small_5-ide-jualan-menjelang-lebaran-dengan-modal-kecil.jpeg

thumbnail_5-ide-jualan-menjelang-lebaran-dengan-modal-kecil.jpeg

5-ide-jualan-menjelang-lebaran-dengan-modal-kecil.jpeg

Ide jualan menjelang lebaran jika sukses dilakukan, maka bisa mendatangkan keuntungan. So, jika kamu ingin memulai bisnis namun masih ragu. tidak ada salahnya untuk mengambil momen lebaran sebagai peluang bisnis. 



Tak perlu khawatir, ada banyak ide untuk berjualan jelang momen lebaran, bahkan cukup dengan modal kecil mulai dari ratusan ribu saja. Nah, kira-kira bisnis apa yang bisa kamu mulai? Yuk, cari tahu di artikel ini!



<h2>5 Ide Jualan Menjelang Lebaran Dengan Modal Kecil</h2>



Kebutuhan menjelang lebaran pastilah beragam. Setiap orang tentu berusaha merayakan hari yang fitri dengan sebaik mungkin. Hal tersebut dapat menjadi ide bagimu untuk memulai usaha. Berikut ini adalah rangkuman ide jualan menjelang lebaran yang kami susun khusus untukmu!



<h3>1. Jualan Kue Kering</h3>



Momen lebaran selalu identik dengan sajian berbagai macam makanan lezat. Sehingga munculah ide jualan menjelang lebaran berupa makanan. Biasanya di meja akan disajikan kue kering, seperti nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, dan lainnya. 



Jika kamu ahli membuat kue kering, kamu bisa membuka pre-order. Pemesan bisa membayar down payment, lalu kamu bisa menjadikannya modal membeli bahan kue. Sisa pembayaran akan kamu dapatkan jika kue kering sudah diantar. 



Jika kamu tidak ada keahlian membuat kue sendiri. Maka kamu bisa menjadi reseller kue kering, kamu tinggal mempromosikan saja. Nantinya, kamu akan mendapatkan komisi penjualan.



<h3>2. Jualan Hampers Lebaran</h3>



Berkirim hampers saat lebaran masih menjadi tren hingga saat ini. Kamu bisa menjual hampers yang bisa dipesan secara custom. Tawarkan saja dahulu kepada orang-orang terdekat dan kenalanmu. 



Kamu juga bisa membuat paket-paket sendiri dan mencari supplier yang bisa memberimu harga murah. Sehingga kamu masih bisa mendapat banyak profit penjualan.



<h3>3. Jualan Mukenah dan Busana Muslim</h3>



Produk yang laris menjelang lebaran adalah pakaian muslim dan mukenah. Orang-orang selalu mendambakan tampil terbaik saat lebaran. Maka di sinilah saatnya bisnismu masuk menawarkan kemudahan belanja pakaian.



Kamu bisa berjualan jilbab, peci, baju koko, mukenah, gamis, dan banyak items lainnya. Kamu dapat memulainya dengan modal 0 jika mengikuti sistem dropship. Mudah bukan?



<h3>4. Jualan Jasa Kebersihan</h3>



Selain jualan produk kamu juga bisa berjualan jasa. Salah satu jasa dengan peminat tinggi jelang lebaran adalah jasa kebersihan. Mulai dari laundry sampai house cleaning. 



Apalagi di kota-kota besar, kebanyakan para asisten rumah tangga sudah mudik jelang lebaran. Maka kamu bisa menawarkan bisnismu, mulai saja dari sanak saudara dan tetangga.&nbsp;



<h3>5. Jualan Oleh-Oleh Khas Kotamu</h3>



Lebaran identik sekali dengan pulang kampung. Arus balik nanti banyak orang yang mencari oleh-oleh atau bingkisan untuk dibawa ke rumah. Hal ini bisa menjadi salah satu ide jualan menjelang lebaran yang bisa kamu lakukan.



Mulailah dengan mencari supplier yang bisa memasok kebutuhan jualanmu. Siapkan pricelist dan materi promosi. Kamu harus gencar melakukannya dari sekarang. Karena setiap kota pasti memiliki cemilan dan jajanan khas masing-masing.



Nah, itulah beberapa ide jualan menjelang lebaran dengan modal kecil. Apakah ada ide jualan yang ingin kamu lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan? 



Namun, jangan khawatir apabila kamu belum yakin untuk jualan dan tetap menginginkan passive income. Kamu bisa memulainya dengan jadi pendana di <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>. Hanya dengan modalin <a href="https://amartha.com/blog/perempuan-tangguh/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">perempuan tangguh</a> mulai dari Rp100.000 aja, kamu bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahunnya. Ayo modalin sekarang!



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

5 Ide Jualan Menjelang Lebaran Dengan Modal Kecil

small_yakin-cuan-maksimal-dengan-5-cara-investasi-uang-1-juta-ini.png

thumbnail_yakin-cuan-maksimal-dengan-5-cara-investasi-uang-1-juta-ini.png

yakin-cuan-maksimal-dengan-5-cara-investasi-uang-1-juta-ini.png

Memiliki dana "menganggur" 1 juta jangan dibiarkan sia-sia. Kamu bisa mendapatkan keuntungan yang besar dan membuat uangmu semakin bertambah jika uang tersebut diinvestasikan. Ada banyak pilihan jenis investasi uang 1 juta yang bisa kamu pilih. Bahkan, ada yang menawarkan investasi dengan modal yang relatif terjangkau. Yuk, cari tahu disini apa saja jenis investasi tersebut. 



<h2>Tips Investasi Uang 1 Juta yang Menghasilkan Keuntungan </h2>



<h3>1. Investasi Saham</h3>



Cara mengembangkan uang 1 juta yang pertama adalah dengan memanfaatkan instrumen investasi. Namun sebelum terjun secara langsung, kamu harus menentukan terlebih dahulu jangka waktu investasi, apakah jenis investasi jangka panjang atau jangka pendek.&nbsp;



Dengan begitu, kamu bisa memilih jenis saham yang tepat untuk masing-masing jangka waktu investasi tersebut. Satu hal lagi, pilihlah platform investasi yang sudah mengantongi izin OJK karena hanya platform seperti itu yang bisa dipercaya.&nbsp;



<h3>2. Investasi Emas</h3>



Mendengar kata emas kamu pasti membayangkan nilai dari emas batangan yang harganya berjuta-juta. Namun jangan kuatir, kamu bisa memulai investasi jenis ini dengan membeli 1 gram emas asli. Investasi emas ini merupakan salah satu cara memutar uang 1 juta yang cukup aman dan minim risiko karena memiliki “high risk high return”. Artinya, kamu berpeluang mendapatkan keuntungan yang besar dengan risiko yang sama besarnya.&nbsp;



Sebab, nilai emas cenderung stabil dan bahkan kian meningkat dari tahun ke tahun. Jika ingin merasakan dampak yang besar di investasi emas ini, kamu harus sabar menunggu minimal 5-10 tahun. Dengan jangka panjang tersebut, selisih nilai emas akan naik cukup tinggi. Sedangkan jika dalam hitungan bulan atau hanya 1-3 tahun, ini hanya seperti menabung uang biasa.&nbsp;&nbsp;



<h3>3. Microfinance Marketplace</h3>



Jenis investasi yang ketiga ini menjadi pilihan tepat bagi pemula yang ingin mendapatkan keuntungan melalui investasi. Merupakan jenis investasi yang menghubungkan antara pemilik modal dengan pelaku usaha mikro yang membutuhkan dana. Hebatnya lagi, kamu tidak harus investasi 1 juta per bulan melainkan hanya dengan modal Rp100 ribu saja sudah bisa menjadi lenders atau investor.&nbsp;



Salah satu microfinance marketplace yang memiliki memiliki izin resmi dari OJK adalah Amartha. Dengan modal Rp100 ribu, kamu bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Jika kamu investasi uang 1 juta melalui <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>, bisa dibayangkan berapa keuntungan yang akan diperoleh per tahunnya. 



<h3>4. Deposito </h3>



Instrumen yang paling mudah dan sudah dikenal sejak lama adalah investasi jenis deposito. Kamu bisa memilih jangka waktu deposit sesuai keinginan mulai dari 1 bulan, 3, 6, 12, atau 24 bulan. Namun ingat, kamu hanya bisa mencairkan deposito sesuai tenor yang kamu pilih. Jika tidak, maka akan ada denda yang harus dibayar dan kamu pun tidak akan mendapatkan bunga deposito.&nbsp;&nbsp;



<h3>5. Reksa Dana</h3>



Menurut berbagai sumber, investasi melalui reksa dana merupakan cara memutar uang yang minim risiko. Setidaknya ada 3 jenis investasi pilihan, yaitu reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, dan reksa dana campuran. Dengan kata lain, modal yang kamu miliki berpeluang menyebar ke saham, obligasi, bahkan hingga ke surat berharga yang ada di pasar uang.&nbsp;&nbsp;



Dari kelima jenis investasi tersebut, kamu bisa menilai instrumen mana yang paling tepat untuk mendapatkan keuntungan dengan modal Rp1 juta. Apakah investasi emas, microfinance marketplace, saham, reksa dana, atau deposito. 



Jika masih pemula, kamu bisa pilih jenis <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/pentingnya-investasi-sejak-dini-apa-saja-keuntungannya/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">investasi</a> yang paling aman yaitu investasi p2p lending atau microfinance marketplace, Amartha. Selain mendapatkan keuntungan imbal hasil hingga 15% flat per tahun, kamu juga sekaligus membantu meningkatkan ekonomi Indonesia dengan pemberdayaan perempuan pengusaha mikro. Jadi, tunggu apa lagi. Segera manfaatkan dana yang kamu miliki dengan investasi uang 1 juta di Amartha.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Yakin Cuan Maksimal dengan 5 Cara Investasi Uang 1 Juta Ini

large_berapa-modal-usaha-angkringan-ini-rinciannya.jpeg

medium_berapa-modal-usaha-angkringan-ini-rinciannya.jpeg

small_berapa-modal-usaha-angkringan-ini-rinciannya.jpeg

thumbnail_berapa-modal-usaha-angkringan-ini-rinciannya.jpeg

berapa-modal-usaha-angkringan-ini-rinciannya.jpeg

Bagi sebagian anak muda, nongkrong menjadi gaya hidup yang sulit dilepaskan. Baik itu nongkrong di kafe hingga angkringan. Setelah pandemi mereda, angkringan punya potensi untuk kembali jaya seperti tahun-tahun sebelumnya. Pekerja maupun mahasiswa sudah kembali berkegiatan normal. Malam haripun menjadi waktu yang pas untuk bertemu teman dan nongkrong di angkringan.&nbsp;



Karakteristik pekerja maupun mahasiswa yang saat ini tergolong generasi Z dan generasi milenial, bisa menjadi peluang dalam membuat angkringan kekinian. Konsep angkringan gaul ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan paling besar generasi tersebut, yaitu koneksi internet.



Dengan fasilitas yang ditambah, tentu akan meningkatkan modal usaha angkringan modern ini. Berikut estimasi modal yang dibutuhkan usaha angkringan pemula.



<h2>Modal Awal Usaha Angkringan</h2>



Meski konsepnya adalah angkringan gaul atau kekinian. Jangan sampai meninggalkan ciri khas angkringan yang menggunakan gerobak serta terpal. Dalam menghitung modal awal usaha angkringan modern, kamu juga memasukan biaya instalasi WiFi. Fasilitas lain yang bisa ditambahkan mengikuti konsep ini adalah meja lesehan. Berikut rinciannya:



<figure class="wp-block-table"><table><tbody><tr><td>Gerobak</td><td>Rp2.500.000</td></tr><tr><td>Tikar</td><td>Rp200.000</td></tr><tr><td>Meja Lesehan</td><td>Rp500.000</td></tr><tr><td>Alat Masak dan Makan</td><td>Rp1.000.000</td></tr><tr><td>Instalasi Wifi*</td><td>Rp500.000</td></tr><tr><td>Total</td><td>Rp4.700.000</td></tr></tbody></table></figure>



* estimasi harga sudah termasuk biaya langganan bulan pertama



<h2>Modal Usaha Angkringan: Biaya Operasional Setiap Bulan</h2>



Biaya operasional dalam membuat bisnis ini, setiap bulannya didominasi oleh bahan makanan. Bahan makanan, seperti ragam sate tusuk, minuman sachet, bahan gorengan, bahan nasi kucing, sambal, pembungkus nasi, gelas plastik, termasuk gula dan arang bakar bisa mencapai sekitar Rp4 juta rupiah. Sementara biaya operasional non-makanan seperti sewa tempat dengan estimasi Rp500.000, bayar WiFi dengan estimasi biaya langganan Rp250.000, serta token listrik Rp200.000. Maka total biaya operasional per bulan sebagai berikut



<figure class="wp-block-table"><table><tbody><tr><td>Bahan Makanan</td><td>Rp4.000.000</td></tr><tr><td>Sewa Tempat</td><td>Rp500.000</td></tr><tr><td>WiFi</td><td>Rp250.000</td></tr><tr><td>Token Listrik</td><td>Rp200.000</td></tr><tr><td>Total</td><td>Rp4.950.000</td></tr></tbody></table></figure>



Estimasi ini tentu berbeda jika kamu menemukan lokasi yang lebih strategis dan potensial. Terutama untuk sewa tempat strategis di ibu kota bisa mencapai satu juta rupiah perbulan. Biaya WiFi juga akan berbeda pada setiap daerah, tidak semua provider WiFi menarik biaya instalasi yang tinggi. 



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/5-tips-memulai-bisnis-katering-rumahan-dengan-modal-kecil/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">5 Tips Memulai Bisnis Katering Rumahan dengan Modal Kecil</a></pre>



<h2>Total Modal Awal Usaha Angkringan</h2>



Jika ditotal, modal usaha angkringan pada bulan pertama dengan potongan biaya WiFi sebesar Rp250.000 karena sudah termasuk dalam biaya instalasi, jadi sebesar Rp9.400.000. Namun, modal usaha angkringan bisa berkurang jika kamu jeli mencari kebutuhan awal dengan harga yang miring. Modal usaha angkringan modern ini tentu berbeda dengan angkringan lainnya. Apalagi jika kamu ingin menambahkan fasilitas lain seperti bantal duduk, proyektor untuk memutar video musik, speaker dan lainnya.



Bagi yang ingin perlahan merintis angkringan dengan konsep modern. Fasilitas tersebut bisa juga ditambahkan setelah beberapa bulan usaha berjalan, sehingga estimasi modal usaha angkringan bisa menurun di angka Rp8.900.000. Apalagi jika kamu memiliki supplier bahan makanan yang berkualitas dengan harga miring.



