small_pentingnya-pencatatan-keuangan-bagi-pelaku-usaha-umkm.jpeg

thumbnail_pentingnya-pencatatan-keuangan-bagi-pelaku-usaha-umkm.jpeg

pentingnya-pencatatan-keuangan-bagi-pelaku-usaha-umkm.jpeg

<p>Ibu Martha mempunyai modal usaha Rp 10 juta yang didapatkan dari hasil pinjaman. Modal tersebut digunakan untuk beli alat usaha dan bahan makanan.</p>



<p>Awal pembukaan, usaha Ibu Martha sangat ramai. Namun hal itu hanya sementara saja. Tiga bulan setelahnya, Ibu Martha terpaksa menutup kios yang ia sewa di pasar.&nbsp;</p>



<p>Apa yang salah dengan usaha Ibu Martha? Tak disangka, selama ini Ibu Martha tidak melakukan pencatatan keuangan. Ia tidak pernah mencatat berapa pendapatan dan pengeluaran, siapa yang belum dan atau sudah membayar.</p>



<p>Cerita ini mungkin saja akan terjadi pada kamu, apalagi jika ingin menjalankan bisnis. Nah, ada 3 hal penting untuk melakukan pencatatan keuangan bagi pelaku UMKM.</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Mengetahui Perkembangan Usaha</span></strong></h3>



<p>Dengan melakukan pencatatan keuangan, kamu akan mengetahui perkembangan usaha yang sedang dijalani. Apakah kondisi keuangan kamu sedang meningkat, turun, atau dalam keadaan stabil?</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Sarana Pengambilan Keputusan</span></strong></h3>



<p>Catatan keuangan dapat dijadikan sebagai sarana pengambilan keputusan dalam menjalankan bisnis. Bila bisnis yang dijalankan mengalami penurunan, maka kamu bisa mengambil keputusan lain seperti misalnya memberi promo, meningkatkan rasa, membuat varian baru, atau mengubah kemasan.</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Sebagai perhitungan pajak</span></strong></h3>



<p>Sebagai pelaku UMKM dan warga negara yang baik, kamu harus wajib melapor dan membayar pajak dari bisnis yang tengah dikelola. Proses lapor dan bayar pajak dapat dihitung dari catatan keuangan yang selama ini sudah kamu tulis.&nbsp;&nbsp;</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Cara Mencatat Keuangan untuk UMKM&nbsp;</span></strong></h2>



<p>Setelah mengetahui manfaat melakukan catatan keuangan, apakah kamu tertarik untuk mulai melakukan pencatatan keuangan?&nbsp;</p>



<p>Cara paling mudah untuk melakukan pencatatan adalah memiliki buku tersendiri atau membuatnya di komputer.&nbsp;</p>



<p>Kalau kamu tidak mengetahui bahasa Akuntansi, kamu bisa memulainya dengan bahasa yang kamu mengerti.&nbsp;</p>



<p>Berikut contoh catatan keuangan yang bisa Anda tiru. Selamat mencoba!</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Catatan Keuangan Usaha Ibu Martha</span></strong></h3>



<figure class="wp-block-table"><table><tbody><tr><td><strong>Uraian</strong></td><td><strong>Pemasukan</strong></td><td><strong>Pengeluaran</strong></td><td><strong>Saldo</strong></td></tr><tr><td>Saldo Awal</td><td></td><td></td><td>Rp5.000.000</td></tr><tr><td>Beli bahan-bahan</td><td>–</td><td>Rp1.000.000</td><td>Rp4.000.000</td></tr><tr><td>Penjualan tgl 1</td><td>Rp525.000</td><td>–</td><td>Rp4.525.000</td></tr><tr><td>Penjualan tgl 2</td><td>Rp620.000</td><td>–</td><td>Rp5.145.000</td></tr></tbody></table></figure>



<p>Sebagai solusi pencatatan keuangan yang praktis dan mudah, kamu bisa menggunakan fitur <strong>Catatan Keuangan </strong>yang ada di aplikasi<strong> Amartha+.</strong></p>



<p><strong>Amartha+ </strong>adalah aplikasi yang dibuat khusus untuk mitra usaha Amartha. Di aplikasi ini, mitra usaha dapat melakukan pencatatan keuangan bisnis, menabung, dan jual beli kebutuhan usaha.</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Kenapa Pakai Catatan Keuangan di Amartha+?</span></strong></h2>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">1. Laporan Keuangan Bisnis Aman dan Akurat</span></strong></h3>



<p>Catatan keuangan membantu Ibu agar dapat melakukan pencatatan uang yang keluar dan masuk tanpa harus khawatir buku kasbon kertasnya hilang, rusak, atau mungkin Ibu lupa catatannya.</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">2. Bisa Tagih Hutang Dengan Mudah dan Cepat</span></strong></h3>



<p>Di aplikasi Amartha+ ada fitur pengingat utang. Ibu tidak perlu khawatir jika pembeli tidak membayar atau terlambat membayar utang. Di aplikasi ini, Ibu bisa ingatkan pembeli&nbsp; melalui SMS atau WA.</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">3. Hitung Keuntungan Dengan Cepat</span></strong></h3>



<p>Catatan keuangan ini membantu Ibu untuk mengetahui pengeluaran, pemasukan dan keuntungan bisnis yang dijalankan sehingga Ibu bisa mengetahui perkembangan bisnis kedepannya.</p>



<p>Yuk segera catat keuangan Ibu di Amartha+, Rajin Catat di Amartha+, Usaha Makin Mulus!</p>







<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://play.google.com/store/apps/details?id=com.amarthaplus.amarthabeyond" style="border-radius:50px">Download Amartha+</a></div>
</div>



<p></p>

Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi Pelaku Usaha UMKM

medium_bersama-amartha-eni-rohaeni-berhasil-jadi-pengusaha-dodol.jpeg

small_bersama-amartha-eni-rohaeni-berhasil-jadi-pengusaha-dodol.jpeg

thumbnail_bersama-amartha-eni-rohaeni-berhasil-jadi-pengusaha-dodol.jpeg

bersama-amartha-eni-rohaeni-berhasil-jadi-pengusaha-dodol.jpeg

<span style="font-weight: 400;">Eni Rohaeni sedang mempersiapkan dodol yang siap dijual ke daerah Bogor. Bersama sang suami, Eni tampak sibuk mempersiapkan dodol. Sang suami pun sedang mengaduk dodol di sebuah panci berukuran besar.</span>

