small_5-cara-mengatur-keuangan-di-bulan-puasa-biar-tak-boros.jpeg

thumbnail_5-cara-mengatur-keuangan-di-bulan-puasa-biar-tak-boros.jpeg

5-cara-mengatur-keuangan-di-bulan-puasa-biar-tak-boros.jpeg

Kewajiban berpuasa bagi umat muslim di bulan Ramadan nyatanya tak membuat pengeluaran berkurang. Namun, yang terjadi justru pengeluaran bertambah banyak, untuk itu kamu perlu bijak dalam mengatur keuangan di bulan puasa agar tidak boros. 



Pengeluaran cenderung bertambah karena biasanya di bulan puasa ada banyak hal yang ingin dibeli. Mulai dari beragam menu takjil yang menggoda, barang-barang yang berkaitan dengan ibadah, hampers, kue lebaran, dan baju baru untuk Idul Fitri. 



<h2>5 Cara Mengatur Keuangan di Bulan Puasa</h2>



Selama Ramadan bukan hanya perut yang merasakan lapar, tapi mata pun jadi ikutan merasa 'haus' akan belanja. Apalagi jika melihat diskon besar-besaran dan promo menarik lainnya. 



Termasuk saat membeli makanan, kamu ingin mencoba segala jenis makanan untuk berbuka. Padahal ketika waktu berbuka, kita cenderung tidak sanggup menghabiskan semua makanan yang akhirnya makanan jadi tersisa dan hanya berakhir di pembuangan.



Supaya terhindar dari jebakan yang membuat kamu jauh lebih boros, kamu bisa mengikuti tips mengatur keuangan di bulan puasa berikut ini: 



<h3>Susun Rencana Keuangan</h3>



Tetap susun rencana keuangan selama bulan Ramadan. Bagi pengeluaran menjadi beberapa jenis pos. Dahulukan pos pengeluaran rutin setiap bulan, seperti tagihan listrik, air, internet, asuransi, dan lain sebagainya. 



Kemudian susun juga budget untuk makan selama puasa. Berapa jumlah yang sekiranya cukup untuk sahur dan berbuka. Lebih besar atau rendah tergantung kondisi, karena seringkali harga bahan-bahan naik menjelang lebaran. Namun setidaknya setelah menyusun rencana keuangan, pengeluaranmu lebih terkontrol.



<h3>Tulis Pengeluaran Harian </h3>



Menulis pengeluaran setiap hari adalah cara untuk mengetahui apakah uang yang kamu keluarkan sudah melebihi budget atau tidak. Dengan begitu lebih mudah bagimu mengatur keuangan di bulan puasa. 



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/ramadan-cuan-banyak-intip-tips-bisnis-di-bulan-puasa/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Ramadan Cuan Banyak! Intip Tips Bisnis di Bulan Puasa</a></pre>



<h3>Susun Daftar Menu Makanan</h3>



Supaya kamu tidak mubazir dalam membeli makanan, susun daftar menu untuk sahur dan berbuka. Daftar menu ini juga akan membantumu agar tidak merasa bingung saat memasak.&nbsp;



<h3>Dahulukan Kebutuhan Dari Keinginan</h3>



Strategi mengatur keuangan yang perlu kamu pegang adalah selalu dahulukan kebutuhan daripada keinginan. Ini juga bisa menjadi praktik ibadah, yaitu menahan hawa nafsu. Menahan diri untuk membeli terlalu banyak barang yang diinginkan.



Setelah kebutuhan terpenuhi, barulah kamu bisa mulai membeli barang-barang yang kamu inginkan dengan sisa dana yang ada. Kamu bisa memanfaatkan promo selama Ramadan, untuk memperoleh barang dengan harga lebih murah. 



<h3>Pisahkan Pos Pengeluaran Ramadan dan Lebaran</h3>



Tips hemat di bulan puasa yang perlu kamu lakukan adalah memisahkan pengeluaran untuk Ramadan dan kebutuhan Idul Fitri. Kamu bisa menggunakan gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama Ramadan.



Sedangkan untuk keperluan saat Idul Fitri nanti, kamu bisa gunakan THR (Tunjangan Hari Raya) atau sumber dana lain. Hindari mencampurkan dana dan anggaran untuk Ramadan dan Hari Raya.



Inilah 5 cara mengatur keuangan di bulan puasa agar tidak boros. Coba praktekan agar kebutuhan selama Ramadaan khususnya menjelang Idul Fitri dapat terpenuhi dengan baik.



Namun ada baiknya selain mengandalkan pemasukan bulanan, kamu bisa juga mendapatkan penghasilan tambahan berupa passive income dari pendanaan <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/perbedaan-equity-crowdfunding-dan-security-crowdfunding/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">crowdfunding</a>.



Kamu dapat bergabung menjadi lender di Amartha dan dapatkan penghasilan tambahan setiap minggunya dengan modalin <a href="https://amartha.com/blog/perempuan-tangguh/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">CEO UMKM</a> mulai dari 100 ribu aja. Amartha menyalurkan pendanaan dari para lender untuk akses permodalan bisnis mikro di lebih dari 35.000 desa. 



Jadi selain memperoleh pendapatan tambahan, kamu juga sudah ikut berkontribusi mensejahterakan para pelaku usaha yang kebanyakan digerakkan oleh para perempuan tangguh Indonesia. Tunggu apa lagi? Yuk, mulai modalin di Amartha dan dapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun! 



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

5 Cara Mengatur Keuangan di Bulan Puasa Biar Tak Boros!

small_puasa-tanpa-sahur-saat-ramadan-bagaimana-hukumnya.jpeg

thumbnail_puasa-tanpa-sahur-saat-ramadan-bagaimana-hukumnya.jpeg

puasa-tanpa-sahur-saat-ramadan-bagaimana-hukumnya.jpeg

Memasuki bulan Ramadan, aktivitas di rumah sudah mulai ramai sejak dini hari. Karena semua umat Islam mempersiapkan untuk makan sahur. Namun bagaimana jika kita puasa tanpa sahur? Apakah diperbolehkan dan puasanya masih sah?