Mau keuntungan imbal hasil hingga 15% flat per tahun dari bisnis angkringan bahkan tanpa membangunnya sendiri? Yuk, modalin mitra UMKM Indonesia untuk memberikan akses permodalan dengan menjadi lender di Microfinance Marketplace <a href="https://www.amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>. Bukan hanya angkringan atau bisnis rumahan, kamu juga bisa mendukung modalin usaha lainnya mulai dengan Rp100.000 aja! Tunggu apalagi? Yuk, jadi bagian dari teman Martha yang memberikan dampak positif.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Berapa Modal Usaha Angkringan? Ini Rinciannya

medium_nikmat-otak-otak-bandeng-yang-mampu-raih-jutaan-tiap-bulan.jpeg

small_nikmat-otak-otak-bandeng-yang-mampu-raih-jutaan-tiap-bulan.jpeg

thumbnail_nikmat-otak-otak-bandeng-yang-mampu-raih-jutaan-tiap-bulan.jpeg

nikmat-otak-otak-bandeng-yang-mampu-raih-jutaan-tiap-bulan.jpeg

Bisnis turun temurun dari keluarga ibu Zuliyaten membawa rezeki baginya hingga hari ini. Resep otak-otak bandeng yang diajarkan oleh ibunda, membuka jalan bagi ibu Zuliyaten untuk membuka bisnis kuliner bandeng yang menjadi favorit warga Surabaya. Ibu Zuliyaten mengaku juga ingin melestarikan makanan khas Surabaya agar tidak mudah hilang.



<figure class="wp-block-image size-full"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/IMG_7364_1_81d0c40576.jpg" alt="" class="wp-image-23399"/></figure>



Meski proses masak yang dilakukan cukup lama, namun ibu Zuliyaten mengaku senang membuat bandeng otak-otak yang dapat dinikmati oleh semua orang dengan harga yang terjangkau.



Kendala yang sempat dirasakan oleh Ibu Zuliyaten adalah saat pandemi. Bukan, bukan karena sepi pelanggan, namun justru sepi akan bahan bandeng yang ada di pasar. Ibu Zuliyaten bercerita jika saat pandemi bandeng otak-otak ibu memiliki banyak pesanan untuk dijadikan stok makanan saat masa covid-19. Sayangnya, bahan baku utama sangat sulit didapatkan. Kalaupun ada, harus rebutan dengan pedagang lain. Sedangkan ibu tak punya cukup banyak modal untuk membeli dengan skala besar. Belum lagi keterbatasan penyimpanan, waktu dan tenaga untuk mengerjakannya.



<h2>Pengalaman Bergabung di Amartha</h2>



Awal mengenal Amartha saat dikenalkan oleh teman satu majelis yang melihat keinginan ibu Zuliyaten untuk mengembangkan usahanya. Tak terasa, sudah tiga tahun lamanya ibu bergabung dan merasakan manfaat dari mendapat permodalan dari Amartha. Salah satunya adalah dengan pendapatan yang meningkat, hingga bisa mengalokasikan dana sekolah untuk anak terakhirnya yang masih duduk di bangku SMP.



Berkat Amartha, ibu Zuliyaten bisa menambah modal untuk menyetok barang hingga 25-30 kg bandeng per minggunya untuk diolah menjadi bisnis berjualan. Dengan omzet yang mencapai Rp 600.000/hari, ibu mengaku senang jika masakannya dapat disukai oleh banyak orang.



<figure class="wp-block-image size-full"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/IMG_7369_1_dd2028d229.jpg" alt="" class="wp-image-23400"/></figure>



Dibantu oleh adiknya untuk memasarkan otak-otak bandeng melalui online, hasil jualan ibu Zuliyaten bahkan sudah sampai Lombok dan paling banyak di area Jawa seperti Sidoharjo, Gresik dan banyak area lainnya.



Harga yang ditawarkan sebenarnya tidak terlalu mahal, namun mampu membuat pelanggan ibu Zuliyaten selalu kembali meski banyak merek lain yang lebih murah, lho! Alasannya? Tentu saja kunci masakan ibu yang berani menggunakan banyak bahan utama yaitu ikan bandeng asli tanpa tambahan apapun yang dapat merusak cita rasa, jadi meski harga yang ditawarkan kompetitif namun rasa jauh lebih enak dan otentik.



<h3>Berdampak Positif Dengan Melakukan Pendanaan di Amartha</h3>



Bersama dengan Amartha, ibu Zuliyaten mengaku ingin memiliki toko sendiri, agar bisnis ibu jadi lebih maju. Ibu juga ingin membeli banyak alat-alat yang dapat membuat masakan ibu jadi lebih mudah. 



Dalam memberikan pengalaman dan pelayanan, ibu mengakui jika saat bergabung untuk melakukan pinjaman modal di Amartha, beliau disambut baik dan sopan. Para staff Amartha sangat ramah dan tidak ragu memberi banyak bantuan terutama dari sisi pendampingan.



Bergabung akses permodalan di Amartha juga tidak ribet karena, pinjamannya tidak memerlukan jaminan maupun potongan. Ibu Zuliyaten juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman Martha yang sudah bergotong royong mendukung dalam memberikan akses dana agar ia dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi.



<a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a> merupakan microfinance marketplace fintech Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan perempuan lewat layanan keuangan inklusif. Dengan teknologi, Amartha menghubungkan para pendana di kota besar dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan, untuk menyediakan akses modal usaha.



Ini saatnya kamu ikut andil dalam kemajuan usaha UMKM Indonesia dengan modalin mitra mulai dari 100 ribu aja. Sebagai pendana (lender) kamu juga bisa mendapatkan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun!



Jangan khawatir, Amartha menerapkan prinsip bisnis yang berkelanjutan dan transparansi. Di mana setiap pendana dapat memonitor portofolio mitra secara mingguan di aplikasi Amartha. Amartha juga sudah resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tahun 2019.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">Android</a>



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Nikmat Otak-otak Bandeng Yang Mampu Raih Jutaan Tiap Bulan!

small_ini-dia-cara-meningkatkan-omzet-umkm-dijamin-untung-besar.jpeg

thumbnail_ini-dia-cara-meningkatkan-omzet-umkm-dijamin-untung-besar.jpeg

ini-dia-cara-meningkatkan-omzet-umkm-dijamin-untung-besar.jpeg

Apakah usaha yang kamu miliki tidak kunjung mengalami perkembangan yang baik? Jika demikian, kamu dapat mencoba cara meningkatkan omzet UMKM. Pada dasarnya, setiap pengusaha pasti ini omset penjualan yang dimilikinya selalu mengalami peningkatan agar semakin maju.



Ketika omzet tidak kunjung meningkat, umumnya pebisnis akan melakukan penawaran yang menarik untuk konsumen, mulai dari memberikan diskon, membuat giveaway. Tetapi, hal tersebut ternyata tidak cukup. Ada berbagai macam cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan penjualan.&nbsp;



<h2>Cara Meningkatkan Omzet UMKM</h2>



Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan omzet, antara lain:



<h3>1. Tingkatkan Omzet Dengan Perkuat Brand</h3>



Pada dasarnya, pelanggan jauh lebih menyukai membeli produk baru yang berasal dari brand yang dikenal. Karena brand yang dikenal sudah mempunyai kepercayaan pelanggan. Jika tidak memiliki brand yang kuat, kamu akan terus menerus bersaing dengan harga yang berada di pasaran.&nbsp;



Padahal, jika terus membeli harga murah, omzet dan keuntungan malah akan menurun. Oleh sebab itu, cara meningkatkan penjualan usaha yang bisa kamu lakukan adalah dengan meningkatkan kekuatan brand. 



<h3>2. Perluas Target Pasar yang Kamu Miliki</h3>



Cara lain untuk meningkatkan penjualan adalah memperluas target pasar. Agar target pasar yang kamu miliki semakin luas, kamu harus meningkatkan promosi. Gunakan semua platform media online untuk melakukan pemasaran.&nbsp;



Kemudian, kamu juga bisa mengoptimalkan semua media pemasaran sehingga target pasar meningkat. Selain secara online, kamu bisa melakukan pelebaran pasar dengan lebih massif seperti memasang media promosi di jalanan.&nbsp;



Hal ini juga bisa kamu lakukan ketika sedang mencari cara meningkatkan omzet penjualan  makanan. Meskipun membutuhkan budget yang tidak sedikit. Tetapi ini menjadi cara ampuh yang bisa kamu lakukan. 



<h3>3. Tingkatkan Kualitas Produkmu</h3>



Sebuah produk yang berkualitas tentu akan dicari oleh banyak orang. Oleh sebab itu, pastikan bila produk yang kamu jual mempunyai kualitas yang sudah lolos standard. Biasanya, produk berkualitas diproduksi dengan menggunakan bahan berkualitas.&nbsp;



Bila produkmu berkualitas, harga yang ditawarkan akan ikut tinggi. Jangan khawatir bila nantinya produk menjadi tidak laku, karena pelanggan akan rela membayar barang yang kamu jual dengan harga tinggi bila benar-benar berkulalitas.&nbsp;



Cara meningkatkan penjualan toko offline ini juga dapat dilakukan untuk produk online dan lainnya. 



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/gurihnya-mie-balap-medan-bisa-dapat-omzet-30-juta-sebulan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Gurihnya Mie Balap Medan, Bisa Dapat Omzet 30 Juta Sebulan</a></pre>



<h3>4. Beri Promo Menarik</h3>



Sebagai pembeli, kamu sendiri pasti akan senang bukan jika sebuah bisnis mengadakan promo. Bahkan, ketika mendengar kata promo, orang akan langsung berbondong-bondong untuk melakukan pembelian produk.&nbsp;



Cara ini harus dicoba agar bisa meningkatkan penjualan. Dengan memberi promo yang bisa memancing pelanggan untuk membeli produkmu, penjualan akan meningkat, selain itu keuntungan juga semakin berlipat. 



<h3>5. Buat Pelanggan Puas</h3>



Cara meningkatkan omzet UMKM yang lainnya adalah membuat pelanggan menjadi puas. Kamu bukan hanya harus memperhatikan kualitas produk, tetapi juga harus memberi pelayanan terbaik untuk pelanggan. Pelayanan yang baik akan membuat mereka setia dan betah. 



Sebagus apapun kualitas produk yang kamu miliki, bila pelayanannya mengecewakan, mereka enggan kembali untuk membeli. Oleh sebab itu, sebisa mungkin ciptakan kondisi yang nyaman. 



<h3>6. Tingkatkan Omzet Dengan Beri Garansi</h3>



Adanya garansi produk bisa membuat pelanggan merasa jauh lebih aman ketika melakukan pembelian. Dengan garansi, hal ini akan menjadi nilai lebih untuk produkmu serta membangun kepercayaan pelanggan. 



Setelah cara meningkatkan omzet UMKM yang kamu lakukan di atas berhasil, jangan lupa untuk membantu UMKM lainnya ya. Kamu bisa menjadi lender untuk ikut andil dalam kemajuan usaha UMKM Indonesia dengan modalin mitra mulai dari 100 ribu aja melalui Microfinance Marketplace Amartha.



Sebagai pendana (lender) kamu juga bisa mendapatkan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun! Jangan khawatir, Amartha menerapkan prinsip bisnis yang berkelanjutan dan transparansi. Di mana setiap pendana dapat memonitor portofolio mitra secara mingguan di aplikasi Amartha. Amartha juga sudah resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tahun 2019.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Ini Dia Cara Meningkatkan Omzet UMKM. Dijamin Untung Besar!

small_cara-mudah-bantu-umkm-indonesia-untuk-bangkit.jpeg

thumbnail_cara-mudah-bantu-umkm-indonesia-untuk-bangkit.jpeg

cara-mudah-bantu-umkm-indonesia-untuk-bangkit.jpeg

Bantu UMKM Indonesia supaya tetap eksis merupakan suatu perbuatan positif nan mulia. Dengan begitu, perekonomian negeri bisa bangkit sedikit demi sedikit. Untuk UMKM sendiri pun bisa saja bertambah semakin maju dan berkembang.



Membantu eksistensi UMKM sebenarnya tidak perlu dilakukan dengan hal yang rumit dan susah. Sebab, kamu bisa menerapkan hal-hal sederhana. Nah, ingin tahu apa sajakah bantuan-bantuan yang bisa kamu lakukan? Jangan skip artikel ini, ya!



<h2>4 Cara Mudah Bantu UMKM Indonesia</h2>



Seperti yang telah kamu ketahui, UMKM adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jadi, ini merupakan bisnis atau usaha yang dikelola secara perseorangan, badan usaha kecil, atau rumah tangga.



Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tentunya adalah tulang punggung untuk perekonomian negeri. Sebab, kehadiran UMKM bisa memperluas kesempatan maupun penyerapan tenaga kerja. Dengan demikian efeknya yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat.



Cara bantu UMKM yang dilakukan oleh pemerintah sendiri sangatlah beragam. Salah satu diantaranya yaitu pemberian bantuan modal tunai untuk para pelaku UMKM lewat anggaran PEN atau Program Pemulihan Ekonomi Nasional.



Walaupun telah memperoleh bantuan dari pemerintah, tetap saja masih terhitung kurang tanpa adanya dukungan dari masyarakat, termasuk kamu. Maka dari itu, mulai sekarang, mari dukung UMKM lewat sejumlah cara seperti berikut ini!



<h3>1. Mempromosikan UMKM Lokal</h3>



Untuk mendukung UMKM di Indonesia, kamu tidak perlu mengelilingi negara untuk mencari satu persatu usaha yang tengah terpuruk. Namun, kamu bisa memulai dari lingkungan sekitarmu, misalnya tempat tinggal, sekolah, atau kantor.&nbsp;&nbsp;



Jadi, cobalah untuk mempromosikan UMKM sekitar dengan cara yang kamu bisa. Misalnya dengan membantu mengiklankan produk atau layanannya lewat media sosial atau bisa juga dengan membantu pembuatan konten.&nbsp;



Jika kamu tidak mampu melakukan contoh-contoh bantuan yang direkomendasikan tersebut, maka hal paling mudah untuk kamu lakukan adalah dengan mempromosikannya mulut ke mulut pada orang terdekat seperti teman atau keluarga.



<h3>2. Mengikuti Media Sosial UMKM Lokal</h3>



Upaya memajukan UMKM bisa kamu lakukan dengan mengikuti media sosial resmi usaha tersebut. Selain itu, jangan lupa pula untuk mengapresiasi setiap konten yang mereka buat misalnya dengan memberi like atau komentar-komentar positif.



Mengapa kamu direkomendasikan untuk memberikan bantuan satu ini? Tentu saja untuk mendukung upaya promosi dari UMKM. Sebab, semakin engagement meningkat, maka semakin tinggi pula potensi konversi penjualan yang bisa diperoleh.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/tech/business/mengenal-apa-itu-qris-dan-manfaatnya-untuk-umkm/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Mengenal Apa Itu QRIS dan Manfaatnya untuk UMKM</a></pre>



<h3>3. Menyumbang Kontribusi untuk UMKM Lokal</h3>



Kamu juga bisa bantu UMKM lewat memberikan kontribusi. Utamanya ilmu atau informasi. Jadi, jika kamu memiliki keahlian atau ilmu tentang suatu bidang, janganlah ragu untuk menyumbangkannya pada UMKM.&nbsp;



Untuk memberikan kontribusi ilmu atau informasi tersebut, kamu bisa mengadakan pelatihan. Selain memberi dukungan secara emosional pada mereka, aktivitas satu ini pun berguna untuk mendorong pengembangan usahanya.&nbsp;



<h3>4. Membeli Produk atau Menggunakan Layanan UMKM Lokal</h3>



Kini, lewat eksistensi marketplace, pengguna bisa lebih mudah melakukan pembelian produk atau layanan dari luar negeri. Memang, ada rasa bangga tersendiri ketika mendapatkan produk atau layanan dari luar negeri.



