small_milenial-yuk-lebih-melek-finansial-dengan-cara-ini.jpeg

thumbnail_milenial-yuk-lebih-melek-finansial-dengan-cara-ini.jpeg

milenial-yuk-lebih-melek-finansial-dengan-cara-ini.jpeg

<p>Milenial, jangan sampai belum melek finansial. Di zaman yang selalu dimudahkan dengan teknologi, serta akses informasi yang cepat dan luas membuat gaya hidup konsumtif juga meningkat lho. Jangan sampai dengan buta finansial, gaji setiap bulan jadi keluar untuk sesuatu yang tidak bermanfaat. Apalagi jika kamu mulai hidup dengan mengandalkan pendanaan namun tidak tahu bagaimana melunasinya, istilahnya gali lubang tutup lubang.</p>



<p>Melek finansial menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah kecakapan dalam menerapkan konsep serta resiko finansial sehingga dapat mengambil keputusan efektif. Contoh melek finansial mencakup kemampuan manajemen keuangan pribadi, anggaran bulanan, hingga mampu memiliki imbal hasil atau penghasilan pasif.</p>



<p>Pentingnya melek finansial adalah agar dapat memiliki kesejahteraan finansial bahkan kebebasan finansial di usia tertentu. Selain itu melek finansial juga bisa menyelamatkan kamu dari masalah ekonomi, terutama ekonomi keluarga. Ibaratnya melek finansial bukan hanya mengetahui tetapi juga memiliki keterampilan dalam mewujudkan finansial yang sehat.&nbsp;</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Cara Melek Finansial Sejak Dini</span></strong></h2>



<h3><strong>1. Senantiasa Mau Belajar Tentang Finansial</strong></h3>



<p>Melek finansial juga sering disebut <em>financially</em> <em>literate</em>, sehingga orang tersebut tentu memiliki ilmu yang berkaitan dengan finansial. Untuk dapat memiliki keterampilan melek finansial ini kamu tentu harus mau belajar. Contohnya, mengerti konsep arus kas, mengerti rumus-rumus anggaran pengeluaran, dan istilah lain dalam finansial.</p>



<p>Dengan mengedukasi diri tentang hal-hal yang berhubungan dengan finansial, kamu jadi terbiasa menyelaraskan hidup sesuai dengan pengetahuan yang kamu miliki. Contohnya kamu tahu cara bagaimana melunasi pendanaan keuangan dari pihak luar, bagaimana menerapkan hidup yang sehat dan hemat, hingga mencoba sumber penghasilan pasif yang menaikan arus kas.</p>



<h3><strong>2. Memiliki Perencanaan Keuangan Bulanan</strong></h3>



<p>Perencanaan keuangan bulanan adalah penerapan dari rumus-rumus anggaran pengeluaran. Ini bermaksud agar setiap uang yang dikeluarkan sesuai pada pos-pos kebutuhan, tidak disia-siakan dan agar tidak luput ketika harus membayar tanggungan-tanggungan finansial. Dengan perencanaan ini, kamu akan meminimalisir kehabisan uang sebelum tanggal gajian bulan selanjutnya. Dan tentunya kamu juga harus belajar cara hidup hemat demi mewujudkan finansial yang sehat.</p>



<pre class="wp-block-preformatted"><strong>Baca Juga:<span class="has-inline-color has-vivid-purple-color"> </span><a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/5-tips-investasi-millenial-untuk-meraih-kebebasan-finansial/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">5 Tips Investasi Millenial untuk Meraih Kebebasan Finansial</span></a></strong></pre>



<h3><strong>3. Memiliki Target Finansial</strong></h3>



<p>Seseorang yang melek finansial tidak sekedar mengatur masuk dan keluarnya uang, namun mereka juga memiliki target yang ingin dicapai dari pengaturan kas tersebut. Target finansial bisa dalam bentuk rencana masa depan, properti, bahkan kebebasan finansial itu sendiri. Dengan memiliki target, setiap upaya mendapatkan penghasilan tidak berhenti sebatas memenuhi kebutuhan saat ini, namun juga mewujudkan sesuatu yang lebih besar.</p>