Bangun lebih awal dari biasanya memang terasa sulit jika belum terbiasa. Maka dari itu terkadang orang sulit untuk bangun sahur di pekan pertama Ramadan, atau sebaliknya semakin mendekati akhir bulan Ramadan, semakin sering sahur terlewatkan.&nbsp;



<h2>Hukum Puasa Tanpa Sahur</h2>



Sahur merupakan bagian dari ibadah puasa. Ada banyak hikmah dan keutamaan yang didapat bagi mereka yang sahur. Meski begitu bila dilihat dari segi hukum, sahur termasuk sunnah, yang berarti bila dikerjakan mendapatkan pahala, jika tidak maka tidak apa-apa.&nbsp;



Sahur bukan hal yang wajib dan tidak termasuk ke dalam rukun puasa. Dilasir dari Nu Online, rukun ibadah puasa Ramadan ada dua yaitu niat puasa dan menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa. Jadi sebenarnya puasa tanpa sahur tetap sah untuk dijalankan.



Meski begitu ada banyak hikmah dan kebaikan dari makan sahur. Rasulullah SAW, bersabda “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan” (HR Syaikhani).



<h2>Hukum Puasa Tidak Sahur dan Lupa Niat</h2>



Selain lupa akan sahur, banyak juga umat muslim yang lupa untuk membaca niat puasa. Llau, bolehkah puasa tanpa sahur dan niat? Karena seringkali orang baru mengucapkan niat berpuasa pada saat sahur. Jika sahurnya terlewat maka mereka tidak sempat membaca niat atau bisa karena lupa.



Buya Yahya menjelaskan dalam kanal youtube Al-Bahjah TV bahwa jika ada seseorang yang lupa niat puasa di malam hari dan terlewat sahur, maka berdasarkan jumhur ulama (mayoritas ulama) ibadah puasanya tidak sah.&nbsp;



Tetapi dalam kondisi darurat jika seseorang benar-benar lupa bukan karena disengaja, ada keterangan dari Abu Hanifah yang memperbolehkan bacaan niat puasa di pagi hari. Dengan catatan orang tersebut belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa.&nbsp;



Namun sebaiknya untuk menghindari hal tersebut lebih baik niatkan puasa sejak malam hari. Sehingga kamu tetap bisa berpuasa meskipun tidak sempat sahur.&nbsp;



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/work-smart/7-persiapan-keuangan-ramadhan-biar-tabungan-tetap-aman/">7 Persiapan Keuangan Ramadhan, Biar Tabungan Tetap Aman</a></pre>



<h2>Puasa Tanpa Sahur Bagi Kesehatan&nbsp;</h2>



Selama berpuasa tubuh akan beradaptasi karena asupan nutrisi akan berkurang selama 12 jam lebih. Maka wajar jika tubuh merasa lapar, haus, dan kurang bertenaga. Kondisinya akan lebih buruk jika kamu melewatkan sahur.&nbsp;



Bila melihat dari segi kesehatan puasa tanpa sahur akan membuat tubuh ada dalam kondisi kelaparan (starving), bukan berpuasa (fasting). Karena bila kamu tidak sahur berarti tubuh terakhir kali menerima makan pada saat berbuka puasa. Artinya tubuh tidak menerima asupan apapun hingga hampir menyentuh waktu 24 jam.&nbsp;



Sistem metabolisme jadi terganggu, begitu juga dengan siklus hormonal. Kemudian pada akhirnya organ tubuh bisa mengalami gangguan, termasuk pada organ pencernaan.&nbsp;



Maka dari itu sangat dianjurkan untuk makan sahur sebelum berpuasa. Menu makanan sahur pun harus diperhatikan gizinya. Dengan besaran porsi makan sahur 40% dan makanan berbuka 60%.&nbsp;&nbsp;&nbsp;



Jadi puasa tanpa sahur apakah sah? Puasamu tetap sah tapi sebaiknya upayakan untuk menyantap makanan sahur selama Ramadan. Agar tubuh lebih bertenaga di siang hari dan mendapatkan berkah dari sahur.



Selain itu saat sahur kamu punya kesempatan untuk mengucapkan lagi niat berpuasa. Untuk mengantisipasi jika kamu lupa berniat di malam hari.&nbsp;



Nah, selama bulan Ramadan ini, tidak ada salahnya niatkan juga untuk berbagi kepada sesama. Kamu bisa menjadi good lender di <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>, microfinance marketplace yang turut serta dalam mendukung UMKM yang ada di lebih dari 35.000 desa di Indonesia.



Kamu bisa menanam kebaikan dengan bantu modalin UMKM yang dijalankan oleh perempuan tangguh Indonesia. Kemudian kamu juga bisa pendapatan pasif mingguan mulai dari Rp100.000 aja. Yuk, mulai ciptakan dampak sosial dengan pendanaan di Amartha!



Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Puasa Tanpa Sahur Saat Ramadan, Bagaimana Hukumnya?

small_7-persiapan-keuangan-ramadhan-biar-tabungan-tetap-aman.jpeg

thumbnail_7-persiapan-keuangan-ramadhan-biar-tabungan-tetap-aman.jpeg

7-persiapan-keuangan-ramadhan-biar-tabungan-tetap-aman.jpeg

Menjelang bulan yang penuh berkah tiba, membuat persiapan keuangan Ramadhan menjadi satu hal harus kamu lakukan. Pasalnya, tidak sedikit dari kita yang kurang menyiapkan keuangan dengan benar, sehingga pos keuangan menjadi berantakan karena harus memenuhi kebutuhan selama sebulan penuh.&nbsp;



Jangan sampai momen yang begitu dinantikan ini harus disambut dengan kecewa karena kurangnya persiapan keuangan saat Ramadhan. Nah, agar ibadah puasa tetap lancar dan keuangan tetap terjaga, berikut tips beberapa persiapan keuangan Ramadhan yang harus kamu lakukan.&nbsp;



<h2>Tips Persiapan Keuangan Ramadhan yang Tepat</h2>



Ini 7 persiapan dalam hal keuangan saat bulan Ramadhan diantaranya adalah:&nbsp;