<span style="font-weight: 400;">Siang itu, Eni bercerita mengenai usahanya yang dibangun bersama sang suami. Dahulu, dia sulit mendapatkan modal saat memulai usaha dirumahnya. Alhasil, mereka bergabung bersama keluarganya. Kesulitan mendapatkan modal membuat usaha mereka sulit berkembang.“Waktu itu, usaha sudah jalan dua tahun tetapi keuntungan modal belum bisa mensejahterakan kebutuhan keluarga,” katanya di desa Tenjo, Bogor.</span>

<span style="font-weight: 400;">Eni pun enggan meminjam modal usaha kepada rentenir. Apalagi, banyak cerita negatif mengenai rentenir di daerahnya. Bahkan, bunganya pun sangat besar dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional. “Saya enggak mau pakai rentenir. Takut, makanya saya pilih Amartha,” ujarnya.</span>

<span style="font-weight: 400;">Dia juga sulit meminjam modal usaha kepada perbankan maupun lembaga konvensional lainnya. Ini karena, dia tidak memiliki persyaratan yang cukup untuk mendapatkan modal usaha itu.“Sulit juga pinjam di lembaga jasa keuangan. Syaratnya ribet dan lama sekali. Padahal, saya perlu modal buat kembangkan usaha,” ungkapnya.</span>

[caption id="attachment_4658" align="aligncenter" width="4160"]<img class="wp-image-4658 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Ibu_Eni_usaha_dodol2_25f07b0d77.jpg" alt="Bersama Amartha, Eni Rohaeni Berhasil Jadi Pengusaha Dodol" width="4160" height="3120" /> Eni Rohaeni bersama dodol hasil buatannya bersama sang suami[/caption]

<span style="font-weight: 400;">Pada 2014, Eni bertemu dengan petugas lapangan Amartha. Kala itu, dia mengenal Amartha dari beberapa temannya yang sudah menjadi mitra usaha Amartha (sebutan bagi peminjam di Amartha). Beberapa hari kemudian, dia mendapatkan pinjaman usaha dari Amartha. Namun, dia harus mengikuti beberapa pelatihan keuangan seperti literasi keuangan dan pengelolaan keuangan.“Saya sangat terbantu dengan modal usaha itu. Dan sekarang saya sudah pembiayaan kelima sekitar Rp 5 juta. Ya, alhamdullilah usaha saya terus berkembang. Saya mau tambah modal lagi nanti,” tuturnya.</span>

<span style="font-weight: 400;">Eni mengaku senang bisa bergabung dengan Amartha. Apalagi, dia mempunyai kelompok yang sering mendukung dan membantunya dalam berusaha. Petugas lapangan Amartha pun memberikan pelatihan pengelolaan keuangan serta bisnis. Jika ada permasalahan dalam usahanya, mereka akan ikut membantu menolong usahanya. </span><span style="font-weight: 400;">“Tiap seminggu sekali kami ketemu. Ya, enggak cuman bahas soal usaha dan pembayaran saja, tetapi juga masalah usaha,” ucapnya.</span>

<span style="font-weight: 400;">Eni merupakan salah satu ibu yang terpilih dalam nominasi Perempuan Pencipta Perubahan, 2019 yang digelar Amartha bersama Unite For Education (UFE) Sustainability Forum 2019.  Dia telah menginspirasi para warga di desa Tenjo, Bogor. Penghargaan ini digelar setiap tahun oleh Amartha untuk mengapresiasi perempuan tangguh yang merupakan pelaku usaha mikro perempuan Amartha di pedesaan.</span>

Bersama Amartha, Eni Rohaeni Berhasil Jadi Pengusaha Dodol

medium_suami-sakit-tumini-jadi-tulang-punggung-keluarga-dengan-berusaha-bakmi-jawa.jpeg

small_suami-sakit-tumini-jadi-tulang-punggung-keluarga-dengan-berusaha-bakmi-jawa.jpeg

thumbnail_suami-sakit-tumini-jadi-tulang-punggung-keluarga-dengan-berusaha-bakmi-jawa.jpeg

suami-sakit-tumini-jadi-tulang-punggung-keluarga-dengan-berusaha-bakmi-jawa.jpeg

<span style="font-weight: 400;">Tak pernah terbayangkan dalam benak Tumini (50) menjadi tulang punggung keluarga. Dia harus berjuang keras menghidupi keluarga ketika sang suami tak lagi bisa bekerja akibat menderita diabetes. Pasalnya, kedua mata sang suami tak mampu lagi melihat. Semetara itu, ketiga anaknya pun masih duduk dibangku sekolah.</span>

<span style="font-weight: 400;">Awalnya, Tumini membuka usaha toko kelontong dirumahnya. Di toko kelontong itu, dia menjual pelbagai macam sembako, jajanan anak serta kebutuhan rumah tangga lainnya, Seiring berjalannya waktu, usaha itu mengalami kebangkrutan. Bahkan, dia harus menjual rumah tersebut.</span>

<span style="font-weight: 400;">Namun, Tumini tak pernah menyerah untuk membangun usaha kembali. Dia menjual bakmi Jawa hasil dari racikannya. Dengan dibantu sang anak, usaha itu telah berjalan selama lebih dari enam tahun. Bahkan, melalui usaha itu, dia mampu menguliahkan anaknya serta meningkatkan pendapatan keluarga. </span>
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <span style="color: #800080;"><a class="breadcrumbs__url" style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-impact-talks-vol-1-najwa-shihab/">Amartha Impact Talks Vol. 1: Najwa Shihab Ajak Perempuan Indonesia Lakukan Perubahan</a></span></h4>
<span style="font-weight: 400;">“Dulu sempat ragu dan tidak percaya diri dengan hasil masakan. Padahal, dari dulu saya hobi sekali memasak, tapi dengan percaya diri dan mau belajar. Saya bisa menjalani usaha ini,”katanya sambil tersenyum di Desa Petet Potorono, Kecamatan Banguntapan, DI Yogyakarta, baru-baru ini.</span>

