large_4-bisnis-investasi-online-populer-menguntungkan.jpeg

medium_4-bisnis-investasi-online-populer-menguntungkan.jpeg

small_4-bisnis-investasi-online-populer-menguntungkan.jpeg

thumbnail_4-bisnis-investasi-online-populer-menguntungkan.jpeg

4-bisnis-investasi-online-populer-menguntungkan.jpeg

Investasi saat ini semakin diminati oleh berbagai kalangan untuk mendapatkan keuntungan. Sebab prosesnya mudah dan dapat dilakukan secara online. Jadi, tidak heran kalau kamu yang masih muda pun tertarik menggeluti bisnis investasi ini.&nbsp;



Lalu, banyak bisnis investasi online yang bisa kamu lakukan dengan memulai hanya bermodalkan ratusan ribu saja. Namun, kamu bisa menikmati keuntungan jangka panjang yang menjanjikan bila kamu rutin menanamkan modal setiap bulannya.



Itulah mengapa investasi tersebut ramai peminatnya. Sudah bisa dilakukan secara online pun juga menguntungkan, siapa yang tidak tertarik?&nbsp;



Seperti empat investasi berikut ini yang populer karena prospeknya bagus dan dapat kamu ikuti dengan mudah perkembangannya secara daring melalui internet.



<h2>4 Bisnis Investasi Populer yang Menguntungkan</h2>



Daftar investasi di bawah ini merupakan pilihan bagus yang bisa kamu coba sebagai upaya mencapai kebebasan finansial di masa depan.&nbsp;



<h3>1. Emas</h3>



Sudah memiliki banyak peminat sejak dahulu, bisnis investasi emas merupakan pilihan yang bisa kamu coba apabila ingin mendapatkan keuntungan. Nilai emas cenderung selalu stabil, bahkan terus meningkat seiring waktu, sehingga kamu bisa menghindari risiko kerugian karena penurunan nilai aset.



Kemudian, investasi emas memiliki tingkat likuiditas tinggi. Artinya, kamu bisa mencairkan keuntungan yang telah didapat dengan mudah karena tidak membutuhkan waktu yang lama. Ini akan membantu apabila kamu perlu sejumlah dana untuk kebutuhan di masa depan.



Kamu dapat berinvestasi emas melalui aplikasi investasi emas online yang saat ini banyak tersedia. Beli produk emas ketika harga beli sedang turun, lalu lakukan penjualan ketika harga jual emas meningkat.&nbsp;



Variasi harga beli minimal untuk instrumen emas juga cukup banyak yang terjangkau. Maka dari itu, emas jadi salah satu bisnis investasi terbaik yang diminati sebab dapat membeli produk investasinya secara online di harga yang terjangkau.



<h3>2. Reksadana</h3>



Bisnis investasi online kedua adalah reksadana dengan profil risiko beragam berdasarkan jenis produk yang kamu pilih. Ada produk reksadana pasar uang, reksadana saham, hingga reksadana obligasi. 



Kamu bisa mendapatkan bantuan dari manajer investasi untuk mendapatkan bimbingan mengenai alokasi dana modal investasi yang sesuai. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat risiko investasi kamu sebagai pemodal.



Keberadaan manajer investasi tersebut jadi salah satu faktor yang membuat reksadana memiliki banyak peminat. Sebab bisa mendatangkan para pemula untuk memulai investasi dan diarahkan pada produk dengan risiko paling rendah yang tetap menguntungkan.



<h3>3. Saham</h3>



Bisnis investasi online yang satu ini populer sebab memiliki prospek return yang tinggi. Namun, risiko yang mengikuti juga sama tingginya dan sebanding dengan potensi keuntungan yang akan didapat nantinya.



Berinvestasi di instrumen saham artinya kamu memberikan modal kepada suatu badan usaha, atau sejenisnya, sehingga kamu memiliki hak atas dividen sesuai besaran saham kamu di badan usaha tersebut. Satu lembar saham sama dengan satu suara kepemilikan.



Melakukan investasi saham bisa kamu lakukan secara online dengan mudah saat ini. Tinggal pilih platform digital tepercaya sebagai wadah investasinya. Nilai minimal investasi relatif lebih tinggi, yaitu mulai dari satu juta rupiah. 



Itulah mengapa saham cenderung populer di kalangan pemodal dengan jumlah uang dingin yang tinggi. Sebab konsep high risk high return pada investasi saham dapat dijalani dengan mudah oleh pemodal tersebut.



<h3>4. Crowdfunding</h3>



Bisnis investasi populer yang terakhir adalah <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/perbedaan-equity-crowdfunding-dan-security-crowdfunding/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">crowdfunding</a> yang memungkinkan pemilik modal, atau investor, mendapatkan keuntungan melalui imbal hasil dari pendanaan kolektif kepada penerima modal. 