<h3>1. Buat Rencana Keuangan</h3>



<a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/?utm_source=blog_amartha&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=moneyplus&amp;utm_content=moneyplus" title="Cara mengatur keuangan selama Ramadhan">Cara mengatur keuangan selama Ramadhan</a> yang pertama adalah membuat rencana keuangan sebelum bulan yang penuh berkah tersebut dimulai. Caranya adalah dengan memisahkan dana untuk belanja kebutuhan sehari-hari dengan bijak.&nbsp;



Seperti, menetapkan anggaran untuk kebutuhan masak berbuka dan sahur, menyisihkan dana untuk membayar angsuran, biaya listrik, dan kuota internet, hingga menyiapkan dana darurat. Selain itu, jangan lupa menyisihkan sebagian dana untuk bersedekah selama bulan Ramadhan. .&nbsp;



<h3>2. Belanja Lebih Awal</h3>



Umumnya, harga kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan selama bulan puasa. Untuk itu, atur keuangan saat Ramadhan dengan sebaik-baiknya agar tidak habis sebelum waktunya.&nbsp;



Caranya adalah dengan berbelanja kebutuhan pokok sebelum memasuki bulan Ramadhan. Namun, tetap bersikap bijak dan tidak melakukan “panic buying” khususnya di masa pandemi seperti saat ini.&nbsp;



<h3>3. Utamakan Kebutuhan</h3>



Selama bulan puasa, kamu akan melihat banyak sekali penawaran diskon besar-besaran yang menarik. Jika mudah tergiur, rencana keuangan yang telah dibuat pasti akan kacau. Untuk itu, tahan keinginan untuk belanja dan selalu utamakan kebutuhan terlebih dahulu. Dengan kata lain, hindari semua pengeluaran yang kurang penting agar terhindar dari pemborosan.&nbsp;



<h3>4. Kelompokkan Pengeluaran</h3>



Persiapan keuangan Ramadhan berikutnya yang harus dilakukan adalah dengan mengelompokkan setiap pengeluaran selama sebulan penuh. Kamu harus piawai dalam memilah antara pengeluaran untuk belanja kebutuhan pokok dengan pengeluaran Hari Raya.&nbsp;



Misalnya, membeli baju lebaran, kue lebaran, memberi hadiah atau THR (Tunjangan Hari Raya) kepada keluarga terdekat, hingga pengeluaran untuk transportasi mudik lebaran. Jangan lupa siapkan pula dana untuk membayar zakat fitrah untuk seluruh keluarga.&nbsp;



<h3>5. Catat Pengeluaran Harian</h3>



Cara pengelolaan keuangan di bulan Ramadhan berikutnya adalah dengan mencatat semua pengeluaran harian secara terperinci. Cara yang satu ini bermanfaat agar kamu bisa memantau kemana saja uang yang dikeluarkan selama satu hari sekaligus untuk mengingatkan agar bisa lebih berhemat.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/tech/business/aplikasi-pendukung-untuk-sempurnakan-ibadah-ramadhan/" title="Aplikasi Pendukung Untuk Sempurnakan Ibadah Ramadhan">Aplikasi Pendukung Untuk Sempurnakan Ibadah Ramadhan</a></pre>



<h3>6. Buat Daftar Menu Selama Ramadhan</h3>



Mengatur keuangan selama Ramadhan agar lebih hemat juga bisa dilakukan dengan cara membuat daftar menu makanan untuk berbuka dan sahur selama satu bulan penuh. Hindari pula terlalu sering berbuka puasa di restoran atau tempat makan lainnya. Selain lebih hemat, kamu juga tidak pusing untuk memikirkan ide menu yang akan dimasak setiap hari karena semua sudah tercatat secara terperinci.&nbsp;



<h3>7. Komitmen dengan Rencana Keuangan</h3>



Cara terbaik agar dana yang kamu miliki tidak boros adalah terus berkomitmen dengan rencana keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebab, semua persiapan tersebut akan terasa sia-sia jika kamu mengabaikan dan bahkan tidak punya komitmen untuk menjalankannya.&nbsp;



Selain membuat persiapan keuangan Ramadhan, ada cara praktis yang bisa kamu lakukan agar mendapatkan pahala selama bulan puasa sekaligus memiliki passive income untuk tabungan masa depan yang aman. 



Caranya adalah dengan melakukan pendanaan <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/perbedaan-equity-crowdfunding-dan-security-crowdfunding/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">crowdfunding</a> di Amartha microfinance marketplace. Mulai modalin Rp100.000, kamu bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Kapan lagi bisa dapat penghasilan tambahan, sekaligus berikan dampak kebaikan dengan ikut memberdayakan perempuan <a href="https://amartha.com/blog/perempuan-tangguh/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">CEO UMKM</a> di pedesaan. Tunggu apalagi, yuk mulai modalin di Amartha, sekarang!



Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener nofollow">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

7 Persiapan Keuangan Ramadhan, Biar Tabungan Tetap Aman

small_intip-5-ide-jualan-di-bulan-puasa-menguntungkan.png

thumbnail_intip-5-ide-jualan-di-bulan-puasa-menguntungkan.png

intip-5-ide-jualan-di-bulan-puasa-menguntungkan.png

Bulan puasa atau bulan Ramadan adalah bulan yang sangat spesial bagi umat Islam seluruh dunia. Selain dianggap suci dan penuh berkah, Ramadan juga merupakan momen tepat bagi para pelaku usaha yang ingin memulai jualan di bulan puasa.



Namun dengan banyaknya pelaku usaha yang menawarkan menu khusus Ramadan, dibutuhkan ide dan inovasi yang berbeda untuk menarik perhatian pelanggan. Oleh karena itu, ketahui apa saja menu makanan yang bisa dijadikan ide berjualan saat Ramadan.



<h2>5 Ide Menu Makanan untuk Jualan di Bulan Puasa</h2>



Ada banyak ide menu makanan yang bisa menjadi pilihan untuk menarik pelanggan di bulan Ramadhan. Mulai dari makanan hingga minuman, berikut ini beberapa rekomendasi ide jualan yang bisa kamu coba.



<h3>Es Susu Kurma</h3>



Ingin mencoba ide jualan bulan puasa kekinian? Es susu kurma bisa menjadi salah satu pilihan. Dibanding menjual es buah biasa, es susu kurma bisa menjadi alternatif yang unik dan menarik, sebab masih belum banyak orang yang menjualnya.



