasi. Kekurangan apa yang ada pada kompetitor? Kamu bisa menawarkan solusinya pada usahamu. Hal ini akan menambah peluang usahamu berkembang lebih cepat.



<h3>Menemukan Modal Tambahan</h3>



Ketika telah melakukan banyak terobosan atau cara-cara untuk berkembang namun ternyata kendala utama ada pada modal. Kamu bisa mulai mencari modal tambahan. Caranya bisa memakai tabungan pribadi, mengajukan pinjaman di bank, atau seperti yang banyak dilakukan pelaku usaha lainnya adalah dengan melakukan pengajuan modal di platform atau lembaga penyedia pinjaman modal bagi pelaku usaha mikro.&nbsp;



Nah, itulah cara usaha modal kecil dapat berkembang. Cocok untuk kamu yang sedang mulai merintis bisnis. Namun, selain membuka usaha sendiri, kamu juga bisa loh menjadi pendana (lender) untuk turut serta memberdayakan usaha mikro yang ada di Indonesia. 



Mulai modalin dari Rp 100 ribu saja kamu sudah bisa mendanai perempuan tangguh di <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>. Selain berdampak positif, kamu juga bisa mendapatkan imbal hasil keuntungan mencapai 15% flat per tahunnya. Tunggu apa lagi? Yuk, danai mitra pilihanmu sekarang.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Sukses! 5 Cara Usaha Modal Kecil Berkembang dengan Cepat

small_apa-itu-modal-kerja-pengertian-jenis-dan-perhitungannya.jpeg

thumbnail_apa-itu-modal-kerja-pengertian-jenis-dan-perhitungannya.jpeg

apa-itu-modal-kerja-pengertian-jenis-dan-perhitungannya.jpeg

Apa itu modal kerja? Modal kerja atau working capital merupakan modal bersih yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari. Modal kerja muasalnya dari perhitungan selisih di antara aktiva lancar dan hutang lancar.&nbsp;



Perlu sekali jika ingin memulai usaha untuk memahami konsep model kerja agar bisnis yang tengah dirintis dapat berjalan dengan lancar.&nbsp;



<h2>Pengertian Apa itu Modal Kerja</h2>



Jika masih merasa rancu antara modal kerja dan modal usaha, berikut sedikit penjelasannya. Modal usaha dipakai di awal memulai usaha dan kemudian diperuntukkan mencari keuntungan. Sementara pengertian modal kerja lebih berfungsi sebagai dana bagi operasional usaha sehari-harinya.&nbsp;



Jadi, jangan sampai suatu usaha terkendala karena kekurangan modal kerja. Jadi sifatnya modal kerja ini untuk tujuan jangka pendek.&nbsp;



<h2>Jenis Modal Kerja</h2>



Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut ini merupakan jenis-jenis modal kerja yang perlu kamu ketahui.



<h3>Permanent Working Capital</h3>



Modal kerja jenis ini bersifat berkelanjutan atau terus menerus, sebab dibutuhkan untuk kelancaran operasional suatu perusahaan. Masih dibagi kembali menjadi dua: primary working capital untuk menjamin lancarnya suatu perusahaan. Sementara normal working capital ini persentase keseluruhan dari jumlah modal kerja untuk pengembangan perusahaan.



<h3>Variable Working Capital</h3>



Jenis modal kerja berikutnya ialah modal kerja variabel, jumlahnya sendiri tak menentu akan sering berubah tergantung dengan pola produksi di perusahaan. Variabel working capital pun masih dibagi lagi menjadi 3 golongan, diantaranya: seasonal working capital yang perubahannya tergantung pada fluktuasi musim.&nbsp;



Kemudian, cyclical working capital dengan perubahan yang ditentukan oleh fluktuasi konjungtur. Terakhir, emergency working capital yang biasanya tergantung pada kondisi darurat yang tak bisa diprediksi.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/7-sumber-modal-usaha-untuk-memulai-bisnis/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">7 Sumber Modal Usaha untuk Memulai Bisnis</a></pre>



<h2>Cara Perhitungan Modal Kerja</h2>



Kamu kini telah mengetahui apa itu modal kerja.Untuk dapat menghitung modal kerja suatu usaha, harus memperhatikan beberapa tahapan perhitungan seperti hitungan aktiva lancar, hutang lancar dan kemudian modal kerja bersih.&nbsp;



Perhitungan modal kerja sangat diperlukan sebagai referensi strategi pemasaran, keputusan jumlah produksi, sampai keputusan harga jual. Semuanya dapat dianalisa dengan mengetahui siklus kewajiban, siklus produksi serta siklus piutang. Melansir dari Katadata, berikut ialah beberapa rinciannya.



<h3>Siklus Kewajiban</h3>



Hal ini berkaitan dengan keluar masuknya dana untuk kebutuhan wajib operasional perusahaan. Contoh untuk pemasukan adalah jumlah produk yang terjual setiap harinya.&nbsp;



Sementara contoh modal kerja untuk keluaran ialah bayar sewa toko, listrik, atau tagihan lainnya yang sifatnya wajib dan menyokong jalannya operasional perusahaan. Siklus kewajiban ini harus terdata dengan sedetail mungkin.



<h3>Siklus Produksi</h3>



Siklus yang ini berhubungan dengan kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan. Mencakup dan yang dikeluarkan untuk setiap keperluan produksi. Dari bahan-bahan sampai pembuatan, bahkan hingga produk diterima oleh pelanggan. Modal kerja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana akan kegiatan ini.



<h3>Siklus Piutang</h3>



Tak bisa dipungkiri bahwa usaha seringkali tak berjalan mulus, sehingga beberapa usaha kadang menggunakan sistem piutang terhadap konsumen. Untuk hal ini perlu dipastikan kapan termin pembayaran dan estimasi pelunasan.&nbsp;



Sebab dana ini juga akan mengalami perputaran sebagai sumber modal kerja. Keterlambatan yang terjadi, akan sedikit banyak mempengaruhi jumlah modal kerja perusahaan.



Inilah informasi mengenai apa itu modal kerja yang bisa diketahui sebelum memulai usaha untuk mengantisipasi masalah keuangan di kemudian hari.



Tak hanya untuk modal kerja, langkah antisipasi juga perlu dilakukan untuk menyiapkan keperluan masa depan sobat martha nantinya. Salah satu caranya adalah dengan memulai investasi di <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a> microfinance marketplace. Mulai investasi dari Rp100.000 aja kamu bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahunnya yang bisa digunakan sebagai passive income.



Jangan khawatir keamanannya, karena Amartha sudah berizin dan diawasi oleh OJK. Jadi, yuk mulai mendanai sekarang!



Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Apa itu Modal Kerja? Pengertian, Jenis, dan Perhitungannya

small_7-sumber-modal-usaha-untuk-memulai-bisnis.jpeg

thumbnail_7-sumber-modal-usaha-untuk-memulai-bisnis.jpeg

7-sumber-modal-usaha-untuk-memulai-bisnis.jpeg

Sumber modal usaha adalah hal yang penting terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah. Tanpa modal usaha yang cukup, maka para pengusaha UMKM akan kesulitan untuk bisa mendirikan dan mengembangkan usahanya.



Hal ini juga berlaku pada para perempuan pengusaha mikro di berbagai penjuru Indonesia. Bahkan mereka akan mengupayakan apa saja demi mendapatkan modal usaha yang halal. Llau darimana para pengusaha ini bisa mendapatkan modal usaha? Berikut daftar sumber modal usaha yang bisa mereka dapatkan.



<h2>Berbagai Sumber Modal Usaha Untuk Pengusaha UMKM</h2>



Ada berbagai sumber yang bisa digunakan para pelaku usaha mikro untuk mendapatkan modal, baik dari lembaga maupun perseorangan. Berikut di antaranya:



<h3>Tabungan Pribadi</h3>



Tabungan pribadi sering dijadikan sumber untuk membangun sebuah usaha, terutama sebagai sumber modal usaha kecil. Banyak pengusaha akan menabung terlebih dahulu dengan tujuan bisa membuka usaha di kemudian hari.



Namun tentunya modal yang didapatkan pun tergantung dengan jumlah tabungan sehingga bila tabungannya sedikit, maka akan kesulitan dalam membuat usaha yang memerlukan modal banyak.



<h3>Pinjam Saudara atau Teman</h3>



Sumber permodalan dalam usaha lainnya adalah pinjaman dari saudara atau teman. Pinjaman dari saudara atau teman ini sering dipilih karena biasanya tidak memiliki bunga.



Namun tidak semua anggota keluarga atau teman bisa dipinjami karena berbagai alasan. Sekalipun bisa meminjam, nominalnya pun sering tidak sesuai dengan harapan karena tergantung dari kemampuan yang meminjami.