Pelaksanaannya dilakukan secara online melalui platform digital yang saat ini sudah banyak tersedia yang sudah diawasi dan berizin oleh OJK.



Modal minimal pendanaan yang bisa kamu mulai juga cukup rendah yakni dari Rp100 ribu saja, sehingga menjadi daya tarik bagi semua kalangan. Diimbangi dengan potensi keuntungan, atau return, dari pendaan crowfunding jenis ini cukup menjanjikan.



Nah, jika kamu ingin mencoba untuk melakukan pendanaan crowdfunding, Amartha adalah pilihan tepat buatmu. Amartha adalah microfinance marketplace yang mendukung akses permodalan bagi <a href="https://amartha.com/blog/perempuan-tangguh/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">pengusaha mikro</a> di Indonesia. Mulai 100 ribu aja, kamu sudah bisa bisa menjadi lender di <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a> dan mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Tertarik?



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

large_mengenal-masing-masing-risiko-investasi-ini-yuk.jpeg

medium_mengenal-masing-masing-risiko-investasi-ini-yuk.jpeg

small_mengenal-masing-masing-risiko-investasi-ini-yuk.jpeg

thumbnail_mengenal-masing-masing-risiko-investasi-ini-yuk.jpeg

mengenal-masing-masing-risiko-investasi-ini-yuk.jpeg

Ingin mencapai financial freedom ? Berinvestasi merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan kebebasan finansial. Saat ini, sudah banyak pilihan aset investasi yang bisa dipilih dengan karakteristiknya masing-masing. Mulai dari investasi di reksadana, saham, kripto maupun di p2p lending.



Dalam berinvestasi tentu kamu harus mengetahui masing-masing risiko yang bisa terjadi, terlepas dari apapun jenis investasinya. Yuk, sama-sama kita ketahui risiko investasi di tiap-tiap tipe aset digital ini!



<h2>Risiko Investasi Kripto</h2>



Jumlah peminat investasi kripto terbilang menanjak sejak pandemi COVID-19 melanda dunia beberapa tahun lalu. Baik investor ritel maupun investor institusi mencoba meraup cuan dari aset digital satu ini. Keuntungan yang didapat dari investasi kripto memanglah cukup menggiurkan.&nbsp;



Namun, perlu kamu tahu aset digital satu ini juga memiliki sejumlah risiko yang perlu kamu pertimbangkan. Yuk, simak beberapa risiko investasi cryptocurrency ini.



<h3>1. Gejolak Pasar yang Tinggi</h3>



Harga cryptocurrency terus terombang-ambing dan sulit untuk diterka. Kamu pun akan mengalami kesulitan dalam menaksir untung atau rugi dalam berurusan dengan aset satu ini.



<h3>2. Kejahatan Siber</h3>



Cryptocurrency adalah benda yang berbasis teknologi, sehingga investasi ini sangat rentan mengalami peretasan. Jika hal itu terjadi maka koin kripto yang digenggam investor bisa lenyap dan berujung pada kerugian yang amat dalam. Investor perlu memastikan reputasi platform cryptocurrency sebelum menginvestasikan uang ke dalamnya.



3. Bursa Cryptocurrency Bodong



Penerbit cryptocurrency tidak diharuskan menyediakan informasi memadai tentang latar belakang aset kripto di platformnya. Sehingga orang-orang tak bertanggung jawab cenderung memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mencuri uang investor bermodus iming-iming imbal hasil investasi yang tak masuk akal. Dampaknya, investor bisa terjebak karena menaruh uang di platform-platform cryptocurrency bodong.



4. Pengguna Tidak Bisa Memulihkan Transaksi Nyasar&nbsp;



Dunia cryptocurrency memiliki sifat terdesentralisasi di mana kegiatan keuangan di dalamnya tidak diatur dan diawasi oleh regulator tertentu seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berbeda dengan jasa keuangan lainnya.



Akibatnya, tidak ada satu pun pihak yang mampu mengintervensi ketika terjadi ketidakseimbangan pasar atau tindak kriminal yang menyebabkan kerugian besar di pasar aset kripto. Begitu pula pengguna tidak bisa meminta bantuan jika ada kesalahan transaksi atau mengirimkan aset kripto ke alamat yang salah.



5. Hambatan Regulasi di Beberapa Negara



Aktivitas dari kegiatan cryptocurrency memang cukup sulit untuk diawasi, sehingga ada beberapa negara yang memutuskan untuk melarang atau membatasi aktivitas yang berkaitan dengan aset digital ini. Dengan begitu, jika suatu Negara mengeluarkan kebijakan tertentu, maka akan berpengaruh pada nilai kripto yang berkaitan.