Selain itu, es susu kurma merupakan minuman segar yang cocok untuk menghilangkan dahaga saat berbuka puasa. Bahannya pun sederhana dan mudah diperoleh, hanya butuh campuran susu segar dan potongan buah kurma yang dicampur dengan es batu, ditambah sirup atau madu agar lebih lezat dan segar.



<h3>Es Campur</h3>



Butuh ide jualan minuman di bulan Ramadan yang lain? Jika iya, es campur adalah opsi menu yang tidak pernah membosankan untuk dicoba. Sesuai namanya, kamu bisa mencampurkan berbagai jenis buah dan topping sebagai variasi.



Hingga saat ini, es campur masih menjadi salah satu hidangan populer yang sangat diminati selama bulan Ramadan di Indonesia. Agar pelanggan tidak bosan, kamu bisa membuat beberapa varian es campur sekaligus saat berjualan.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/ramadan-cuan-banyak-intip-tips-bisnis-di-bulan-puasa/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Ramadan Cuan Banyak! Intip Tips Bisnis di Bulan Puasa</a></pre>



<h3>Kolak Pisang</h3>



Selain es campur, menu jualan di bulan puasa lainnya yang juga selalu populer dari tahun ke tahun adalah kolak pisang. Kolak pisang merupakan hidangan khas Indonesia yang terbuat rebusan pisang dengan campuran santan, gula merah, dan daun pandan.



Kolak pisang menjadi salah satu hidangan favorit di bulan Ramadan karena rasanya yang manis dan nikmat. Kolak pisang juga mudah disiapkan dan cocok dihidangkan sebagai menu takjil atau hidangan penutup saat berbuka puasa.



<h3>Aneka Gorengan</h3>



Jika tertarik untuk jualan makanan di bulan Ramadan, maka pilihan yang bisa dicoba adalah aneka gorengan. Apalagi, gorengan merupakan salah satu pilihan menu yang selalu diminati oleh banyak orang, terutama saat berbuka puasa.



Aneka gorengan seperti tempe mendoan, tahu isi, bakwan jagung, atau risoles bisa menjadi pilihan yang tepat untuk jualan saat bulan Ramadan. Selain itu, bahan-bahannya sangat mudah didapatkan, dan proses pembuatannya pun mudah.



<h3>Kue Lebaran</h3>



Saat menjelang akhir Ramadan, alternatif menu lainnya yang bisa dijadikan ide jualan adalah kue lebaran. Ada berbagai macam jenis kue kering yang bisa kamu jual, mulai dari nastar, kastengel, putri salju, dan lain sebagainya.



Salah satu keunggulan dari berjualan kue lebaran adalah masa simpannya yang lama, sehingga potensi kerugian juga bisa diminimalisir. Jika disimpan dengan benar, maka kue kering lebaran bisa awet hingga berbulan-bulan.



Selain 5 ide di atas, sebenarnya masih banyak lagi ide jualan di bulan puasa yang bisa kamu coba. Nah, kalau alasan utama kamu berjualan adalah menambah penghasilan, kamu juga bisa lho menambah pendapatan sampingan dari investasi.



Bersama <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>, kamu bisa mendanai sesama pelaku usaha mikro di Indonesia dengan sistem pendanaan kolektif. Ada berbagai produk pendanaan terbaik yang bisa dicoba mulai dari Rp100 ribu saja dan imbal hasil hingga 15% flat per tahun.



Karena sudah resmi terdaftar OJK, kamu bisa menjalankan usaha jualan di bulan puasa dengan aman sembari membantu UMKM lainnya. Yuk, saling mendukung pelaku usaha mikro bersama Amartha!



Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Intip 5 Ide Jualan di Bulan Puasa Menguntungkan

large_ramadan-cuan-banyak-intip-tips-bisnis-di-bulan-puasa.jpeg

medium_ramadan-cuan-banyak-intip-tips-bisnis-di-bulan-puasa.jpeg

small_ramadan-cuan-banyak-intip-tips-bisnis-di-bulan-puasa.jpeg

thumbnail_ramadan-cuan-banyak-intip-tips-bisnis-di-bulan-puasa.jpeg

ramadan-cuan-banyak-intip-tips-bisnis-di-bulan-puasa.jpeg

Sebentar lagi bulan Ramadan tiba. Biasanya, momen ini sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia, terutama adalah pelaku usaha. Animo masyarakat membeli di bulan Ramadan begitu tinggi. Tentu saja kondisi ini banyak dimanfaatkan pelaku bisnis untuk menggencarkan produk jualannya. Lantas, bagaimana tips bisnis di bulan puasa? 



<h2>Tips Bisnis di Bulan Puasa</h2>



Berikut sejumlah tips yang dapat kamu ikuti saat menjalankan bisnis di bulan Ramadan, antara lain:



<h3>1. Cari Tahu Produk yang Diminati Oleh Konsumen</h3>



Sebelum menjalankan bisnis, kamu bisa mencari ide jualan bulan puasa modal kecil. Lakukan riset untuk melihat apa jenis produk yang banyak disukai oleh masyarakat di sepanjang bulan puasa.&nbsp;



Contoh produk yang banyak dicari saat bulan puasa ini bisa seperti parsel kue kering, kartu ucapan, hampers, bantal dan guling hingga sejumlah peralatan rumah tangga.&nbsp;



<h3>2. Percantik Halaman Toko</h3>



Salah satu ide kreatif di bulan Ramadan yang bisa kamu lakukan adalah mempercantik halaman toko atau produk. Hal ini bisa dilakukan bila kamu berjualan secara online



Berikan desain khusus yang sudah disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan setiap pengunjung toko online. Contohnya, pengunjung khusus produk makanan berbeda dengan tampilan pengunjung produk fashion, dan yang lainnya. 



Tidak hanya halaman toko, halaman produk juga menjadi hal lain yang harus diperhatikan. Foto produk yang kamu pajang harus jelas serta memperlihatkan kelebihan produk yang kamu jual. Judul hingga deskripsi juga harus jelas sehingga lebih terlihat informatif serta dapat mengakomodasi pertanyaan dari pembeli. 