<span style="font-weight: 400;">Perjalanannya dalam memulai usaha bakmi Jawa tidaklah mudah. Dia sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan modal usaha. Apalagi, dia tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan konvensional. Harapannya untuk mendapatkan pinjaman pun pupus.</span>

[caption id="attachment_4617" align="aligncenter" width="1280"]<img class="wp-image-4617 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Tumini_Usaha_Bakmi_Jawa_Yogyakarta_f56b879c74.jpeg" alt="Suami Sakit, Tumini Jadi Tulang Punggung Keluarga dengan Berusaha Bakmi Jawa" width="1280" height="720" /> Ibu Tumini bersama usaha bakmi Jawa miliknya di Desa Petet Potorono, Kecamatan Banguntapan, DI Yogyakarta[/caption]

<span style="font-weight: 400;">Namun, ketika Amartha mulai menjangkau DI Yogyakarta. Tumini mulai mengajukan pinjaman kepada Amartha. Meski begitu, dia harus mengikuti pelbagai pelatihan seperti literasi keuangan dan bisnis oleh petugas lapangan Amartha. Dia juga bergabung dalam majelis (kelompok yang terdiri dari 15 - 25 pelaku usaha mikro) yang terdiri dari 16 mitra usaha Amartha.</span>

<span style="font-weight: 400;">“Alhamdulillah saya mendapatkan pinjaman awal Rp 3 juta. Modal itu langsung saya belikan u tuk perlengkapan warung dan beberapa bahan baku untuk pembuatan bakmi jawa. Nah, saya gabung majelis juga, ada sekitar 16 orang. Setiap minggu kita kumpul bicarain usaha kita dan mengumpulkan angsuran,”tuturnya.</span>

<span style="font-weight: 400;">Alhasil, usahanya terus berkembang. Bahkan, dia sudah memiliki cabang di daerah Wonosari, Gunung Kidul yang dijalankan oleh anak pertamanya. Dia pun tak perlu lelah untuk mengurus usaha tersebut. Ini karena, dia sudah memiliki pegawai.</span>
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <span style="color: #800080;"><a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/perempuan-pencipta-perubahan-2019/">Inilah 10 Mitra Amartha Nominasi Perempuan Pencipta Perubahan 2019</a></span></h4>
<span style="font-weight: 400;">“Sekarang, usaha saya berjalan dengan lancar. Anak pertama saya sudah bisa punya usaha bakmi Jawa juga. Anak kedua masih kuliah tapi sambil kerja sebagai asisten perawat dan terakhir anak saya masih TK,” kata Tumini.</span>

<span style="font-weight: 400;">Tumini merupakan salah satu perempuan tangguh yang masuk dalam nominasi <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/perempuan-pencipta-perubahan-2019/?utm_source=blog-amartha&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=perempuan-pencipta-perubahan-2019">Perempuan Pencipta Perubahan</a>, Unite For Education (UFE) Sustainability Forum 2019. Program Perempuan Pencipta Perubahan ini merupakan hasil kerja sama Amartha dengan PermataBank. Ada 10 Perempuan Pencipta Perubahan yang berhasil maju secara ekonomi dan memberikan perubahan disekitarnya.</span>

Suami Sakit, Tumini Jadi Tulang Punggung Keluarga dengan Berusaha Bakmi Jawa

medium_5-usaha-ini-laku-keras-saat-demo.jpeg

small_5-usaha-ini-laku-keras-saat-demo.jpeg

thumbnail_5-usaha-ini-laku-keras-saat-demo.jpeg

5-usaha-ini-laku-keras-saat-demo.jpeg

<span style="font-weight: 400;">Beberapa hari terakhir di Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia terjadi aksi massa yang digelar oleh mahasiswa dan masyarakat. Aksi massa tersebut dilakukan agar anggota DPR mau mendengar sejumlah tuntutannya. Menariknya, masyarakat yang tidak turun ke lapangan memberikan informasi melalui media sosial. Dari informasi tersebut, lini masa diramaikan oleh foto dan video yang menunjukkan beberapa pedagang yang menjajakan dagangannya. </span>

<span style="font-weight: 400;">Jika dipikirkan kembali, pedagang yang berjualan di sekitar aksi massa merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan meskipun mereka harus ekstra berhati-hati. Nah, apa saja peluang bisnis yang menjanjikan saat aksi demo berlangsung? Berikut daftarnya:</span>
<h4 class="entry__title entry__title--md" style="text-align: center;">Baca Juga: <span style="color: #800080;"><a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/pentingnya-pencatatan-keuangan-bagi-pelaku-usaha-umkm/">Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi Pelaku Usaha UMKM</a></span></h4>
<h1><span style="font-weight: 400;">Makanan dan Minuman</span></h1>
[caption id="attachment_3920" align="aligncenter" width="5184"]<img class="size-full wp-image-3920" src="https://access.amartha.com:443/uploads/matt_hoffman_Ri_Lzl_Qzwzik_unsplash_e0df64ced2.jpg" alt="" width="5184" height="3456" /> Unsplash[/caption]

<span style="font-weight: 400;">Tak perlu ditanya lagi, pedagang yang menjual minuman pasti akan laku keras. Pasalnya, aksi massa mulai melakukan demonstrasi dari siang hingga malam dan selama waktu itu membutuhkan minum atau air mineral agar tidak dehidrasi. Selain itu, air mineral juga mampu untuk membersihkan mata saat ada tembakan gas air mata. Sementara makanan yang bisa dijual saat aksi massa adalah roti. Tidak mengenyangkan tapi cukup untuk mengganjal perut dan tidak repot saat memakannya.</span>
<h1><span style="font-weight: 400;">Payung atau Jas Hujan</span></h1>
<img class="aligncenter size-full wp-image-4596" src="https://access.amartha.com:443/uploads/erik_witsoe_m_O_Dxn7m_Ozms_unsplash_380d3b49b0.jpg" alt="Photo by Erik Witsoe on Unsplash" width="6480" height="4320" />

<span style="font-weight: 400;">Semburan <em>water cannon</em> atau gas air mata bisa saja diturunkan oleh aparat, apabila aksi massa mulai ricuh. Atau juga aksi massa yang turun saat matahari lagi terik-teriknya. Bukankah ini peluang usaha yang cukup bagus?</span>
<h1><span style="font-weight: 400;">Masker</span></h1>
<img class="aligncenter size-full wp-image-4597" src="https://access.amartha.com:443/uploads/tetrebbien_D3_Lk_Cl_Fo_Xy_I_unsplash_ad6cb544ba.jpg" alt="Masker" width="5198" height="4000" />