<h2>Risiko Investasi Saham</h2>



Investasi saham adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau penyertaan modal dari seseorang, di dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Ketika berinvestasi di saham, ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan yaitu dividen dan capital gain.&nbsp;



Meski menawarkan keuntungan, investasi saham tetap punya risiko yang sama besarnya loh. Nah, berikut ini adalah beberapa risiko yang bisa kamu rasakan ketika berinvestasi saham.



1. Risiko Capital Loss



Secara umum, capital loss bisa diartikan sebagai kerugian modal, atau penurunan nilai investasi yang menimbulkan kerugian bagi investor. Capital loss ini biasanya disebabkan oleh rendahnya harga jual saham dibeli investor dibandingkan harga belinya. Risiko capital loss ini sering dihadapi investor, karena nilai saham selalu berubah setiap waktu.



2. Risiko Saham yang Dibeli Tidak Likuid



Saham yang tidak populer umumnya kurang diminati, hanya sedikit yang beredar sehingga sulit untuk menjualnya kembali. Jika kamu terjebak membeli saham yang tidak likuid, ada risiko akan kesulitan untuk menjualnya lagi.



3. Risiko Fluktuasi Harga Saham



Perlu kamu tahu tahu, harga saham akan berubah-ubah mengikuti mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Ada dua jenis penyebab umum yang menyebabkan perusahaan mengalami penurunan harga saham, yaitu risiko sistemik dan risiko non sistemik. Risiko yang menyerang semua saham secara keseluruhan sering disebut risiko sistemik. Sementara risiko yang hanya menyerang saham tertentu biasa dibilang sebagai risiko non sistemik.&nbsp;



4. Risiko Saham Delisting



Delisting merupakan penghapusan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga saham tidak bisa ditransaksikan lagi. Delisting dapat disebabkan permintaan sendiri atau pun karena keberlangsungan perusahaan terganggu. Jika sebuah saham delisting, maka investor terpaksa harus menjual saham yang dimiliki agar tak mengalami kerugian lebih parah jika nilai saham cenderung turun.



5. Risiko Likuidasi



Risiko investasi saham ini, terjadi apabila sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh investor saham tersebut dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau dibubarkan. Di dalam kondisi tersebut, maka pemegang saham akan menjadi pihak terakhir yang mendapatkan haknya setelah perusahaan memenuhi kewajiban kepada pihak lain. Namun tidak menutup kemungkinan, pemegang saham tidak akan mendapatkan apa-apa jika perusahaan sudah tidak memiliki harta yang tersisa.



<h2>Risiko Investasi Reksadana</h2>



Reksadana menjadi investasi yang dipilih oleh investor pemula karena modal yang rendah dan juga risiko yang terbilang rendah. Secara umum, ada empat jenis reksadana yang diperjualbelikan di Indonesia, yaitu reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, dan reksadana campuran.



Meski cenderung rendah risiko, namun beberapa hal ini perlu kamu ketahui saat memutuskan untuk memilih investasi reksadana sebagai aset digital.



1. Risiko Penurunan Nilai



Adanya risiko penurunan nilai pada investasi reksadana. Harga reksadana dihitung tiap hari bursa dan bisa naik atau turun karena ada risiko pasar (market risk). Penyebab naik turun harga reksadana adalah perubahan harga aset di dalamnya. Setiap jenis reksadana bisa berbeda tingkat risiko yang dimiliki. Reksadana saham cenderung memiliki risiko paling tinggi tinggi, adapun reksadana pendapatan tetap dengan risiko paling rendah.



2. Risiko Likuiditas



Likuiditas berkaitan dengan pencairan reksadana. Risiko ini muncul ketika manajer investasi terlambat menyediakan dana untuk membayar pencairan (redemption) yang dilakukan oleh investor.



3. Risiko Wanprestasi



Risiko ini juga dikenal sebagai risiko kredit atau gagal bayar, yang terjadi jika rekan usaha manajer investasi gagal memenuhi kewajibannya.&nbsp;



4. Risiko Ekonomi dan Politik



Risiko ini terkait dengan kondisi ekonomi dan politik baik di dalam maupun di luar negeri. Misalnya, ada perubahan peraturan yang menyebabkan terpengaruhnya kinerja reksadana baik secara langsung atau tidak langsung. Perlu diingat, jika setiap jenis reksadana memiliki tingkat risiko yang berbeda, seiring dengan besarnya potensi keuntungan yang investor terima. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi juga potensi keuntungan (high risk high return).