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/5-tips-kuat-puasa-ramadan-seharian-dan-tetap-produktif/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">5 Tips Kuat Puasa Ramadan Seharian dan Tetap Produktif</a></pre>



<h3>3. Berikan Promo Gratis Ongkir</h3>



Saat sedang mencari cara menghasilkan uang di bulan Ramadan, pasti kamu ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Tetapi, mengapa malah memberikan promo gratis ongkir? 



Promo gratis ongkir yang kamu berikan bisa membuat tokomu menjangkau lebih banyak pembeli yang ada di seluruh penjuru Indonesia. Selain itu pembeli juga semakin bersemangat untuk berbelanja karena tidak memikirkan biaya kirim yang harus mereka tanggung.&nbsp;



<h3>4. Jual Produk Parsel</h3>



Tips bisnis di bulan puasa yang berikutnya adalah menjual produk parsel. Perlu diketahui, menurut salah satu survey yang dilakukan oleh marketplace, penjualan parsel saat bulan puasa naik hingga 2X lipat. 



Oleh sebab itu jika kamu menjual parsel Ramadan, pastikan memasukkan produk popular di toko ke paket parsel yang sudah kamu buat. Kamu juga dapat mengkombinasikannya dengan produk serupa di dalam parsel.&nbsp;



<h3>5. Lakukan Pemasaran Digital</h3>



Dengan digital marketing, brand atau toko yang kamu miliki akan lebih mudah berinteraksi serta dapat memfasilitasi seluruh kebutuhan pembeli. seperti yang kita ketahui, orang Indonesia lebih ingin membaca informasi yang relevan sebelum membeli. 



Umumnya mereka akan menggunakan search engine untuk mencari toko online. Sehingga bila hanya mengandalkan toko fisik saja, tentu tidak cukup. Kamu harus mengandalkan digital marketing juga. 



Misalnya, kamu dapat mengiklankan produkmu di media sosial, kemudian menargetkan keyword dengan tema Ramadan di mesin pencari. Jangan lupa pasang iklan di Google dan mengarah ke landing page kamu. 



Selain menjalankan tips bisnis di atas, ayo sempurnakan ibadah di bulan penuh Ramadan dengan melakukan kebaikan.



Kamu bisa memulainya dengan memberdayakan perempuan pengusaha mikro di pedesaan bersama microfinance marketplace, <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>. Selain menjalankan bisnis, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dengan membantu UMKM yang berada di pelosok Indonesia dengan keuntungan imbal hasil sampai 15% flat per tahun! Tertarik? 



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Ramadan Cuan Banyak! Intip Tips Bisnis di Bulan Puasa

small_cara-hemat-pengeluaran-saat-ramadan-ala-martha.png

thumbnail_cara-hemat-pengeluaran-saat-ramadan-ala-martha.png

cara-hemat-pengeluaran-saat-ramadan-ala-martha.png

Bulan Ramadan identik dengan pengeluaran yang mencapai dua kali lipat dibanding bulan lainnya. Itu artinya, sudah saatnya untuk mulai berpikir merencanakan keuangan agar pengeluaran tetap terkendali selama bulan puasa hingga Hari Raya Lebaran. 



Pada umumnya, harga sejumlah kebutuhan pokok akan mulai merangkak naik jelang bulan Ramadan. Biasanya semua menjadi serba mahal lantaran tingginya permintaan.



Jika tidak disiasati secara cermat, pengeluaranmu sudah pasti membengkak selama bulan puasa. Bisa-bisa, gaji bulananmu tidak akan cukup untuk membiayai hidup.



Nah, untuk menghemat pengeluaran selama Bulan Ramadan, Martha punya beberapa caranya nih. Berikut ini adalah cara hemat pengeluaran saat bulan Ramadan Ala Martha!



1. Buat Rencana Keuangan Selama Bulan Ramadan



Membuat rencana keuangan sangatlah penting. Selama Bulan Ramadan, ada baiknya kamu mencatat seluruh daftar kebutuhan selama sebulan penuh. Bahkan, kalau perlu sampai Lebaran, supaya kamu punya gambaran untuk alokasi anggarannya. 



Lakukan hal ini seminggu atau dua minggu sebelum Bulan Ramadan tiba. Selain menyusun kebutuhan apa saja yang ingin dibeli, kamu juga bisa membuat menu makanan sehari-hari selama bulan puasa.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/tips-efektif-budgeting-sistem-amplop/" data-type="post" data-id="11135">Tips Efektif Budgeting Sistem Amplop</a>



Tuliskan secara detail dan lengkap, termasuk perkiraan anggarannya. Cocokkan dengan pemasukan atau penghasilan kamu. Jangan sampai pengeluaran lebih besar dari gajimu. Jika hal itu sampai terjadi, segera coret pengeluaran yang tidak perlu atau masih dapat ditunda.



Untuk lebih berhemat, kamu bisa mengakalinya dengan memprioritaskan membeli kebutuhan pokok dengan kuantitas seperlunya saja, tidak berlebihan agar tidak menyebabkan pemborosan, serta membeli barang yang harganya lebih murah.



2. Catat Pengeluaran Harian



Jika sudah membuat rencana keuangan untuk sebulan, dalam penerapannya kamu harus rajin mencatat pengeluaran harian. Soalnya, nih, jika tidak membatasi dan mencatat pengeluaran apa saja yang dilakukan, alih-alih berhemat, kamu malah makin boros.



Contohnya, merasa tidak mengeluarkan uang untuk makan siang, eh, malamnya dipakai untuk nongkrong dan jajan sampai larut malam. Kalau begini, sih, bakal sama saja! Jadi, pastikan kamu tahu berapa yang sudah dikeluarkan dan kelola sisanya dengan bijak.



3. Belanja Kebutuhan Pokok Langsung untuk Sebulan Ke Depan



Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, harga bahan pokok makanan menjelang dan selama Bulan Ramadan biasanya naik. Kenaikan harga ini akan berdampak besar pada membengkaknya pengeluaran bulanan kamu. Meski harga sembako dan lainnya lebih mahal, tapi kamu tetap membutuhkan bahan-bahan pokok untuk membuat menu makanan.