Itu dikarenakan efek bias yang mensugesti bahwa produk atau layanan luar negeri pasti baik. Maka, cobalah hilangkan sugesti tersebut dan bantu UMKM dengan membeli produk atau layanan lokal. Kualitasnya tidak kalah dengan asal luar negeri.



Dengan membeli produk atau menggunakan layanan dalam negeri, khususnya UMKM, maka perekonomian Indonesia bisa semakin membaik dan meningkat. Tentunya dampak positif ini kembali lagi padamu. Nah, itu dia beragam cara yang bisa kamu lakukan untuk bantu UMKM Indonesia. 



Cara lainnya adalah dengan berinvestasi dan menjadi lender di Amartha. Kamu sama dengan mendukung UMKM Indonesia untuk memberikan akses permodalan. Selain berdampak positif, kamu juga bisa memperoleh imbal hasil hingga 15% flat per tahun, mulai dengan modalin Rp100.000 aja, loh.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Cara Mudah Bantu UMKM Indonesia Untuk Bangkit

small_intip-7-kunci-sukses-berbisnis-dari-orang-jawa-yang-patut-ditiru.jpeg

thumbnail_intip-7-kunci-sukses-berbisnis-dari-orang-jawa-yang-patut-ditiru.jpeg

intip-7-kunci-sukses-berbisnis-dari-orang-jawa-yang-patut-ditiru.jpeg

Masyarakat Jawa terkenal dengan kegigihan dan keuletannya termasuk di bidang bisnis. Tidak heran jika ada banyak orang Jawa yang sukses menjadi pebisnis andal.&nbsp; Mereka juga memegang kunci sukses penting dalam menjalankan bisnisnya. Kunci inilah yang bisa dijadikan inspirasi sekaligus dicontoh oleh para pebisnis lainnya. Kira-kira apa saja ya kunci sukses tersebut?



<h2>Kunci Sukses Berbisnis Orang Jawa</h2>



Karakter yang dimiliki oleh orang Jawa memang sangat kuat. Banyak karakter mereka yang membawa kesuksesan tersendiri dalam berbisnis. Berikut ini adalah 7 kunci sukses berbisnis yang bisa ditiru dari orang Jawa:



<h3>1.Mengutamakan Sikap Sopan</h3>



Orang Jawa terkenal akan sikapnya yang sangat sopan. Jika bermasyarakat dengan orang-orang dari wilayah lain, maka orang Jawa sangat populer dengan kesopanannya. Terutama dengan orang yang lebih tua, sudah pasti orang jawa akan bersikap sangat sopan. Ini menjadi salah satu kunci penting bagi mereka dalam berbisnis, sopan terutama kepada klien dan relasi bisnisnya.&nbsp;



<h3>2. Tidak Banyak Menuntut</h3>



Ada satu prinsip penting yang dipegang oleh masyarakat Jawa secara umum yaitu tidak banyak menuntut atau istilahnya ‘nrimo’. Jadi bisa dikatakan bahwa orang Jawa cenderung selalu menerima apa yang sudah didapatkan dan tidak terlalu menuntut hal-hal yang belum bisa diraih. Ini menjadi salah satu kunci sukses mereka di dunia bisnis, dijalani saja apa yang sudah didapatkan dan tidak terlalu memaksa.&nbsp;



<h3>3. Orang Jawa Bersikap Sederhana</h3>



Masyarakat Jawa juga cenderung bersikap sederhana. Mereka tidak mudah tergoda untuk hidup mewah meskipun bisnis yang dijalankan sudah menghasilkan banyak keuntungan. Ini menjadi sebuah hal penting untuk dilakukan oleh para pebisnis. jangan mudah terbuai dengan keuntungan yang sudah diperoleh sampai akhirnya berfoya-foya menghabiskan uang tersebut tanpa perhitungan.&nbsp;



<h3>4. Senang Membantu orang Lain</h3>



Salah satu prinsip dagang orang Jawa adalah tidak menjatuhkan orang lain. Sebaliknya, mereka akan dengan senang hati membantu orang lain yang membutuhkan. Kepada sesama pebisnis, orang Jawa akan selalu saling tolong-menolong. Begitu juga dengan konsumen, banyak yang tidak memandang keuntungan tapi lebih fokus untuk membantu orang lain dan memberi manfaat.&nbsp;



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/kunci-sukses-berbisnis-bagi-orang-medan-patut-ditiru/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Kunci Sukses Berbisnis Bagi Orang Medan. Patut Ditiru!</a></pre>



<h3>5. Selalu Kalem</h3>



Sikap lain yang dimiliki oleh orang Jawa adalah selalu kalem. Mereka cenderung selalu tenang menghadapi berbagai situasi. Ini sangat penting untuk dimiliki oleh para pebisnis karena dalam situasi yang tenang dan kalem, pengambilan keputusan jauh lebih mudah untuk dilakukan. Tidak terburu-buru dan terbawa emosi dalam mengambil keputusan bisnis apapun.&nbsp;



<h3>6. Memiliki Sifat Pekerja Keras</h3>



Pebisnis yang berasal dari masyarakat Jawa juga memiliki sifat selalu bekerja keras. Sebagai pekerja keras, bukan hal yang aneh jika mereka bisa meraih kesuksesan sebagai pebisnis. Sifat orang Jawa pekerja keras ini jelas harus dijadikan sebagai contoh dan inspirasi bagi banyak orang. Jangan mudah menyerah dan selalu hadapi tantangan bisnis dengan strategi yang tepat.&nbsp;



<h3>7. Pandai Mengatur Uang</h3>



Perlu diketahui bahwa orang Jawa itu sangat pandai dan teliti dalam mengatur uang. Sebagai pebisnis, ini menjadi keterampilan yang wajib untuk dimiliki. Jika uang yang diperoleh bisa dikelola dengan baik dan cermat maka hasilnya juga pasti akan memuaskan.&nbsp;Setelah mengetahui 7 kunci sukses berbisnis yang dimiliki oleh orang Jawa ini. Kamu pasti bisa merasakan indahnya berbisnis dan meraih kesuksesan yang kamu inginkan.



Dari artikel ini, kita bisa mendapat rahasia sukses dari karakter orang Jawa yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di&nbsp;microfinance marketplace&nbsp;Amartha, kamu juga bisa membantu CEO UMKM Jawa Timur untuk mengembangkan usahanya dengan cara melakukan pendanaan di aplikasi&nbsp;<a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>, lho! Selain membantu perempuan tangguh di area Jawa dan di area Indonesia lainnya, kamu juga bisa mendapatkan imbal hasil sampai dengan 15%&nbsp;flat&nbsp;per tahun!



Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Intip 7 Kunci Sukses Berbisnis Orang Jawa yang Patut Ditiru

large_sukses-usaha-bertenun-ulos-mampu-menangkan-amartha-local-heroes.jpeg

medium_sukses-usaha-bertenun-ulos-mampu-menangkan-amartha-local-heroes.jpeg

small_sukses-usaha-bertenun-ulos-mampu-menangkan-amartha-local-heroes.jpeg

thumbnail_sukses-usaha-bertenun-ulos-mampu-menangkan-amartha-local-heroes.jpeg

sukses-usaha-bertenun-ulos-mampu-menangkan-amartha-local-heroes.jpeg

Saat ditemui di kediaman rumahnya, ibu Patar Sediana Sibarani yang berusia 40 tahun sedang menikmati menenun kain Ulos untuk dipasarkan.



Kisah kesuksesan bisnis ibu Patar tidak dimulai dari kain Ulos. Pada mulanya ibu Patar berjualan buah keliling kampung, menawarkan dari rumah ke rumah. Namun sayangnya pandemi Covid-19 datang, hingga pendapatan yang dihasilkan dari berjualan buah pun menurun sangat jauh.



Melihat peluang usaha bertenun kain ulos cukup menjanjikan, membuat ibu Patar mulai menekuni belajar membuat kain tenun ulos. Tak disangka, ibu Patar sangat menikmati dan bisa dengan mudah mengikuti setiap pembelajaran dalam menenun songket Ulos.



<h2>Ketekunan Usaha Bertenun Ulos</h2>



Tak perlu pikir panjang, mulailah ibu Patar yang dibantu oleh tetangga dan ibundanya untuk memulai usaha bertenun songket (ulos) yang saat ini dilakukan di rumahnya. Ibu Patar mengaku sangat terharu dan bangga karena bisa menjalani bisnis ini. Menekuni usaha bertenun songket dinilai ibu memiliki banyak kelebihan, diantaranya adalah ibu Patar bisa lebih memiliki banyak waktu mengurus rumah, sekaligus mengawasi anak yang belajar, serta mengantar jemput saat diperlukan.



Dalam seminggu, ibu Patar bisa memproduksi 1 setel Ulos. Ibu mengatakan bahwa kunci dari menenun kain Ulos adalah tekun dan sabar. Menenun adalah mengenai kecintaan terhadap barang yang akan dihasilkan, dan tak juga terlalu diperlukan tenaga kuat dalam mengerjakannya.



Tak hanya ingin mendapati keuntungan semata, ibu Patar juga ingin melestarikan kain Songket ulos yang menjadi budaya orang Batak. Ia pun sangat berkeinginan untuk membesarkan usahanya dan sangat terbuka bagi generasi muda yang juga ingin belajar menenun darinya.



<h3>Amartha Local Heroes Sumatera Utara</h3>



Usaha yang didapatkan dari Amartha, ia digunakan untuk membeli alat dan bahan dalam membuat kain Ulos. "Saya sangat puas dengan pelayanan dari tim Amartha yang cepat dan ramah. Di Amartha, tidak ada potongan saat melakukan pinjaman modal." ungkap Ibu Patar.



"Dengan terpilihnya saya sebagai salah satu Amartha Local Heroes Sumatera Utara, saya akan terus mengembangkan usaha tenun Ulos saya dan mengajak masyarakat sekitar untuk terus melestarikan budaya lokal". tutupnya.



<h2>Mengenal Kain Ulos</h2>



Kain ulos merupakan kain tradisional khas suku Batak, Sumatera Utara, yang resmi ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia. Pembuatan kain ulos biasanya menggunakan benang kapas dan diwarnai dengan cara merendam benang ke dalam pewarna alami yang berasal dari tanaman.



Selain dijadikan sebagai pakaian, kain ulos juga sering dijadikan hadiah seremonial, karena kain ini juga menjadi simbol status dan menjadi identitas Suku Batak. Kain ulos juga memiliki banyak jenis, makna, dan fungsinya masing-masing.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/work-smart/mengenal-kain-ulos-warisan-budaya-indonesia-asal-kota-medan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Mengenal Kain Ulos Warisan Budaya Indonesia Asal Kota Medan</a></pre>



Berdiri sejak 2010, Amartha merupakan microfinance marketplace fintech Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan perempuan lewat layanan keuangan inklusif. Amartha telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan teknologi, Amartha menghubungkan para pendana di kota besar dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan, untuk menyediakan akses pinjaman modal usaha, serta memberikan keuntungan bersaing dan dampak sosial.



Kami melakukan mitigasi risiko gagal bayar dengan sistem tanggung renteng serta asuransi jiwa dan kredit. Mari #MenjadiAmartha untuk mewujudkan kesejahteraan merata bagi kita, Indonesia. Menggerakkan #PerempuanTangguh, memberikan akses permodalan melalui teknologi, membuka harapan baru untuk generasi penerus bangsa, menjelajah juga memimpin dunia.



Ini saatnya kamu ikut andil dalam kemajuan usaha UMKM Indonesia dengan modalin mitra mulai dari 100 ribu aja. Sebagai pendana (lender) kamu juga bisa mendapatkan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun!







Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Sukses Usaha Bertenun Ulos, Mampu Menangkan AMARTHA LOCAL HEROES!

small_10-tips-sukses-menjadi-womenpreneur-di-usia-muda.jpeg

thumbnail_10-tips-sukses-menjadi-womenpreneur-di-usia-muda.jpeg

10-tips-sukses-menjadi-womenpreneur-di-usia-muda.jpeg

Womenpreneur atau yang biasa disebut sebagai pebisnis wanita merupakan suatu profesi yang susah-susah gampang untuk dijalani. Walaupun demikian, kini banyak sekali wanita muda yang memulai langkahnya untuk menjadi seorang pebisnis.



Nah, apakah kamu juga tertarik untuk menjadi seorang pebisnis wanita di usia muda? Jika iya, maka lakukan sejumlah persiapan secara matang. Caranya? Yakni dengan mengenal dan mempraktekkan tips sukses menjadi pebisnis wanita dalam artikel ini!



<h2>10 Tips Sukses Menjadi Womenpreneur di Usia Muda</h2>



Demi menjadi pebisnis wanita di usia muda, kamu perlu menjalankan sejumlah tips yang berguna untuk kesuksesanmu. Apa sajakah itu? Intip jawabannya dalam poin-poin beserta penjelasan berikut:



<h3>1. Memproduksi Jasa atau Barang yang Kamu Kenali</h3>



Tips menjadi womenpreneur pertama yaitu menggali informasi seputar jasa atau barang apakah yang tengah digemari masyarakat. Hal terpenting adalah, kamu bisa mengenali akan memproduksi apa bisnismu nanti.



Mengapa perlu mengenalinya? Karena itu akan berguna saat kamu melakukan presentasi di hadapan calon investor. Saat mereka banyak pertanyaan padamu mengenai jasa atau barang tersebut, kamu bisa menjelaskannya secara gamblang.



<h3>2. Kemampuan Membuat Materi Proposal yang Baik</h3>



Dalam menjadi seorang womenpreneur, kamu pun butuh penyusunan proposal demi meyakinkan investor supaya bersedia menanam modal pada bisnismu. Proposal sendiri bisa berisi rencana yang hendak bisnismu lakukan.



<h3>3. Womenpreneur Wajib Melatih Skill Presentasi</h3>



Sebagai pebisnis wanita, kamu pun wajib berlatih presentasi. Ini akan berguna untuk menunjangmu berbicara di hadapan publik, khususnya saat akan berhadapan dengan mereka yang berpotensi membantu perkembangan bisnismu.



<h3>4. Tidak Ragu Memulai</h3>



Untuk menjadi womenpreneur yang sukses, kamu sebaiknya konsisten menyampaikan ide dan pastinya selalu yakin atau tidak ragu untuk memulai. Dengan tekad dan rencana matang, kamu tentu bisa merealisasikan target-target bisnismu.