<span style="font-weight: 400;">Selain berfungsi untuk menjaga kesehatan seperti terhindar dari polusi dan penularan penyakit, masker juga berfungsi untuk mencegah wajah terpapar dari sinar matahari yang berlebihan. Selain itu, saat aksi massa, masker banyak dicari untuk menutupi wajah saat di sorot oleh wartawan media lho.</span>
<h1><span style="font-weight: 400;">Pulsa</span></h1>
<img class="aligncenter size-full wp-image-4598" src="https://access.amartha.com:443/uploads/freestocks_org_mw6_Onwg4fr_Y_unsplash_1_ce51d25cce.jpg" alt="" width="5472" height="3648" />

Pulsa merupakan hal yang paling penting saat demo u<span style="font-weight: 400;">ntuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Keperluan pulsa dan kuota internet sangat penting untuk memberikan informasi terkait aksi demonstrasi melalui media sosial. </span>
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <span style="color: #800080;"><a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/work-smart/mau-buka-usaha-cek-peluang-usaha-ini/">Mau Buka Usaha? Cek Peluang Usaha Ini!</a></span></h4>
<h1><span style="font-weight: 400;">Poster</span></h1>
<img class="aligncenter size-full wp-image-4599" src="https://access.amartha.com:443/uploads/yonghyun_lee_Rh_GK_4q_Owxxw_unsplash_0ae50bb978.jpg" alt="" width="4008" height="3006" />

<span style="font-weight: 400;">Sejumlah aksi massa biasanya mengutarakan tuntutan melalui poster yang dibuat. Nah, kalau Anda memiliki kemahiran dalam membuat poster dan membuat kata-kata, maka ini bisa jadi ide bisnis bukan?</span>

<span style="font-weight: 400;">Nah, itulah ide bisnis yang bisa dijalankan saat terjadi aksi massa demonstransi. Selain berusaha, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan 15 persen dengan melakukan pendanaan di Amartha. Mulai dari Rp 3 juta, Anda sudah dapat mendanai dan memberikan dampak sosial bagi para pelaku usaha mikro perempuan di <a href="http://amartha.com">amartha.com</a></span>

5 Usaha Ini Laku Keras Saat Demo

medium_berbisnis-ala-dian-sastro.jpeg

small_berbisnis-ala-dian-sastro.jpeg

thumbnail_berbisnis-ala-dian-sastro.jpeg

berbisnis-ala-dian-sastro.jpeg

<span style="font-weight: 400;">Dian Paramita Sastrowardoyo atau yang dikenal dengan nama Dian Sastro merupakan artis yang terkenal dengan beberapa judul film dan model iklan. Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2004 untuk film Ada Apa dengan Cinta? Ini tak hanya menjadi seorang artis tetapi juga pengusaha.</span>

<span style="font-weight: 400;">Sejak 2014, perempuan berusia 37 tahun ini telah memiliki pelbagai usaha menarik dari kuliner, fashion hingga jasa. Gairah bisnis Dian ternyata tertular dari sang suami Maulana Indraguna Sutowo yang merupakan pengusaha PT Mugi Rekso Abadi (MRA). MRA merupakan bisnis yang bergerak di media, ritel, hotel, penyiaran, makanan dan minuman, gaya hidup, hiburan dan perusahaan otomotif.</span>

<span style="font-weight: 400;">Bahkan, baru-baru ini, Dian juga mulai menjajal profesi terbaru sebagai produser film berjudul “Guru-Guru Gokil”. Film yang akan dibintanginya bersama Gading Marten, Faradina Mufti, Boris Bokir, Asri Welas, Ibnu Jamil, Kiki Narendra, Shakira Jasmine, Kevin Ardilova, dan Arswendy Bening Swara ini akan tayang pada Maret 2020.</span>

<span style="font-weight: 400;">Lalu, apa saja bisnis yang dimiliki Dian. Berikut 5 usaha yang dimiliki Dian Sastro,</span>

<span style="color: #666666; font-size: 1.25rem;">3 Skinny Minnies</span>

[embed]https://www.instagram.com/p/B0ieDCNnLYF/?utm_source=ig_web_copy_link[/embed]

<span style="font-weight: 400;">Bisnis makanan sehat ini merupakan miliknya bersama tiga sahabatnya yakni  Tana Suwardhono, Reina Wardhana, dan Jessica Halim.</span>

<span style="font-weight: 400;">Kamu bisa mendapatkan menu sehat untuk makan siang maupun malam dari Senin hingga Jumat. Bahkan, katering sehat ini mempunyai bahan berkualitas premium yang diimpor dari luar negeri.</span>

<span style="color: #666666; font-size: 1.25rem;">Chevalier x Dian Sastrowardoyo</span>

[embed]https://www.instagram.com/p/BEOPp4gkM42/?utm_source=ig_web_copy_link[/embed]

<span style="font-weight: 400;">Dian memiliki bisnis di bidang fashion yakni sepatu. Dia mengajak Chevalier untuk memproduksi sepatu tersebut. Kamu bisa membeli sepatu seri Ariandra dan Ishana yang merupakan hasil karyanya.</span>

Ternyata, Dian memiliki nilai seni yang tinggi. Tak hanya memiliki bakat dibidang film maupun model, dirinya juga mampu membuat sepatu cantik bernilai seni tinggi.
<h2><span style="font-weight: 400;">Vyladira</span></h2>
[embed]https://www.instagram.com/p/BxonKOcB8L4/?utm_source=ig_web_copy_link[/embed]

<span style="font-weight: 400;">Selain sepatu, Dian juga memiliki mukena premium bernama Vyladira. Mukena ini cukup mahal karena mengunakan bahan yang tidak sembarangan. Bahkan, mukena ini menggunakan manik-manik untuk menambah keindahan si pemakainya.</span>

Harganya pun tak main-main mencapai Rp 3 juta. Memang, mukena yang dibuatnya berbeda dengan mukena lain. Dian lebih menekankan bahan yang bagus dan tebal serta memiliki hiasan menarik.
<h2><span style="font-weight: 400;">Frame A Trip</span></h2>
[embed]https://www.instagram.com/p/BzDcOQnpB05/?utm_source=ig_web_copy_link[/embed]