Supaya bisa berhemat, kamu harus berbelanja bahan pokok makanan yang bisa tahan lama untuk jangka waktu satu bulan ke depan, sehingga kamu tidak perlu membeli barang tersebut ketika harganya dalam posisi mahal nantinya. Selain hemat, aktivitas belanjamu juga jadi efektif.



<a href="https://amartha.com/blog/perubahan-gaya-hidup-dramatis-yang-bikin-utang-cepat-lunas-yuk-tiru/" data-type="post" data-id="11311">Perubahan Gaya Hidup Dramatis Yang Bikin Utang Cepat Lunas. Yuk Tiru!</a>



4. Batasi untuk Berbuka Puasa di Luar Rumah



Jika ingin hemat saat Bulan Ramadan, jangan pernah melewatkan buka puasa di rumah. Kebiasaan berbuka puasa di luar rumah, terutama di restoran, cenderung membuatmu lebih boros. 



Sebab, bukan hanya membeli makanan, kamu bisa jadi mampir ke tempat perbelanjaan yang menawarkan banyak diskon. Di sini, jiwa konsumtif kamu akan diuji.



5. Jangan Gampang Tergoda Tawaran Promo Belanja



Meski kamu sudah merencanakan keuangan jauh-jauh hari, namun biasanya orang akan ‘gelap mata’ begitu melihat banjir promo spesial Ramadan, seperti diskon, cashback, buy 1 get 1, dan promo lainnya.



Alih-alih berhemat, malah makin boros karena terlalu banyak yang dibeli. Aji mumpung, tapi kebablasan. &nbsp; Jadi, pastikan kamu memanfaatkan promo untuk belanja kebutuhan pokok saja. Bukan menuruti keinginan semata yang bisa membuatmu menyesal nantinya.



Nah, itulah beberapa cara hemat pengeluaran saat bulan Ramadan Ala Martha. Selamat mencoba!

Cara Hemat Pengeluaran Saat Ramadan Ala Martha

medium_kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

small_kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

thumbnail_kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

Kevin merupakan pegawai di perusahaan swasta ternama di Jakarta. Setiap bulan, dia mengeluh dengan kondisi keuangannya. Setiap pertengahan bulan, uang di tabungannya habis. Bahkan, dia tidak mempunyai uang yang dapat ditabung di bank.



Dia mengeluh dengan kondisi keuangannya. Bahkan, ketika dia mempunyai pekerjaan baru dengan gaji yang lebih besar dibanding perusahaan sebelumnya, dirinya masih mempunyai <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/cemas-soal-finansial-atasi-dengan-tips-berikut/">masalah finansial</a>. Bahkan, dia terkadang meminjam uang kepada kerabatnya.

Kevin merupakan salah satu contoh kehidupan sebagian masyarakat yang memiliki masalah keuangan. Ini akan berakibat fatal jika Anda membiasakan diri meminjam melalui rentenir atau Bank. Apalagi, jika Anda tidak mengelola keuangan dengan baik. Hutang Anda semakin mengunung serta tidak mampu membayar tunggakan tersebut. Alhasil, Anda akan dikejar-kejar oleh penagih hutang. Sangat berbahaya bukan?
<h2>Tips Kelola Gaji dengan Sistem 50/30/20</h2>
Ada pelbagai cara mengelola keuangan salah satunya dengan sistem 50/30/20. Sistem ini pertama kali dipopulerkan dalam buku berjudul “All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan” oleh Elizabeth Warren and Amelia Warren Tyagi pada 2005. 

Sistem ini tercipta saat melihat kondisi keuangan keluarga di kelas menengah di Amerika Serikat. Inflasi yang tidak terkendali membuat kewalahan para keluarga tersebut. Apalagi, kondisi ini diperparah ketidakmampuan membayar hutang. Dengan sistem ini, Anda diharapkan dapat mengelola keuangan dengan baik. Berikut cara mengelola keuangan dengan sistem 50/30/20:
<h3>50 persen untuk Kebutuhan Pokok</h3>
<img class="aligncenter size-full wp-image-2252" src="https://access.amartha.com:443/uploads/clem_onojeghuo_183583_unsplash_7d35740d08.jpg" alt="clem-onojeghuo-183583-unsplash" width="5400" height="3600" />

Sisihkan 50 persen gaji Anda untuk hal-hal yang sangat penting seperti membayar listrik, telpon rumah, internet, kredit rumah atau mobil, bensin dan gas. Pastikan uang Anda ini tidak dihabiskan dengan hal yang tidak berguna. Anda harus menghitung kebutuhan pokok apa saja yang dibutuhkan pada saat ini.
<h3>30 persen untuk Kebutuhan Sekunder</h3>
<img class="size-full wp-image-2251" src="https://access.amartha.com:443/uploads/rob_bye_98949_unsplash_1_2435cd966e.jpg" alt="Photo by Rob Bye on Unsplash" width="5025" height="3350" />

Agar Anda tidak <a href="https://amartha.com/blog/boros-coba-siasati-latte-factor-dengan-cara-ini/">boros dalam berbelanja</a>. Pastikan 30 persen gaji Anda digunakan untuk sesuatu hal yang tidak begitu penting atau bukan menjadi prioritas seperti belanja pakaian, olahraga di gym atau aktivitas hiburan lainnya. Dengan begitu, Anda bisa menjaga kesehatan keuangan. 

Seperti dilansir Bustle, menurut survei yang dilakukan terhadap 2000 orang di Amerika Serikat, generasi Milenial menghabiskan uang paling terbanyak untuk makan diluar. Sekitar 72 persen digunakan untuk makan bersama teman-teman diluar. Anda bisa gunakan uang ini untuk belanja model baju lebaran 2018.
<h3>20 persen untuk Investasi</h3>
<img class="size-full wp-image-2253" src="https://access.amartha.com:443/uploads/rawpixel_252130_unsplash_8e9e5db3c8.jpg" alt="Photo by rawpixel on Unsplash" width="5837" height="3896" />Nah, sisihkan uang gaji Anda untuk investasi. Mengapa kita perlu melakukan investasi? Karena investasi dapat berguna untuk dana simpanan di masa depan. Uang Anda akan berlipat ganda jika melakukan investasi. 