<h3>5. Tidak Mudah Menyerah</h3>



Tantangan menjadi businesswoman di waktu muda sangatlah banyak. Namun ini bukan berarti kamu akan selalu gagal di langkah saat mencoba membangun sebuah bisnis. Jadi, teruslah mencoba, meskipun harus jatuh bangun atau jika mengalami kesalahan atau kekeliruan dalam berbisnis.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/pta-ibu-sri-wahyuni/">Punya Bakat Womenpreneur, Sri Wahyuni Sulap Jamur Jadi Bernilai Tinggi</a></pre>



<h3>6. Sebagai Womenpreneur Harus Punya Keunikan</h3>



Semua wanita dapat menjadi entrepreneur. Namun, sayangnya, tidak semuanya bisa sukses. Kamu membutuhkan ide maupun mencoba hal unik dari kompetitor lain. Sehingga, itu bisa jadi nilai plus jasa atau produk yang bisnismu tawarkan.



<h3>7. Percaya Diri Sebagai Seorang Pemimpin</h3>



Womenpreneur di usia muda yang sukses tentunya harus memiliki kepercayaan diri tinggi. Ini penting supaya anggota tim bisnis bisa menunjukkan potensi masing-masing secara optimal dan supaya kamu bisa dipercaya oleh mereka.



<h3>8. Gencar Melakukan Promosi</h3>



Untuk sukses menjadi pebisnis wanita, kamu tidak wajib menggunakan billboard mahal, berlembar-lembar pamflet, dan lain sebagainya. Cukup gunakan media sosial atau internet secara gencar untuk memasarkan jasa atau produk.&nbsp;



<h3>9. Memperluas Jaringan Sesama Womenpreneur</h3>



Kamu jangan ragu dalam melebarkan sayap jaringanmu. Sebab, hal itu bisa membantumu dalam pembangunan bisnis. Maka demikian, berkumpulah bersama womenpreneur Indonesia lainnya. Dengan begitu, kamu dapat bertukar pikiran. 



Selain itu, dengan berkumpul bersama rekan satu profesi lainnya, kamu akan menemukan calon investor untuk bisnismu. Nah, maka demikian, kamu sebaiknya rajin mengikuti pameran maupun event yang berkaitan dengan bisnis.&nbsp;



<h3>10. Mempersiapkan Modal</h3>



Tentu saja, kamu membutuhkan modal untuk sukses menjadi pebisnis wanita. Kini, tidak perlu khawatir meskipun bank mempersulit pebisnis wanita dalam mendapatkan modal, kamu tetap bisa mengusahakannya lewat jalan lain seperti P2P lending.Nah, begitulah pembahasan mengenai 10 tips sukses menjadi womenpreneur di waktu muda. 



Semangat kamu menjadi womenpreneur, sama dengan ratusan ibu mitra dan perempuan tangguh di Amartha. Jadi, yuk bantu mereka untuk mengembangkan bisnisnya dengan melakukan investasi atau pendanaan menjadi lender mulai dari 100 ribu aja. 



Di microfinance marketplace&nbsp;<a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>, kamu bisa memperoleh imbal hasil hingga 15%&nbsp;flat&nbsp;per tahun. Kamu juga tak perlu khawatir, karena Amartha sudah terdaftar di OJK dan tentunya memiliki dampak positif dengan modalin UMKM di Indonesia agar lebih berkembang.



Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">&nbsp;Android</a>



Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">&nbsp;iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

10 Tips Sukses Menjadi Womenpreneur di Usia Muda

large_amartha-luncurkan-fitur-baru-ciptakan-impact-investing.jpeg

medium_amartha-luncurkan-fitur-baru-ciptakan-impact-investing.jpeg

small_amartha-luncurkan-fitur-baru-ciptakan-impact-investing.jpeg

thumbnail_amartha-luncurkan-fitur-baru-ciptakan-impact-investing.jpeg

amartha-luncurkan-fitur-baru-ciptakan-impact-investing.jpeg

Apa itu Impact Investing? Impact investing atau pendanaan berdampak adalah strategi investasi yang menghasilkan keuntungan sekaligus menciptakan dampak positif untuk ekonomi, sosial dan lingkungan.



Kehadiran perusahaan teknologi keuangan (fintech) microfinance atau fintech pendanaan menjadi salah satu pilihan yang digemari oleh generasi milenial, karena dinilai dapat menyelesaikan isu sosial, ekonomi dan lingkungan di masyarakat.



Berdasarkan studi Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) pada 2020 lalu, salah satu sektor yang menjanjikan impact investing adalah pada perempuan pelaku usaha mikro yang dinilai dapat memberikan kontribusi 135 miliar dolar AS (sekitar Rp 1,8 kuadriliun) pada PDB tahunan.



<h2>Sektor Apa Saja yang Potensial untuk Menerima Pendanaan Berbasis Impact Investing di Indonesia?</h2>



<h3>Sektor UMKM Perdagangan</h3>



Lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi pada PDB Indonesia, di mana sekitar 64,5% UMKM telah dijalankan oleh kaum perempuan.



<h3>Sektor Gender</h3>



Faktanya, partisipasi perempuan dalam dunia pekerjaan hanya 55% sementara laki-laki mencapai 83%. Sehingga pendanaan yang dilakukan dipercaya dapat memberdayakan perempuan yang juga mendukung penciptaan dampak sosial.



<h3>Sektor Pertanian</h3>



Sekitar 93% petani kecil masuk ke rantai pasokan pertanian dan menyumbang 33% tenaga kerja di lapangan.



<h2>Komposisi Pendana di Amartha Didominasi oleh Generasi Milenial</h2>



<img src="https://access.amartha.com:443/uploads/n_VO_a_Ax_G_Lx50d_D9_HG_Xc_Icx5h6c_O3p_Lj_bn_BU_Lbtf_O_Ycp3_S29_X_614li_C_Lad_Xw_M_1_Lp3c_F_Kb_T_Cco_NUK_Rklcuh_FD_OXL_Bj9abb_NE_Aj_SXW_Occ_Ejv_Bausj_E_Ri_EGU_Uef_FY_Ag_Jlq_U_Em_R1_b_Ch_Mvw_a7911baaea.jpeg" width="624" height="361">



<pre class="wp-block-preformatted">Sumber: Laporan Akuntabilitas Sosial Amartha Tahun 2019</pre>



Berdasarkan laporan Amartha yang bertajuk Social Accountability Report (SAR) 2019, jumlah pendana Amartha didominasi oleh generasi milenial yakni sebesar 68 persen, kemudian disusul 19 persen oleh generasi X, dan 10 persen oleh generasi Z.&nbsp;



Hal ini menunjukan generasi milenial tertarik dengan impact investing. Ketertarikan generasi milenial untuk mendanai di Amartha merupakan wujud kepedulian generasi milenial terhadap investasi yang berdampak.&nbsp;



Disinilah peran bagi pendana milenial sangat berpeluang besar untuk menyuburkan tren impact investing di Indonesia. Dengan karakter yang melek digital serta kemampuan dan literasi keuangan yang baik, Amartha melihat dominasi generasi milenial dalam impact investing masih akan terus berkembang. Kontribusi generasi milenial ini merupakan hal yang harus kita dukung dengan teknologi.&nbsp;



Oleh sebab itu, saat ini aplikasi Amartha sudah dilengkapi dengan fitur impact investing, di mana pendana dapat mengetahui dampak apa saja yang sudah mereka ciptakan, serta memilih pendanaan berdasarkan kategori impact-nya.



<h2>Indikator Dalam Fitur Impact Investing di Aplikasi Amartha</h2>



<figure class="wp-block-image"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/2_Kw_KBOT_Jt_H_Yy_Ri_HA_7_Pny_Pa_Y_Pz_CX_Ew_G_Jamygvgr_z_U_Peuj_OF_Jbrq_Iuvpi_Ls2_Y5z_EN_0_Kp_I_H3_Kie_P9_QPA_1zqgt_ZC_Fzg30ys_Q_Ux_C_Vm_Kd_L2l_Bhchbcv9e_Mi_RD_6fn_Gs_Sb_F_Fdva_Bpk2kaiv_B_Rk_NVA_9d80a92962.jpeg" alt=""/></figure>



Economy: Kamu akan memberi kesempatan pada perempuan tangguh untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan sekitarnya.



Social: Kamu akan meningkatkan ekonomi dan taraf hidup perempuan tangguh dan UMKM.



Lingkungan: Kamu akan mendukung sektor usaha ramah lingkungan serta mengurangi efek perubahan.



<h2>Tampilan Terbaru Dalam Fitur Impact Investing di Aplikasi Amartha</h2>



<figure class="wp-block-image"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Y76_P_Le7s_QB_Lp_VK_2w_C1am_Q46v_Rho_Oe_X_Rp_W6q_EAN_2_X_Hd_EX_6q_I2_L_Njb2_I_m_H_Kh38_CUCPPFC_38_V6pp009_Msx90_RCXOX_Kz1_Rm_Pq_Ej_Kut8_Wsmafluf_V8tzc6_ZC_8_Lev_W_Pm_NFC_29_F_Vs5_A_m2_FPR_Rr_I_Mw_20da703d56.jpeg" alt=""/></figure>



<figure class="wp-block-image"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/D5_V3cq_NI_4_F25_MF_Ib_Ra_T4n1_K_Vewls_J_Huv_Dk9y_Fb_Ti_Gkd_EY_Dq_B7_Ty_Jv_Wf_Masxq_Pcnc_N_Tfq_Ioz7_THEJZ_Jzlov_Q2ngmvt_OL_96_Wqf_Bv_Uk_1j_Cw7_Ljgr_E_Ro_Bj_Ze3_MLHWY_Wl_TWRY_6q9_Nb_R2zpnn_GX_1_TA_cf41be001f.jpeg" alt=""/></figure>



<figure class="wp-block-image"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/kpiqiwb_TO_Go7_Uu6_TP_2z_AP_56_5_UA_1_K_Vp_Gjm_HQ_Zjde_N_Jny_QRA_q2_Mr_VE_Qb_F_iz_PMA_8_C1cy8_U4_IR_1_D7_N_Gx_Xme_Ts_Ot_MR_7qrjig57_A_Bu5_C_Se0_YWQF_Jn8_Ywmr9riu_E_Yq_Xi1_Q_Kt0adsp_So_kh0_U0_C_Wg_f0f2f3910a.jpeg" alt=""/></figure>



<figure class="wp-block-image"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/pg_PWUZ_Xi_Miv_Va4_Ut07_F3_Jig_XA_Qa_M9bt_Mv_SUVR_p_L9_O_Gw_LM_0_J_Tw6r6_K_Prwj_Pyt_SJH_60_X_Ubmm_Aa_Rut_VA_2_Ex_W9j_TZ_Xkd_T_Mg_YU_Nb_CJ_0_K_Oi_E_Dm_R1_N18_Lv_W_Xv_TRJU_Tyy_WY_Irl_I_Zo4z_LG_Ru_V_Vmigii3g_f2344d1764.jpeg" alt=""/></figure>



Dengan indikator dan tampilan terbaru ini, diharapkan teman-Martha akan mengenal lebih dekat dengan Mitra yang akan didanai. Diharapkan juga kamu jadi semangat dan antusias mendukung mitra UMKM di Indonesia agar dampak positif yang diciptakan dapat menjadi lebih besar lagi.



<h2>Dampak apa yang telah diciptakan dari penerapan impact investing di Amartha?</h2>



<h3>Dampak Ekonomi&nbsp;</h3>



<ul><li>95,5% Mitra sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar.</li></ul>



<ul><li>96,6% Mitra pendapatannya naik sejak bergabung di Amartha sekitar 10,5% saat pandemi (2020) dan 200-700% saat beraktivitas normal.</li></ul>



<ul><li>Mitra Amartha berhasil menyerap hingga 87.000 tenaga kerja informal dan 75% diantaranya adalah perempuan.</li></ul>



<ul><li>Selanjutnya sekitar 94,3% Mitra merasa hidup mereka jadi lebih baik setelah bergabung dengan Amartha. Misalnya akses ke pasar jadi lebih besar, pendapatan menjadi lebih tinggi serta lebih optimis dalam melihat masa depan.</li></ul>



<h3>Dampak Sosial</h3>



<ul><li>70% Mitra memiliki skill baru dari pertemuan kelompok yang diadakan oleh Amartha dengan sistem tanggung renteng berkelompok. Di mana para mitra dapat meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan keuangan, bisnis, problem solving, leadership dan membuat keputusan.</li></ul>



<ul><li>97,9% Mitra mampu menyekolahkan anak-anaknya, termasuk kesempatan sekolah bagi anak perempuan dengan pendidikan yang layak.</li></ul>



<ul><li>86,6% Mitra dapat mengambil keputusan lebih baik dalam keluarga, karena lebih percaya diri dengan pendapatan yang mereka miliki.</li></ul>



<ul><li>66% Mitra memiliki jejaring sosial baru, relasi bisnis dan pertemanan setelah bergabung dengan Amartha.</li></ul>



Amartha sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan, sangat mengutamakan penciptaan dampak dari layanan yang diberikan.&nbsp;



Sebagai microfinance marketplace yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro lewat layanan keuangan inklusif, Amartha optimis bahwa kedepannya tren impact investing dapat terus berkembang, mengingat dampak yang diciptakan sangat terasa bagi masyarakat.



Tren berinvestasi dengan prinsip impact investing belakangan ini juga mulai banyak dipertimbangkan oleh berbagai investor berskala global. Di Amartha sendiri, beberapa investor seperti Women’s World Banking, Norfund dari Norwegia, dan Mandiri Capital, menyatakan ketertarikannya bergabung sebagai pendana di Amartha adalah karena kesamaan nilai, yakni semangat untuk menciptakan dampak lewat layanan keuangan.



Kalau investor profesional saja sudah bergabung di Amartha, berarti tidak ada salahnya kamu juga ikut bergabung mendanai <a href="https://amartha.com/blog/perempuan-tangguh/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">perempuan tangguh</a> di Amartha!



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://www.amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Amartha Luncurkan Fitur Baru Ciptakan Impact Investing

large_lima-tahun-bersama-amartha-susah-senang-bersama-sama.jpeg

medium_lima-tahun-bersama-amartha-susah-senang-bersama-sama.jpeg

small_lima-tahun-bersama-amartha-susah-senang-bersama-sama.jpeg

thumbnail_lima-tahun-bersama-amartha-susah-senang-bersama-sama.jpeg

lima-tahun-bersama-amartha-susah-senang-bersama-sama.jpeg

<figure class="wp-block-pullquote"><blockquote>"Lima tahun bersama Amartha, susah senang bersama-sama"</blockquote></figure>



Adalah kata yang tepat menggambarkan hubungan ibu Evi dengan Amartha. Usaha ikan bakar yang dikelola bersama suami serta beberapa sanak saudara berbuah manis hingga raih omzet jutaan per harinya.



Sejak awal membuka usaha keliling kecil-kecilan, emperan di pinggir jalan, hingga mampu menyewa kios pinggir jalan, Ibu Evi selalu mempercayai usahanya sukses berkat bantuan dari Amartha.