<h2>Risiko Investasi p2p Lending</h2>



Salah satu pilihan produk investasi yang sedang hangat dibicarakan adalah investasi dengan konsep <a href="https://amartha.com/id_ID/">Peer-To-Peer (P2P) Lending</a>. Konsep investasi ini adalah menghubungkan investor kepada peminjam melalui platform online.



Meski menawarkan kemudahan dan keuntungan lumayan, layaknya sebuah produk investasi, P2P Lending tetap memiliki beberapa risiko. Berikut ini adalah beberapa risiko berinvestasi di P2P Lending.



1. Tidak Bisa Menarik Dana di Tengah Jalan



Dalam melakukan investasi di P2P Lending, kamu sebagai pemberi pinjaman (lender) tidak dapat menarik dana di tengah jalan. Pada umumnya, tiap perusahaan P2P Lending punya aturan tersendiri dalam ketentuan pencairan dana. Tenor investasi yang ditawarkan oleh perusahaan P2P Lending bermacam-macam, biasanya dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun.



2. Risiko Keterlambatan Pembayaran Pinjaman dari Borrower



Pelaku UKM atau personal yang meminjam dana dari Lender melalui platform P2P Lending atau microfinance marketplace bisa saja terlambat melakukan pembayaran bunga ataupun pembayaran pokok pinjaman yang diakibatkan oleh berbagai hal.&nbsp;



3. Risiko Gagal Bayar



Ini merupakan salah satu risiko terbesar dari berinvestasi di P2P Lending. Peminjam mungkin saja tidak bisa membayar kembali pinjaman karena berbagai hal. Misalnya lender atau pemilik usaha yang mengalami kebangkrutan saat menjalankan bisnisnya. Di dunia perbankan, pinjaman yang gagal dibayar seringkali disebut Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet. Inilah pentingnya untuk mengaktifkan asuransi pinjaman yang biasanya tersedia di platform p2p lending.



4. Dana Investasi Dibawa Kabur



Risiko lainnya yang cukup besar buat lender saat berinvestasi di P2P Lending adalah penyalahgunaan dana. Jika kamu salah memilih perusahaan P2P Lending dengan kredibilitas buruk, dan tidak terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bisa saja perusahaan tersebut memiliki niat yang buruk sejak awal.



Alhasil, perusahaan P2P Lending lending tempat kamu menanamkan modal bisa hilang karena bangkrut atau parahnya dana dibawa kabur oleh pemilik perusahaan P2P Lending yang tidak bertanggung jawab.



Nah, untuk menghindari risiko-risiko tersebut dalam berinvestasi di P2P Lending, ada baiknya kamu memilih perusahaan yang terdaftar dan diawasi OJK maupun Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).



Salah satu perusahaan P2P Lending yang aman dan terpercaya adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>, microfinance marketplace. Sejak tahun 2019, Amartha telah memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, Amartha juga terdaftar di Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).



Hingga saat ini, Amartha telah berhasil menghubungkan pendana (lender) dan mitra usaha (borrower) dengan total dana tersalurkan 8,7 triliun rupiah, kepada lebih dari 1,2 juta mitra perempuan pengusaha ultra mikro di 35.000 desa. Mendanai di Amartha memiliki risiko yang terukur dengan adanya credit scoring akurat. Kamu juga bisa mengetahui dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihasilkan dari investasi kamu. Selain membantu UMKM yang membutuhkan modal usaha, sebagai lender kamu juga mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun, dengan modalin mulai dari Rp 100.000 aja. Yuk, investasi sekarang!



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">Android</a>



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Mengenal Masing-masing Risiko Investasi Ini, Yuk!

small_deretan-daftar-pinjol-legal-ojk-2022-penting.jpeg

thumbnail_deretan-daftar-pinjol-legal-ojk-2022-penting.jpeg

deretan-daftar-pinjol-legal-ojk-2022-penting.jpeg

<h2>Daftar Pinjol Legal OJK yang Harus Diketahui</h2>



Pada bulan Maret 2022 lalu, OJK sudah memberikan daftar pinjaman online yang berizin serta terdaftar. Jumlahnya hanya tinggal 102 penyelenggara. Sebelum menggunakan layakan pinjol, pastikan kembali bila layanan tersebut merupakan <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/tercatat-ojk-ini-aplikasi-investasi-online-terpercaya/">pinjol legal OJK</a>.&nbsp;



Pinjol legal adalah perusahaan P2P lending yang terdaftar serta sudah mengantongi izin dari OJK. Sebagai pinjol legal, tentu saja perusahaan tersebut harus memenuhi sejumlah syarat untuk memperoleh izin mulai dari permodalan bahkan hingga proses menjalankan bisnisnya dengan benar. 