Saat ini ada banyak instrumen investasi yang bisa Anda coba, misalnya seperti investasi properti, reksadana, saham, deposito, emas, hingga <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer-to-peer lending</a>. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda. Hal ini guna meminimalisir risiko investasi yang terjadi.

<a href="https://amartha.com/id_ID/">Investasi masa kini</a> yang tengah naik daun adalah P2P Lending. Meskipun baru, investasi ini menawarkan keuntungan yang bersaing dengan instrumen lainnya. Selain itu instrumen ini berada di bawah pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga investasi Anda akan aman. Dari segi keuntungan dan keamanan, Amartha masuk dalam dua kategori tersebut.

Amartha adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/">perusahaan investasi P2P Lending</a> yang menghubungkan Anda selaku investor kepada para perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Anda bisa mendapatkan keuntungan sampai 15% flat per tahun.

Tertarik berinvestasi di Amartha? Daftarkan diri Anda <a href="https://amartha.com/id_ID/">di sini</a>!

Tips Kelola Gaji dengan Sistem 50/30/20

medium_tips-atur-keuangan-di-ramadan.jpeg

small_tips-atur-keuangan-di-ramadan.jpeg

thumbnail_tips-atur-keuangan-di-ramadan.jpeg

tips-atur-keuangan-di-ramadan.jpeg

Di bulan Ramadan, pengeluaran akan terus bertambah. Apalagi, saat lebaran tiba, banyak pengeluaran untuk merayakan idul fitri seperti membeli baju baru, memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sanak saudara atau menyiapkan makanan dan kue kering di rumah. Belum lagi persiapan untuk mudik bersama keluarga.

Jika anda tidak hati-hati menjaga keuangan tetap sehat di bulan Ramadan ini. Tak terasa, uang di tabungan anda akan menipis. Nah, untuk menjaga keuangan anda tetap sehat. Ada beberapa tips untuk anda.

Buat Budgeting

Anda harus membuat budgeting atau rencana keuangan untuk mengurangi pengeluaran yang percuma. Banyak aplikasi di android atau IOS yang dapat mengatur keuangan anda seperti Money Manager, Monefy, Uangku dan Finansialku.

Gunakan aplikasi tersebut dan usahakan ada dana tabungan yang disimpan sekitar 10 atau 20 persen. Kemudian, anda juga harus memastikan cicilan yang ada tidak melebihi 30 persen, agar keuangan tetap sehat. Catat terus pendapatan dan pengeluaran setiap hari, agar anda dapat memantau keuangan.

[caption id="attachment_3827" align="aligncenter" width="5568"]<img class="wp-image-3827 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/kelly_sikkema_1484283_unsplash_c4b48919f9.jpg" alt="" width="5568" height="3712" /> Photo by Kelly Sikkema on Unsplash[/caption]

Kelola THR

Untuk anda yang mendapatkan THR, pastikan THR anda digunakan untuk hal yang berguna. Anda dapat menggunakan sistem 50-30-20. Misalnya, pendapatan anda dibagi yakni 50 untuk kebutuhan pokok, 30 untuk membeli barang konsumtif dan 20 persen untuk investasi. Anda pun dapat menyesuaikan sistem itu sesuai dengan keinginan anda.

<img class="size-full wp-image-3826" src="https://access.amartha.com:443/uploads/sharon_mccutcheon_556371_unsplash_baae8992e3.jpg" alt="" width="5616" height="3744" />

Cari Promo

Jika anda ingin mudik, carilah tiket promo pesawat atau kereta di media sosial. Biasanya, beberapa maskapai atau perusahaan transportasi lainnya memberikan informasi tentang promo. Jadi, anda tak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak untuk membeli tiket. Anda juga bisa mencari promo untuk beli baju atau makanan untuk lebaran di media sosial.

[caption id="attachment_3828" align="aligncenter" width="5184"]<img class="wp-image-3828 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/daniel_von_appen_482680_unsplash_79e5d843e5.jpg" alt="" width="5184" height="3888" /> Daniel Von Appen on Unsplash[/caption]

&nbsp;

Cari Tambahan

Mungkin anda memerlukan pendapatan tambahan agar keuangan anda tetap sehat. Anda bisa memulai pekerjaan freelance atau mulai berusaha. Banyak platform bagi freelancer seperti freelancer, upwork, sribulancer dan fastwork. Anda juga dapat memulai usaha online melalui media sosial atau platform e-commerce.

<img class="aligncenter size-full wp-image-3829" src="https://access.amartha.com:443/uploads/ali_yahya_513397_unsplash_b3f7e8b627.jpg" alt="" width="4896" height="3264" />

Mulailah Pendanaan di P2P Lending

Anda dapat memulai pendanaan di peer to peer (p2p) lending untuk tabungan masa depan. Biasanya, platform p2p lending memberikan keuntungan menarik hingga 15 persen. Anda dapat menggunakan kesempatan itu untuk memulai menabung di hari depan serta pastikan perusahaan p2p lending telah mendapat perizinan atau terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar pendanaan aman dan terjamin.

[caption id="attachment_3830" align="aligncenter" width="4928"]<img class="size-full wp-image-3830" src="https://access.amartha.com:443/uploads/adeolu_eletu_13086_unsplash_919eaaefcc.jpg" alt="" width="4928" height="3264" /> Photo by Adeolu Eletu on Unsplash[/caption]

&nbsp;

&nbsp;

Tips Atur Keuangan di Ramadan

medium_sejarah-dan-aturan-tunjangan-hari-raya-thr.jpeg

small_sejarah-dan-aturan-tunjangan-hari-raya-thr.jpeg

thumbnail_sejarah-dan-aturan-tunjangan-hari-raya-thr.jpeg

sejarah-dan-aturan-tunjangan-hari-raya-thr.jpeg

Sudahkah anda mendapat Tunjangan Hari Raya (THR)? Pada bulan Ramadan, para pegawai menunggu pembayaran THR oleh perusahaan. Biasanya, perusahaan akan memberikan THR pada akhir bulan Ramadan.