<h3>Pinjam Bank</h3>



Cara lain yang sering digunakan oleh para pengusaha untuk mendapatkan modal adalah dengan meminjam bank. Nominal pinjaman pun bisa lebih besar daripada tabungan sendiri atau pinjam saudara dan teman.



Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi peminjam agar pengajuan mereka diterima oleh bank. Di samping itu, bank sering meminta jaminan bila peminjam tidak bisa melunasi pinjaman.



<h3>Bantuan Pemerintah</h3>



Saat ini baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah menyiapkan bantuan bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Bantuan ini pun bisa menjadi sumber modal usaha yang bermanfaat bagi bisnis.



Namun tidak semua orang bisa mendapatkan bantuan ini karena mereka harus memenuhi syarat-syarat yang ada. Di samping itu, nominal bantuan pemerintah pun tergantung dari pemerintah itu sendiri.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/tips-mendapatkan-modal-usaha-umkm-dengan-cepat/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Tips Mendapatkan Modal Usaha UMKM dengan Cepat!</a></pre>



<h3>Investor</h3>



Investor bisa juga menjadi sumber dana untuk bisnis. Biasanya para pelaku usaha yang mencari investor adalah mereka yang ingin mengembangkan usahanya menjadi skala besar.



Dalam mencari investor, para pelaku usaha harus meyakinkan mereka dengan berbagai hal seperti pengajuan proposal dan presentasi. Selain itu, pelaku usaha juga harus menetapkan perjanjian terutama mengenai bagi hasil kepada investor agar mereka mau berinvestasi. Salah satunya dengan meminta pengajuan dana ke microfinance marketplace.



<h3>Rekan Kerja</h3>



Tak jarang para pelaku usaha juga mencari rekan kerja agar memperoleh modal tambahan untuk mengembangkan usaha mereka. Rekan kerja ini nantinya juga bisa turut andil dalam pengelolaan usaha.



Biasanya diperlukan perjanjian yang menguntungkan kedua belah pihak agar bisa bekerja sama dengan baik. Namun terkadang adanya rekan kerja ini bisa menimbulkan perselisihan.



<h3>Menjual Aset</h3>



Para pelaku usaha juga bisa menjual aset untuk memperoleh modal. Aset ini bentuknya bisa bermacam-macam seperti perabotan, kendaraan, hingga rumah.



Namun terkadang sulit untuk menemukan orang yang mau membeli aset tersebut sehingga hal ini bisa menjadi penghambat pelaku usaha untuk mendapatkan modal.



Itulah berbagai sumber modal usaha yang bisa diperoleh para pelaku usaha, termasuk para perempuan pengusaha mikro. 



Kamu juga bisa membantu mereka dengan ikut mendanai di Amartha. Mulai investasi Rp 100.000 aja, kamu sudah bisa memperoleh imbal hasil pasif mingguan hingga 15% flat per tahun, lho! Tunggu apalagi? Yuk, langsung download dan modalin di <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a> sekarang.



Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

7 Sumber Modal Usaha untuk Memulai Bisnis

small_tips-mendapatkan-modal-usaha-umkm-dengan-cepat.jpeg

thumbnail_tips-mendapatkan-modal-usaha-umkm-dengan-cepat.jpeg

tips-mendapatkan-modal-usaha-umkm-dengan-cepat.jpeg

Membangun bisnis sendiri memang bukan merupakan hal yang mudah, ini pula yang dirasakan oleh pelaku bisnis UMKM. Permasalahan utama yang kerap menghalangi pendirian sebuah bisnis adalah kurangnya modal usaha UMKM. Nyatanya, banyak jenis bisnis yang bisa dikelola dengan modal yang terbatas.&nbsp;



Walaupun demikian, jika memiliki modal yang cukup tentu akan membuat kamu bisa lebih berinovasi sehingga bisnis cepat berkembang. 



<h2>3 Cara Memperoleh Modal Usaha UMKM</h2>



Untuk bisa mendapatkan modal usaha dengan cepat, kamu bisa menerapkan beberapa cara berikut ini.&nbsp;



<h3>1. Gunakan Tabungan Pribadi</h3>



Cara mendapatkan modal usaha kecil yang paling cepat dan aman adalah dengan menggunakan tabungan sendiri. Banyak pelaku usaha yang mempunyai tabungan bisnis yang suatu saat bisa digunakan untuk membangun bisnisnya. Hanya saja, cara ini membutuhkan waktu yang cukup lama, apalagi mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah bisnis. Keuntungannya, kamu tidak perlu pusing harus menyisihkan uang untuk membayar hutang ke pihak lain.&nbsp;



<h3>2. Menjual atau Menggadaikan Aset</h3>



Jika tidak memiliki tabungan atau nilainya masih kecil, cara berikutnya untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan menjual harta pribadi. Bisa berupa perhiasan, kendaraan, barang elektronik, dan sebagainya.&nbsp;



Jika tidak ingin kehilangan aset pribadi tersebut, kamu bisa menggadaikannya. Ini merupakan alternatif lain untuk mendapatkan pinjaman modal usaha UMKM. Hanya saja, modal dari menggadaikan aset tidak sebesar jika aset tersebut dijual.&nbsp;



<h3>3. Mengajukan Pinjaman&nbsp;</h3>



Cara lain mendapatkan modal usaha adalah dengan mengajukan pinjaman yang bisa dilakukan ke beberapa platform, antara lain:



<ul><li>Ke Pemerintah</li></ul>



Dalam rangka memulihkan ekonomi nasional, pemerintah memberikan bantuan modal usaha bagi UMKM melalui program BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro). Untuk bisa mendapatkan bantuan ini, kamu harus menjalani prosedur mulai dari menyiapkan semua data yang diperlukan, mengisi formulir, hingga mengecek status melalui permohonan situs <a href="https://eform.bri.co.id/bpum" target="_blank" rel="noreferrer noopener">https://eform.bri.co.id/bpum</a>.&nbsp;



<ul start="2"><li>Ke Microfinance Marketplace</li></ul>



Cara mendapatkan <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/jenis-kredit-modal-usaha-mikro-yang-bisa-jadi-pilihan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">modal usaha UMKM</a> berikutnya adalah dengan&nbsp; mengajukan pinjaman ke perusahaan pembiayaan melalui microfinance marketplace. Yaitu platform online yang menghubungkan antara lenders dengan para peminjam. Proses pengajuan dana di platform ini relatif cepat dan bisa diajukan dari mana saja dan kapan saja. Namun ingat, pilihlah microfinance marketplace yang sudah mendapat izin resmi dari OJK.&nbsp;



<ul start="3"><li>Ke E-Commerce dan Dompet Digital</li></ul>



Platform e-commerce saat bukan hanya tempat untuk berjualan online, begitu pula dompet digital bukan hanya sebagai alat untuk transaksi pembayaran. Fungsi lain dari kedua platform ini adalah sebagai tempat untuk mengajukan pinjaman modal usaha bagi penggunanya.&nbsp;



Ini merupakan tren baru untuk mendapatkan modal usaha UMKM 2022 yang cocok untuk pinjaman jangka pendek. Kamu bisa memanfaatkan pinjaman ini untuk biaya operasional, seperti membayar paket data dan pulsa, membayar tagihan listrik, dan lain-lain.   



<ol start="4"><li>Ke Kredit Tanpa Agunan</li></ol>



Satu lagi platform yang bisa kamu manfaatkan untuk mendapatkan modal bisnis, yaitu ke KTA atau Kredit Tanpa Agunan yang banyak dijumpai di beberapa bank dan lembaga pembiayaan resmi lain. Walaupun menyediakan pinjaman tanpa harus menyediakan barang jaminan, namun kamu harus cermat dengan syarat yang ditetapkan oleh lembaga KTA tersebut. Misalnya, dengan memperhatikan sistem pembungaan yang diterapkan, periode bunga yang dikenakan, dan lain sebagainya.&nbsp;&nbsp;Itulah ketiga cara yang praktis dan cepat untuk mendapatkan modal usaha. 



Jika kamu berencana mengumpulkan dana untuk modal bisnis, kamu bisa juga mulai untuk meningkatkan jumlah tabungan dengan melakukan pendanaan di Amartha. Selain membantu orang lain yang membutuhkan modal usaha UMKM, sebagai lender atau pemberi modal kamu bisa mendapatkan imbal hasil sebesar 15% flat per tahun. Menarik bukan?



Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">&nbsp;Android</a>



Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">&nbsp;iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Tips Mendapatkan Modal Usaha UMKM dengan Cepat!

small_5-langkah-mudah-cara-menabung-untuk-modal-usaha.jpeg

thumbnail_5-langkah-mudah-cara-menabung-untuk-modal-usaha.jpeg

5-langkah-mudah-cara-menabung-untuk-modal-usaha.jpeg

Salah satu langkah untuk memulai usaha sendiri adalah memiliki modal usaha. Untuk memperoleh modal tersebut, kamu bisa menabung secara perlahan. Sebenarnya cara menabung untuk modal usaha tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.&nbsp;



Hal yang harus dipahami adalah kegigihan tidak menghianati hasil, sehingga kamu tidak boleh menyerah. Planning serta analisis lapangan juga menjadi hal yang harus kamu miliki karena kamu pasti tidak ingin bukan jika modal yang dikeluarkan hilang begitu saja tanpa sisa.&nbsp;



<h2>Cara Menabung Untuk Modal Usaha</h2>



Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menabung modal usaha, yaitu:



<h3>1. Tentukan Terlebih Dahulu Dana yang Diperlukan</h3>



Kamu harus menentukan apa peluang usaha yang ingin digeluti. Kemudian menentukan barang dan mesinnya. Dari seluruh barang produksi serta peralatan yang diperlukan, kamu harus memiliki list, sebenarnya berapa jumlah modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut. 



Sesudah kamu mengetahui jumlah pasti nominalnya, kamu bisa menabung dengan perlahan dan jangan buru-buru.&nbsp;



<h3>2. Selalu Gunakan Uang Tunai</h3>



Hindari mudah tergiur dengan promo atau diskon yang kamu temui. Bila sedang tidak mempunyai uang tunai, hindari memaksa membeli, contohnya menggunakan kartu kredit. Menggunakan kartu kredit sama artinya dengan berhutang.&nbsp;



Sedangkan, sekarang ini kamu sedang mengumpulkan dana untuk modal usaha. Kunci utama cara menabung untuk buka usaha adalah mengendalikan diri. Bahkan, bila kamu memiliki uang tunai untuk membeli produk, kamu bisa memikirkannya ulang. Apakah produk tersebut memang memberi manfaat untukmu.&nbsp;



<h3>3. Atur Pengeluaran Bulananmu</h3>



Kamu memerlukan alokasi anggaran yang jelas, sehingga tulis apa saja yang harus kamu bayar perbulan, mulai dari pengeluaran rutin, seperti uang makan, transportasi dan lainnya. Kemudian untuk pengeluaran yang tidak begitu penting seperti langganan TV dan membeli baju dapat dipecah menjadi mingguan.&nbsp;



Kamu bisa mengambil uang di ATM dengan jumlah seperti pengeluaran mingguan. Sehingga kamu hanya seminggu sekali mengambil uang di ATM. Hal ini dilakukan agar kamu tidak kebablasan menggunakannya. <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/jenis-kredit-modal-usaha-mikro-yang-bisa-jadi-pilihan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener ugc">Cara pengumpulan modal</a> ini harus kamu lakukan dengan disiplin ya.&nbsp;



<h3>4. Fokus untuk Memenuhi Kebutuhan</h3>



Cara menabung untuk modal usaha yang lainnya adalah fokus pada kebutuhan. Di bulan berikutnya, kamu bisa melihat seperti apa alokasi budget yang kamu buat&nbsp; di bulan sebelumnya.&nbsp;



Kemudian bandingkan lagi dengan kondisi keuanganmu sebenar-benarnya. Apakah alokasi tersebut meleset, atau dapat menghemat banyak pengeluaran.&nbsp;



Dari sini, kamu bisa melakukan penyesuaian untuk menyusun anggaran di bulan berikutnya. Lakukan analisis pada anggaran yang kamu miliki. Jika terdapat pengeluaran yang tidak begitu penting, kamu bisa memotongnya.&nbsp;



Contohnya saja, setiap hari kamu selalu membeli kopi, kamu dapat menghemat pengeluaran dan membawa kopi sendiri dari rumah.&nbsp;



<h3>5. Cari Sampingan</h3>



Ketika harus menabung untuk modal usaha, sebisa mungkin kamu juga harus melihat peluang. Kumpulkan barang yang tidak digunakan serta masih mempunyai nilai ekonomi. Kemudian kamu bisa mengadakan garage sale serta menjual barang di situs jual beli yang terpercaya.&nbsp;



Dari sini, kamu bisa mendapatkan rupiah. Selain itu kamu juga dapat melakukan pekerjaan kecil di akhir pekan atau saat pulang kerja. Sehingga dana untuk membuka usaha bisa lebih cepat terkumpul.&nbsp;Cara menabung untuk modal usaha ternyata mudah, bukan? Sebenarnya, selain membuka usaha sendiri, kamu juga bisa medukung bisnis UMKM untuk mengembangkan usahanya. 



Kamu dapat menjadi lender melalui microfinance marketplace Amartha. Di sini, kamu akan mendapatkan imbal hasil hingga mencapai 15% flat per tahun cuma dengan modalin mulai dari 100 ribu aja. Tunggu apalagi? Yuk, gabung di Amartha sekarang!



Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">&nbsp;</a><a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a>



Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">&nbsp;iO</a><a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">S</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

5 Langkah Mudah Cara Menabung untuk Modal Usaha

medium_angel-investor-vs-crowdfunding.jpeg

small_angel-investor-vs-crowdfunding.jpeg

thumbnail_angel-investor-vs-crowdfunding.jpeg

angel-investor-vs-crowdfunding.jpeg

Meningkatkan modal adalah salah satu tantangan terbesar yang dapat dihadapi oleh setiap startup ataupun pelaku <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/tantangan-yang-sering-dialami-umkm/" data-type="post" data-id="8499" target="_blank" rel="noreferrer noopener">usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)</a>.



Namun, untungnya para wirausahawan ini sekarang memiliki lebih dari satu pilihan untuk mendapatkan dana yang mereka butuhkan. 



<a rel="noreferrer noopener" href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" target="_blank">Alternatif pendanaan</a> yang seringkali dipilih sekarang ini oleh startup ataupun pelaku usaha pemula seperti UKM adalah angel investor dan crowdfunding. Pada dasarnya, kedua jenis pendanaan ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut pembahasannya!



<a href="https://amartha.com/blog/work-smart/wow-umkm-indonesia-banyak-dapat-modal-usaha-dari-fintech-p2p-lending/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Wow, UMKM Indonesia Banyak Dapat Modal Usaha dari Fintech P2P Lending</a>



<h2>Angel Investor</h2>



<div class="wp-block-image td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/05/angel-investor.png"><figure class="aligncenter size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/angel_investor_1024x536_3d44d5550e.png" alt="" class="wp-image-12081"/></figure></div>



Angel investor biasanya merupakan individu dari berbagai profesi seperti dokter, pengacara, pengusaha yang ingin menginvestasikan uangnya ke startup atau pelaku UKM yang membutuhkan suntikan dana. Angel investor ini umumnya memberikan pendanaan dengan imbalan saham ekuitas pada perusahaan.



Ide dari angel investor ini adalah ketika startup atau pelaku UKM yang diberikan dana ini telah menghasilkan keuntungan, maka mereka dapat menjual sahamnya untuk mencetak profit. 



Pada umumnya, angel investor bisa beroperasi secara mandiri atau sebagai bagian dari grup investasi yang lebih besar. Karena itu, tidak jarang bahwa pendanaannya bisa mencapai $ 25.000 hingga $ 100.000.



<h3>Kelebihan:</h3>



1. Dana dari Angel Investor Bukan Pinjaman



Biasanya, mengambil pinjaman usaha adalah salah satu cara terbaik untuk permodalan bagi startup atau pelaku UKM. Jika mengambil pinjaman, ada kewajiban untuk membayarnya kembali. 



Di sisi lainnya, dana yang diberikan angel investor bukanlah pinjaman, mereka mengandalkan peningkatan value dari bisnis yang didanai tersebut untuk mencetak profit.



2. Angel Investor Bisa Memberikan Lebih dari Sekadar Uang



Angel investor sering kali adalah pemilik bisnis yang mapan dan mereka memiliki pengalaman bertahun-tahun bekerja dengan startup atau pelaku UKM. 



Selain memberikan dukungan finansial yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha, angel investor akan sering berbagi keahlian mereka, yang dapat sangat berharga bagi kesuksesan bisnis jangka panjang.



3. Angel Investor Merupakan Risk-Takers



Terkadang, tidak jarang sebagian besar bisnis startup atau UKM mengalami kegagalan. Karena itu, mendanai hal semacam ini berisiko tinggi. Tanpa rekam jejak yang solid, mendapatkan pinjaman bank atau mendapatkan pendanaan melalui venture capital terbilang mustahil. 



Di sisi lainnya, angel investor memahami risiko tersebut, namun mereka biasanya lebih berani mempertaruhkan uangnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis startup atau UKM.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/kelola-startup-ini-sumber-dana-startup-yang-wajib-kamu-tahu/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Kelola Startup? Ini Sumber Dana Startup yang Wajib Kamu Tahu</a>



<h3>Kekurangan:</h3>



1. Mungkin Lebih Banyak Tekanan untuk Sukses



Pada dasarnya, keinginan untuk membantu bisnis baru berhasil berperan dalam keputusan pendanaan oleh angel investor. Namun, itu bukan satu-satunya motivasi mereka. 