<h2>Ciri-ciri Pinjaman Online Legal</h2>



Agar tidak terkecoh, terdapat sejumlah ciri yang dimiliki oleh pinjaman online resmi, seperti mengantongi izin serta diawasi oleh OJK, mempunyai situs resmi, transparan dari segi biaya serta imbal hasil.&nbsp;



Sehingga, meskipun pinjol tersebut mengaku sebagai pinjol legal 2022 bunga rendah, sejumlah biaya dan  imbal hasil tetap akan dilampirkan di website resmi. Selain itu, pinjaman online juga harus memiliki aplikasi mobile. 



<h3>Berbagai Daftar Pinjol Legal OJK</h3>



Meskipun sudah mengetahui sejumlah ciri-ciri di atas, namun ketika ditawari pinjol resmi OJK bunga rendah, padahal merupakan pinjol abal-abal, pasti kita akan terkecoh bukan? lebih-lebih bila tidak melihat daftarnya langsung.



Berikut sejumlah pinjaman online legal atau p2p lending yang sudah ber-OJK saat ini, antara lain:



<ol><li>Danamas - https://p2p.danamas.co.id</li><li>Amartha - <a href="https://amartha.com">https://amartha.com</a></li><li>investree - https://www.investree.id</li><li>DOMPET Kilat - https://www.dompetkilat.co.id</li><li>KIMO - https://kimo.co.id</li><li>TOKO MODAL - https://www.tokomodal.co.id</li><li>modalku - https://modalku.co.id</li><li>KTA KILAT - https://www.pendanaan.com</li><li>Kredit Pintar - https://kreditpintar.co.id</li><li>Maucash - https://maucash.id</li><li>Finmas - https://www.finmas.co.id</li><li>KlikA2C - https://klika2c.co.id</li><li>Akseleran - https://www.akseleran.co.id</li><li>Ammana.id - https://ammana.id</li><li>PinjamanGO - https://www.pinjamango.co.id</li><li>KoinP2P - https://koinp2p.com</li><li>pohondana - https://pohondana.id</li><li>MEKAR - https://mekar.id</li><li>AdaKami - www.adakami.id</li><li>ESTA KAPITAL FINTEK - https://www.estakapital.co.id</li><li>KREDITPRO - https://kreditpro.id</li><li>FINTAG - https://fintag.id</li><li>RUPIAH CEPAT - www.rupiahcepat.co.id</li><li>CROWDO - https://crowdo.co.id</li><li>Indodana - indodana.id</li><li>JULO - www.julo.co.id</li><li>Pinjamwinwin - pinjamwinwin.com</li><li>DanaRupiah - danarupiah.id</li><li>Taralite - www.taralite.com</li><li>Pinjam Modal - pinjammodal.id</li><li>ALAMI - p2p.alamisharia.co.id</li><li>AwanTunai - www.awantunai.co.id</li><li>Danakini - https://danakini.co.id</li><li>Singa - https://singa.id</li><li>DANAMERDEKA - https://danamerdeka.co.id</li><li>EASYCASH - https://indo.geteasycash.asia</li><li>PINJAM YUK - https://www.pinjamyuk.co.id</li><li>FinPlus - www.finplus.co.id</li><li>UangMe - https://uangme.id</li><li>PinjamDuit - https://pinjamduit.co.id</li><li>DANA SYARIAH - https://danasyariah.id</li><li>BATUMBU - www.batumbu.id</li><li>Cashcepat - https://cashcepat.id</li><li>klikUMKM - www.klikUMKM.co.id</li><li>Pinjam Gampang - https://www.kreditplusteknologi.id</li><li>cicil - https://www.cicil.co.id</li><li>lumbungdana - https://lumbungdana.co.id</li><li>360 KREDI - www.360kredi.id</li><li>Dhanapala - www.dhanapala.id</li><li>Kredinesia - www.kredinesia.id</li><li>Pintek - https://pintek.id</li><li>ModalRakyat https://modalrakyat.id</li><li>SOLUSIKU - www.solusi-ku.id</li><li>Cairin - www.cairin.id</li><li>TrustIQ - https://trustiq.id</li><li>KLIK KAMI - www.klikkami.co.id</li><li>Duha SYARIAH - www.duhasyariah.com</li><li>Invoila - https://invoila.co.id</li><li>Sanders One Stop Solution - https://sanders.co.id</li><li>DanaBagus - www.danabagus.id</li><li>UKU - ukuindo.com</li><li>KREDITO - https://kredito.id</li><li>AdaPundi - www.adapundi.com</li><li>ShopeePayLater - www.lenteradana.co.id/lender/</li><li>Modal Nasional - www.modalnasional.co.id</li><li>Komunal - www.komunal.co.id</li><li>Restock.ID - www.restock.id</li><li>TaniFund - www.tanifund.com</li><li>Ringan - www.ringan.co.id</li><li>Avantee - www.avantee.co.id</li><li>Gradana - gradana.co.id</li><li>Danacita - www.danacita.co.id</li><li>IKI Modal - www.ikimodal.com</li><li>Ivoji - www.ivoji.id</li><li>Indofund.id - indofund.id</li><li>iGrow - igrow.asia</li><li>Danai.id - https://danai.id</li><li>DUMI - minjem.com</li><li>LAHAN SIKAM - www.lahansikam.co.id</li><li>qazwa.id - qazwa.id</li><li>KrediFazz - www.kredifazz.id</li><li>Doeku - doeku.id</li><li>Aktivaku - aktivaku.com</li><li>Danain - www.danain.co.id</li><li>Indosaku - indosaku.id</li><li>Jembatan Emas - www.jembatanemas.id</li><li>EDUFUND - www.edufund.co.id</li><li>GandengTangan - www.gandengtangan.co.id</li><li>PAPITUPI SYARIAH - www.papitupisyariah.com</li><li>BantuSaku - bantusaku.id</li><li>danabijak - danabijak.com</li><li>Danafix - danafix.id</li><li>AdaModal - www.adamodal.co.id</li><li>SamaKita - samakita.co.id</li><li>KawanCicil - https://kawancicil.co.id</li><li>CROWDE - https://crowde.co</li><li>KlikCair - klikcair.com</li><li>ETHIS - https://ethis.co.id</li><li>SAMIR - www.samir.co.id</li><li>UATAS - www.uatas.id</li><li>Asetku - https://asetku.co.id</li><li>Findaya - https://findaya.co.id</li></ol>