<span style="font-weight: 400;">Ingin mempunyai foto keren saat liburan? Nah, Dian memiliki bisnis jasa foto bernama Frame A Trip. Mereka menjamin kualitas foto yang bagus juga mempunyai nilai seni yang terbaik.</span>

Ada beberapa foto terbaik yang dapat kamu lihat di akun Instagram, Frame A Trip. Bahkan, beberapa artis juga sudah menggunakan jasanya. Siapa saja? Lihat saja akun Instagramnya.
<h2><span style="font-weight: 400;">Restoran Mam Jakarta</span></h2>
[embed]https://www.instagram.com/p/BT-krlTFTav/?utm_source=ig_web_copy_link[/embed]

<span style="font-weight: 400;">Tak hanya itu, Dian juga mempunyai restoran bernama MAM Jakarta. Restoran berada di daerah Senayan. Berbeda dengan restoran lain, restoran ini menyajikan makanan sehat dengan bentuk kekinian.</span>

Dian memang senang dengan makanan-makanan sehat. Kesehatan sudah jadi hal penting baginya. Selain berolahraga, makanan sehat merupakan hal terpenting bagi kesehatannya

<span style="font-weight: 400;">Nah, sudah tahukan bisnis-bisnis yang dimiliki Dian Sastro. Sekarang, saatnya kamu mulai berbisnis. Dian saja sudah memulai berbisnis, kamu kok belum?</span>

Berbisnis ala Dian Sastro

medium_3-jenis-pendapatan-ini-wajib-kamu-miliki.jpeg

small_3-jenis-pendapatan-ini-wajib-kamu-miliki.jpeg

thumbnail_3-jenis-pendapatan-ini-wajib-kamu-miliki.jpeg

3-jenis-pendapatan-ini-wajib-kamu-miliki.jpeg

<span style="font-weight: 400;">Mau dapat penghasilan lebih? Namun bingung bagaimana? Tapi, sebelum kamu ingin mendapatkan penghasilan lebih. Kamu perlu mempelajari arti dari pendapatan.</span>

<span style="font-weight: 400;">Pendapatan secara umum berkaitan dengan sejumlah uang yang diterima oleh seseorang dari suatu hal yang dilakukannya seperti bekerja atau berusaha. Pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap orang sehingga peranannya menjadi penting dalam kehidupan.</span>

<span style="font-weight: 400;">Untuk memperoleh pendapatan, biasanya seseorang harus bekerja. Namun tahukah kamu bahwa pendapatan seseorang bisa berasal dari beberapa sumber di luar bekerja? Berikut 3 jenis sumber pendapatan yang bisa kamu miliki:</span>

<strong>Pendapatan Aktif</strong>

<img class="aligncenter size-full wp-image-4176" src="https://access.amartha.com:443/uploads/marvin_meyer_SYTO_3xs06f_U_unsplash_cd76953d28.jpg" alt="" width="6000" height="4000">

<span style="font-weight: 400;">Pendapatan aktif merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil pekerjaan. Contoh dari pendapatan aktif adalah gaji, bonus, dan tunjangan. Seseorang bisa saja memiliki lebih dari satu pendapatan aktif apabila ia mempunyai lebih dari dua pekerjaan, misalnya seperti bekerja di kantor dan kerja sampingan atau sebagai freelancer.</span>

<span style="font-weight: 400;"><strong>Pendapatan Pasif</strong></span>

<img class="aligncenter size-full wp-image-4177" src="https://access.amartha.com:443/uploads/nafinia_putra_Kwdp_0pok_I_unsplash_7e3a28d7c1.jpg" alt="" width="3456" height="1944">

<span style="font-weight: 400;">Pendapatan yang satu ini adalah pendapatan yang berasal dari sistem yang telah bekerja. Seseorang harus berusaha terlebih dahulu untuk membangun sistem dan juga menjalankan sistem tersebut untuk mendapatkan pasif. Contoh dari sistem ini adalah pemilik usaha indekos atau kontrakan dan pemilik usaha waralaba.</span>

<strong>Pendapatan Portofolio</strong>

[caption id="attachment_4005" align="aligncenter" width="6334"]<img class="size-full wp-image-4005" src="https://access.amartha.com:443/uploads/austin_distel_EMPZ_7y_R_Zo_Gw_unsplash_f1c63048fb.jpg" alt="" width="6334" height="4223"> Photo by Austin Distel on Unsplash[/caption]

<span style="font-weight: 400;">Jenis pendapatan yang satu ini didapatkan dari hasil investasi. Beberapa jenis instrumen investasi yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan adalah saham, reksadana, obligasi, dan kini yang sedang tren, peer to peer lending. Orang-orang yang melakukan investasi akan mendapatkan laba keuntungan dari uang yang diinvestasikan.</span>

<span style="font-weight: 400;">Biasanya, semakin besar uang yang diinvestasikan maka semakin banyak pula pendapatan yang akan didapat. Misalnya saja seseorang melakukan investasi di instrumen peer to peer lending Amartha sebesar 3 juta rupiah, maka dalam waktu satu tahun seseorang tersebut bisa mendapatkan keuntungan sampai 15% atau Rp3.450.000. Penasaran? Cek <a href="http://amartha.com">di sini</a>&nbsp;</span>

<span style="font-weight: 400;">Jadi, sudah berapa sumber pendapatan yang kamu miliki?</span>

3 Jenis Pendapatan Ini Wajib Kamu Miliki!

medium_mau-mulai-usaha-ini-katataufan.jpeg

small_mau-mulai-usaha-ini-katataufan.jpeg

thumbnail_mau-mulai-usaha-ini-katataufan.jpeg

mau-mulai-usaha-ini-katataufan.jpeg

<span style="font-weight: 400;">Kesuksesan Andi Taufan Garuda Putra dalam membangun Amartha selama delapan tahun dilalui dengan tidak mudah. Awalnya, perusahaan yang berdiri pada 2010 ini masih berbentuk microfinance atau lembaga keuangan mikro. Kala itu, Amartha berdiri di Ciseeng, Bogor. </span>

