Teknologi dan Inovasi

Produk Terbaru Pendana

small_6-pekerjaan-yang-berhubungan-dengan-teknologi-di-2023.jpeg

thumbnail_6-pekerjaan-yang-berhubungan-dengan-teknologi-di-2023.jpeg

6-pekerjaan-yang-berhubungan-dengan-teknologi-di-2023.jpeg

<p>Pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi<strong> </strong>menjadi salah satu pekerjaan yang banyak dicari di tahun 2023.&nbsp;Mengapa demikian? Menurut CNBC Indonesia, pekerjaan di sektor teknologi adalah pekerjaan yang dianggap tahan akan ancaman resesi Bagi para pecinta teknologi, fresh graduate, ataupun kamu yang berniat untuk <em>switching career,</em> dapat menyimak bahasan di bawah ini.</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">6 Pekerjaan yang Berhubungan dengan Teknologi di 2023</span></strong></h2>



<p>Hadirnya teknologi semakin memudahkan banyak umat manusia dalam beraktivitas. Banyak pekerjaan di bidang teknologi yang digaji dengan sangat tinggi, sebab memang membutuhkan pendidikan dan keahlian khusus.&nbsp;</p>



<p>Tak semua orang bisa menguasai teknologi lebih spesifik bahkan sampai menjadi specialist. Nah, berikut ini adalah daftar pekerjaan bidang IT yang banyak diburu di tahun 2023!</p>



<h3><strong>Cyber Security</strong></h3>



<p>Dunia cyber yang semakin berkembang pesat tentu semakin membutuhkan dukungan teknologi keamanan yang mumpuni. Apalagi dengan makin banyaknya pengguna internet yang melakukan transaksi dan input data pribadi secara online.&nbsp;</p>



<p>Agar tak terjadi pencurian data, profesi seperti keamanan <em>cyber / cyber security</em> ini banyak dicari. Banyak perusahaan teknologi yang membutuhkan ahli dalam melindungi sistem, jaringan atau program dari <em>cyber attack</em>.&nbsp;</p>



<h3><strong>UI/UX Designer</strong></h3>



<p>Salah satu yang membuat pengguna internet betah berselancar lama-lama ialah tampilan situs atau platform yang nyaman dan memanjakan mata mereka. Tak hanya itu, namun juga dapat memberikan kemudahan dalam melakukan aktivitas.&nbsp;</p>



<p>Pengalaman-pengalaman pengguna internet yang semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan terbaik secara virtual inilah yang membuat UI/UX designer banyak dicari di 2023. Mereka akan senantiasa ditugaskan untuk membuat desain interface bagi pengguna yang mampu memberikan pengalaman terbaik.&nbsp;</p>



<h3><strong>Marketing Technology (Martech)</strong></h3>



<p>Aktivitas digital marketing semakin banyak dilakukan oleh banyak perusahaan. Sehingga dibutuhkan ahli dalam Martech yang mencakup hampir dari semua aktivitas marketing online. Lebih fokus lag menguasai <em>e-commerce</em> dan optimasi seluruh platform agar dapat memaksimalkan strategi digital marketing. Tak salah lagi jika Martech menjadi pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi dan banyak dicari.</p>



<pre class="wp-block-preformatted"><strong>Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/tech/technology/canggih-5-teknologi-masa-depan-yang-akan-mengubah-dunia/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Canggih! 5 Teknologi Masa Depan yang Akan Mengubah Dunia</span></a></strong></pre>



<h3><strong>Data Communicator</strong></h3>



<p>Apakah kamu memiliki keahlian membaca, menerjemahkan dan mengkomunikasikan data? Keterampilan seperti ini akan banyak dicari di 2023 dan seterusnya. Berbagai bisnis membutuhkan sosok yang ahli di bidang data. Sebab tak sedikit data yang tak terolah dengan baik.&nbsp;</p>



<h3><strong>Blockchain Engineer</strong></h3>



<p>Profesi ini dijalani oleh mereka yang memiliki keahlian di bidang jaringan komputer, struktur data, dan algoritme. Para professional ini bekerja untuk mengeksekusi dan membuat <em>blockchain</em> digital yang memberikan solusi bisnis.</p>



<h3><strong>Machine Learning &amp; AI Engineering</strong></h3>



<p>Jenis pekerjaan IT ini melibatkan orang-orang yang menggunakan AI dan <em>Machine Learning</em> untuk mengembangkan aplikasi. Selain itu juga untuk mengembangkan sistem yang dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan keputusan bisnis yang baik. Rekayasa AI berfokus pada pengembangan alat, sistem dan proses yang mudah diterapkan di dunia nyata. Pekerjaan ini akan semakin dibutuhkan hingga bertahun-tahun mendatang, utamanya oleh perusahaan IT.</p>