Ibu Evi sangat suka memasak, sebagian besar usaha yang dijalaninya pun tak jauh dari kegiatan memasak berbagai macam makanan. Awalnya, ia dan keluarga merasa cukup hidup dengan bermodalkan usaha keliling. Sayangnya himpitan pandemi COVID-19 tak bisa dihindarkan. Dia dan keluarga memutar otak untuk tetap dapat berbisnis. Beruntungnya, Amartha selalu percaya kepada mitranya yang gigih dalam berusaha, seperti ibu Evi.



Setelah mendapat pinjaman modal senilai 5 juta rupiah, uang tersebut ia gunakan untuk menyewa kios di pinggir jalan dan membuka usaha ikan bakar. Apakah berjalan mulus? Alhamdulillah, ibu Evi merasa cukup dengan apa yang telah ia dapatkan saat ini. Bahkan ia pernah mendapat hingga 7 juta rupiah dalam satu hari saat hari-hari besar. Sungguh hasil yang fantastis bukan?



<figure class="wp-block-image size-full"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/IMG_6763_350ab3610c.jpg" alt="" class="wp-image-22065"/></figure>



Modal yang didapat bukan hanya ia gunakan untuk usaha dagangnya, ibu Evi berpikir keras agar uang yang dihasilkan dapat lebih untung sekaligus bermanfaat. Pada akhirnya, saat ini ia memiliki kolam tambak untuk ternak ikan yang digunakan dalam bisnis ikan bakar tersebut.



<h2>Usaha Kolam Tambak</h2>



"Sebenarnya mbak, saya tuh awalnya kepikiran punya kolam tambak bukan karena lebih untung aja. Tapi, juga karena ingin pemuda disekitar sini engga banyak yang menganggur. Lumayan setiap beberapa bulan saya bisa bagi-bagi rezeki dengan memberi pekerjaan menambak ikan."



Begitulah niat baik dari ibu Evi yang mungkin juga menjadi pintu rezeki bagi dirinya, hingga berhasil meraih omzet jutaan bersamaan order online dan offline yang tak terhenti. Sama seperti Amartha yang selalu ingin menebar manfaat bagi ibu Evi, dan ibu-ibu pengusaha lainnya di Indonesia.



Amartha merupakan microfinance marketplace fintech Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan perempuan lewat layanan keuangan inklusif. Dengan teknologi, Amartha menghubungkan para pendana di kota besar dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan, untuk menyediakan akses modal usaha.



Ini saatnya kamu ikut andil dalam kemajuan usaha UMKM Indonesia dengan modalin mitra mulai dari 100 ribu aja. Sebagai pendana (lender) kamu juga bisa mendapatkan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun!



Jangan khawatir, Amartha menerapkan prinsip bisnis yang berkelanjutan dan transparansi. Di mana setiap pendana dapat memonitor portofolio mitra secara mingguan di aplikasi Amartha. Amartha juga sudah resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tahun 2019.



Tunggu apalagi?



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://www.amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Lima Tahun Bersama Amartha, Susah Senang Bersama-sama

large_gagal-bukan-alasan-menyerah-bagi-ibu-julaeha.jpeg

medium_gagal-bukan-alasan-menyerah-bagi-ibu-julaeha.jpeg

small_gagal-bukan-alasan-menyerah-bagi-ibu-julaeha.jpeg

thumbnail_gagal-bukan-alasan-menyerah-bagi-ibu-julaeha.jpeg

gagal-bukan-alasan-menyerah-bagi-ibu-julaeha.jpeg

Pandemi memaksa Ibu Julaeha harus mengalami gagal panen dan mendapatkan harga jual dari usaha tani-nya yang rendah. Selama 16 tahun menjalani profesi sebagai petani, ia menyatakan tahun 2020 adalah tahun terberatnya. Meskipun demikian, ia tidak patah semangat. Ia terus mencari solusi lainnya. 



Simak kisah Ibu Julaeha, perempuan tangguh Amartha, di bawah ini!







<h2>Dorong dan Berdayakan Kemandirian Ekonomi Perempuan UKM Desa Bersama Amartha</h2>



Amartha merupakan perusahaan P2P Lending yang menghubungkan pendana dan peminjam, khususnya perempuan pengusaha mikro di pedesaan untuk mendapatkan modal kerja melalui suatu platform secara online. 



Dalam proses menyaluran pendanaan, Amartha mengadopsi sistem <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/muhammad-yunus-grameen-bank-inspirasi-dalam-mendukung-perkembangan-umkm/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Muhammad Yunus &amp; Grameen Bank, Inspirasi dalam Mendukung Perkembangan UMKM Perempuan">Grameen Bank</a> yang diprakarsai oleh Muhammad Yunus di mana setiap calon mitra perlu membentuk kelompok 5-15 orang untuk pengajukan pinjaman. Fungsi kelompok adalah untuk mempermudah pendampingan, pelatihan, serta monitor usaha mitra.



Adanya pendampingan dan pelatihan secara rutin dilakukan agar mitra modal kerja dapat digunakan tepat sasaran dan membuat mitra dapat mandiri secara ekonomi. Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Sosial tahun 2019, 41% mitra berhasil keluar dari garis kemiskinan setelah dua tahun bergabung dengan Amartha.



Dengan mendanai mitra Amartha mulai dari Rp3 juta, pendana bisa mendapatkan bagi hasil hingga 15% flat per tahun. Pendana tidak perlu khawatir karena Amartha adalah perusahaan fintech lending yang aman karena telah terdaftar dan memiliki izin usaha dari OJK sejak tahun 2019 lalu. 



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://dashboard.amartha.com/v4/daftar-pendana" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Gagal Bukan Alasan Menyerah Bagi Ibu Julaeha

large_pta-ibu-evi.jpeg

medium_pta-ibu-evi.jpeg

small_pta-ibu-evi.jpeg

thumbnail_pta-ibu-evi.jpeg

pta-ibu-evi.jpeg

Masyarakat pesisir Indonesia umumnya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Meskipun demikian, tidak semua nelayan Indonesia memiliki kapal. Salah satunya adalah Ibu Evi, mitra usaha <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a> asal Bantaeng, Sulawesi. 



&nbsp;“Apakah suatu saat nanti bisa memiliki kapal untuk saya berusaha?” adalah kata yang sering ia ucapkan ketika melihat pesisir pantai.&nbsp;



Sebelum menjadi mitra Amartha, Ibu Evi bekerja sebagai buruh cuci pakaian yang menawarkan jasanya dari rumah ke rumah. Ia juga bekerja dengan tetangganya untuk mengikat bibit rumput laut. Supriadi, anak kedua Ibu Evi turut membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan ikut melaut bersama tetangganya dengan upah Rp50.000 setiap minggu.&nbsp;



Melihat anak-anak ikut melaut adalah pemandangan yang lumrah bagi Ibu Evi. Pasalnya, profesi nelayan tangkap sendiri cukup umum ditemui di Borong Kalukkua, Kota Bantaeng.&nbsp;



Amartha hadir di Pulau Sulawesi sejak tahun 2019. Saat itu pula Ibu Evi bergabung menjadi mitra usaha. Ia beralih profesi menjadi nelayan tangkap. Keseharian Ibu Evi beralih menjadi menjual rumput laut dan ikan. Awal menjadi mitra Amartha, usahanya cenderung terbilang kecil dan belum berkembang. Ia juga masih harus menyewa kapal milik tetangganya.



<a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/5-alasan-kenapa-amartha-menjadi-best-p2p-lending-di-indonesia/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">5 Alasan Kenapa Amartha Menjadi Best P2P Lending di Indonesia</a>



Kesabaran dan kerja keras Ibu Evi selama ini membuahkan hasil. Saat salah satu Business Partner (BP) Amartha melakukan pelayanan ke rumah Bu Evi, ia dikejutkan dengan berita bahagia yang diucapkan dari Bu Evi.&nbsp;



“Alhamdulillah bu, saya sudah mempunyai perahu sendiri berkat modal dari Amartha.” ujarnya haru.&nbsp;



Katanya, sejak memiliki perahu sendiri, aktivitasnya menjadi semakin banyak dan tidak terbatasi lagi. Ia tidak lagi harus membayar sewa kapal untuk mengambil hasil panen rumput laut dan jumlah ikan yang ditangkap pun semakin banyak. Bahkan, tak jarang ia menyewakan kapal untuk orang-orang yang membutuhkan jasa tersebut. 



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/07/mitra-usaha-amartha-ibu-evi-2-e1624859714638.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/mitra_usaha_amartha_ibu_evi_2_e1624859714638_edited_443c9551c1.jpeg" alt="" class="wp-image-12469"/><figcaption>Ibu Evi - Mitra Usaha Amartha asal Sulawesi</figcaption></figure>



Sekarang, memasuki pendanaan siklus ketiga, Ibu Evi sudah memiliki dua buah kapal sendiri. Ibu Evi sungguh merasa terbantu oleh pendanaan dari pendana Amartha. Meskipun sudah memiliki dua kapal dan kehidupan ekonominya yang mulai membaik, Ibu Evi tidak berhenti bekerja. Ia ingin membelikan kapal untuk anaknya. 



<a href="https://amartha.com/blog/amartha/lenders-corner/tambah-cuan-dengan-investasi-di-p2p-lending-amartha-begini-caranya/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Tambah Cuan Dengan Investasi di P2P Lending Amartha. Begini Caranya!</a>



Keunikan usaha dan kegigihan Ibu Evi membuatnya berhasil meraih penghargaan Perempuan Tangguh Awards 2021 kategori Best Womenpreneur dari Pulau Sulawesi dan tambahan modal usaha senilai Rp3.500.000



“Terima kasih Amartha sudah pilih saya sebagai pemenang. Semoga Amartha terus maju dan sukses selalu untuk kasih modal ke ibu-ibu lainnya.”

Modal Baru Perahu Baru Untuk Ibu Evi

medium_pta-ibu-yani.jpeg

small_pta-ibu-yani.jpeg

thumbnail_pta-ibu-yani.jpeg

pta-ibu-yani.jpeg

Sri Yani, atau yang dikenal dengan panggilan Ibu Yani sudah menjadi mitra Amartha sejak tahun 2020. Usaha yang dijalani oleh Ibu Yani adalah kedai sembako dan makanan, yang mana sudah enam tahun berjalan. Di Amartha, ia merupakan ketua majelis Pelawi Utara Datuk 01 dan memiliki 19 anggota.



Dalam memegang amanah sebagai ketua majelis, Ibu Yani terkenal sangat tegas dan disiplin kepada para anggotanya. Bahkan, ada anggota majelis lain yang merasa heran akan sikap Ibu Yani yang tegas, mau berbagi dan melakukan banyak hal untuk anggota majelisnya. 



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/pemenang-pta-2021/" data-type="post" data-id="12274" target="_blank" rel="noreferrer noopener">6 Pahlawan Desa Amartha Menangkan Perempuan Tangguh Awards 2021</a>



Ada lima hal yang dilakukan Ibu Yani selama menjabat sebagai ketua majelis:&nbsp;



<ol><li>Menyimpan semua nomor handphone anggota majelis untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi;</li><li>Melakukan konfirmasi pada sehari sebelum pelayanan terkait kehadiran masing-masing anggota majelis. Selain itu, Ibu Yani juga mengingatkan anggotanya untuk selalu hadir 10 menit sebelum pelayanan karena petugas Amartha sendiri tidak pernah terlambat;</li><li>Bila ada yang tidak hadir, maka Ibu Yani akan langsung datang ke rumah Ibu Mitra untuk memastikan apa alasan anggotanya tidak hadir;</li><li>Bila ada yang terlambat (tidak ada kabar) Ibu Yani akan menghubungi via telepon atau menjemput Ibu Mitra kerumahnya bila ada kendala;</li><li>Memastikan pembayaran 100% dan tidak ada tunggakan;</li></ol>



Selama menjabat sebagai ketua majelis, ada banyak suka duka yang dialami oleh Ibu Yani. Ia merasa senang ketika semua anggotanya hadir dan tepat waktu saat pelayanan. Sementara itu, ia merasa sedih apabila ada anggota yang tidak hadir dan tanpa ada alasan yang jelas. 



Salah satu anggota majelis, Ibu Lamtiur mengatakan Ibu Yani adalah ketua yang tegas, disiplin, dan bertanggungjawab. “Waktu Babalan banjir, Ibu Yani langsung datang ke rumah saya sama anggota yang lain-lain, ambil uang angsuran. Ibu Yani juga semangatin kita dalam menghadapi bencana ini.” kenangnya.&nbsp;



Menurut Ibu Yani, kewajiban tetap harus dijalankan apapun kondisinya, karena tim dari Amartha juga sudah menjalankan tanggung jawab dari sisi mereka dengan sebaik mungkin.



<a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-jadi-advocate-g20-empower/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Jadi Advocate G20 Empower, Amartha Komitmen Dukung Kesejahteraan Ekonomi Perempuan Indonesia</a>



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/06/mitra-usaha-amartha-ibu-sri-yani.jpg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/mitra_usaha_amartha_ibu_sri_yani_1024x793_9251e33ae2.jpg" alt="" class="wp-image-12301"/></figure>



Di akhir wawancara, Ibu Yani memberikan sedikit tips kepada para ketua majelis lain. Katanya, salah satu cara menerapkan kedisiplinan kehadiran dalam tim bisa dimulai dengan menjaga komunikasi dengan para anggota. Hal tersebut ia lakukan karena adanya suara dari anggota majelisnya yang masih membutuhkan modal usaha setelah pembiayaan kali ini selesai.&nbsp;



Ketegasan dan kedisiplinan Ibu Yani dalam memimpin anggotanya membuat performa majelisnya lebih unggul dibanding yang lainnya. Untuk itu, Amartha memilih Ibu Yani sebagai salah satu pemenang Perempuan Tangguh Awards 2021 kategori Women Leader of The Year dari Pulau Sumatera dan berhak mendapatkan tambahan modal usaha senilai Rp3.500.000 serta dekorasi usaha.

Tegas dan Disiplin, Ini 5 Hal Yang Dilakukan Ibu Yani Sebagai Ketua Majelis

large_pemenang-pta-2021.jpeg

medium_pemenang-pta-2021.jpeg

small_pemenang-pta-2021.jpeg

thumbnail_pemenang-pta-2021.jpeg

pemenang-pta-2021.jpeg

Amartha kembali menggelar Perempuan Tangguh Awards di tahun 2021. Penghargaan ditujukan spesial kepada mitra usaha Amartha sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka untuk menginspirasi kita semua.



Kali ini, penghargaan mengangkat tema Pahlawan Desa dimana para nomine tidak hanya berhasil menjadi pahlawan dalam menghidupkan ekonomi keluarga tetapi juga ekonomi di desanya.



Penghargaan Perempuan Tangguh 2021 terbagi atas dua kategori, yaitu Kategori Women Leader of the Year dan Best Womenpreneur. Pemenang penghargaan dilakukan dengan sistem voting oleh tim Amartha.



Siapa sajakah mereka?