<h3><strong>4. Menyisihkan Dana Darurat</strong></h3>



<p>Semakin kamu belajar tentang finansial, semakin kamu sadar pentingnya memiliki dana darurat. Orang-orang yang <em>financially</em> <em>literate</em> tentu bijak dalam mempertimbangkan resiko tidak terduga yang akan mempengaruhi keuangan mereka. Itu sebabnya dana darurat adalah hal yang perlu menjadi target bagi para pemula yang ingin memiliki kesejahteraan finansial.</p>



<h3><strong>5. Memiliki Catatan Pengeluaran</strong></h3>



<p>Sebagaimana anggaran bulanan itu penting, catatan pengeluaran juga bermanfaat sebagai laporan pengeluaran di akhir bulan. Meski terkesan sepele, catatan pengeluaran ini bisa diolah untuk melihat kebiasaan konsumtif yang mungkin kamu belum sadari.&nbsp;Usahakan untuk melek finansial mulai saat ini karena tidak ada kata terlambat dalam mendapatkan kebebasan finansial sedini mungkin. Di zaman yang serba mudah, tidak sulit untuk belajar bahkan mewujudkan target-target finansialmu. Karena kamu hanya perlu menggunakan teknologi yang ada dalam genggaman. </p>



<p>Salah satunya memilih investasi <em>milenial</em> untuk mewujudkan kebebasan finansial yang tepat bersama <em>microfinance marketplace</em>, Amartha. Di sini, kamu bisa mulai modalin dengan Rp 100.000 aja! Selain mendukung CEO UMKM Indonesia, kamu juga bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% <em>flat </em>per tahun, lho!</p>



<p>Tunggu apalagi? ayo melek finiansial sekarang dengan modalin di Amartha!</p>



<p>Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Android</span></a><br>Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">iOS</span></a></p>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Milenial, Yuk Lebih Melek Finansial dengan Cara Ini!

small_6-cara-mengenalkan-konsep-financial-kepada-anak.jpeg

thumbnail_6-cara-mengenalkan-konsep-financial-kepada-anak.jpeg

6-cara-mengenalkan-konsep-financial-kepada-anak.jpeg

<p>Memperkenalkan <strong>konsep financial kepada anak</strong> dapat kamu lakukan sedini mungkin. Hal ini penting agar anak cakap dalam literasi keuangan, sehingga mereka dapat bijak dalam soal keuangan ketika menginjak usia dewasa.</p>



<p>Nah, memangnya apa saja cara untuk memperkenalkan konsep ini? Untuk mengetahui jawabannya, kamu sebaiknya tidak melewatkan rangkuman informasi dari artikel Amartha kali ini.</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">6 Cara Ajarkan Konsep Financial Kepada Anak</span></strong></h2>



<p>Demi mengenalkan atau membiasakan anak dengan konsep finansial, kamu dapat melakukan beberapa hal mudah berikut, yakni:</p>



<h3><strong>1. Mengajak Anak Terlibat Saat Mengambil Keputusan Financial</strong></h3>



<p>Biasanya, anak jarang diizinkan untuk bersuara dalam memutuskan sesuatu hal lingkup keluarga, utamanya perihal finansial. Nah, untuk mengenalkan konsep finansial, kamu sebaiknya mulai mengikutsertakan anak saat mengambil keputusan.&nbsp;</p>



<p>Keputusan yang dimaksud tentu saja hal terkait finansial atau keuangan. Dengan menyediakan wadah untuk mengutarakan aspirasinya, maka anak dapat menjadi lebih kritis dalam menyikapi bermacam konflik yang terjadi pada sekitar mereka.</p>



<p>Konsep <strong>finansial anak usia dini </strong>dapat diperkenalkan melalui keterlibatan mereka dalam memutuskan masalah finansial, minimal yang terkait kebutuhan mereka. Melalui cara ini, anak bisa lebih tanggap dalam urusan keuangan. </p>



<h3><strong>2. Mengarahkan Anak Tentang Belanja Keinginan dan Kebutuhan</strong></h3>