Perlu kamu tahu, mereka juga ingin melihat investasi yang dikeluarkan dapat terbayarkan. Hal ini tentunya bisa menambahkan tekanan bagi startup atau pelaku UKM untuk sukses dengan cepat.



2. Angel Investor Biasanya Tidak Pasif dalam Kegiatan Bisnis yang Didanai



Seperti yang disebutkan sebelumnya, angel investor menerima sejumlah saham sebagai imbalan untuk pendanaannya. Karena itu, kamu tidak hanya menyerahkan persentase tertentu dari keuntungan bisnis di masa depan, tetapi juga bisa mengorbankan sejumlah kontrol terkait pengambilan keputusan. Itu bisa menjadi masalah jika konflik muncul seputar peran angel investor dalam operasional bisnis.



<h2>Crowdfunding</h2>



<div class="wp-block-image"><figure class="aligncenter size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/image_13_946801ce62.png" alt="" class="wp-image-12025"/></figure></div>



<a href="https://amartha.com" data-type="post" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Crowdfunding</a> atau urun dana adalah suatu metode dalam menghasilkan modal dengan cara penggalangan dana untuk suatu kegiatan bisnis melalui sebuah website khusus. Crowfunding terdiri dari tiga komponen penggerak, yaitu pemilik proyek, lembaga atau operator crowdfunding (website online atau media sosial), dan donatur.



Crowdfunding dalam pembiayaan suatu bisnis biasanya memiliki batas waktu yang telah ditentukan. Pada umumnya, dalam hitungan minggu atau bulan, dan berusaha untuk memenuhi target pendanaan sebelum batas akhir waktu.



<h3>Kelebihan:</h3>



1. Pendanaan Tidak Harus Berbasis Saham Sebagai Imbalan



Meski banyak startup atau pelaku UKM yang dapat menggunakan saham untuk menarik investor melalui platform crowdfunding. Namun, ternyata tidak perlu selalu harus melepaskan kendali kepemilikan apa pun di perusahaan untuk meningkatkan modal lewat platform crowdfunding.



Beberapa platform memungkinkan untuk menggunakan pendekatan berbasis penghargaan supaya menghasilkan pendanaan. Misalnya, jika startup atau UKM milikmu berpusat pada pembuatan produk tertentu, kamu dapat membuat produk itu tersedia untuk para investor terlebih dahulu sebelum meluncurkannya ke masyarakat umum.



2. Lebih Mudah untuk Menarik Investor



Mengajak angel investor bergabung bisa menjadi proses yang memakan waktu karena biasanya melibatkan promosi konsep startup atau UKM milikmu beberapa kali.



Di sisi lainnya, platform crowdfunding, menyederhanakan proses dengan memungkinkan startup atau pelaku UKM untuk memposting promosi mereka di satu tempat yang dapat dilihat oleh berbagai investor.



3. Crowdfunding dapat Meningkatkan Visibilitas Bisnis



Pada dasarnya, biaya marketing dapat menghabiskan sebagian besar anggaran startup atau UKM mana pun. Namun, dengan menggunakan platform crowdfunding untuk mengumpulkan dana adalah cara berbiaya rendah untuk mempromosikan startup atau UKM.



Ketika kampanye crowdfunding didanai dengan relatif cepat, ini mengirimkan pesan bahwa startup atau UKM milikmu adalah salah satu yang harus diperhatikan. Itu dapat meningkatkan visibilitas merek dan membantu menarik investor tambahan untuk putaran pendanaan berikutnya.



<h3>Kekurangan:</h3>



1. Penggalangan Dana Umumnya Terbatas



Meskipun 1 miliar Rupiah mungkin tampak seperti jumlah uang yang besar. Hal ini sebenarnya mungkin jumlah yang banyak untuk beberapa startup atau UKM. Perusahaan yang membutuhkan lebih banyak pendanaan mungkin harus beralih ke angel investor atau <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/jangan-asal-mengiyakan-tawaran-produk-investasi-bank-berikut-alasannya/" data-type="post" data-id="11674" target="_blank" rel="noreferrer noopener">pinjaman ke bank</a> untuk mengisi kekosongan setelah mereka menghabiskan batas dana dari crowdfunding.



2. Biayanya Bisa Mahal



Pada dasarnya, platform crowdfunding difokuskan untuk menghubungkan investor dengan para startup atau pelaku UKM. Meski begitu, mereka juga sebenarnya berbisnis untuk menghasilkan uang. 



Startup atau UKM yang menggunakan platform ini biasanya diharapkan untuk membayar biaya mulai dari 5% hingga 10% setelah mengumpulkan uang yang mereka butuhkan. Hal ini tentunya dapat mengurangi jumlah modal yang mereka miliki.



Well, kira-kira kamu lebih memilih angel investor atau crowdfunding untuk permodalan dalam membangun bisnis?

Angel Investor vs Crowdfunding, Mana Yang Kamu Pilih untuk Modal Bangun Bisnis?

medium_wow-umkm-indonesia-banyak-dapat-modal-usaha-dari-fintech-p2p-lending.jpeg

small_wow-umkm-indonesia-banyak-dapat-modal-usaha-dari-fintech-p2p-lending.jpeg

thumbnail_wow-umkm-indonesia-banyak-dapat-modal-usaha-dari-fintech-p2p-lending.jpeg

wow-umkm-indonesia-banyak-dapat-modal-usaha-dari-fintech-p2p-lending.jpeg

<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mengenal-afpi-komunitasnya-fintech-indonesia/" data-type="post" data-id="10908">Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI)</a> mencatat penyaluran pinjaman fintech peer to peer lending (P2P Lending) masih didominasi sektor usaha kecil, mikro, kecil dan menengah (UMKM).



Berdasarkan penelitian DailySocial Research bertajuk "Evolving Landscape of Fintech Lending in Indonesia" menunjukkan bahwa, peminjam fintech berasal dari pelaku UMKM online maupun offline. Untuk klaster fintech syariah, sebanyak 70% pinjaman dari UMKM online, klaster produktif sebesar 42% UMKM offline dan klaster konsumtif sebesar 64,1% UMKM offline.



Selain itu, sebanyak 57 penyelenggara mendominasi pembiayaan sektor produktif, 48 penyelenggara untuk campuran pembiayaan sektor produktif dan konsumtif, 30 penyelenggara untuk pembiayaan konsumtif, enam penyelenggara syariah untuk campuran pembiayaan produktif dan lainnya.



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/umkm-sosok-pahlawan-ekonomi-nasional-yang-sebenarnya/" data-type="post" data-id="8584">UMKM, Sosok Pahlawan Ekonomi Nasional Yang Sebenarnya!</a>



Riset itu berdasarkan survei terhadap 146 anggota AFPI sekaligus sebagai hasil kerjasama pemetaan landscape bisnis, model dan fokus bisnis, serta strategi bisnis kedepan untuk fintech pendanaan. 



Riset ini sendiri menunjukkan bahwa industri fintech, khususnya di sektor <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/">P2P Lending</a> berperan penting bagi perekonomian nasional dan menjadi jawaban alternatif pembiayaan digital di saat pandemi.



Hanung Harimba, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM RI (Kemenkop UKM) mengakui akses permodalan hingga kini masih merupakan salah satu <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/tantangan-yang-sering-dialami-umkm/" data-type="post" data-id="8499">masalah klasik UMKM</a> yang belum tuntas.



Oleh sebab itu, demi mempercepat penyaluran kredit untuk pemulihan ekonomi nasional, KemenkopUKM mendorong adanya digitalisasi dari sisi para penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Terutama dari sisi penilaian kelayakan kredit para pelaku UMKM. Cara-cara non-konvensional perlu ditempuh, salah satunya lewat kerjasama penyalur KUR dengan penyelenggara <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/">teknologi finansial (fintech)</a> yang sudah mapan.



"Ke depan kita akan lakukan perbaikan berbentuk relaksasi aturan, agar credit scoring fintech itu bisa dimanfaatkan untuk menilai kelayakan peminjam. Karena credit scoring via digital sudah semakin akurat dan cepat," jelas Hanung.



Menurutnya, kecepatan akan menjadi salah satu tantangan penyaluran KUR konvensional. Oleh sebab itu, pemerintah terus mendorong adanya kerja sama dengan fintech ataupun ekosistem digital lainnya.



Berdasarkan data OJK, jumlah pencairan untuk kredit produktif dari fintech sebesar Rp28,24 Triliun pada bulan Desember 2020. Hal ini jelas meningkat dibandingkan pencairan kredit produktif dari fintech di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp18,36 Triliun.&nbsp;



Adapun, jenis fintech yang gencar memberikan permodalan ke UMKM adalah P2P Lending Produktif. Disebut produktif karena peminjam dananya memang dikhususkan untuk para pengusaha mikro.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/sebelum-terlambat-pahami-untung-rugi-p2p-lending-konsumtif-dan-produktif/" data-type="post" data-id="8533">Kenali dan Pahami P2P Lending Produktif vs P2P Lending Konsumtif</a>



Pada jenis ini, modal dari pendana akan digunakan oleh peminjam dana untuk menjalankan kegiatan usaha. Sederhananya, dana dari pendana akan turut membantu kegiatan usaha yang tengah membutuhkan dana tambahan selaku peminjam dana.



