

Pandemi Covid-19 bisa dibilang telah mengakibatkan krisis ekonomi pada berbagai sektor, salah satu yang paling terkena dampaknya adalah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Dampak yang menghantam UMKM bermacam-macam bentuknya antara lain adalah pengaruh terhadap omset, penjualan produk, hingga penutupan usaha.
Walau kondisi usaha sedang memburuk, ternyata masih banyak juga UMKM yang mampu bertahan dan bahkan mampu meraih keuntungan di tengah situasi pandemi Covid-19. Kondisi pandemi yang menimbulkan krisis ekonomi ini justru membuat UMKM berinovasi dengan melakukan ekspansi yaitu menambah jenis saluran penjualan dan pemasaran.
Peluang Digitalisasi Bagi Sektor UMKM
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah selama pandemi Covid-19 harusnya dilirik sebagai peluang untuk berdagang secara daring (online). Apalagi, faktanya saat ini sudah banyak UMKM yang merasa terbantu dengan penggunaan internet.
Di bulan Maret 2020 kemarin, Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia mencatat transaksi pembelian lewat empat perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi.
Total nilai transaksinya juga bertumbuh hingga 9,9 persen menjadi Rp20,9 triliun. Peningkatan transaksi terbesar adalah kebutuhan primer, yakni makanan dan minuman (52 persen), perlengkapan sekolah (34 persen), dan perawatan pribadi, seperti pensanitasi tangan dan masker (29 persen).
Perubahan perilaku konsumen dengan membatasi interaksi fisik dan mengurangi aktivitas di luar rumah karena PSBB. Hal ini terbukti memberi peluang lebih besar kepada UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital untuk bertahan atau bahkan melaju di tengah pandemi.
Tantangan Digitalisasi Di Sektor UMKM
Walau begitu, transformasi digital tak selamanya mulus karena tidak semua UMKM siap menjalankan usaha secara digital. Sampai saat ini, dari sekitar 64 juta populasi UMKM di Indonesia, tercatat baru 13 persen saja yang telah terhubung ke ekosistem digital.
Sebaliknya, 87 persen sisanya dalam kondisi luring (offline) atau seluruh aktivitas usaha mulai pembelian, penjualan, pemasaran, hingga pembayaran masih sangat bergantung pada interaksi fisik.
5P: Strategi UMKM Agar Bisa Bersaing di Pasar Global
Tantangan lain yang dialami oleh UMKM di Indonesia adalah soal permodalan. Saat ini, UMKM yang mendapatkan modal usaha dari perbankan masih sangat rendah, yaitu hanya 19.4% saja berdasarkan data SKK BI pada Maret lalu. UMKM sulit mendapatkan pinjaman dari perbankan karena adanya administrasi serta jaminan yang terlalu besar. Minimnya akses permodalan pada UMKM membuat mereka sulit untuk berpartisipasi pada ekosistem ekonomi digital.
Adapun, Pandemi covid-19 saat ini merupakan momentum yang tepat untuk Indonesia melakukan percepatan digitalisasi UMKM. Kementerian Koperasi dan UKM diketahui juga tengah menyusun Strategi Nasional UMKM dan Koperasi.
Instrumen kebijakan yang untuk pertama kali dimiliki Indonesia ini nantinya dapat mewadahi kerja kolaboratif seluruh komponen bangsa. Tidak terbatas untuk pendidikan, pelatihan, dan pendampingan UMKM dan koperasi memanfaatkan ekosistem digital.
Dukung UMKM Melalui P2P Lending Amartha

Lebih dari 60% GDP Indonesia ditopang oleh UMKM. Namun, di ekosistem ekonomi digital sendiri, masih banyak UMKM yang sulit untuk berpartisipasi. Slaah satu maslah yang dialami adalah kurangnya modal usaha dan literasi digital.
Guna mendorong UMKM agar semakin lebih kuat dan mandiri lagi, Anda bisa mendukung mereka dengan melakukan investasi di P2P Lending Amartha. Amartha adalah P2P Lending yang menghubungkan investor kepada para perempuan pelaku usaha mikro di pedesaan.
Amartha merupakan P2P Lending paling aman karena sudah mendapatkan izin usaha dari OJK. Dengan berinvestasi di Amartha, Anda akan mendapatkan keuntungan sampai 15% Flat per tahun.
Tertarik berinvestasi di Amartha? Segera daftarkan diri kamu di www.amartha.com!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