<span style="font-weight: 400;">Pria yang akrab disapa Taufan ini memberikan pendanaan usaha kepada beberapa warga di desa tersebut. Setelah itu, banyak warga yang ikut pendanaan tersebut. Apalagi, dia melakukan pendekatan kepada pengusaha-pengusaha mikro (mitra usaha Amartha) di desa tersebut dengan baik serta mendengar permasalahan mereka.</span>

<span style="font-weight: 400;">Taufan tak pernah menyerah dalam menjalankan Amartha. Dia mulai mempelajari lebih dalam mengenai microfinance melalui buku maupun internet. Lambat laun perusahaannya mulai merangkak naik. Meskipun, dia hanya mendapatkan dana Rp 15 juta dari orang tua dan teman-teman. Dana itu diberikan kepada warga yang membutuhkan pinjaman modal. </span>

<span style="font-weight: 400;">Kegigihannya membangun perusahaan ini membuahkan hasil. Dia mendapatkan penghargaan Ashoka Young Change Makers Awards 2010. Setelah mendapatkan penghargaan itu, orang tuanya semakin mendukung usaha tersebut. Meski begitu, tantangan di depan masih terus dihadapinya. Beberapa kali mengalami kegagalan tak membuatnya pupus harapan. </span>

[caption id="attachment_3292" align="alignnone" width="940"]<img class="wp-image-3292 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Pengusaha_Mikro_Perempuan_Amartha_3065cea3f4.jpg" alt="" width="940" height="592" /> Pengusaha mikro perempuan Amartha[/caption]

<span style="font-weight: 400;">Sekitar tahun 2015, beberapa perusahaan fintech peer to peer lending mulai bermunculan di Indonesia. Amartha mulai melirik potensi fintech lending tersebut. Pada 2016, perusahaan ini berubah menjadi fintech lending. Perubahan ini ternyata membawa Amartha menjadi salah satu fintech lending yang diperhitungkan di Indonesia.</span>

<span style="font-weight: 400;">Pada 2017, Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha Bank Mandiri, menyuntikan dana kepada Amartha. MCI berpatisipasi dengan Lynx Asia Partners, Beenext, dan Midplaza Holding dalam pendanaan tersebut.</span>

<span style="font-weight: 400;">Pada 2018, Amartha meraih beberapa penghargaan dari dalam dan luar negeri seperti Mastel Digital Inclusion Awards 2018 untuk kategori startup fintech,  UN Capital Development Fund (UNCDF), “30 Promising Growth-stage Startups 2018” dari Forbes Indonesia dan InnovationXchange (iXc), Frontier Innovators yang diinisiasi pemerintah Australia. </span>

<span style="font-weight: 400;">Amartha juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari total dana yang disalurkan. Total dana yang didistribusikan lebih dari Rp 700 Miliar, meningkat lebih dari 200% dari tahun 2017 sebesar Rp 200 miliar. </span><span style="font-weight: 400;">Saat ini, Amartha telah menjangkau Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Tahun 2019, Amartha akan menjangkau di luar pulau Jawa.</span>

<span style="font-weight: 400;">Itulah kesuksesan Taufan dalam membangun Amartha. Nah, kali ini, Amartha ingin memberikan tips buat anda yang ingin memulai usaha. Ini #KataTaufan soal memulai usaha.</span>
<h2><strong>Berawal Dari Ide</strong></h2>
<span style="font-weight: 400;">Saat masih bekerja di perusahaan swasta, Taufan mendapatkan tugas keluar daerah. Kala itu, dia melihat ketimpangan masyarakat di salah satu pedesaan. Dia sempat berbicara dan melihat kondisi para pengusaha mikro di desa. Mereka sangat sulit mendapatkan dana untuk usaha. </span>

<span style="font-weight: 400;">Sejak itu, dia mulai membangun Amartha untuk menjawab kegelisahan para warga di pedesaan. Awalnya, dia hanya memberikan pendanaankepada 1 - 5 pengusaha mikro di desa Ciseeng, Bogor. Ternyata, semakin banyak warga yang ingin mendapatkan dana tersebut. Kemudian, dia melakukan</span><span style="font-weight: 400;"> eksperimen kepada lebih dari 200 pengusaha mikro. </span>

[caption id="attachment_2223" align="aligncenter" width="803"]<img class="size-full wp-image-2223" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Untitled_1_c1cd58aa0d.jpg" alt="" width="803" height="520" /> Mitra usaha Amartha, Ratna Nurhayati (48) serta CEO dan Founder PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) Andi Taufan Garuda Putra saat Press Conference #Amartha8eyond di Conclave, Wijaya, Jakarta, beberapa waktu lalu.[/caption]
<h2><strong>Mulai Dari Hal Yang Kecil</strong></h2>
<span style="font-weight: 400;">Mulailah dari sekitar anda. Taufan memulai perusahaan ini dengan dana sendiri. Bahkan, dia sempat mendapatkan modal dari orang tua dan teman-teman. Dengan dana Rp 15 juta, dia mulai memberikan pendanaan kepada pengusaha mikro perempuan di Ciseeng.</span>
<h2><strong>Kegagalan Jadi Pelajaran</strong></h2>
<span style="font-weight: 400;">Dia pernah mengalami kegagalan dalam menjalankan bisnis. Namun, kegagalan itu justru menjadi pelajaran. Awalnya, dia sempat memberikan pendanaan usaha kepada warga di desa. Sayangnya, pembiayaan itu mengalami gagal bayar oleh beberapa penerima dana. Alhasil, dia mulai mempelajari lebih dalam tentang  ekonomi dan bisnis dengan membaca buku dan internet.</span>

