small_apa-itu-profil-risiko-investasi-ini-pengertian-dan-jenisnya.png

thumbnail_apa-itu-profil-risiko-investasi-ini-pengertian-dan-jenisnya.png

apa-itu-profil-risiko-investasi-ini-pengertian-dan-jenisnya.png

<p>Bagi yang sudah terbiasa melakukan investasi, pasti sudah tidak asing dengan istilah profil risiko investasi. Istilah tersebut sudah menjadi hal yang perlu diketahui oleh setiap investor maupun calon investor.</p>



<p>Namun, untuk pemula yang baru akan terjun ke dunia investasi mungkin bertanya-tanya, apa sih, yang dimaksud dengan profil risiko? Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak artikel berikut ini, ya!</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Pengertian Profil Risiko Investasi </span></strong></h2>



<p>Pengertian dari profil risiko investasi adalah sebuah istilah agar para investor mengetahui tingkat toleransi pada suatu risiko saat melakukan investasi. Hal ini dikarenakan saat berinvestasi akan ada risiko yang berbeda tergantung dengan jenis investasi yang dipilih. Semakin tinggi imbal hasil yang diperoleh, maka semakin tinggi pula resiko yang akan didapat.&nbsp;</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Jenis Profil Risiko Investasi</span></strong></h2>



<p>Setelah mengetahui pengertian dari profil risiko, kamu juga perlu mengetahui jenis profil risiko investasi sebelum terjun ke dunia investasi. Berikut jenis-jenisnya yang perlu diketahui:</p>



<h3><strong>1. Agresif</strong></h3>



<p>Jenis risiko pertama adalah agresif. Jenis profil ini adalah tipe yang berani untuk menghadapi risiko. Terutama risiko yang tinggi. Investor dengan jenis ini bertujuan untuk mengembangkan investasi agar mencapai keuntungan maksimal dalam jangka waktu panjang.</p>



<h3><strong>2. Moderat</strong></h3>



<p>Berikutnya adalah jenis moderat. Tipe profil ini merupakan orang yang berani untuk mengambil risiko besar tapi tetap berhati-hati saat menentukan pilihan</p>



<p>Tipe investor moderat akan berusaha menyemimbangkan antara risiko dengan imbal hasil agar mencapai keuntungan yang optimal secara berkala.&nbsp;</p>



<h3><strong>3. Konservatif</strong></h3>



<p>Terakhir adalah jenis konservatif. Investor yang memiliki jenis konservatif akan  memilih investasi yang aman dengan risiko yang rendah. Tipe ini akan menghindari investasi yang berisiko tinggi dan lebih menyukai produk investasi yang memiliki nilai stabil.</p>



<pre class="wp-block-preformatted"><strong>Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mengenal-masing-masing-risiko-investasi-ini-yuk/"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Mengenal Masing-masing Risiko Investasi Ini, Yuk!</span></a></strong></pre>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Cara Cek Profil Risiko Investasi</span></strong></h2>



<p>Sebelum memulai investasi, ada hal lain yang perlu untuk diketahui oleh investor pemula. Hal tersebut adalah mengecek profil risiko kamu. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi alasan pada setiap tingkatan profil tersebut. Berikut ini adalah cara cek profil risiko investasi yang bisa kamu lakukan untuk menentukan profil risiko kamu:</p>



<h3><strong>1. Sesuaikan Usia</strong></h3>



<p>Pertama, kamu bisa menyesuaikan usia. Semakin muda seseorang, maka cenderung lebih berani untuk mengambil risiko yang tinggi.&nbsp;</p>



<p>Sedangkan untuk orang yang akan memasuki masa pensiun atau telah memasuki masa pensiun, akan lebih cocok bila melakukan investasi dengan jenis nilai yang stabil dengan risiko yang lebih kecil.</p>



<h3><strong>2. Ketahui Kondisi Finansial</strong></h3>



<p>Berikutnya adalah mengetahui kondisi finansial. Penghasilan yang dihasilkan setiap bulan bisa mempengaruhi profil risiko kamu. Seseorang yang berpenghasilan besar cenderung akan mengambil risiko yang lebih tinggi.&nbsp;</p>



<p>Sementara bagi orang yang berpenghasilan minim maka akan memilih investasi yang berisiko rendah.</p>



<h3><strong>3. Pertimbangkan Tanggungan</strong></h3>



<p>Bagi yang sudah memiliki tanggungan, maka hal tersebut bisa menjadi faktor yang diperhitungkan. Contohnya adalah untuk orang yang telah berkeluarga, maka lebih memilih berinvestasi dengan instrumen yang bernilai stabil dengan risiko yang rendah.</p>



<h3><strong>4. Mengetahui Ilmu Investasi</strong></h3>



<p>Hal terakhir yang sangat perlu untuk dimiliki adalah ilmu investasi. Ilmu investasi menjadi hal yang wajib kamu ketahui sebelum memulai berinvestasi.&nbsp;</p>



<p>Sebab, dengan ilmu yang kamu miliki, kamu akan bisa mengatasi berbagai risiko yang akan terjadi di kemudian hari.</p>



<p>Sehingga kamu akan lebih siap dibanding jika tidak memiliki ilmu di bidang investasi.</p>



<p>Itu dia informasi mengenai profil risiko investasi yang wajib diketahui bagi pemula yang akan terjun di dunia investasi. Sebelum itu, pastikan kamu sudah mengecek profil risiko yang sesuai dengan tingkat toleransi risiko kamu.</p>



<p>Nah, bagi kamu yang tertarik untuk memulai investasi, kamu bisa memulainya dengan investasi di Amartha. Dengan pendanaan mulai dari Rp100.000 saja, kamu bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% <em>flat</em> per tahunnya, lho. Yuk, download dan modalin di Amartha!</p>



<p>Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Android</span></a></p>



<p>Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" rel="nofollow"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">iOS</span></a></p>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Tag: profil risiko

Apa Itu Profil Risiko Investasi? Ini Pengertian dan Jenisnya