Tetapi tahukah anda awal mula THR dibayarkan? THR  sudah ada sejak Pemerintahan Presiden Soekarno. Pada 1951, kabinet Soekiman Wirjosandjojo memberikan THR kepada pamong praja (kini pegawai negara sipil). Kala itu, pemberian THR diberikan untuk meningkat kesejahteraan para pamong praja.

Awal Mula THR

Kala itu, Kabinet Soekiman memberikan THR kepada pegawai sebesar Rp 125 - 200 atau zaman sekarang sekitar Rp 1,1 juta - Rp 1,7 juta serta tunjangan lain seperti beras dan bahan pokok lainnya. Seiring berjalannya waktu, pembayaran THR ini juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta. Hingga kini, semua perusahaan swasta, negeri dan pemerintah memberikan THR kepada pegawai-pegawainya.

THR adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan di Indonesia. THR ini wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.

Hari raya keagamaan yang dimaksud adalah hari raya Idul Fitri bagi pekerja yang beragama Islam, hari raya Natal bagi pekerja yang beragama Kristen Katholik dan Protestan, hari raya Nyepi bagi pekerja beragama Hindu, hari raya Waisak bagi pekerja beragama Budha dan hari raya Imlek bagi pekerja yang beragama Konghucu.

[caption id="attachment_3821" align="aligncenter" width="1200"]<img class="size-full wp-image-3821" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Soekirman_Wirjosandjojo_1_d9eb7e639c.png" alt="" width="1200" height="720" /> Soekirman Wirjosandjojo[/caption]

Peraturan THR

THR telah tercantum pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker 6/2016”).

Seperti dilansir dari Wikipedia, di dalam Pasal 3 angka 2 Permenaker 6/2016 disebutkan bahwa pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan diberikan secara proporsional sesuai masa kerja. Ketentuan ini berbeda dengan ketentuan sebelumnya yang menetapkan bahwa pekerja atau buruh yang berhak mendapatkan THR adalah yang memiliki masa kerja minimal tiga bulan. Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-04/MEN/1994, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Perhitungan THR

Jika gaji anda per bulan sebesar Rp 5 juta, maka pembayaran THR sesuai dengan gaji anda yakni Rp 5 juta, namun hanya berlaku bagi anda yang sudah bekerja lebih dari satu tahun. Jika anda baru bekerja 5 bulan, maka anda akan mendapatkan THR sekitar Rp 2 juta.
<blockquote> (5 x Rp.5.000.000) ÷ 12 = Rp. 2.083.333,333</blockquote>
Nah, agar THR anda dapat digunakan dengan baik. Alangkah baiknya, anda memulai pendanaan di fintech peer to peer lending. Apalagi, banyak keuntungan yang anda dapat. Selain membantu usaha para peminjam, anda juga mendapatkan keuntungan hingga 15 persen.

Sejarah dan Aturan Tunjangan Hari Raya (THR)

medium_amartha-salurkan-1-004-paket-sehat-ramadan-di-33-desa.jpeg

small_amartha-salurkan-1-004-paket-sehat-ramadan-di-33-desa.jpeg

thumbnail_amartha-salurkan-1-004-paket-sehat-ramadan-di-33-desa.jpeg

amartha-salurkan-1-004-paket-sehat-ramadan-di-33-desa.jpeg

JAKARTA-  Amartha telah menyalurkan 1.004 Paket Sehat Ramadan di 33 desa di pulau Jawa. Paket ini diberikan pada Juni lalu secara berturut-turut di beberapa titik Amartha Point yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.



Selama bulan Ramadan, Amartha berhasil mengumpulkan total sumbangan sebesar Rp 64.842.792 yakni masyarakat melalui platform KitaBisa.com, Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Permata serta pendana Amartha melalui amartha.com.

Dana tersebut diberikan dalam bentuk paket sehat seperti buah, kacang, bumbu masak, alat pembersih serta tas belanja ramah lingkungan seharga Rp 80.000. Masyarakat dapat menyumbang satu paket tersebut seharga Rp 80.000.

<img class="aligncenter size-full wp-image-2376" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Paket_Sehat_Amartha_dc173c8bc4.jpg" alt="Paket Sehat Amartha" width="1040" height="780" />

Platform Amartha.com memang memungkinkan adanya partisipasi publik dalam menciptakan dampak positif, lewat pendanaan pada sektor usaha mikro pedesaaan. Namun khusus selama bulan Mei hingga Juni 2018, Amartha mengajak masyarakat untuk tidak hanya berinvestasi namun juga sambil berbagi kebaikan melalui donasi Paket Sehat Ramadan untuk masyarakat pedesaan. Para pendana dapat menggunakan fitur donasi pada dashboard Amartha.com, sehingga pendana dapat melakukan pendanaan dan berdonasi sekaligus. Selain itu, Amartha juga mengajak masyarakat umum untuk terlibat dalam paket ini melalui KitaBisa.com.

<img class="aligncenter size-full wp-image-2377" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Paket_Sehat_amartha_3_0f722e9c4b.jpg" alt="Paket Sehat amartha 3" width="639" height="426" />

Sejak 2011, Amartha telah rutin mengadakan program sosial di bulan Ramadan seperti pembagian sajadah dan sembako murah. Perusahaan ini telah mengadakan program sosial ini sejak 2014. Awalnya, perusahaan yang berdiri sejak 2010 ini memulai program sosial ini di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung Selatan. Seiring dengan perkembangan bisnis Amartha yang telah menjangkau lebih dari 500 desa. Pada 2018, program sosial ini juga terus berkembang hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Sebagai  bisnis yang dilandasi nilai-nilai sosial, kami juga turut membantu mencapai sustainable  development goals melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan,” kata Pendiri dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Para mitra Amartha merupakan ibu-ibu berusia antara 21-60 tahun berasal dari kelas sosial ekonomi paling bawah (bottom of the pyramid) yang tinggal di desa dan memiliki kebutuhan akan nutrisi. Dengan program ini, mereka akan mendapatkan paket sehat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta mengedukasi mereka untuk menggunakan tas belanja yang ramah lingkungan.

Amartha Salurkan 1.004 Paket Sehat Ramadan di 33 Desa

Tag: ramadan