<p>Demikianlah daftar pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi dan paling banyak dicari di tahun 2023. Namun, kamu tak perlu khawatir! Tak hanya pekerjaan di bidang teknologi saja saja, investasi juga bisa menjadi ladang penghasilan, lho.&nbsp;</p>



<p>Di tahun yang baru ini, kamu juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan mulai berinvestasi di <em>microfinance marketplace</em> Amartha. Ikut memberikan dampak positif bersama Amartha, kamu bisa mendapat imbal hasil keuntungan dari berinvestasi hingga 15% <em>flat</em> per tahunnya.</p>



<p>Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Android</span></a><br>Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">iOS</span></a></p>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

6 Pekerjaan yang Berhubungan dengan Teknologi di 2023!

large_5-robot-masa-depan-yang-akan-menguasai-dunia-kerja.jpeg

medium_5-robot-masa-depan-yang-akan-menguasai-dunia-kerja.jpeg

small_5-robot-masa-depan-yang-akan-menguasai-dunia-kerja.jpeg

thumbnail_5-robot-masa-depan-yang-akan-menguasai-dunia-kerja.jpeg

5-robot-masa-depan-yang-akan-menguasai-dunia-kerja.jpeg

<p>Keberadaan robot sebenarnya untuk memudahkan pekerjaan manusia. Namun dengan perkembangan ilmu robotika dan <em>Artificial Intelligence </em>(AI), akan ada banyak robot masa depan yang mengambil alih pekerjaan manusia. Bahkan beberapa contohnya sudah bisa kita temukan sekarang.&nbsp;</p>



<p>Perkembangan robot tak bisa dibendung. Para ilmuwan dan ahli teknologi terus melakukan inovasi dengan membuat robot yang semakin canggih. Apalagi sekarang ini, hampir semua aktivitas dan kebutuhan manusia terbantu dengan sistem otomatisasi.&nbsp;</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">5 Robot Masa Depan yang Bakal Menguasai Dunia Kerja</span></strong></h2>



<p>Para ilmuwan terus berlomba menciptakan robot-robot yang mutakhir. Mungkin saat ini masih dalam bentuk percobaan, berupa prototype, atau belum diproduksi secara massal. Namun siapa tahu beberapa tahun lagi, kamu bisa menyaksikan banyak robot di tempat-tempat publik.&nbsp;</p>



<p>Sebagai bukti bahwa teknologi robot semakin canggih, berikut ini daftar 5 robot masa depan yang digadang bakal menguasai dunia kerja:</p>



<h3><strong>Robot Pelayan Restoran</strong></h3>



<p>Salah satu pekerjaan manusia yang akan tergantikan adalah pelayan restoran. Nampaknya beberapa tahun lagi kamu akan melihat lebih banyak restoran yang menggunakan robot untuk jadi pramusaji mereka.&nbsp;</p>



<p>Bahkan di kota Bandung sudah hadir tempat makan bernama Reveuse Resto yang memiliki 2 robot pelayan yang bisa mengantarkan makanan dan menyapa pengunjung.&nbsp;</p>



<h3><strong>Ameca</strong></h3>



<p>Ameca adalah nama dari robot humanoid yaitu robot yang menyerupai manusia. Keunggulan Ameca dari robot lain adalah, ia bisa menunjukkan ekspresi sama seperti manusia. Misalnya, kaget, tersenyum, tertawa, bingung, dan lain sebagainya.&nbsp;</p>



<p>Fitur canggih ini membuat Ameca menjadi robot manusia tercanggih saat ini. Ameca dapat disewa untuk kebutuhan acara.&nbsp;</p>



<pre class="wp-block-preformatted"><strong>Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/tech/technology/canggih-5-teknologi-masa-depan-yang-akan-mengubah-dunia/"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Canggih! 5 Teknologi Masa Depan yang Akan Mengubah Dunia</span></a></strong></pre>



<h3><strong>Digit</strong></h3>



<p>Robot canggih berikutnya ada digit yang memiliki spesialisasi mengantarkan paket. Robot tanpa kepala dan memiliki bentuk tubuh setinggi anak kecil ini dapat membawa barang dan menumpuk kotak hingga 18 kg.&nbsp;</p>



<p>Selain itu digit juga sudah diprogram untuk bisa melalui berbagai jenis medan jalan, untuk membawa barang dengan selamat.&nbsp;</p>