Nah, salah satu platform <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/">P2P Lending yang aman dan tepercaya</a> adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech P2P Lending yang menghubungkan pendana urban dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan.



Selama 11 tahun terakhir, Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar 3.24 Triliun kepada lebih dari 600.000 perempuan tangguh di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.



Tidak hanya menyalurkan modal usaha dari investor kepada perempuan tangguh pengusaha mikro, Amartha juga memberikan pendampingan usaha, pelatihan keuangan, hingga cek kesehatan gratis. Yuk, bergabung di <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>!

Wow, UMKM Indonesia Banyak Dapat Modal Usaha dari Fintech P2P Lending

Tepat tanggal 21 November 2019, pendiri dan CEO Amartha, <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/andi-taufan-garuda-putra/">Andi Taufan Garuda Putra</a> mengemban tugas sebagai Staf Khusus Presiden. Pria yang akrab disapa Taufan ini termasuk dalam tujuh milenial yang diangkat stafsus Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.

Ada tujuh milenial yang terpilih seperti Andi Taufan Garuda Putra (pendiri dan CEO Amartha), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Putri Tanjung&nbsp; (CEO dan Founder Creativepreneur), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), Gracia Billy Mambrasar (Pemuda asal Papua), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise) dan Aminuddin Maruf (mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia atau PMII).

Seperti diketahui, stafsus Presiden merupakan lembaga non struktural yang dibentuk untuk memperlancar pelaksanaan tugas Presiden Republik Indonesia di luar tugas-tugas yang sudah dicakup dalam susunan Kementerian dan instansi pemerintah lainnya. Ada 14 stafsus Presiden yang terpilih di kabinet jilid II Joko Widodo (Kabinet Indonesia Maju).

Setelah terpilih menjadi stafsus Presiden, Taufan akan membantu Presiden Jokowi untuk memberikan masukan untuk pembaharuan serta inovasi.&nbsp;
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga:&nbsp;<a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/money-quiz/andi-taufan-garuda-putra/">Andi Taufan Garuda Putra, Dirikan Amartha untuk Kesejahteraan Merata di Indonesia</a></h4>
&nbsp;Selama ini,&nbsp; Andi Taufan berhasil membangun Amaertha sebagai startup fintech peer to peer lending yang fokus memberikan <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">pendanaan</a> untuk pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan.&nbsp;Amartha telah menjangkau pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi. “Bulan Oktober 2019, Amartha telah menjangkau pulau Sulawesi dan Sumatera. Kami akan terus menjangkau pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan,”

[caption id="attachment_3684" align="aligncenter" width="1121"]<img class="size-full wp-image-3684" src="https://access.amartha.com:443/uploads/9_d2c296a693.jpg" alt="" width="1121" height="747"> Founder dan CEO Amartha bersama ratusan pengusaha mikro Amartha dan tim lapangan Amartha di Ciseeng, Bogor, beberapa waktu lalu.[/caption]

Dengan berusaha, para ibu turut membantu sang suami untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Amartha yang berdiri sejak 2010 telah&nbsp;menyalurkan sebesar Rp 1,6 triliun kepada&nbsp; lebih dari 350 ribu para pengusaha mikro perempuan di desa.

Selama membangun Amartha, Taufan ingin agar masyarakat pedesaan mendapatkan hak yang sama seperti masyarakat perkotaan dalam layanan keuangan. Dia melihat masih banyak masyarakat pedesaan yang sulit mendapatkan pinjaman modal usaha. Padahal, mereka mempunyai potensi yang sangat besar untuk memajukan ekonomi di desa.
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga:&nbsp;<a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/money-quiz/ciseeng-saksi-sejarah-berdirinya-amartha/">Ciseeng, Saksi Sejarah Berdirinya Amartha</a></h4>
"Amartha sendiri juga turut membantu mencapai sustainable development goals melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan mengurangi ketimpangan pendapatan di pedesaan," ucapnya.

Salah satu founding father Indonesia, Bung Hatta pernah mengatakan bahwa Indonesia tidak akan maju kalau desa-desanya tidak diberdayakan. Semangat inilah yang senantiasa melandasi Amartha untuk senantiasa melayani segmen mikro pedesaan.&nbsp;

Jadi Stafsus Presiden, Ini yang akan Dilakukan CEO Amartha

medium_ibu-junengsih-berjuang-demi-air-bersih.jpeg

small_ibu-junengsih-berjuang-demi-air-bersih.jpeg

thumbnail_ibu-junengsih-berjuang-demi-air-bersih.jpeg

ibu-junengsih-berjuang-demi-air-bersih.jpeg

Junengsih (58) adalah seorang perempuan tangguh yang tak pernah mengenal kata menyerah. Dia berjuang untuk meningkatkan pendapatan keluarga dengan menjadi petani.

Meskipun menjadi petani, Junengsih tetap menjadi seorang ibu rumah tangga untuk sang suami dan ketiga anaknya. Hidup susah tak membuatnya patah semangat. Kini, dirinya telah mampu merenovasi rumah. Bahkan, dia sudah memiliki mandi, cuci, kakus (MCK) pribadi. "Sebelum memiliki sumur dan toilet, saya harus berjalan 3 km untuk mendapatkan air bersih," kata Junengsih.

Sejak bergabung dengan Amartha, ekonomi keluarga semakin meningkat. Dia bersyukur dapat menyambung hidup keluarga dengan mendapatkan pendanaan dari Amartha selama lebih dari tujuh tahun,

"Pertama dapat dana Rp 500 ribu untuk beli bibit dan pupuk. Alhamdulillah lancar dan panennya sukses. Pinjaman saya semakin meningkat hingga Rp 6 jutaan," ujarnya seraya tersenyum.

Meski begitu, tak selamanya dia mengalami kesuksesan. Dia pernah mengalami kerugian akibat gagal panen. Dia pun tak kehilangan akal. Selain menanam buah-buahan, dia juga menanam sayur."Saya dulu pertama nanam padi terus sayur, sekarang buah. Kebetulan saya punya lahan kecil dibelakang rumah," ungkapnya.
<blockquote>"Sebelum memiliki sumur dan toilet, saya harus berjalan 3 km untuk mendapatkan air bersih," kata Junengsih.</blockquote>
Dia sudah menjalankan usaha tani sejak 20 tahun lalu. Namun, perkembangan usahanya semakin meningkat setelah bergabung dengan Amartha. Apalagi, dia terbantu dengan kelompok yang diakomodir oleh para petugas lapangan Amartha di daerahnya. Selain mendapatkan pinjaman modal, dia juga mendapatkan bimbingan bisnis dari perusahaan yang berdiri sejak 2010 itu.

Awalnya, dia mengaku mendapatkan keuntungan selama sebulan sebesar Rp 1 juta. Kemudian, pendapatannya terus bertambah hingga Rp 6 juta. Karena itu, dia dapat memperbaiki taraf hidupnya. "Saya sekarang sudah bisa pasang keramik di lantai, bikin kamar mandi. Kalau dulu sih boro-bro," ucapnya seraya tertawa.

Raut muka Junengsih tersenyum dengan mata yang berbinar-binar saat menceritakan kesuksesannya hingga sekarang. Saat ini, dia juga mampu membiayai kedua buah hatinya sekolah.

Junengsih merupakan salah satu ibu yang mendapatkan dampak positif dari pendanaan fintech peer to peer lending. Mari kita wujudkan inklusi keuangan bersama Amartha.

[embed]https://youtu.be/GHX1-KzTPao[/embed]

Ibu Junengsih Berjuang Demi Air Bersih

<img class="aligncenter wp-image-1036 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Blog_4_Ags_b9f911659e.jpg" alt="Amartha" width="940" height="592" />Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, dengan total penduduk sebesar 258.316.051 jiwa atau setara dengan rasio 3,5%, dari jumlah penduduk dunia.

Menjadi negara dengan jumlah penduduk yang padat, membuat Indonesia tak luput dari celah kemiskinan. Pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,01 juta orang (10,86 persen). (BPS 2016)

Berbicara mengenai kemiskinan di Indonesia, tentu tidak terlepas dari sulitnya akses keuangan dan permodalan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Khususnya mereka, masyarakat prasejahtera yang sebagian besar tinggal di wilayah <a href="https://amartha.com/">pelosok pedesaan</a>. Akses keuangan dan permodalan, menjadi barang mewah yang sulit untuk didapatkan oleh masyarakat golongan ini, mengingat bahwa tidak semua wilayah di Indonesia terjangkau dengan layanan perbankan.