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/06/IG-Feed-7-June-4.jpg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/IG_Feed_7_June_4_834x1024_84a1411bd8.jpg" alt="" class="wp-image-12277"/></figure>



Ibu Santy Wijayanti adalah mitra Amartha sekaligus Ketua Majelis yang memiliki usaha menjual minuman herbal di Jawa Tengah. Dia adalah individu yang aktif di komunitasnya, seperti PKK dan UMKM Semarang. 



Sebagai ketua majelis, ia tidak hanya memastikan bahwa semua layanan berjalan lancar dan bersedia melakukan beberapa tanggung jawab, tetapi dia juga sangat aktif ketika bersosialisasi dengan anggota organisasi.



Ibu Sri Yani, seorang pemilik toko serba ada yang berlokasi di Sumatera Utara dan Ketua Majelis Amartha. Dalam hal kepemimpinan, dia bertanggung jawab membuat obrolan grup untuk mengingatkan anggotanya hadir kumpulan tepat waktu. 



Saat banjir tahun 2020, ia berjuang untuk mengunjungi rumah masing-masing anggota untuk mengumpulkan cicilan mingguan. Dia menolak tawaran petugas lapangan Amartha untuk membantunya dan bersikeras bahwa itu adalah kewajibannya.



Ibu Yuyun adalah Ketua Majelis Amartha sekaligus seorang pemilik minimarket yang berlokasi di Sulawesi Tengah. Ia bertanggung jawab memeriksa dan memastikan kehadiran anggota Majelis-nya. 



Saat awal pandemi dan penurunan pendapatan, Ibu Yuyun menginisiasi anggotanya untuk menjual masker. Lebih lanjut, ia juga menyarankan menggunakan Facebook sebagai salah satu alat pemasaran. 



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/06/IG-Feed-7-June-5.jpg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/IG_Feed_7_June_5_834x1024_5ae3d0179d.jpg" alt="" class="wp-image-12278"/></figure>



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/ibu-yayuk/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Jual Susu Sapi Perah, Mitra Amartha Berhasil Kuliahkan Anak">Ibu Yayuk</a> merupakan mitra usaha Amartha yang memiliki usaha sapi perah. Pada awal bergabung dengan Amartha, ia hanya memiliki dua sapi. Ia bergabung untuk mengembangkan bisnisnya. Setahun berlalu, ia berhasil membeli dua ekor sapi lagi di mana hal ini meningkatkan penjualan susu sapinya.



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/pta-ibu-sri-wahyuni/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Punya Bakat Womenpreneur, Sri Wahyuni Sulap Jamur Jadi Bernilai Tinggi">Ibu Sri Wahyuni</a>, ialah peternak jamur tiram dari Sumatra Barat. Awalnya ia berprofesi sebagai penjahit, namun karena pandemi tiba. Ia beralih profesi menjadi peternak jamur. Tak hanya sampai di situ, ia pun mengolah jamur menjadi makanan olahan bernilai tinggi. Ia membuat jamur krispi dan rendang jamur.



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/pta-ibu-evi/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Modal Baru Perahu Baru Untuk Ibu Evi">Ibu Evi</a> berprofesi sebagai peternak rumput laut yang tinggal di daerah pesisir Sulawesi Selatan. Awalnya profesi yang dijalankan adalah laundry keliling. Ia menawarkan jasa cuci - setrika dari rumah ke rumah. Setelah mendapatkan modal dari Amartha, ia membeli perahu dan beralih profesi menjadi nelayan sekaligus peternak rumput laut.







Itulah para pemenang Perempuan Tangguh Award 2021 dari Amartha. Yuk terus dukung dan berdayakan perempuan di sektor ekonomi informal bersama <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>!

6 Pahlawan Desa Amartha Menangkan Perempuan Tangguh Awards 2021

medium_amartha-seroja-bakery.png

small_amartha-seroja-bakery.png

thumbnail_amartha-seroja-bakery.png

amartha-seroja-bakery.png

Dalam mendukung pemulihan ekonomi pelaku usaha mikro di pedesaan, Amartha berkolaborasi dengan Seroja Bakery melakukan pelatihan kepada 20 mitra usaha Amartha di daerah Pasir Jambu dan Pangalengan, Jawa Barat. 



Adapun pelatihan yang dilaksanakan berupa pengolahan buah-buahan agar dapat menjadi produk yang memiliki nilai tambah, dalam hal ini pembuatan selai strawberry. Jumlah produk yang dihasilkan dalam satu kali pengolahan sekitar 30-50 botol selai. 



Aktivitas pelatihan usaha ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan mitra Amartha dalam mengolah produk dengan lebih baik sehingga diharapkan dapat menambah keahlian dan pendapatan akibat pandemi Covid-19. Pelatihan melibatkan mitra usaha yang memiliki usaha di sektor pertanian agar hasil panen dapat dimanfaatkan menjadi produk yang tahan lama. 



Salah satu mitra Amartha yang menerima pelatihan ini adalah Ibu Lilis. Ia merupakan pemilik kebun strawberry di rumahnya. Setiap panen, Ibu Lilis hanya menjual hasil panennya dalam bentuk buah utuh. Dengan partisipasinya dalam pelatihan ini, Ibu Lilis mengaku mendapatkan pengalaman dan kemampuan baru untuk meningkatkan usahanya. 



Mengingat pelatihan masih berskala kecil dan juga adanya pembatasan berkerumun untuk memini, jumlah peserta masih dibatasi.



<img width="364" height="273" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Cobrqva6_Kju_Qxdvk_KH_Ec_Dj_LM_6_Y_L266_Dw7_U86_Nx_C_Dh_B7_Rp7dp4_F1zlv9d_H_Ww_R_E_Bye_Z_Ewt8v9ci6_St_JO_6_Qw_Umwq1qxe_RBB_PLS_Pt0_Xh1_Ule_I1_A3_C_Za4ig5k_SY_4zt_Ob_Islk_Tnl_TE_6eaa6873bc.jpeg">



Ditemui beberapa hari setelah pelatihan, Ibu Lilis menyadari adanya peluang usaha baru dari buah strawberry. Ia mengaku banyak pelanggan menyukai selai buatannya dan mendapatkan banyak pesanan yang ia jual secara online. Pendapatan yang semula merosot kini perlahan-lahan kembali stabil dan cenderung meningkat. Selain Ibu Lilis, mitra Amartha lainnya yang menerima pelatihan pembutan selai adalah Ibu Rosalia bersama beberapa anggota majelisnya.



Menurut kacamata Anne, tim dari Seroja Bakery, pelatihan seperti ini penting untuk dilaksanakan karena sebenarnya ibu-ibu seperti Ibu Lilis dan Ibu Rosalia berkeinginan untuk tetap produktif, namun tidak ada fasilitas pembelajarannya. 



Pelatihan ini dapat berperan menjadi knowledge resource untuk para ibu-ibu tersebut sehingga tetap semangat dan termotivasi di tengah pandemi sekaligus sambil didampingi oleh tim Seroja dan Amartha. 



Anne juga berharap bahwa program ini dapat terus berjalan dan dikembangkan lebih lanjut. Kedepannya, Anne ingin supaya Seroja bisa membentuk rumah pengolahan untuk mencakup lebih banyak peluang untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alamnya. Dengan demikian, impact yang dihasilkan bisa lebih besar dan berjangka panjang. 



Tidak hanya Anne, Ibu Lilis dan Ibu Rosalia juga berharap adanya pelatihan usaha serupa untuk teman-temannya di sektor lain agar dapat menambah kemampuan, pendapatan, serta menciptakan dampak positif kepada sesama perempuan.

Sepenggal Kisah dari Lapangan: Selai Stawberry Penambah Rezeki

large_perempuan-tangguh-ibu-dian.jpeg

medium_perempuan-tangguh-ibu-dian.jpeg

small_perempuan-tangguh-ibu-dian.jpeg

thumbnail_perempuan-tangguh-ibu-dian.jpeg

perempuan-tangguh-ibu-dian.jpeg

Sudah setahun sejak pemerintah mengumumkan kemunculan kasus pertama COVID-19 di Indonesia. Sejak saat itu, jutaan orang harus melalui peralihan aktivitas secara offline menjadi online. Tidak hanya sampai disitu, banyak juga individu yang sampai kehilangan pekerjaannya. 



Dampak pandemi ini dirasakan tidak hanya oleh orang di kota tetapi juga mereka yang berada di pelosok desa. Kondisi yang terpuruk ini tidak memiliki kejelasan sampai kapan akan terjadi sehingga semua orang mulai bangkit dan menciptakan fase new normal-nya sendiri.  



Ibu Dian merupakan salah satu #PerempuanTangguh Amartha yang tidak membiarkan dirinya ikut terpuruk akibat COVID-19. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat COVID-19, usaha katering yang dimiliki Bu Dian sempat mengalami penurunan yang sangat drastis.&nbsp;



Sebelum ada pandemi, Ibu Dian aktif berjualan katering di sekolah-sekolah sehingga ia bisa mendapatkan pemasukan setiap harinya. Akan tetapi, sejak semua aktivitas dilakukan di rumah, Bu Dian hanya dapat berbisnis katering jika ada acara (hajatan) di daerahnya. Dengan demikian, pemasukannya pun menjadi tidak pasti.&nbsp;



Ibu Dian tidak hanya tinggal diam dan menunggu pandemi berlalu. Termotivasi dengan perlunya membantu keuangan keluarga menjadi alasannya untuk berani ambil risiko dan mencoba bisnis lain, yakni usaha kredit. 



Ibu Dian merasa kredit barang menjadi peluang usaha karena meski perekonomian saat pandemi sulit, orang-orang di sekitarnya masih butuh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya peralatan dan perkakas rumah tangga. 



Oleh karena itu, ia melihat bahwa masyarakat sekitar lebih memilih untuk belanja secara kredit ketimbang kontan, karena belanjaannya bisa dicicil dan tidak mengganggu pengeluaran pada aspek lainnya. 



“Awalnya sih coba-coba, karena usaha kateringnya gak terlalu bagus, lalu pindah ke kreditan itu mencobalah tapi taunya lancarlah sampai sekarang.” ujarnya.



Untungnya, usaha kredit yang dijalankannya sekarang lebih lancar ketimbang kateringnya. Ibu dian mengakui bahwa saat usaha katering, setiap hari ia menyiapkan 100 boks makanan dengan harga Rp150.000. Ketika beralih menjadi usaha kredit barang, keuntungan yang didapat meningkat hingga Rp3.000.000 per harinya. Wow, naik hingga 200% dari pendapatan harian awalnya!



Namun dibalik itu, Ibu Dian juga menghadapi tantangan baru. Dengan sifat usahanya yang berbeda jauh dibanding katering yang langsung bisa menyajikan dan menjual makanannya, usaha kreditan ini membuat Ibu Dian harus pintar-pintar melihat orang yang melakukan kredit.&nbsp;



Menurutnya, nasabah yang dicari benar-benar yang amanah dalam melakukan pembayaran. Tidak hanya menciptakan penghasilan baru, usaha ini juga membuat Bu Dian mendapatkan keahlian yang baru untuk mampu waspada dan memahami niat calon pembeli.&nbsp;



Kedepannya, Bu Dian ingin supaya usahanya yang baru ini bisa lebih lancar, berkah, dan semakin berkembang. Bu Dian berpesan semoga Amartha semakin berkembang, sukses, dan tidak kapok untuk memberikan modal kepada para ibu mitra. Yuk, kita beri apresiasi terbesar pada para ibu mitra yang sudah berjuang melawan pandemi ini!

Pantang Berhenti di Tengah Pandemi, Mitra Amartha Raih Pendapatan 200 Persen

medium_bila-perempuan-kita-beri-kesempatan.jpeg

small_bila-perempuan-kita-beri-kesempatan.jpeg

thumbnail_bila-perempuan-kita-beri-kesempatan.jpeg

bila-perempuan-kita-beri-kesempatan.jpeg

<blockquote class="wp-block-quote is-style-default">When women participate in the economy, everyone benefits. - Hillary Clinton</blockquote>



Kata-kata tersebut tak hanya asal keluar dari Hillary Clinton sebagai bentuk motivasi belaka dalam mewujudkan kesetaraan gender. Hillary Clinton, tentu punya sejumlah fakta dan memahami situasi yang tengah terjadi sebagai sesama perempuan.



Benar saja, laporan World Economic Forum's Global Gender Gap Report pada tahun 2017 menyatakan 58% perempuan memiliki penghasilan lebih rendah dibandingkan dengan pasangannya, dalam negara regional ASEAN. Bahkan mayoritas kelompok perempuan kurang mampu di Indonesia (yang jumlahnya mencapai 200 juta jiwa) hanya memperoleh penghasilan Rp50.000 per hari.



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/pemberdayaan-perempuan-jadi-pr-indonesia-untuk-tingkatkan-kesetaraan-gender/" data-type="post" data-id="11080">Pemberdayaan Perempuan Jadi PR Indonesia Untuk Tingkatkan Kesetaraan Gender</a>



Angka tersebut merupakan cerminan rendahnya peran&nbsp; perempuan Indonesia dalam aktivitas perekonomian. Hal ini tak lain disebabkan oleh keterbatasan akses pendidikan, pekerjaan, dan finansial.



Data ASEAN Gender Outlook (2001) memperlihatkan terdapat 24% perempuan yang tidak mendapatkan akses pendidikan dan pekerjaan.



Padahal perempuan punya peran sebagai kunci dari ekonomi pedesaan dan tulang punggung kesejahteraan nasional. McKinsey Global Institute memperkirakan jika partisipasi ekonomi perempuan disamakan dengan laki-laki, maka akan menambah USD 28 Triliun atau lebih dari seperempat (26%) GDP global pada tahun 2025.



Pada skala tertentu, Amartha telah membuktikan hal tersebut. Amartha merupakan <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/">perusahaan investasi peer-to-peer lending</a> yang menghubungkan investor atau pendana kepada peminjam, khususnya perempuan pengusaha mikro di pedesaan.



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/punya-banyak-potensi-ini-yang-bisa-didapatkan-kalau-berdayakan-perempuan/" data-type="post" data-id="11102">Punya Banyak Potensi, Ini yang Bisa Didapatkan Kalau Berdayakan Perempuan</a>



Dimulai dari skala rumah tangga, perempuan kerap kali menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga karena tidak memiliki pilihan secara finansial. Dengan adanya akses pembiayaan modal kerja atau akses pada uang tunai, perempuan, khususnya mitra Amartha sebesar 88,6% kini terlibat dalam proses pembuatan keputusan.



Jenis keputusan yang dibuat mulai dari masalah sehari-hari, pilihan menu makanan bagi seluruh keluarga, hingga keputusan penting seperti pembelian barang kebutuhan rumah tangga, hingga pemilihan sekolah anak.



Sementara skala antar sesama perempuan, <a href="https://amartha.com/id_ID/" data-type="URL" data-id="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a> mendapati fakta pekerjaan atau usaha yang didukung dari pinjaman di Amartha menciptakan lapangan pekerjaan lain di masyarakat.