<h3><strong>Autonomous Car</strong></h3>



<p>Autonomous car adalah mobil yang bisa berkendara sendiri alias tanpa supir. Kendaraan canggih ini dapat melaju sendiri dan membawa penumpang sampai ke tujuan.&nbsp;</p>



<p>Perkembangan autonomous car sangat menjanjikan dan menjadi robot masa depan yang paling mungkin terwujud. Kedepannya transportasi publik seperti bus dan taksi bisa menggunakan kendaraan otonom.&nbsp;</p>



<p>Meskipun belum ada mobil pribadi yang sepenuhnya otonom, beberapa merek mobil terkenal seperti Tesla, Mercedes-Benz, dan Volvo,sudah menambahkan fitur self-driving.&nbsp;</p>



<h3><strong>Robot Bartender&nbsp;</strong></h3>



<p>Pekerjaan bartender pun sekarang bisa diserahkan ke robot. Ada robot bartender yang berbentuk tangan ada juga yang dibuat humanoid, menyerupai manusia. Mereka akan membuat campuran minuman dengan takaran yang pas.&nbsp;</p>



<p>Bahkan ada yang bisa meramu jenis minuman baru. Robot bartender juga sudah pernah hadir di cafetaria media center, dari acara bergengsi olimpiade musim dingin Beijing 2022.</p>



<p>Itu dia 5 robot masa depan yang bisa melakukan berbagai tugas dan pekerjaan manusia. Mulai dari pelayan supir, hingga bartender. Menurutmu dari kelima robot yang telah disebutkan, mana robot tercanggih di dunia?&nbsp;</p>



<p>Di masa depan akan hadir lebih banyak lagi robot canggih yang bisa mengubah kehidupan manusia. Banyak ilmuwan dan pengusaha yang sampai berani berinvestasi dalam dunia robot dan AI.&nbsp;</p>



<p>Sama dengan perkembangan teknologi dengan dampak nyata yang terasa sangat besar, menjadi <em>lender</em> di Amartha juga memberikan dampak <em>impact investing</em> untuk bantu memajukan pelaku usaha mikro di lebih dari 35.000 desa.&nbsp;</p>



<p>Dengan perkembangan teknologi juga, saat ini akses untuk investasi dan menyimpan uang pun semakin mudah dengan banyak pilihan. Salah satunya dengan instrumen keuangan seperti&nbsp;<em>p2p lending</em>&nbsp;yang cocok untuk berinvestasi.</p>



<p>Mendanai mulai dengan Rp100.000 aja di&nbsp;<em>microfinance marketplace</em>&nbsp;<a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Amartha</span></a>,&nbsp;kamu akan mendapatkan pendapatan pasif mingguan dengan dana imbal hasil 15%&nbsp;<em>flat</em>&nbsp;per tahun, <em>lho</em>! Tunggu apalagi? Yuk, mulai mendanai di Amartha!</p>



<p>Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Android</span></a><br>Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">iOS</span></a></p>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

5 Robot Masa Depan yang Akan Menguasai Dunia Kerja

large_amartha-using-technology-to-re-define-creditworthiness-in-rural-indonesia.jpeg

medium_amartha-using-technology-to-re-define-creditworthiness-in-rural-indonesia.jpeg

small_amartha-using-technology-to-re-define-creditworthiness-in-rural-indonesia.jpeg

thumbnail_amartha-using-technology-to-re-define-creditworthiness-in-rural-indonesia.jpeg

amartha-using-technology-to-re-define-creditworthiness-in-rural-indonesia.jpeg

It was a pleasant experience to have a brief interview initiated by Pulse Lab. Here is a glimpse of it, <em><a href="https://medium.com/pulse-lab-jakarta/amartha-using-technology-to-re-define-creditworthiness-in-rural-indonesia-9771fc5351cf">original article</a> by (Rico Setiawan, <a href="https://www.unglobalpulse.org/jakarta?utm_campaign=website&amp;utm_source=email&amp;utm_medium=cpc">Pulse Lab</a>)</em>

Every so often, there is a desperate need for a loan when running a business. If you’re living in a metropolis, a handful of lending institutions may present themselves depending on your credit history. If you live in a rural community, on the other hand, and have never banked with a formal institution: what are your options for borrowing?

In Ciseeng Village, Bogor, a mother running a small food shop (warung) found herself in such a situation a few years ago. Unable to maintain her shop, she was on the verge of calling it quits. And then, she met Andi Taufan Garuda Putra (Amartha’s founder and CEO) who agreed to lend her the money she needed. Blossoming from this and other initial loans into a financial technology (FinTech) start-up called Amartha, today, many people living in rural areas of Java rely on this peer-to-peer (P2P) lending institution for a way out of a tight spot.