[caption id="attachment_1837" align="alignnone" width="5102"]<img class="wp-image-1837 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/IMG_20171206_WA_0025_8bd7e7b1cc.jpg" alt="" width="5102" height="3401" /> Amartha Raih 3 Penghargaan di Penghujung Tahun 2017 dari Kadin DKI Jakarta, Republika Syariah Award, dan Marketeers.[/caption]
<h2><strong>Berani</strong></h2>
<span style="font-weight: 400;">Berani memulai usaha. Hal itu yang dilakukan Taufan. Padahal, dia sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus di salah satu perusahaan teknologi asal Amerika Serikat. Bahkan, orang tuanya sempat tidak mendukung jalannya. Baginya, mapan saja tidak cukup kalau tidak bisa memaknai hidup. Setelah melihat kesuksesannya, orang tua mulai mendukung.</span>
<h2><strong><span style="font-size: 1rem;">Mau Belajar</span></strong></h2>
<span style="font-weight: 400;">Taufan tak pernah berhenti untuk belajar hal-hal baru. Bahkan, keputusannya untuk beralih dari <em>microfinance</em> menjadi p2p lending berawal dari keinginannya untuk mengabungkan teknologi masa kni di perusahaannya. Hingga kini, Amartha terus melakukan inovasi dalam teknologi. </span>

Mau Mulai Usaha? Ini #KataTaufan

medium_ibu-suyanti-ketika-perempuan-jadi-kepala-rumah-tangga.jpeg

small_ibu-suyanti-ketika-perempuan-jadi-kepala-rumah-tangga.jpeg

thumbnail_ibu-suyanti-ketika-perempuan-jadi-kepala-rumah-tangga.jpeg

ibu-suyanti-ketika-perempuan-jadi-kepala-rumah-tangga.jpeg

<span style="font-weight: 400;">Dua tahun lalu, sang suami telah meninggal dunia. Ibu Suyanti atau yang akrab disapa Ibu Yati ini harus berjuang menjadi kepala rumah tangga. Beruntung, dia mempunyai usaha warung sembako yang digelutinya sejak enam tahun lalu. </span>

<span style="font-weight: 400;">Usaha kecilnya ini cukup membantu kebutuhan keluarga sehari-hari. Dia menjual barang dan makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para warga di sekitar rumahnya. Saban hari, dirinya bekerja sendiri di warung tersebut. “ Ya, saya jualan makanan yang dijual itu tahan lama dan tidak cepat basi. Jual untuk anak-anak yang ingin camilan hingga bapak-bapak yang memerlukan rokok atau alat cukur,” kata Ibu Yati.</span>

<span style="font-weight: 400;">Saat ini, anak tunggalnya telah menikah dan mempunyai anak. Alhasil, dirinya bekerja sendiri di warung. Dia pun memilih usaha warung karena tidak memerlukan kerja yang ekstra keras. Dia hanya menjual barang dan makanan yang sudah jadi. “Kalaupun ingin membuka warung makan, akan membutuhkan banyak tenaga. Saya tidak memiliki cukup tenaga untuk itu. Saya juga usianya sudah 54 tahun, agak repot kalau bekerja sendiri,” ujarnya.</span>

<span style="font-weight: 400;">Dahulu mendiang suami bekerja sebagai pengelola traktor baja.  Adapun traktor baja milik suaminya kini dikelola dan dirawat oleh tetangganya. “Setelah suami wafat, saya perlu menyambung hidup. Saya kemudian mulai memperbesar usaha pelan-pelan karena modal masih sedikit waktu itu,” jelasnya.</span>

<span style="font-weight: 400;">Warung yang dibangun di rumahnya itu tak pernah sepi pembeli. Beberapa warga sekitar membeli kebutuhan di warung tersebut. Suatu waktu itu, dia mempunyai kesulitan untuk memperbesar usahanya. Dia mengalami keterbatasan modal. Suatu ketika dia bertemu dengan salah satu petugas Amartha. Perkenalannya dengan Amartha justru membatu usahanya menjadi maju.</span>

<span style="font-weight: 400;">“Saya berkenalan dengan petugas Amartha.  Waktu itu belum tahu Amartha. Jadi, saya tanya. Ternyata, Amartha merupakan lembaga peminjam yang membantu para ibu-ibu untuk mengembangkan bisnis. Saya tertarik,” ujarnya</span>

<span style="font-weight: 400;">Untuk memperbesar usahanya, Ibu Yati meminjam dana usaha kepada Amartha sebesar Rp 3 juta pada 2016. Kemudian, pada 2017, dana usahanya bertambah menjadi Rp 5 juta. “Sekarang sudah masuk angsuran ke-40. Kalau seminggunya itu saya bayar Rp 130.000. Saya maunya usaha saya semakin besar lagi nanti ke depannya,” ucapnya.</span>
<blockquote><span style="font-weight: 400;">“Saya senang bisa berada di majelis. Karena saya jadi bisa mengerti bagaimana berusaha oleh teman-teman di Amartha,” ucapnya.</span></blockquote>
<span style="font-weight: 400;">Setiap minggu, Ibu Yati berkumpul dengan para pengusaha mikro lainnya dalam sebuah majelis untuk membahas perkembangan bisnisnya. Dia sangat terbantu dengan perkumpulan majelis yang dibentuk Amartha. Dia juga semakin mengenal para ibu-ibu yang memiliki usaha tersebut. Seperti diketahui, fintech aman dan terpercaya Amartha membentuk suatu kelompok di beberapa daerah. Kelompok itu terdiri dari 15 - 25 pelaku usaha mikro. Perusahaan yang berdiri sejak 2010 ini mengembangkan sistem Tanggung Renteng (Grameen Model). “Saya senang bisa berada di majelis. Karena saya jadi bisa mengerti bagaimana berusaha oleh teman-teman di Amartha,” ucapnya.</span>

<span style="font-weight: 400;">Ibu Yati tetap berjuang di usianya yang sudah menginjak 54 tahun. Meskipun, anak tunggalnya sudah bekerja dan berkeluarga. Perempuan tangguh ini tetap ingin bekerja di masa tuanya. Dia tidak mau membebani anaknya untuk membiayai seluruh kehidupannya. Apalagi, sejak sang suami telah tiada, dia tetap bekerja dari pagi hingga malam di warung tersebut.</span>

Ibu Suyanti, Ketika Perempuan Jadi Kepala Rumah Tangga

medium_pengusaha-kaya-ini-memulai-usaha-dari-rumah.jpeg

small_pengusaha-kaya-ini-memulai-usaha-dari-rumah.jpeg

thumbnail_pengusaha-kaya-ini-memulai-usaha-dari-rumah.jpeg

pengusaha-kaya-ini-memulai-usaha-dari-rumah.jpeg

Tahukah Anda sebagian besar pengusaha memulai usahanya di rumah? Ya, beberapa pengusaha terkenal memulai usaha kecilnya di rumah. Mereka tidak mempunyai uang untuk memiliki kantor, gedung, ruko atau toko untuk usahanya.