Hal ini sejalan dengan data dari Findek Bank Dunia 2014, bahwa jumlah penduduk Indonesia yang telah memiliki rekening di lembaga keuangan formal hanya sekitar 36%, sisanya yaitu 64% penduduk Indonesia tidak punya rekening dan akses terhadap lembaga keuangan formal. Tak heran, tercipta kesenjangan yang kemudian menghambat masyarakat dari lapisan tersebut, untuk ikut menikmati tingkat kesejahteraan yang makin bertambah setiap tahunnya.

Maka dari itu, melalui pendekatan yang berkelanjutan dengan menitik beratkan pada pemerataan akses ekonomi, yang bermuara pada inklusi ekonomi di Indonesia, pendampingan dan pemberian akses dalam hal pemodalan yang terjangkau bagi masyarakat dalam golongan ini, dirasa menjadi jawaban yang tepat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bagi segenap masyarakat Indonesia.

Salah satu skema yang dapat diterapkan ialah melalui Grameen Bank yang dapat menjangkau hingga masyarakat akar rumput.

Amartha mencoba mengkolaborasikan skema Grameen Bank ini dengan platform peer-to-peer lending (P2P), dimana kebutuhan permodalan kecil dan mikro yang tidak bisa dilayani oleh perbankan formal, dapat terpenuhi.

Amartha mempertemukan investor, yang dalam hal ini berperan sebagai pemodal, dengan calon peminjam untuk didanai. Dengan sentuhan teknologi dalam setiap prosesnya, memberikan kemudahan dan efisiensi pada kegiatan berinvestasi dengan platform peer-to-peer lending ini.

Seluruh proses dalam kegiatan investasi hingga pemberian modal usaha kepada calon peminjam, diikuti dengan sistem yang telah terintegrasi, salah satunya ialah kegiatan pendampingan oleh para field officer Amartha kepada peminjam, dimana hal ini menjadikan kami mampu menekan NPLs hingga 0% dalam kurun waktu 7 tahun ini.

Pendampingan yang dimaksud ialah bagaimana field officer Amartha dapat menjadikan para peminjam untuk mampu memahami hak dan kewajiban mereka, sehingga para peminjam dapat menjalankan kewajibannya, yaitu melakukan angsuran secara tepat waktu. Selain itu, pendampingan yang diberikan tidak melulu tentang pinjaman dan angsuran, namun ada pula kegiatan sharing serta home visit yang dilakukan oleh field officer apabila terjadi kendala pada peminjam.

Skema Pendampingan

Dalam melakukan pendampingan, tentu tidak semerta-merta dilaksanakan secara spontan. Terdapat 3 hal dasar yang menjadi Local Approach bagi field officer Amartha kepada para peminjam, yang sebagian besar adalah masyarakat pedesaan dengan segla keterbatasan akses modal. Hal tersebut antara lain memberikan literasi keuangan, menawarkan kesempatan melakukan pinjaman serta aktifitas sosial.

Hal pertama ialah pemberian literasi keuangan, yang berhubungan dengan pengenalan cara pengelolaan keuangan, pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi, pengambilan keputusan, serta pengelolaan risiko. Pengenalan cara mengelola uang ini, akan dibagi menjadi dua hal yakni keuangan pribadi/keluarga dan juga keuangan usaha para peminjam.

Kemudian, pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi berhubungan dengan bagaimana peminjam mampu melakukan management keuangan harian, mingguan dan bulanan, mencatatan cash flow harian serta perhitungan laba dan rugi dari usaha yang dijalankan.

Pengambilan keputusan sendiri berhubungan saat calon peminjam menentukan atau mengambil keputusan untuk meminjam atau tidak. Karena field officer memberikan pendampingan secara menyeluruh, mulai dari sebelum melakukan pinjaman juga setelah melakukan pinjaman. Terakhir ialah pengelolaan risiko yang berhubungan dengan kebutuhan akan asuransi, dimana setiap peminjam diberikan edukasi risiko yang mungkin terjadi sepanjang proses peminjaman. Sehingga asuransi dirasa penting untuk diadakan.

Kedua ialah penawaran kesempatan untuk melakukan pinjaman. Field officer Amartha juga bertanggung jawab untuk memberikan penawaran kepada calon peminjam, untuk mendapatkan pembiayaan dari Amartha.

Mitra Amartha adalah mereka, masyarakat prasejahtera yang tinggal di pelosok pedesaan, dimana mereka tidak mendapatkan fasilitas pelayanan perbankan, tidak memiliki dokumen bisnis yang legal, dan memiliki kewajiban untuk membentuk sebuah grup, sebagai entitas dasar yang akan melekat pada peminjam. Tujuannya adalah, agar tercipta kepercayaan dalam mengelola angsuran dengan berbasis kelompok tersebut.

Keuletan dan semangat mereka untuk ikut mewujudkan ekonomi inklusif, terlihat jelas pada seluruh aspek dan tanggung jawab yang mereka lakukan. Berbagai halangan dan rintangan, mulai dari jarak, cuaca dan kondisi geografis lapang, sama sekali tidak menjadi beban dan hambatan bagi field officer untuk terus datang dan mendampingi para mitra Amartha. Field officer adalah garda terdepan yang terjun langsung dan berhadapan dengan mitra Amartha di lapangan.

Terakhir adalah aktifitas sosial. Hal ini berhubungan dengan berbagai kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh Amartha, dimana field officer bertugas untuk mendukung dan mensukseskan kelangsungan acara yang telah dibuat. Contoh aktifitas sosial ini seperti pengenalan terhadap nutrisi, menjaga kebersihan, program pemeriksaan kacamata, dan lainnya. Kedekatan yang tengah terjalin antara mitra dan field officer akan memudahkan komunikasi dan koordinasi dalam rangkaian acara, sehingga mitra yang dilayani dapat memanfaatkan kegiatan dengan maksimal.

Harapan ke Depan

Berhasil melakukan pendampingan dengan implementasi pendekatan lokal pada mitra Amartha, membuktikan bahwa <a href="https://amartha.com/tentang-kami">field officer </a>Amartha memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk melaksanakan pendampingan dengan tepat.

Tak jarang, mereka juga dijadikan tempat berkeluh kesah dan penasihat bagi para mitra Amartha di lapang. Mulai dari urusan angsuran hingga perkembangan usaha. Dengan kerja keras dan ketekunan, saat ini Amartha mantap memperluas jangkauannya, hingga di seluruh pulau Jawa.

Kedepannya, field officer ini akan menjadi tempat untuk bertukar informasi bisnis bagi para mitra Amartha. Dimana pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan field officer, menjadi dasar untuk melayani mitra dengan setulus hati. Memajukan usaha di sektor informal, dan mempercepat roda ekonomi nasional. Bersama <a href="https://amartha.com/mulai-investasi">Amartha</a>, terus semangat menebar semangat ekonomi inklusif demi kemajuan perekonmian Indonesia di masa depan.

Pendekatan Lokal Untuk Masyarakat Unbanked di Indonesia

medium_tingkatkan-perekonomian-keluarga-mariam-buka-3-warung-makan.jpeg

small_tingkatkan-perekonomian-keluarga-mariam-buka-3-warung-makan.jpeg

thumbnail_tingkatkan-perekonomian-keluarga-mariam-buka-3-warung-makan.jpeg

tingkatkan-perekonomian-keluarga-mariam-buka-3-warung-makan.jpeg

Peluang usaha bisa diperoleh dari mana saja. Seperti yang Mariam (43 tahun) lakukan, semangat untuk meningkatkan perekonomian keluarga membuatnya selalu gigih dalam menekuni usahanya. 

Mariam adalah salah satu mitra <a href="http://amartha.com">Amartha</a> yang mendirikan usaha warung makan sejak lima tahun yang lalu. Ragam menu makanan dan rasa yang pas di lidah, membuat warung Mariam tidak pernah sepi pembeli. Selain itu Mariam juga mematok harga yang relatif murah untuk aneka makanan yang ia jual di warungnya.

Lokasi rumah Mariam yang berdekatan dengan sekolah dan memiliki banyak tetangga merupakan salah satu peluang yang mampu ia manfaatkan untuk mendirikan usaha warung makan. Ramainya warung makan Mariam membuatnya berharap bisa memperbesar warungnya tersebut, agar pelangganpun merasa lebih nyaman.

“Disini enak, dekat sekolah dan banyak tetangga juga jadi sering yang pada beli makanan, pengen rasanya gedein warung, supaya kalau ramai pembeli bisa duduk semua, dan supaya lebih nyaman,” ujar Mariam menceritakan kondisi warungnya kala ramai.

Penghasilan Mariam dari usaha warung makan dalam sehari mencapai Rp 400 Ribu. Uang tersebut Mariam gunakan untuk keperluan sehari–hari dan juga modal warung makannya. Pendapatan suami Mariam yang sehari–hari bekerja sebagai security belum mampu mengakomodir seluruh kebutuhan keluarganya. 