Last month, I sat down with Amartha’s vice president, <a href="https://amartha.com/blog/demi-keadilan-ekonomi/">Aria Widyanto,</a> to learn more about its business model and ambitions.
<h2><strong>Q: What is Amartha?</strong></h2>
Amartha’s focus is on advancing financial services to micro and small business (UMKM) through a peer-to-peer business model in rural areas of Indonesia. Based on our social research and experiments, we believe poor people in rural areas need an easy access to funding and financial mentoring. Those two things are the core principles of Amartha. Despite starting off as a microfinance institution in 2010, Amartha today has transformed into a FinTech player. Our peer-to-peer business model complements our vision, because the model can connect more resources from the funding side, that way borrowers can have more opportunities to be funded. Previously, all of the funding came from Amartha directly, hence the number of loans were also limited in value. With our transformed model, sources of funding can come from many registered investors. Investors can choose directly which applicant to fund. Through the concept of peer-to-peer lending, Amartha expects this micro segment to become more modern and expand rapidly.
<h2><strong>Q: Who does Amartha target?</strong></h2>
Amartha’s main target group is working age mothers with dependents. Before deciding on a target area, we conduct research in the community that we are considering. We typically bypass villages that have been largely served by other financial institutions. Amartha does a demographic survey and market validation in areas that are below the poverty line and under-developed (and, especially, not served by conventional banking systems). Through research and discretion, we come up with a list of eligible borrowers. At this stage, we divide borrowers into groups and provide some with financial-related coaching. We also use our own personal credit scoring.
<h2><strong>Q: Can you describe the personal credit scoring?</strong></h2>
We created a unique model to analyse unbanked financial transactions to measure the creditworthiness of an applicant. Bank credit scoring is traditionally based on transaction history, which does not exist in our target areas. Therefore we developed an approach that blends demographic profiling and psychometric tests to model risks and determine the probability of repayment. By analysing the risks, we can then directly generate credit scores. This determines how much money the borrowers are eligible for and the credit tenure. For applicants who pass the selection steps, their data are uploaded to the Amartha platform — our marketplace — to be paired with investors/lenders.
<h2><strong>Q: How many investors do you have?</strong></h2>
Amartha’s vision is to be an informal bridge between lenders and borrowers, enabling affordable access to finance. Right now, we have more than 5000 investors registered in our system. They usually monitor the “to be funded” group daily via our marketplace. On average, around 90 percent of borrowers receive funding within a day. Investors agree to a profit-sharing scheme, with a 15–17 percent return. So, from the investment side, our model is also attractive. However, our challenge as a FinTech business is how to scale up quickly, because our focus is now in rural areas and some villages in Indonesia are difficult to reach. We also need to move faster to cover more areas so that we can serve more people. Therefore, part of our solution was to create technology-based products to help us operate more efficiently.

[caption id="attachment_2007" align="aligncenter" width="940"]<img class="size-full wp-image-2007" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Credit_score_2_ac011fc49c.jpg" alt="Amartha uses credit scoring system to help mitigate risk" width="940" height="592" /> Amartha uses credit scoring system to help mitigate risk[/caption]
<p class="p1"><span class="s1">In Indonesia there is actually a similar system under the control of Bank Indonesia, called Debtor Information System (SID - Sistem Informasi Debitur). However, this system can only assess bankable people.</span></p>
<p class="p1"><span class="s1">Here is the role of credit score system developed by Amartha. Through this system, they can provide an accurate analysis of a person's credit risk even though the person is unbanked people. Unlike systems like Debtor Information System that rely on banking transaction history, Amartha adds psychometric survey data and economic feasibility survey as a consideration to assess the credit risk of the borrower candidate. Using a machine learning approach, Amartha can assess credit risk after studying data from potential borrowers in the past.</span></p>
<p class="p1"><span class="s1">In result, the system generates credit risk ratings ranging from classes A, A-, B, B-, C, D to E. In Amartha's Peer-to-peer lending platform, this rating is used to assess credit (credit pricing) that is eligible to be granted to prospective borrower, which includes Tenor, Rate, Instalment, and Ceiling Rate.</span></p>
The credit scoring system also gives a clear view for lenders to measure risk and project their annual profit. For instance, the highest credit score group like of A, A-, to B are translated as low risk, low return investment, with profit share varied between 12-15%.<em> </em>

Amartha, Using Technology to Re-define Creditworthiness in Rural Indonesia

Tag: technology