large_hal-yang-harus-kamu-lakukan-kalau-dapat-sms-tawaran-pinjaman.jpeg

medium_hal-yang-harus-kamu-lakukan-kalau-dapat-sms-tawaran-pinjaman.jpeg

small_hal-yang-harus-kamu-lakukan-kalau-dapat-sms-tawaran-pinjaman.jpeg

thumbnail_hal-yang-harus-kamu-lakukan-kalau-dapat-sms-tawaran-pinjaman.jpeg

hal-yang-harus-kamu-lakukan-kalau-dapat-sms-tawaran-pinjaman.jpeg

Pelaku pinjaman online (pinjol) ilegal makin gencar menjalankan aksinya untuk menipu masyarakat. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menawarkan pinjaman bunga rendah dan proses yang cepat melalui pesan singkat atau SMS.



Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengungkapkan bahwa tawaran SMS semacam itu adalah modus yang digunakan oleh pinjaman online ilegal.



"Masyarakat perlu paham, semua penawaran pinjaman melalui SMS yang tidak kita kenal kontaknya adalah ilegal. Sektor jasa keuangan dilarang melakukan pemasaran produk melalui SMS tanpa persetujuan konsumen," ujarnya, dilansir dari Detik.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/per-mei-2021-ojk-catat-ada-138-pinjol-resmi/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Per Mei 2021, OJK Catat Ada 138 Pinjol Resmi</a>



Tongam menyebutkan modus pengiriman SMS ini terlihat sangat menggiurkan. Calon korban disebut bisa mendapatkan fasilitas pinjaman hingga ratusan juta tanpa agunan hanya dengan menekan link yang tercantum.



Lebih lanjut katanya, meminjam di pinjol ilegal sangat membahayakan dari berbagai aspek seperti bunga yang sangat tinggi, biaya administrasi yang besar hingga denda yang besar.



"Bunga yang mereka bilang 5% itu bukan per bulan, bisa per hari. Itu sangat menjebak. Jadi jangan pernah mengklik link atau menghubungi kontak yang ada di situ,"



Dalam hal penagihan, pinjol ilegal kerapkali mengancam korban dengan mengakses seluruh kontak dan melakukan teror ke nomor korban dan nomor di kontak korban.



Tongam menjelaskan dalam hal ini regulator alias <a rel="noreferrer noopener" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mengenal-ojk-fungsi-dan-tugasnya/" data-type="post" data-id="10809" target="_blank">Otoritas Jasa Keuangan</a> (OJK) sudah memiliki aturan terkait perlindungan konsumen di mana pelaku jasa keuangan dilarang menawarkan produk atau layanan keuangan kepada publik melalui email, SMS atau voice mail tanpa persetujuan konsumen.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/do-dont-saat-pinjam-uang-di-pinjol/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Do &amp; Don’t Saat Pinjam Uang di Pinjol</a>



"Masyarakat perlu paham, semua penawaran pinjaman melalui SMS yang tidak kita kenal kontaknya adalah ilegal. Sektor jasa keuangan dilarang melakukan pemasaran produk melalui SMS tanpa persetujuan konsumen," kata dia.



Tutupnya, jika ada SMS penawaran bisa langsung hapus dan blokir nomor tersebut.

Hal Yang Harus Kamu Lakukan Kalau Dapat SMS Tawaran Pinjaman Online

large_cara-lapor-fintech-pinjaman-online-ilegal.jpeg

medium_cara-lapor-fintech-pinjaman-online-ilegal.jpeg

small_cara-lapor-fintech-pinjaman-online-ilegal.jpeg

thumbnail_cara-lapor-fintech-pinjaman-online-ilegal.jpeg

cara-lapor-fintech-pinjaman-online-ilegal.jpeg

Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI), Tongam L Tobing menyatakan menghentikan 3.056 fintech pinjaman online ilegal. 



Hingga kini tercatat hanya ada 148 perusahaan pinjaman online yang sudah terdaftar atau memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).



Maka dari itu, masyarakat perlu untuk mengetahui ciri-ciri fintech pinjaman online yang legal dan ilegal. Masyarakat juga diminta untuk tidak tergiur dengan tawaran pinjaman online yang tidak masuk akal serta mengetahui modus penipuan yang sering terjadi.