Terlebih Mariam dan suami memiliki tiga anak yang masing–masing masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah pertama, dan taman kanak–kanak. Maka dari itu, Mariam sangat gigih berusaha agar semua kebutuhan sekolah anak–anaknya dapat terpenuhi.

Kurang lebih sudah satu tahun Mariam bergabung sebagai mitra <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-salurkan-pembiayaan-sampai-100-miliar/">Amartha</a>, keinginan untuk memperbesar warung makannya lah yang mendorong Mariam untuk mencari modal tambahan kala itu.

“Ya Alhamdulillah saya dapat uang dari Amartha 3 juta, bisa untuk gedein warung dan tambah modal untuk beli bahan makanan, jadi makanan yang bisa dijual di warung makin banyak,” ujar Mariam menceritakan usahanya mendapatkan modal kala itu.

Mariam adalah seorang Ibu sekaligus istri yang tak pernah lelah merajut asa dan wujudkan harapannya. Ia tak pernah menyerah untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kemajuan ekonomi keluarganya. Harapannya setahun lalu untuk memperbesar warung makannya pun telah terwujud. Warung itulah yang menjadi salah satu sumber pendapat terbesar Mariam sehari–hari.

Ramainya warung makan Mariam, membuat tekad Mariam semakin bulat untuk menyisihkan sebagian keuntungan dari pendapatan untuk dijadikan modal mendirikan cabang warung makan baru di tempat lain. Mariam sadar betul bahwa kunci keberhasilan yang ia raih adalah keuletan, kegigiham dan keberanian dalam mengambil peluang.

Kini harapan itu telah terwujud, Mariam telah memiliki 2 cabang warung makan yang berada tidak jauh dari tempat ia tinggal yaitu desa Cibeteung, Parung. 

“Syukur alhamdulilah, saya sekarang sudah ada 2 lagi warung makan, ya biarpun sederhana dan masih kecil tapi insyaallah bisa untuk bantu–bantu tambah penghasilan suami dan untuk kebutuhan anak–anak,” ujar Mariam.

Amartha telah berhasil menjangkau lebih dari 34 ribu anggota pelaku usaha kecil dan mikro di berbagai pelosok pedesaan dengan total dana tersalurkan lebih dari Rp 84 miliar. Mariam yang telah bergabung selama satu tahun mengaku sangat terbantu dengan adanya pembiayaan dari Amarha. 

Mariam berharap dengan terus bergabung bersama <a href="https://amartha.com/blog/work-smart/hari-koperasi-nasional-ke-70-bersama-amartha/">Amartha</a>, usaha warung makan yang ia jalankan dapat semakin maju dan berkembang sehingga hidup keluarganya lebih sejahtera.

Tingkatkan Perekonomian Keluarga, Mariam Buka 3 Warung Makan

[caption id="attachment_1007" align="aligncenter" width="940"]<img class="wp-image-1007 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/ibu_Kana_2_9d0793d21a.jpg" alt="Kisah Sukses Ibu Kana" width="940" height="592" /> Semangat Kerja di Usia Senja, Kana Berhasil Kumpulkan Tabungan untuk Hari Tua[/caption]

Siang itu terlihat seorang wanita yang sedang sibuk di dapur rumahnya, memotong sayur, mengaduk adonan, dan menggoreng ia lakukan sendiri. Dengan tubuh yang mulai membungkuk dan kulit yang mulai keriput tidak membuat wanita paruh baya itu hanya berpangku tangan di masa senjanya.

Kana (60 tahun) selalu semangat untuk terus bekerja walaupun kini usianya sudah setengah abad lebih. Bahkan ia terus melebarkan sayapnya dengan berjualan berbagai makanan, membuka warung dan juga menganyam keset. Tak hanya itu, masa tuanya pun sudah ia siapkan matang-matang.

Kana sadar betul bahwa masa tua harus direncanakan dengan matang. Hal tersebut seperti sudah terpatri dalam pikiran Kana, untuk menata masa tuanya dengan baik. Tidak banyak orang yang masih mau dan mampu untuk bekerja di usia yang sudah senja. Namun hal tersebut agaknya tidak berlaku untuk Kana.

Semangat dan kerja kerasnya masih terlihat begitu nyata dan sangat <a href="https://amartha.com/kisah-sukses">menginspirasi</a>. Saat ini, sebagai seorang janda yang telah lama ditinggalkan oleh suaminya dan menafkahi keluarganya secara mandiri, Kana tidak kenal lelah untuk tetap bekerja demi pundi-pundi rupiah untuk kesejahteraan dirinya.

Kana memiliki cita-cita ingin menunaikan ibadah Haji dan Umroh. “Ya ibuk mah udah nabung-nabung buat Haji, kalau gak bisa ya Umroh juga gak papa. Pokoknya ibu nabung terus buat kedepan, “ tandas Kana dengan penuh semangat dan harapan yag membumbung tinggi untuk harapannya tersebut.

Bersama Amartha Lebih Maju

<a href="http://amartha.com">Amartha</a> telah mendorong lebih dari 37.000 sosok seperti Kana untuk tetap produktif dan memajukan perekonomian bangsa lewat pengembangan UMKM di berbagai pelosok pedesaan Indonesia. Sudah enam tahun Kana menjadi anggota Amartha.

Pembiayaan pertama yang Kana dapatkan adalah sebesar 500 Ribu Rupiah. Uang tersebut seluruhnya ia gunakan untuk mengembangkan usaha yang telah ia rintis sebelumnya yaitu berjualan nasi uduk dan juga menganyam keset.

Mulai pembiayaan kedua sebesar 1,5 Juta Rupiah, Kana gunakan untuk membuka usaha baru yaitu warung sembako kecil-kecilan. Dari ketiga usaha yang ia jalankan yaitu berjualan makanan, menganyam keset dan juga membuka warung sembako, Kana mampu meraup omzet hingga 6 juta rupiah setiap bulannya.

Kehidupannya kini terlihat lebih sejahtera. Rumah miliknya sedang direnovasi dan diperluas. Tidak hanya itu, ia juga tengah membangun warung miliknya. Selain itu, tabungan untuk masa tua juga telah ia siapkan.

Semangat dan cita-cita untuk dapat hidup mandiri tanpa membuat beban anak-anaknya selalu terpatri dalam pikiran Kana, sehingga hingga saat ini ia tetap semangat untuk meningkatkan kesejahteraannya lewat berwirausaha. Bersama Amartha membuat hidup Kana menjadi lebih maju dan sejahtera. Lewat pembiayaan dari Amartha, ia mampu mengembangkan usaha yang ia rintis dan bahkan memulai usaha baru.

Tidah Cukup Hanya 24 Jam

Kana merupakan sosok wanita yang tangguh, kuat dan juga semangat untuk tetap berkarya lewat bekerja. Usianya yang kian menua tidak membuat Kana menjadi lesu, maupun malas untuk beraktifitas. Kebalikannya, Kana tetap semangat untuk terus bekerja setiap harinya.

Pagi hari ia bangun pukul 03.00 WIB untuk menyiapkan barang dagangannya yang akan ia jajakan dengan berkeliling kampung. Kemudian pukul 08.00 WIB ia kembali ke rumah untuk beristirahat. Di sela-sela istirahatnya, Kana sempatkan untuk menganyam keset dan membuka warung sembakinya.

Sekitar pukul 14.00 WIB ia melanjutkan untuk membuat berbagai gorengan untuk dijajakan dengan berkeliling. Sore hari pukul 17.00 Kana kembali ke rumah dan beristirahat, lalu malam harinya ia membuka warung dan melanjutkan kegiatannya untuk menganyam keset dan tidur sekitar pukul 22.00 WIB.

“Kalau bisa lebih dari 24 jam buat usaha ya ibu lakuin, cuma sekarang tambah tua jadi ibu ya gak bisa sampai malam-malam banget, jam 11 malam udah tidur capek. Nanti bangun lagi jam 3 pagi masak nasi uduk dan lain-lainnya,” ujar Kana menceritakan kegiatannya sehari-hari.

Jika diakumulasikan, omzet Kana dari seluruh usaha yang ia jalankan mulai dari berjualan nasi uduk, menganyam keset, dan membuka warung dapat mencapai 400 Ribu per hari. “Ya Alhamdulillah ibu masih lancar usahanya, dibantu juga modal dari Amartha buat usaha ibu, ya semoga lancar terus dan ibu bisa cepet Umroh.” Pungkas Kana dengan senyum lebar megembang di wajahnya.