Studi menunjukkan bahwa 25% mitra bisa merekrut satu atau lebih banyak orang ke dalam usaha mereka. Artinya ada penambahan 87.000 orang ke dalam angkatan kerja informal yang berkontribusi pada pendapatan keluarga mereka. Menariknya, dari total tenaga kerja tambahan tadi, 75%nya diisi oleh perempuan, terutama yang bekerja di sektor grosir kecil.



Adanya kohesi sosial yang kuat diantara para perempuan dapat terus menjadi momentum untuk memerangi ketimpangan gender di Indonesia sekaligus mendorong partisipasi perempuan khususnya di bidang ekonomi.



Itulah sedikit insight mengenai partisipasi perempuan di bidang ekonomi. Untuk mendapatkan insight menarik lainnya mengenai potensi apa saja yang bisa diciptakan oleh perempuan, kamu bisa menyaksikan Amartha Impact Talk Vol.7 dengan tema <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/investing-in-women-mainstreaming-women-participation-in-the-economy/" data-type="post" data-id="11255">"Investing in Women: Mainstreaming Women Participation in the Economy"</a> pada tanggal dan jam berikut.



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/03/Impactalk-FB-Grey.jpg"><a href="http://bit.ly/ImpactTalkVol7"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Impactalk_FB_Grey_1024x564_a329fdd31e.jpg" alt="" class="wp-image-11257"/></a></figure>



Daftarkan pula diri kamu melalui <a href="http://bit.ly/ImpactTalkVol7">http://bit.ly/ImpactTalkVol7</a>. Slot terbatas!

Bila Perempuan Kita Beri Kesempatan...

large_semangat-kartini-perempuantangguh-amartha-di-tengah-pandemi.jpeg

medium_semangat-kartini-perempuantangguh-amartha-di-tengah-pandemi.jpeg

small_semangat-kartini-perempuantangguh-amartha-di-tengah-pandemi.jpeg

thumbnail_semangat-kartini-perempuantangguh-amartha-di-tengah-pandemi.jpeg

semangat-kartini-perempuantangguh-amartha-di-tengah-pandemi.jpeg

<blockquote class="wp-block-quote is-style-default">"Masa-masa pandemi ini emang saya jujur, sulit, sulit juga."<cite>Kartini, Mitra Usaha Amartha asal Pandeglang</cite></blockquote>



Namanya Ibu Kartini, salah satu #PerempuanTangguh Amartha asal Pandeglang. Sebelum menjadi penjual bakso sekaligus warung sembako, Ibu Kartini mencoba berbagai macam usaha. 



Sebelum pandemi Covid-19 menghadang, Ibu Kartini mendapatkan modal usaha dari Amartha sebesar 3 juta rupiah. Modal tersebut digunakan untuk usaha pelicin (cairan pelicin untuk usaha laundry). Karena musibah yang menimpa sang suami, Kartini memutuskan untuk berhenti usaha pelicin dan fokus merawat suami.



Karena kebutuhan rumah tangga yang wajib dipenuhi, Kartini memutar otak untuk mencari pemasukan tambahan. Ia mengubah ruang tamu di rumahnya menjadi warung kecil. Sisa modal dari Amartha ia gunakan untuk mengisi warung kecilnya.



Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/ibu-rini-mitra-amartha-yang-jago-ambil-peluang-saat-pandemi/">Rini, Mitra Usaha Yang Jago Ambil Peluang di Masa Pandemi</a>



"Warung, ya namanya warung, apalagi ada rokok, orang-orang pada kasbon. Nah yang namanya kasbon itu sukto, kalo gak suk (sesuk atau besok) ya jadi to' (tidak dibayar)," ujarnya sambil tertawa.



Pandemi ditambah usaha yang stagnan, siapa yang tidak pusing? Begitu pun dengan Kartini. Namun, ia tidak menyerah. Ia pun mencoba usaha bakso yang dipasarkan melalui layanan Whats App. "Pas sudah berjalan 2 mingguan itu omset saya mencapai 400 ribu dalam sehari."







Keuntungan dari usaha bakso tersebut, ia gunakan untuk mengisi warung sembako perlahan-lahan. Memasuki bulan puasa, ia bercerita bahwa kebutuhan akan tabung gas di lingkungan ia tinggal sangat tinggi. Ia pun mengambil peluang ini untuk berjualan gas. Usai lebaran, ia bisa merenovasi warungnya menjadi lebih besar lagi.



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/produk-mitra-usaha-amartha-ini-berhasil-tembus-pasar-nasional-hingga-internasional/">Produk Mitra Usaha Amartha Ini Berhasil Tembus Pasar Nasional dan Internasional</a>



"Tantangan bisnis kalau keadaan begini, saya harus benar-benar mengelola uang. Masalah ini emang jujur saya sulit juga, agak pusing, agak kebingungan. Kita yang jualan bakso kayak gini itu kan kebutuhan kaum wanita, nah itu gak ada masa sulit, jadi saya terbantu di sini." 



Kedepannya, harapan perempuan tangguh dari Majelis Cipacung Satu ini bisa memiliki cabang bakso di tempat lain dan memasang wifi di warungnya agar lebih banyak pembeli.



<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/tv/CMjkTlLI1x2/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="13" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/tv/CMjkTlLI1x2/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank" rel="noopener"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;"> View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/tv/CMjkTlLI1x2/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank" rel="noopener">A post shared by Amartha (@amarthaid)</a></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script>



Yuk kita doakan juga dukung perempuan pengusaha mikro Amartha lainnya!

Semangat Kartini, #PerempuanTangguh Amartha di Tengah Pandemi

small_dari-hobi-jadi-sumber-rezeki-menuju-tanah-suci.jpeg

thumbnail_dari-hobi-jadi-sumber-rezeki-menuju-tanah-suci.jpeg

dari-hobi-jadi-sumber-rezeki-menuju-tanah-suci.jpeg

Merawat tanaman menjadi salah satu hobi yang banyak dilakukan di masa pandemi. Tak jarang hobi ini berujung menjadi sumber rezeki, seperti Ibu Elpi Yanis, mitra usaha <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a> asal Riau.



<h2>Berawal Dari Hobi</h2>



Berkebun di pekarangan rumah adalah salah satu kegiatan yang Bu Elpi gemari. Setiap hari, ia merawat tanamannya dan memastikan tidak ada ulat yang menggerogoti.



Namun seiring berjalannya waktu, Bu Elpi merasa jenuh dengan aktivitas hariannya. "Rasanya kurang kalau ngerawat (tanaman) aja," ujarnya saat ditemui di kediamannya.



Bu Elpi kemudian memutuskan untuk merintis usaha tanaman hias. Bermodalkan uang tabungan, Bu Elpi menjajakan tanaman hias dengan seadanya di depan rumah. Ia bercerita tanpa pamflet nama toko dan rak tanaman.



<h2>Pinjaman untuk Wujudkan Mimpi Baru</h2>



<figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/mitra_riau_2_cf7f4a92e6.jpg" alt="" class="wp-image-10666"/></figure>



Suatu hari, Bu Elpi mendengar mengenai Amartha dari para temannya. Amartha merupakan <a href="https://amartha.com/id_ID/">perusahaan investasi</a> yang menghubungkan pendana atau investor kepada peminjam khususnya perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui suatu platform secara online. Amartha sendiri baru hadir sekitar satu tahun sehingga masih baru di Provinsi Riau.



"Awalnya tahu dari teman, katanya persyaratannya mudah dan pinjaman awal lumayan besar. Saya jadi pengen ikutan." jelasnya.



Setelah melalui seleksi berkas oleh tim lapangan, Bu Elpi mendapat pendanaan awal sebesar Rp 5 juta rupiah. Modal tersebut digunakan Bu Elpi untuk memperbaiki tempat usaha, mencetak pamflet, dan menambah koleksi bunga.



"Sekarang omzet per bulan Rp 3 juta - Rp 4 juta. Dan ini sudah angsuran minggu ke-35, Alhamdulillah belum pernah tersendat."



Melalui keuntungan dari saha barunya ini, Bu Elpi manfaatkan untuk membuka warung dan menyimpannya untuk tabungan umroh. "Bismillah, semoga terwujud." doanya. 



<pre class="wp-block-code"><code>https://www.instagram.com/p/CK6Hb00hrZF/?utm_source=ig_web_copy_link</code></pre>

Dari Hobi Jadi Sumber Rezeki Menuju Tanah Suci

large_ibu-rini-mitra-amartha-yang-jago-ambil-peluang-saat-pandemi.png

medium_ibu-rini-mitra-amartha-yang-jago-ambil-peluang-saat-pandemi.png

small_ibu-rini-mitra-amartha-yang-jago-ambil-peluang-saat-pandemi.png

thumbnail_ibu-rini-mitra-amartha-yang-jago-ambil-peluang-saat-pandemi.png

ibu-rini-mitra-amartha-yang-jago-ambil-peluang-saat-pandemi.png

Pandemi Covid-19 membuat sejumlah <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/umkm-pengertian-jenis-dan-perkembangannya-di-indonesia/">Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)</a> di Indonesia mengalami kemunduran. Beberapa diantaranya bahkan ada yang sampai gulung tikar. 



Hal tersebut tidak hanya terjadi di kota besar saja, melainkan hingga UMKM di pedesaan. Meskipun demikian, ada sejumlah UMKM yang dapat melihat peluang di masa pandemi ini. Salah satunya adalah Ibu Rini, mitra usaha Amartha asal Banten.



Semula, Ibu Rini merupakan mitra Amartha dengan usaha industri sandal dan sepatu. Ia bergabung sejak awal tahun 2020. Saat pandemi datang, bisnisnya berjalan tidak mulus. Namun, ia memiliki kesempatan dan melihat peluang untuk mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi APD (Alat Pelindung Diri) dan Sablon.



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2020/09/DSC08449.jpg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/DSC_08449_1024x576_b22fb8eec5.jpg" alt="" class="wp-image-8559"/><figcaption>Produk dari usaha Ibu Rini, mitra usaha Amartha asal Banten.</figcaption></figure>



Menyikapi tantangan usaha di masa pandemi, Ibu Rini merupakan orang yang optimis. Baginya, tantangan dianggap sebagai suatu kelemahan yang harus ditutup melalui kerjasama dengan tim dengan cara mencari <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/usaha-yang-cocok-di-tengah-serangan-corona/">peluang usaha yang bisa dimanfaatkan di masa pandemi</a>.



Dalam sesi wawancara dengan tim Amartha, Ibu Rini mengaku dirinya tidak melakukan pengurangan karyawan, melainkan penambahan. “Sebelum saya bergabung dengan Amartha, saya dibantu sama 3 orang. Setelah bergabung lalu adanya Covid ini, kita bukannya pengurangan karyawan melainkan penambahan karyawan. Jadi sekarang total ada 15 orang di luar Marketing dan Sales.” ujarnya.



Selama bergabung dengan Amartha, Ibu Rini memiliki kesan yang berbeda terhadap Amartha. Awalnya ia mengira Amartha sama seperti lembaga keuangan mikro lainnya yang dalam penagihan tidak sesuai dengan aturan.



<a href="https://amartha.com/blog/amartha/lenders-corner/banyak-kesenjangan-bagaimana-fintech-menjembatani-umkm-dan-inklusi-keuangan/">Banyak Kesenjangan, Bagaimana Fintech Menjembatani UMKM dan Inklusi Keuangan? </a>



“Kesannya kaget ya karena tidak seperti yang diceritakan ibu-ibu lainnya yang mengenal lembaga lainnya. Kalau lembaga lainnya itu kan harus ada, jadi apa aja yang ada di rumah itu harus dijual untuk menutup lembaga itu, yang katanya dari pagi sampai malam ditongkrongin.”



Lanjutnya, “tapi berbanding terbalik lho dengan amartha. Amartha itu petugasnya sopan, jadi gini, (petugas Amartha) WA saya, ibu lagi sibuk gak? Ini hari senin (waktunya pembayaran). Lalu saya jawab, pak maaf nih, saya belum ada yang masuk, sudah begitu. Gak pernah ditongkrongin di ujung jalan gitu.”



Dengan adanya pinjaman usaha tanpa jaminan dari Amartha, Ibu Rini merasa terbantu sekali. Harapannya, semoga Amartha dapat mengembangkan bisnisnya dan juga terus memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para mitra usahanya. 



<figure class="wp-block-embed-youtube wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio"><div class="wp-block-embed__wrapper">
https://www.youtube.com/watch?v=gz0aLTculyA
</div></figure>

Ibu Rini, Mitra Amartha Yang Jago Ambil Peluang Saat Pandemi

large_ibu-pariyah.jpeg

medium_ibu-pariyah.jpeg

small_ibu-pariyah.jpeg

thumbnail_ibu-pariyah.jpeg

ibu-pariyah.jpeg

“Tolong Amartha dijaga sebaik mungkin agar ibu-ibu lain yang belum bisa bangkit bisa terbantu.”
Begitu kata Pariyah saat tim Amartha bertemu di rumahnya, desa Randusari, Klaten. Awalnya, dia memulai usaha ini berkat sang anak yang mengirim buah sukun dari Jakarta dan Cilacap. Kala itu, Pariah sedang mengalami kerugian akibat usaha potong tembakaunya ditipu oleh temannya.
<img class="aligncenter size-full wp-image-4155" src="https://access.amartha.com:443/uploads/IMG_4242_3e6e000251.jpg" alt="" width="5184" height="3456" />
Dia pun berinisiatif untuk mengolah ceriping (keripik) dan stik sukun. Tak disangka, olahan camilan tersebut diminati banyak orang. Bahkan, dia mampu mengekspor keripik itu hingga ke Jepang.
Dalam menjalankan bisnis camilan sukun ini,  Pariyah dibantu oleh 12 karyawan yang merupakan tetangganya. Dia bersama karyawannya bekerja sejak jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Dalam satu bulan, penghasilan bersihnya mencapai Rp 10 juta.
“Sehari bisa motong sampai 600 gelinding sukun, tergantung ukuran besar - kecilnya. Kalau dihitung kiloan bisa sampai 7 kuintal dalam satu hari.” jelas Pariyah.
<blockquote>
 
“Sehari bisa motong sampai 600 gelinding sukun, tergantung ukuran besar - kecilnya. Kalau dihitung kiloan bisa sampai 7 kuintal dalam satu hari.” jelas Pariyah.
</blockquote>
Dia pun bercerita awal mulanya keripik tersebut dipasarkan di Jepang. Dahulu, salah satu tetangganya yang bekerja di Jepang membawa keripik sukun Ibu Pariah sebagai oleh-oleh. Alhasil, keripik sukunnya disukai oleh warga di negeri Sakura tersebut. Dalam satu bulan, dirinya menyiapkan keripik sukun untuk dibawa ke Jepang sebanyak 20 kilogram.
<img class="aligncenter size-full wp-image-4156" src="https://access.amartha.com:443/uploads/IMG_4244_604388180e.jpg" alt="" width="5184" height="3456" />
Kini Pariah sudah menjalani peminjaman untuk tahun ketiga bersama Amartha. Peminjaman pertama sebesar Rp 3 juta. Saat ini, dia telah meminjam sebesar Rp 3,5 juta. Hasil dari pinjaman tersebut digunakan untuk merenovasi rumah dan membeli tanah yang akan digunakan sebagai gudang keripik sukun. “Alhamdulillah saya bersyukur banget sudah dibantu sama Amartha, bisa nambah modal dan disisihkan buat renovasi rumah.” ujarnya bangga.
Pariah mempunyai alasan tersendiri bergabung dengan Amartha adalah tidak adanya jaminan yang dibutuhkan. Selain itu, katanya, petugas lapangan Amartha ramah dan bisa diajak bercanda sehingga ibu-ibu lainnya betah, senang, dan tidak canggung. Setiap minggu, kumpul majelis dilakukan di rumahnya selaku ketua majelis.
Dengan #MenjadiAmartha, Ibu Pariyah sudah mewujudkan kesejahteraan ekonomi untuk lingkungan sekitarnya. Nah sekarang giliran kamu untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi yang merata bagi Indonesia dengan menjadi Amartha dan raih keuntungan sampai 15% flat per tahun.