Seperti yang ada di dalam daftar di atas, salah satu pinjol legal OJK yang dapat kamu jadikan sebagai pilihan adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>. Bertransformasi menjadi perusahaan microfinance marketplace saat ini, kamu dapat melakukan investasi mulai dari Rp100.000 aja dengan imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Tak hanya keuntungan, kamu juga turut serta dalam mendukung dampak positif untuk mitra ibu-ibu UMKM Indonesia sejahtera.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a>



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Deretan Daftar Pinjol Legal OJK 2022. Penting!

small_kenalan-dengan-perusahaan-teknologi-finansial-dan-jenisnya.png

thumbnail_kenalan-dengan-perusahaan-teknologi-finansial-dan-jenisnya.png

kenalan-dengan-perusahaan-teknologi-finansial-dan-jenisnya.png

<h2>Daftar Perusahaan Teknologi Finansial yang Cocok untuk Investasi</h2>



Perkembangan teknologi tidak hanya menuntut tiap perusahaan untuk beradaptasi tetapi juga berinovasi. Hal tersebut terjadi juga pada perusahaan teknologi finansial yang mulai menggunakan teknologi sebagai sistem utamanya. Finance technology atau Fintech bahkan sudah diakui dan terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan.&nbsp;



Nah, berikut beberapa jenis perusahaan teknologi yang cocok untuk jadi tempat berinvestasi kaum millenial.&nbsp;



<h3>1. Lending Marketplace</h3>



Bila selama ini kamu hanya tahu marketplace dipakai untuk menjual barang-barang kebutuhan seperti pakaian, makanan, peralatan rumah tangga, elektronik, dan sebagainya. Maka, itu anggapan yang kurang tepat.&nbsp;



Sebab, kini kamu bisa menemukan marketplace yang menyediakan pinjaman secara peer to peer. Di marketplace ini, borrower bisa mengajukan pinjaman kepada para lender. Kemudian, para pemilik dana juga bisa memilih ke mana dana akan diberkan. Salah satu perusahaan teknologi Indonesia yang membangun sistem ini adalah Investree.&nbsp;



<h3>2. Microfinance&nbsp;</h3>



Hampir serupa dengan peer to peer lending. Microfinance merupakan layanan fintech yang menjadi jembatan antara pemberi modal dengan pengusaha di desa yang tidak memiliki akses dalam perkreditan di perbankan.&nbsp;



Dengan adanya microfinance system ini, para pengusaha yang tinggal di desa dapat meminjam modal untuk dapat membantu mengembangkan usaha yang dikelola. Mereka juga tidak terbebani dengan bunga tinggi yang harus dibayarkan. Untuk para investor sendiri, akan mendapat return terbaiknya.&nbsp;