Semangat Kerja di Usia Senja, Kini Kana Memiliki Tabungan Hari Tua

Jakarta, 19 Juli 2017 —Amartha, perusahaan teknologi finansial penyedia layanan peer-to-peer lending untuk pengusaha mikro, menginisiasi program 1 KM Sajadah yang berlangsung selama 30 hari di bulan Ramadhan lalu.
<a href="https://amartha.com/">Amartha</a> mengumpulkan donasi melalui penggalangan dana online di website amartha.com dan platform donasi Kitabisa. Bersama para investor Amartha dan kontribusi masyarakat luas, program ini mengumpulkan total dana 69 Juta Rupiah -- setara dengan 1,115 Meter Sajadah. Hasil donasi didistribusikan kepada masjid dan musholla di berbagai pelosok pedesaan Indonesia.
Rumah ibadah menjadi salah satu pusat aktivitas penduduk yang hidup di pelosok Indonesia. Dari para peminjamnya, Amartha melihat bahwa menyamankan rumah ibadah tidak hanya berdampak pada kenyamanan beribadah, namun juga mampu merekatkan kerjasama dan kolaborasi di masyarakat. “Kalau masyarakatnya makin guyub, diharapkan semangat gotong royongnya jadi semakin baik. Tiap anggota masyarakat jadi tahu siapa dari sesamanya yang perlu dibantu.” Ungkap Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Founder Amartha.
Semangat gotong royong memang menjadi kunci suksesnya Amartha selama 7 tahun berjalan. Sejak 2010, perusahaan yang awalnya berbentuk Lembaga Keuangan Mikro ini menerapkan sistem kelompok pada mitra mereka (Group Lending). Pengusaha mikro bisa mendapatkan pemodalan usaha tanpa agunan, jika mereka tergabung dalam sebuah kelompok. “Kita menyebutnya majelis. Satu majelis isinya 15 - 25 orang. Mereka yang pilih sendiri anggotanya, karena mereka inilah yang akan membantu satu sama lain jika ada anggotanya yang mengalami kesulitan angsuran,” jelas Taufan lagi.
Sistem tolong menolong dalam kelompok ini memberlakukan sistem <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/panduan-mencari-pinjaman-tunai-tanpa-jaminan-bagi-pengusaha-pemula/">tanggung-renteng</a> atau patungan, untuk menalangi kesulitan angsuran anggotanya. Sistem ini mampu menjaga tingkat Non-Performing Loan di Amartha bertahan di 0% selama 7 tahun berturut-turut.


[caption id="attachment_998" align="alignnone" width="940"]<img class="wp-image-998 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/DUA_76abb42bbf.jpg" alt="Amartha Donasi Sajadah #1KMSajadah" width="940" height="592"> Salah Satu Perwakilan Pengurus Mushola di DesaCiseeng, Bogor.[/caption]
Hasil donasi sajadah ini akan didistribusikan selama bulan Juli 2017 di pelosok Jawa Barat (Kabupaten Bogor, Subang, dan Bandung), hingga Jawa Timur (Kab. Mojokerto). Proses pembagian sajadah dilakukan bertahap setiap minggunya, yang pertama adalah Desa Ciseeng, Bogor. “Alhamdulillah pengajian di Masjid semakin nyaman karena dulu kalau buat sholat jamaah banyak yang gak kebagian sajadah. Semoga dapat menjadi semangat saya dan masyarakat di sini untuk dapat beribadah lebih giat lagi.” ujar Dedeh, pemilik warung kelontong yang juga salah satu masyarakat di Desa Ciseeng.
Amartha berkomitmen untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat piramida terbawah Indonesia, tidak hanya di sektor pelayanan keuangan namun juga di bidang lain yang berdampak meningkatkan produktivitas masyarakat. Gerakan ini menjadi langkah kecil, sebuah pemacu untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak guna merancang program sosial yang lebih luas lagi. “Mendorong inclusiveness memang tidak bisa sendiri. Amartha siap berkolaborasi.” Tutup Taufan.

Amartha Bentangkan 1 KM Sajadah untuk Masyarakat Pelosok Indonesia

[caption id="attachment_939" align="aligncenter" width="940"]<img class="wp-image-939 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Ibu_Ratna_1_0833421aa5.jpg" alt="Amartha" width="940" height="592" /> Ratna Banting Stir Membuka Usaha Menganyam Keset untuk Sejahterakan Keluarga[/caption]
Memutuskan untuk membuka usaha memang rentan akan berbagai risiko yang mungkin menghampiri dan membuat usaha yang dijalankan menjadi merugi atau bahkan gulung tikar. Hal tersebut sejalan dengan pengalaman Ratna (46 tahun) yang merupakan salah satu anggota dari <a href="http://amartha.com">Amartha</a>.
Sejak 1990, Ratna telah memberanikan diri untuk berwirausaha. Pertama kali usaha yang ia lakukam adalah berdagang tahu. Namun, karena sering mengalami kegagalan dalam pembuatan tahu, usahanya pun itu bangkrut.
Tidak patah semangat, Ratna memulai mencoba peruntungan baru dengan membuka usaha warung sembako. Namun, lagi-lagi usaha warungnya ini mengalami kebangkrutan karena banyak tetangga kala itu yang berhutang pada warungnya.
Sudah gagal dua kali dalam berwirausaha tidak membuat Ratna merasa jera. Tidak banyak memang orang yang berani mencoba kembali setelah berulang kali gagal. Kala itu Ratna lantas memutar otak untuk memulai usaha dengan modal yang minim. Lalu dipilihnya usaha menganyam keset yang kala itu hanya bermodal Rp 1.500 untuk membeli kain perca.
Ratna sebelumnya telah belajar menganyam keset dari adiknya yang sudah terlebih dahulu menekuni bidang ini. Mulai tahun 1999, ia pun mantap untuk menganyam keset dan terus berjalan hingga saat ini.

Sejahtera bersama Amartha
Amartha hadir bukan hanya untuk memberikan pinjaman kepada anggotanya. Namun, juga mengawal lebih dari 30 ribu anggotanya untuk maju dan sukses dalam mengembangkan usaha yang tengah mereka rintis.
Semangat untuk terus maju dan berkembang selalu Amartha tanamkan kepada para ibu, anggota Amartha agar tidak mudah putus asa dan menyerah dalam berwirausaha. Salah satunya adalah Ratna. Saat ini Ratna telah bergabung bersama Amartha selama kurang lebih enam tahun, dan telah mendapat pembiayaan Rp 5,5 Juta, di mana pada awal pembiayaan, ia mulai dari Rp 500 Ribu.
Pembiayaan tersebut Ratna gunakan untuk mengembangkan usaha yang tengah ia rintis yaitu menganyam keset. Tidak hanya itu, pembiayaan dari Amartha juga Ratna gunakan untuk mendorong usaha suaminya yaitu berjualan sayur dan buah-buahan menjadi semakin  maju.
“Saya mah pengennya bisa memperdaya bukan diberdaya. Ya Alhamdulillah bisa dukung suami saya, sekarang dagangan dia makin banyak. Terus usaha keset saya juga makin berkembang,” kata Ratnah menceritakan pengalamannya bergabung bersama Amartha hingga kini.
Dalam satu minggu, rata-rata omzet yang ia dapatkan adalah Rp 960 Ribu dari hasil berjualan keset. Jumlah tersebut bisa bertambah apabila terdapat pesanan dari tetangga dan luar kota.
Jika musim penghujan tiba, pesanan akan melonjak dua hingga empat kali lipat dari biasanya. Jumlah tersebut belum ditambah dengan omzet hasil berjualan aneka sayur dan buah-buahan oleh suami Ratna, dimana Ratna juga ikut menanamkan modalnya dalam usaha suaminya tersebut.
Semangat untuk terus maju
Sadar akan persaingan dan perkembangan zaman yang semakin sulit, Ratna terus berpikir agar usaha yang ia rintis dapat terus bersaing. Ia sadar betul bahwa kreatifitas dan inovasi akan terus membawanya semakin maju dan berkembang.
Berdasarkan keyakinannya tersebut, Ratna lantas mencoba berbagai teknik menganyam demi menciptakan model keset baru sehingga mampu bersaing di pasaran. Kemudian ia lantas mengembangkan model kesetnya dari model “jambul” menjadi lebih rapi dengan hiasan pinggiran dan simpul yang dirapikan pada setiap ujungnya.
“Saya awalnya cuma jambul gitu kesetnya, diikat ujungnya. Sekarang dari belajar-belajar dan coba-coba saya udah lebih rapi. Ujungnya nggak dijambul lagi tapi disimpul dan dijahit, saya kasih hiasan juga. Rapi sekarang, lebih bagus kesetnya,” tutur Ratna menceritakan hasil inovasi kesetnya.
Dengan begitu keset produksi Ratna lebih baik dan rapi sehingga pembeli juga merasa lebih tertarik untuk membeli keset buatannya. Bersama <a href="http://amartha.com">Amartha</a>, Ratna telah mampu mengembangkan usaha miliknya dan ikut mendorong usaha suaminya agar semakin maju dan berkembang.

Tag: modal usaha