

Tidak terasa momen Lebaran akan tiba sebentar lagi. Selain mudik, ada satu fenomena lain yang biasanya terjadi di dunia kerja setelah momen Lebaran usai, yaitu resign berjamaah.
Biasanya sepulang dari mudik maupun silaturahmi bersama keluarga di hari raya Lebaran, banyak yang mengundurkan diri dari tempat bekerja saat ini. Fenomena ini berlangsung setiap tahun.
Lantas, apa sih sebenarnya hal yang mendasari resign berjamaah setelah lebaran? Berikut ini adalah beberapa alasannya!
4 Alasan Resign Berjamaah Setelah Lebaran
1. Sudah Menerima Tunjangan Hari Raya (THR)
Hal yang paling dinanti-nanti setiap karyawan jelang hari raya Lebaran adalah turunnya Tunjangan Hari Raya (THR). Berdasarkan Permenaker No. 6 Tahun 2016 tentang THR, setiap perusahaan atau badan usaha wajib membayarkan THR pada pekerja sesuai hari raya keagamaannya.
Besarnya THR pun diatur, karyawan dengan masa kerja satu tahun atau lebih berhak menerima sebesar satu kali gaji pokok. Sementara karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun akan menerima dengan jumlah proporsional, asal sudah melewati tiga bulan pertama masa kerja.
Nah, salah satu alasan logis resign berjamaah setelah Lebaran adalah karena sudah menerima THR dari tempat kerja. Jika mereka langsung mencari kerja lagi setelah Lebaran, tahun depan akan tetap menerima THR meski jumlahnya belum penuh satu kali gaji.
2. Mencari Tantangan Karier Baru
Alasan selanjutnya yang mendasari resign berjamaah setelah lebaran adalah banyak karyawan biasanya ingin mencari tantangan karier baru. Mereka merasa kariernya mandek jika bertahan di kantor lama.
Padahal mereka ingin terus belajar, terlibat dengan pekerjaan secara mendalam, dan terjun di bidang yang berbeda. Selain itu, bisa juga karena ingin punya jenjang karier yang lebih tinggi. Itu semua bisa mereka dapatkan kalau resign dan pindah kerja di kantor baru.
3. Merasa Kurang Mendapat Apresiasi
Ini mungkin jadi alasan pengunduran diri yang paling sering terjadi setelah Lebaran. Tidak ada apresiasi dari kantor atas apa yang telah dicapai karyawan. Misalnya ketika karyawan sukses menyelesaikan proyek besar, tidak ada bonus dari kantor. Alasan perusahaan, karena itu sudah menjadi tanggung jawab dan tugas karyawan tersebut.
Malah terkadang ada saja bos atau perusahaan yang jangankan memberikan bonus, ucapan terima kasih saja tidak. Kalau sudah begitu, karyawan merasa tidak dihargai kerja kerasnya sehingga memutuskan untuk resign.
Dengan pindah, harapan mereka, akan memperoleh apresiasi dari kantor sehingga dapat terus mengembangkan karier, loyalitas, dan berkontribusi positif bagi perusahaan.
4. Menginginkan Suasana Kerja yang Baru
Lebaran biasanya menjadi penawar penat dari rutinitas harian di tempat kerja. Sayangnya, momen penuh makna ini hanya datang setahun sekali dalam waktu singkat. Paling hanya 3-5 hari, setelah itu semuanya kembali ke rutinitas masing-masing.
Bagi beberapa orang yang sudah kadung penat dengan suasana kerjanya sekarang, mencari suasana baru adalah pilihan yang menggiurkan. Berganti suasana kerja dan bertemu dengan rekan-rekan baru. Ini juga menjadi alasan logis kenapa banyak yang terjadi resign berjamaah setelah Lebaran.
Itulah beberapa alasan yang mendasari terjadinya resign berjamaah setelah Lebaran. Apakah kamu salah satu yang related dengan alasan-alasan tersebut ketika mengajukan resign?
Pastikan kamu sudah memiliki tempat pekerjaan baru atau setidaknya memiliki dana darurat jika kamu ingin rehat sebentar. Atau kamu sudah memiliki modal untuk menjalankan usaha sendiri.
Kamu bisa kumpulkan modal tersebut dari hasil imbal hasil di pendanaan P2P Lending Amartha, lho. Ada imbal hasil hingga 15% flat per tahun untuk setiap mitra yang kamu danai. Makin banyak mitra, makin banyak cuannya.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