Salah satu contoh perusahaan teknologi yang menjadi pionir di bidang microfinance adalah Amartha, yang sudah berhasil mendanai lebih dari 1 juta pengusaha mikro, dengan total investasi mencapai lebih dari 6 triliun rupiah.&nbsp;



Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/tips-pilih-perusahaan-investasi-online-modal-100-ribu-yang-aman/">Tips Pilih Perusahaan Investasi Online Modal 100 Ribu Yang Ama</a><a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/tips-pilih-perusahaan-investasi-online-modal-100-ribu-yang-aman/">n</a>



<h3>3. Peer to peer lending</h3>



Peer to peer lending adalah layanan jasa dalam bidang finansial yang mempertemukan antara pemilik modal dengan penerima pinjaman. Bila dulu hal ini dilakukan secara manual dan paling banyak ke rentenir, maka kini semua serba digital dan bisa diakses dengan mudah melalui aplikasi.&nbsp;



Proses yang dilakukan pun secara transparan, yang mana borrower dapat mengajukan berapa nominal yang akan dibutuhkan dan berapa lama tenor yang akan diambil. Sedangkan lender atau pemberi pinjaman dapat melihat track record peminjam dalam mengembalikan cicilan dan memutuskan sendiri, apakah akan memberikan dananya atau tidak.&nbsp;



Salah satu perusahaan teknologi finansial yang bergerak di bidang peer to peer lending adalah Amartha, yang lebih memfokuskan pada pendanaan untuk pelaku usaha perempuan Indonesia Dengan begitu, para perempuan Indonesia dapat mandiri dengan memperoleh pinjaman modal untuk mengembangkan usaha mereka.&nbsp;



<h3>4. Crowdfunding</h3>



Crowdfunding atau urun dana ialah program penggalangan dana yang dilakukan sekelompok orang secara bersama-sama untuk mendanai suatu proyek atau kegiatan. Bila dulu dilakukan secara manual, kini crowdfunding sudah dapat dilakukan secara digital.&nbsp;



Salah satu daftar perusahaan teknologi fintech yang bergerak di bidang Crowdfunding adalah Kitabisa.com. Dari platform ini, kamu bisa ikut bergabung dalam beragam kampanye, mulai dari program renovasi rumah masyarakat yang membutuhkan, pendanaan untuk membantu pengobatan, atau bahkan mendanai proyek tertentu.&nbsp;



Itulah empat perusahaan teknologi yang bergerak di bidang finansial dan cocok jadi tempat berinvestasi untuk kaum milenial saat ini.&nbsp;Dari banyaknya fintech lending yang tersebar, kamu bisa memilih <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a> yang memberikan imbal hasil flat hingga 15% per tahun. 



Kamu pun bisa membantu para wirausaha perempuan di desa untuk berkembang dan menaikkan taraf hidup mereka. Jadi, mari berkembang bersama Amartha dan majukan UMKM Indonesia!



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Kenalan dengan Perusahaan Teknologi Finansial dan Jenisnya

medium_jadi-orang-terkaya-ini-kunci-sukses-bill-gates.jpeg

small_jadi-orang-terkaya-ini-kunci-sukses-bill-gates.jpeg

thumbnail_jadi-orang-terkaya-ini-kunci-sukses-bill-gates.jpeg

jadi-orang-terkaya-ini-kunci-sukses-bill-gates.jpeg

Meski sudah tak lagi menjadi orang terkaya nomor dua di dunia. Namun, Bill Gates telah menginspirasi dunia melalui perusahaan perangkat lunak Microsoft yang dia dirikan bersama Paul Allen.

Pada April 2019, kekayaan Bill Gates telah mencapai 100 miliar dollar AS. Kekayaan yang dimilikinya tak hanya didapat dari saham yang dimilikinya di Microsoft maupun beberapa perusahaan lainnya tetapi juga properti, rumah, hingga pulau pribadi.

Dia juga memiliki yayasan Bill and Melinda Gates yang merupakan yayasan amal terbesar di dunia. Nah, ada 5 kunci sukses Bill Gates yang dapat kamu pelajari. Apa saja? Berikut ini kunci sukses Bill Gates,
<h2>Terus Belajar</h2>
Bill Gates ingin agar anak muda menuntut ilmu setinggi-tingginya. Bagi dia, pendidikan adalah hal yang utama. Pesannya, pemuda harus terus belajar.
<h2>Kreativitas</h2>
Kreativitas sangat dibutuhkan agar usahanya terus bertahan. Seperti yang dilakukan Bill Gates untuk perusahaan microsoft. Perusahaan ini terus berkreativitas serta membuat inovasi baru untuk kebutuhan masyarakat
<h2>Membaca</h2>
Sejak remaja, Bill Gates rajin membaca. Kegemaran membaca inilah yang membuat dia belajar sesuatu hal yang baru. Lewat membaca, dirinya juga melihat dunia. 
<h2>Kecepatan</h2>
Bill Gates tak pernah menunda pekerjaaan. Dia selalu menjalankan pekerjaannya dengan cepat. Dia memegang teguh prinsip kecepatan. Pasalnya, persaingan dalam dunia bisnis terus terjadi. Jika perusahaan itu tidak cepat, maka akan disalib oleh perusahaan lain.
<h2>Bekerja Bersama Tim</h2>
Bekerja dalam tim akan membuat anda menerima ide maupun kritikan dalam tim. Pastikan, kamu jangan bekerja sendiri. Kamu harus memiliki tim untuk kemajuan perusahaan. 