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/02/Pinjol-OJK.jpg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Pinjol_OJK_1024x1024_d84ff21407.jpg" alt="" class="wp-image-10614"/></figure>



<h2>Modus Penipuan Pinjaman Online Yang Sering Terjadi</h2>



<h3>SMS</h3>



Banyak sekali modus penipuan yang dilakukan melalui layanan pesan singkat atau SMS. Pesan biasanya beri mengenai penawaran pinjaman cepat, mudah, dan tanpa jaminan.



Bila kamu menerima pesan serupa seperti di atas, segera abaikan. 



<h3>Tawaran Bunga Rendah</h3>



Mendapatkan pinjaman dengan bunga yang rendah, siapa yang tidak tergiur? Tapi kamu tidak boleh langsung menyetujui pinjaman tersebut, ya!



Pasalnya, OJK telah mengatur bunga pinjaman yaitu berkisar 16% - 30% untuk pinjaman produktif fan maksimal 0,8% per hari untuk pinjaman jangka pendek. 



<h3>Terdapat Imbalan</h3>



Apabila kamu ditawarkan produk pinjaman dengan syarat membayar sejumlah uang untuk memproses pengajuan pinjaman, kamu wajib curiga. 



Soalnya, setiap pegawai dari institusi keuangan dilarang menerima imbalan apapun dari para nasabah atau konsumennya. 



<h2>Cara Lapor Fintech Pinjaman Online Ilegal ke OJK</h2>



Cara melaporkan fintech pinjaman online ilegal sangatlah mudah. Ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melalui pengaduan konsumen OJK dan Satgas Investasi OJK.



<h3>1.Pengaduan Konsumen OJK</h3>



OJK memiliki bagian khusus yaitu Perlindungan Konsumen yang akan menangani pengaduan dari konsumen. Konsumen dapat menyampaikan pengaduan melalui sarana berikut:



<ol><li>Surat Tertulis dari konsumen yang ditujukan: Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Menara Radius Prawiro, Lantai 2, Komplek Perkantoran Bank Indonesia, Jl. MH. Thamrin No. 2, Jakarta Pusat, 10350.</li><li>Telepon : 157. Jam operasional : Senin – Jumat, Jam 08.00 – 17.00 WIB</li><li>Email: Permintaan informasi dan pengaduan disampaikan email: <a href="mailto:konsumen@ojk.go.id">konsumen@ojk.go.id</a></li><li>Form Pengaduan Online: Masyarakat dapat mengirimkan pengaduan dalam form elektronik yang tersedia di <a href="http://konsumen.ojk.go.id/FormPengaduan">http://konsumen.ojk.go.id/FormPengaduan</a></li></ol>



Untuk mengajukan aduan, konsumen dapat melampirkan:



<ol><li>Bukti telah menyampaikan pengaduan kepada lembaga jasa keuangan terkait dan atau jawabannya</li><li>Identitas diri atau surat kuasa (bagi yang diwakili)</li><li>Deskripsi atau kronologis [engaduan</li><li>Dokumen pendukung</li></ol>



Dalam form pengaduan online di OJK, konsumen juga harus menyampaikan sejumlah dokumen pendukung seperti:



<ol><li>Identitas pelapor. Data lengkap konsumen yang melaporkan</li><li>Pengaduan yang berupa kronologi secara lengkap, total kerugian, serta informasi lembaga keuangan terkait</li><li>Dokumen lain (Bukti Pengaduan PUJK, Surat pernyataan di atas materai, dan lain sebagainya).</li></ol>



Dokumen-dokumen tersebut bersifat wajib untuk mempercepat penanganan oleh OJK untuk penyelidikan lebih lanjut, menunjukkan pengaduan kredibel untuk ditindaklanjuti oleh OJK. 



Apabila tidak melampirkan dokumen tersebut dalam waktu paling lambat 20 hari sejak tanggal pemberitahuan, maka pengaduan dianggap dibatalkan.



<h3>2. Satgas Investasi OJK</h3>



Tak hanya ada divisi Perlindungan Konsumen, OJK juga memiliki Satgas Investasi yang bertugas melakukan penutupan atas aktivitas pinjaman atau investasi yang ilegal, termasuk aplikasi fintech.



Lapor ke Satgas Investasi dapat dilakukan dengan menghubungi:



<ol><li>Call Center di (021) 1500 655</li><li>Email di waspadainvestasi@ojk.go.id</li><li>Datang ke kantor di Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan Banteng Timur No.2-4, 10710, DKI Jakarta. </li></ol>

Tambah Marak, Ini Cara Laporkan Fintech Pinjaman Online Ilegal

Tag: pinjaman online ilegal