Semua yang Saya Raih Ini Karena Amartha

medium_peran-fintech-lending-untuk-mewujudkan-ekonomi-inklusif.jpeg

small_peran-fintech-lending-untuk-mewujudkan-ekonomi-inklusif.jpeg

thumbnail_peran-fintech-lending-untuk-mewujudkan-ekonomi-inklusif.jpeg

peran-fintech-lending-untuk-mewujudkan-ekonomi-inklusif.jpeg

Pada tahun 2019, perusahaan Fintech Lending yang terdaftar di OJK telah berjumlah 164, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah akumulasi transaksi yang meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa industri ini masih terus berkembang dan potensi yang dimiliki amatlah besar. Dengan segala potensi yang dimiliki ini, lantas bagaimana peran Fintech Lending ini dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif di Indonesia?

<img class="aligncenter size-full wp-image-5188" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Grafik_9fa6f9653c.png" alt="" width="776" height="468" />
Sumber: BPS dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (diolah)
Kondisi demografis Indonesia sebenarnya sangat mendukung Fintech Lending untuk berkembang. Data yang dihimpun dari BPS dan Bank Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 71% dari total masyarakat kelas menengah dan bawah di Indonesia tidak memiliki akses terhadap kredit. Di sisi lain, 74% dari UMKM yang ada di Indonesia juga tidak memiliki akses terhadap kredit. Celah inilah yang dapat diisi oleh Fintech Lending agar dapat mendorong perekonomian mereka melalui pinjaman yang diberikan.

Selanjutnya, adanya Fintech Lending sangat membantu masyarakat unbanked dengan memberikan akses pelayanan finansial dengan bunga yang relatif rendah. Apabila memerlukan dana, masyarakat pedesaan yang tidak memiliki fasilitas peminjaman formal pada akhirnya akan meminjam di institusi informal, seperti rentenir. Bunga yang ditawarkan di lembaga peminjaman informal ini pun tidak main-main, dapat menyentuh hingga tiga kali lipat dari nominal awalnya. Kehadiran Fintech Lending memfasilitasi dan memudahkan masyarakat tersebut, dengan bunga pinjaman yang jauh lebih rendah pada kisaran 20% hingga 35%.

<img class="aligncenter size-full wp-image-5189" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Foto_Mitra_Amartha_764b39e4ac.jpg" alt="Mitra Amartha" width="800" height="533" />
Salah satu mitra Amartha
Kehadiran Fintech Lending dapat menghasilkan dampak yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Melalui pinjaman yang diberikan, dengan proses yang relatif lebih mudah dan efisien, borrower dapat langsung menggunakannya untuk keperluan konsumtif maupun produktif. Di Amartha, kami selalu memastikan agar pinjaman yang disalurkan dapat berdampak secara sosial. Berdasarkan survei yang kami lakukan, kami menemukan bahwa pendapatan rumah tangga rata-rata dari mitra Amartha (sebutan bagi borrower Amartha) telah meningkat dari Rp 4,2 juta menjadi Rp 6,7 juta per bulannya pada tahun 2018, atau meningkat 59,5% dalam satu tahun. Kami memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dengan cara memberi pinjaman yang dalam proporsi tertentu harus digunakan untuk keperluan produktif dan pemberian pelatihan keuangan bagi para mitra Amartha.

Secara umum Fintech Lending memiliki berbagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh pinjaman konvensional. Dengan memanfaatkan kombinasi berbagai model bisnis, teknologi, dan pendekatan inovatif, memungkinkan Fintech Lending untuk mencapai jangkauan yang lebih luas hingga ke daerah terpencil dan yang tidak terjangkau oleh institusi pinjaman konvensional. Proses yang diperlukan secara keseluruhan bisa lebih cepat dan efisien, terutama waktu. Hal ini dikarenakan hampir semua proses yang diperlukan dapat dilakukan secara online, baik dari aplikasi, pengajuan, penyaluran, maupun pendanaan. 

Sejalan dengan peningkatan penggunaan smartphone dan penetrasi internet, membuat Fintech Lending semakin potensial untuk terus bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Ditambah lagi, industri <a href="https://amartha.com">Investasi </a><a href="https://amartha.com">Fintech Lending di Indonesia</a> saat ini telah berada pada “third wave” yang mana para pelaku bisnis telah memiliki kode etik yang lebih jelas dan pemerintah menciptakan iklim hukum yang lebih baik, sehingga investor memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk berinvestasi (PwC, 2019). Bagi kalian yang ingin berinvestasi, tentu Fintech Lending ini menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik, dengan melihat berbagai manfaat dan keuntungannya. Jadi, tunggu apalagi? Mari berinvestasi di Amartha untuk mewujudkan ekonomi inklusif!

Peran Fintech Lending untuk Mewujudkan Ekonomi Inklusif

medium_ibu-nia-usaha-warung-makan-demi-kesejahteraan-keluarga.jpeg

small_ibu-nia-usaha-warung-makan-demi-kesejahteraan-keluarga.jpeg

thumbnail_ibu-nia-usaha-warung-makan-demi-kesejahteraan-keluarga.jpeg

ibu-nia-usaha-warung-makan-demi-kesejahteraan-keluarga.jpeg

Tak kenal lelah, kata Ibu Nia melayani para pelanggannya di warung makan. Setiap hari, dia menyiapkan makanan. Usaha yang dijalankannya untuk menopang kehidupan keluarga. Apalagi, keempat anaknya masih sekolah.

“Saya punya empat anak. Dua anak saya masih SD, yang masih SMP itu satu dan dua anak  SMA,” kata Ibu Nia seraya tersenyum.

Sore itu, Ibu Nia masih sibuk melayani para pembeli. Dia sudah menjajakan makanan ini sejak pagi hari. Sementara itu, sang suami bekerja sebagai petani. Dia mengakui pekerjaan sang suami tak cukup untuk sekolah sang anak. “Ya, pekerjaan suami saya petani. Saya ingin bantu beban suami dengan membangun warung makanan. Meski kecil warungnya tapi cukup untuk sekolah anak,” ujarnya.

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Kini, anaknya pertama sudah lulus SMA. Dia tinggal mengurus ketiga anaknya yang masih di duduk bangku sekolah. “Nah, anak saya yang pertama sudah lulus nih. Cuma belum ada kerjaan. Jadi, masih bantu-bantu saya di warung,” jelasnya.

Saat pertama kali berusaha, Ibu Nia sulit mendapatkan pinjaman ke bank maupun lembaga keuangan lainnya. Dia tidak mempunyai syarat untuk mendapatkan pembiayaan modal dari lembaga keuangan tersebut. Adapun renteiner di daerahnya mematok dengan bunga yang sangat tinggi. “Saya ini sudah lama jualan sejak era 2000-an. Sulit cari pinjaman. Akhirnya, tahun 2015 saya ketemu <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>. Alhamdulillah selama di Amartha sudah enggak pusing lagi mikiran modal,” ujarnya.
<blockquote>“Saya ini sudah lama jualan sejak era 2000-an. Sulit cari pinjaman. Akhirnya, tahun 2015 saya ketemu Amartha. Alhamdulilah selama di Amartha sudah enggak pusing lagi mikiran modal,” ujarnya.</blockquote>
Saat ini, dia sudah mendapatkan <a href="https://amartha.com/id_id/pendanaan/">pendanaan</a> sebesar Rp 7 juta dari pendana melalui Amartha. Sebelumnya, dia mendapatkan pendanaanl sebesar Rp 5 juta. “Alhamdulilah pinjaman dari Amartha terus bertambah dari awalnya Rp 3,5 juta terus bertambah Rp 5 juta. Saya juga tidak pernah telah untuk membayarnya,” ungkapnya.

Tak heran, Ibu Nia didaulat menjadi ketua majelis Korea di Pagaden, Subang, Jawa Barat. Dia dipercayai menjadi ketua untuk sekitar 20 pengusaha mikro perempuan di daerahnya. Dia cukup tegas dalam mengatur keuangan kelompok tersebut. “Di majelis saya pembayaran semua lancar. Saya juga tegas kepada ibu-ibu di kelompok itu. Saya tidak mau menerima uang jika ibu tersebut tidak datang atau hanya diwakili. Saya mau menerima pembayaran jika si ibu yang datang,” tuturnya.

Rencananya, dia juga akan meminjam kembali di fintech terpercaya Amartha untuk membangun usaha bersama sang anak. Perempuan tangguh Amartha ini ingin menjual minuman yang akan dijalankan oleh sang anak. “Iya, anak saya belum kerja. Jadi, saya mau bantu dia untuk jualan jus atau jualan mie. Ya, baguslah dia sudah mau ikut usaha,” ucapnya.

Dia mengakui berkat <a href="https://amartha.com/id_ID/">fintech aman Amartha</a> usahanya terus berkembang. Apalagi, pelayanan Amartha lebih baik saat ini. Tak hanya itu, dia juga mendapatkan pelajaran bisnis oleh para petugas Amartha di lapangan. “Saya senang bisa bergabung dengan Amartha. Mereka itu ramah dan sopan. Mereka sangat baik mau membantu usaha saya,” tutupnya.

Ibu Nia, Usaha Warung Makan Demi Kesejahteraan Keluarga

medium_cerita-sukses-idah-bangun-usaha-batako-di-cianjur.jpeg

small_cerita-sukses-idah-bangun-usaha-batako-di-cianjur.jpeg

thumbnail_cerita-sukses-idah-bangun-usaha-batako-di-cianjur.jpeg

cerita-sukses-idah-bangun-usaha-batako-di-cianjur.jpeg

Raut muka bahagia terpancar dari Idah (50). Saat itu, sekitar 600 batako telah selesai dicetak. Rencananya, batako itu akan dijual di salah satu toko material di daerah Cibeber. 

Sehari-hari, dia bekerja sambil dibantu sekitar lima karyawan untuk mencetak batako tersebut. Usaha yang dirintisnya selama dua tahun itu membuahkan hasil. Kini, dia bisa meningkatkan ekonomi keluarga.

“Alhamdulillah usaha saya lancar. Saya sudah bisa bantu suami. Di rumah saya bikin usaha pembuatan batako. Sementara itu, suami saya bekerja diluar. Lumayan dari hasil ini saya bisa beli dua alat pembuat batako dan membangun usaha lagi,” katanya seraya tersenyum di desa Sindangsari, Cilaku, Cianjur, Jawa Barat

Usaha ini dibangun bersama sang suami. Namun, mereka membagi dua pekerjaan. Idah bertugas sebagai pengatur administrasi, keuangan dan kepegawaian  di usaha tersebut. Sementara itu, sang suami bertugas mencari bahan baku batako tersebut.
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/ibu-suyamti-jual-jamu-keliling-dengan-sepeda-motor/">Ibu Suyamti, Jual Jamu Keliling dengan Sepeda Motor</a></h4>
Awalnya, dia memiliki ide untuk membuat batako ketika beberapa truk lalu lalang membawa batako di depan rumahnya. Dia pun berusaha untuk membuka usaha batako di lahan kosong miliknya. “Saya seringkali melihat truk-truk itu lewat didepan rumah saya. Lalu, saya kepikiran ide untuk membuat batako, tapi saat itu modalnya belum ada,” ujar Idah.

Dia pun mengalami kesulitan untuk meminjam ke lembaga keuangan konvensional. Ini karena, syarat untuk meminjam tidak dapat dipenuhi olehnya. Apalagi, dia baru pertama kali berusaha batako. Suatu ketika, dia bertemu dengan salah satu petugas lapangan Amartha di daerah tersebut. Dia pun mulai mencoba untuk meminjam dana usaha dengan Amartha. Namun, dia harus mengikuti beberapa pelatihan bisnis yang diselenggarakan oleh Amartha.“Saya lolos seleksi menjadi mitra usaha Amartha, tapi harus ikut pelatihan kurang lebih dua minggu. Setelah itu, baru mendapatkan pinjaman modal usaha dari Amartha,” jelas Idah.

Dia mengaku sangat mudah mendapatkan pinjaman dana usaha dari perusahaan yang berdiri sejak 2010 itu. Apalagi, Amartha tak hanya memberikan pinjaman tetapi juga pelatihan bisnis serta pengelolaan keuangan. “Saya sangat terbantu dengan pinjaman dari Amartha, Apalagi, tiap minggu petugas lapangan Amartha datang ke majelis (Mitra usaha Amartha diwajibkan mengikuti kelompok atau majelis yang terdiri dari 15-20 orang) untuk memantau perkembangan usaha saya. Ibu-ibu dalam majelis  juga selalu mendukung,” ungkap Idah.

Idah menganggap petugas lapangan Amartha selama ini sangat ramah dan sabar dalam membantu usahanya. Dia pun bersyukur memiliki majelis yang sering membantunya dalam berusaha. Jika, salah satu peminjam mengalami gagal bayar, maka para pelaku usaha mikro itu akan ikut membantu. “Kami saling membantu di majelis. Jika ada kesusahan dalam berusaha, maka kita bisa saling membantu baik dalam bentuk uang, material atau dukungan,” terang Idah.
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/bersama-amartha-eni-rohaeni-berhasil-jadi-pengusaha-dodol/">Bersama Amartha, Eni Rohaeni Berhasil Jadi Pengusaha Dodol</a></h4>
Dia pun mempunyai cita-cita untuk memperluas pabrik kecilnya, membeli sekitar 10 bahan pencetak batako serta bahan-bahan pendukung lainnya. Saat ini, dia hanya mampu memproduksi sekitar 600 batako per-hari. “Saya dari pinjaman pertama Rp 3,5 juta sekarang sudah kepinjaman yang kedua Rp 5 juta. Saya berharap akan terus tambah pinjaman. Karena ada beberapa yang ingin saya beli dan perluas usaha,” tutup Idah.

Selain memiliki usaha batako, dia juga membangun usaha warung sembako di teras rumahnya. Idah  merupakan salah satu perempuan tangguh Amartha yang sukses meningkatkan pendapatan keluarganya. 

&nbsp;

Cerita Sukses Idah Bangun Usaha Batako di Cianjur

Tag: mitra amartha