Bukan hal yang mudah bagi mereka untuk memulai usaha. Dengan keterbatasan dana usaha, mereka mau tak mau harus mengunakan tempat tinggalnya dalam berusaha. Apalagi, jika usaha itu baru dirintis dan belum memiliki pegawai. Tak heran, jika para pengusaha itu memilih untuk memulai usaha tersebut di rumah.

Ada beberapa peluang usaha yang bisa dikerjakan di rumah seperti jasa menjahit, kursus, kuliner, warung, jual motor, jasa desain, toko online dan rental mobil. Seperti dilansir Republika, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap perekonomian cukup besar mencapai 61.41 persen, sementara penyerapan tenaga kerja UMKM setidaknya mendominasi hampir 97 persen dari total tenaga kerja nasional.

Nah, Anda bisa memulai usaha kecil dirumah. Ada beberapa pengusaha terkenal yang memulai bisnis di rumah seperi pendiri e-commerce terbesar di Tiongkok Alibaba.com, Jack Ma, pendiri Microsoft Bill Gates, pendiri Facebook hingga Steve Jobs yang mendirikan Apple.

Seperti apa dan bagaimana mereka memulai usahanya. Berikut ini pengusaha-pengusaha yang memula usaha di rumah:

<strong>Steve Jobs</strong>
Siapa yang tak kenal dengan almarhum Steve Jobs? Dia yang menciptakan ponsel pintar iPhone, iPad dan Mac. Pria visioner ini telah menciptakan pelbagai produk dengan teknologi yang berguna dan mudah bagi masyarakat. Pada 1976, dia bersama Steve Wozniak berhasil mengembangkan sirkuit komputer di garasi. Kini, sahabat karibnya Wozniak yang menjalani usaha tersebut.

[caption id="attachment_2393" align="aligncenter" width="1200"]<img class="size-full wp-image-2393" src="https://access.amartha.com:443/uploads/steve_jobs_cd15e4daf4.jpg" alt="Steve Jobs" width="1200" height="800" /> Steve Jobs[/caption]

<strong>Jack Ma</strong>
Pria asal Tiongkok Jack Ma yang menjadi salah satu orang terkaya di dunia ini memulai usaha di apartemen kecilnya di Hangzhou. Pada 1999, dia bersama istrinya mengembangkan usaha Alibaba.com. Tak disangka, usaha Alibaba.com berkembang pesat. Bahkan, dia memiliki usaha- usaha baru seperti Alipay, TMall dan Taobao. Kini, Jack Ma mempunyai perusahaan besar dan memiliki rumah termahal kedua di dunia seharga Rp 2,5 Triliun.

[caption id="attachment_2387" align="aligncenter" width="1880"]<img class="size-full wp-image-2387" src="https://access.amartha.com:443/uploads/jack_ma_success_story_in_hindi_6df6bdc2d5.jpg" alt="Ist" width="1880" height="1060" /> Ist[/caption]

<strong>Jeff Bezos</strong>
Apakah Anda tahu Amazon? Bagi Anda yang sering membeli buku di toko online, tentu akan mengenal Amazon. Saat ini, perusahaan toko online terbesar di dunia ini tak hanya menjual buku tetapi juga peralatan elektronik dan rumah tangga. Bezos mendirikan Amazon pada 1994 di garasi rumahnya, Bellevue, Washington, Amerika Serikat.

<img class="aligncenter size-full wp-image-2388" src="https://access.amartha.com:443/uploads/jeff_bezos_b46fac099d.jpg" alt="jeff bezos" width="1280" height="720" />

<strong>Larry Page dan Sergey Brin</strong>
Siapa sih yang tak kenal dengan Google? Salah satu mesin pencari yang sering dipakai di dunia. Ya, Larry Page dan Sergey Brin mendirikan Google di garasi milik Susan Yojcick. Saat ini, Google berkembang tak hanya menjadi mesin pencari tetapi juga Google Map, YouTube, dan Google Mail. Bahkan, lulusan Universitas Stanford Amerika Serikat ini memiliki kekayaan lebih dari 500 triliun dollar AS.

[caption id="attachment_2389" align="aligncenter" width="1020"]<img class="size-full wp-image-2389" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Larry_Page_co_fundador_Google_713938603_531054_1020x574_77b46d2eb7.jpg" alt="Larry Page (Ist)" width="1020" height="574" /> Larry Page (Ist)[/caption]

<strong>Walt Disney</strong>
Tak disangka, Walt Disney ini memulai usaha di rumah pamannya. Di sebuah garasi mobil, dia mendirikan studio Disney pertama. Lokasi studio itu tak jauh dengan Disneyland Park di Anaheim, California. Dia merupakan inovator dalam bidang animasi. Bahkan, dia juga dikenal sebagai pembuat desain taman bermain terbesar di dunia Disneyland. Salah satu karakter kartun terkenal dunia, Miki Tikus merupakan hasil buatannya. Dia juga menjadi pengisi suara Miki Tikus.

[caption id="attachment_2390" align="aligncenter" width="2773"]<img class="size-full wp-image-2390" src="https://access.amartha.com:443/uploads/walt_disney_cce08415c5.jpg" alt="Entertainment Weekly" width="2773" height="2092" /> Entertainment Weekly[/caption]

Tak hanya mereka, Amartha pun berdiri di sebuah rumah di kawasan Bogor. Kala itu, Andi Taufan Garuda Putra mendirikan Amartha pada 2010 sebagai lembaga keuangan untuk usaha mikro kecil atau koperasi. Mereka mulai meminjamkan uang kepada pengusaha mikro di desa Ciseeng, Bogor.
Meskipun, mereka hanya memiliki dua hingga lima orang peminjam. Seiring berkembangnya bisnis Amartha, kini Amartha telah menjangkau lebih dari 500 desa di pulau Jawa. Sejak berubah menjadi perusahaan fintech yang bergerak di peer to peer lending, Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 462.70 milyar kepada 113,258 pengusaha mikro yang tekah diberdayakan. Yuk mulai berusaha dari sekarang.

Pengusaha Kaya Ini Memulai Usaha dari Rumah

Tag: usaha