<p>Untuk memperkenalkan seputar <strong>konsep financial kepada anak</strong>, kamu dapat mengarahkannya dalam membedakan keinginan dan kebutuhan. Sebaiknya tidak menuruti seluruh permintaan jika itu dinilai kurang sesuai kebutuhan utama anak.</p>



<p>Kamu dapat mengajak anak melakukan diskusi dalam penyortiran barang yang cocok dengan apa yang mereka butuhkan, bukan sekedar keinginan semata. Dengan begini, maka anak akan lebih memahami kebutuhan yang memang harus diprioritaskan. </p>



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/uang-jajan-untuk-anak/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Bunda, Ini Cara Beri Uang Jajan Yang Adil Untuk Anak Anda</span></a></pre>



<h3><strong>3. Membiasakan Anak Untuk Menabung</strong></h3>



<p>Memberikan <strong>edukasi financial </strong>untuk anak dapat kamu lakukan dengan membiasakan mereka menabung untuk digunakan di masa mendatang. Sejumlah manfaat yang dapat diperoleh melalui menabung akan terasa, lambat laun, sebagaimana berikut:&nbsp;</p>



<ul><li>Membiasakan anak dalam pengendalian diri agar tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya.</li><li>Membuat anak menjadi sabar dan lebih berusaha.</li><li>Mengenalkan investasi secara sederhana pada anak.</li></ul>



<h3><strong>4. Mengajarkan Anak Tentang Lembaga Finansial</strong></h3>



<p>Cobalah mengajarkan <strong>literasi keuangan pada anak</strong> dengan mengenalkan mereka pada sejumlah lembaga finansial, seperti contohnya adalah bank. Tunjukkan pada mereka cara menjadi nasabah sampai melakukan setoran melalui teller atau ATM.</p>



<p>Anak-anak akan mengerti bagaimana kedisiplinan dan keamanan bekerja. Selain itu, dengan menabung di bank, anak tidak akan mudah untuk mengambil uang yang telah ditabung dan lebih mengerti sistem bank secara sederhana.</p>



<p>Untuk mengenalkan anak mengenai lembaga finansial, kamu tidak harus menunggunya berusia 10 tahun ke atas. Namun, kamu bisa melakukannya dalam usia anak sedini mungkin.</p>



<h3><strong>5. Mengenalkan Konsep Financial Melalui Permainan</strong></h3>



<p>Selain menggunakan cara-cara yang terdapat dalam kehidupan nyata, kamu pun dapat mengenalkan anak tentang konsep keuangan lewat permainan. Contohnya adalah monopoli atau simulasi pasar dan supermarket.</p>



<p>Di dalam permainan monopoli, anak-anak dapat belajar bagaimana cara mengelola uang dan aset mereka. Lalu, untuk permainan simulasi pasar maupun supermarket sendiri, anak-anak dapat belajar soal transaksi keuangan dalam kegiatan jual beli. </p>



<h3><strong>6. Menciptakan Daftar Pekerjaan</strong></h3>



<p>Kamu dapat mencoba menciptakan sebuah daftar berisi sejumlah pekerjaan rumah yang dapat dikerjakan anak-anak untuk mendapatkan poin dan ditukar menjadi uang. Nah, pastikan daftar pekerjaan tersebut sesuai dengan usia masing-masing anak.</p>



<p>Bukan mengajarkan untuk pamrih. Namun, dengan cara ini, anak-anak dapat mengerti bahwa uang dapat diperoleh melalui jerih payah dan pengorbanan yang tidak instan. Maka demikian, mereka bisa lebih bijaksana dalam memanfaatkan uang.</p>



<p>Itulah beberapa cara untuk memperkenalkan tentang <strong>konsep financial kepada anak</strong>. Kamu pun dapat mengajarkan mereka seputar pendanaan melalui Amartha. Dengan begitu, anak-anak bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% <em>flat</em> per tahun dan dapat ditabung!</p>



<p>Ayo tunggu apa lagi? Yuk, bergabung menjadi investor di <a href="https://www.amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Amartha</span></a>!</p>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://www.amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>



<p></p>

Tag: financial

Milenial, Yuk Lebih Melek Finansial dengan Cara Ini!

6 Cara Mengenalkan Konsep Financial Kepada Anak