Mau sukses seperti Bill Gates? Jangan lupa Bill Gates juga berinvestasi loh! Dia tidak hanya memiliki usaha tetapi juga properti dan berinvestasi. Kalau kamu mau berinvestasi coba cari alternatif investasi seperti fintech peer to peer lending. Kamu bisa memulai pendanaan bersama Amartha mulai Rp 3 juta. Kamu juga mampu mendanai di <a href="http://amartha.com">amartha.com</a>

&nbsp;

Jadi Orang Terkaya, Ini Kunci Sukses Bill Gates

small_ramadan-bikin-bursa-saham-meleyot-ini-alternatif-investasi-yang-masih-cuan.png

thumbnail_ramadan-bikin-bursa-saham-meleyot-ini-alternatif-investasi-yang-masih-cuan.png

ramadan-bikin-bursa-saham-meleyot-ini-alternatif-investasi-yang-masih-cuan.png

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Meski begitu, berkah di Bulan Ramadan rasanya tidak akan dinikmati oleh para investor saham. Pasalnya, secara historis, transaksi saham cenderung menurun saat Bulan Ramadan berlangsung. 



Hal ini kembali terbukti dengan Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi hari Selasa (13/4/2021), tepat saat hari pertama di Bulan Ramadan.



Pada penutupan perdagangan saham, IHSG merosot 0,36 persen ke posisi 5.927. Indeks saham LQ45 juga menyusut 0,13 persen ke posisi 881,68. Dengan lesunya perdagangan saham, lantas produk investasi apa yang kira-kira cocok untuk kamu miliki, paling tidak selama Bulan Ramadan?



Berikut ulasannya!



1. Reksadana Syariah&nbsp;&nbsp;



Reksadana Syariah adalah bentuk penyertaan modal yang dikelola oleh manajer investasi untuk kemudian disalurkan kepada perusahaan yang dalam prosesnya sesuai dengan ketentuan Syariah. 



Produk reksadana Syariah ini dilandasi pada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI No:20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah. Adapun, Jangka waktu reksadana ini cukup lama, tenor tercepat yaitu satu tahun hingga yang terlama lebih dari 5 tahun.



2. Deposito Syariah&nbsp;&nbsp;&nbsp;



Produk investasi syariah berikutnya yaitu deposito syariah. Berbeda dengan produk deposito konvensional, kamu harus mempunyai tabungan syariah untuk memulai investasi depositonya. Produk deposito syariah ini dibuat berdasarkan fatwa MUI. Berdasarkan fatwa MUI, produk deposito syariah diperbolehkan asal sertifikatnya diterbitkan oleh bank-bank syariah.



Perlu diketahui, pembagian keuntungan dari produk deposito syariah ini sangatlah fleksibel, yaitu persentase keuntungan berdasarkan sistem bagi hasil yang disesuaikan dengan keuntungan bersih pengelolaan dana. 



Hal ini tentunya berbeda dari produk deposito konvensional yang bunganya telah ditetapkan sejak awal, tergantung pada tenor yang diambil. Perjanjian bagi hasil ini disebut sebagai akad Mudharabah.



3. Emas



Emas adalah salah satu investasi yang sudah lama dikenal oleh banyak orang sejak lama. Investasi emas sendiri nilainya cenderung naik setiap tahunnya sehingga cukup menjanjikan. Keuntungan dari investasi emas adalah apabila kamu membutuhkan dana darurat, bisa langsung menjualnya dan uang otomatis dapat digunakan. 



Kini, investasi emas dapat dilakukan secara online juga sehingga dapat meminimalisir terjadinya pencurian. Selain itu, ada baiknya memilih lembaga investasi emas yang kredibel.    



4. Peer to Peer Lending (P2P)



Pada intinya, P2P Lending adalah metode yang menghubungkan antara pemberi pinjaman (pendana/pendana) dengan peminjam secara online. Peer to Peer Lending memungkinkan setiap orang untuk memberikan pinjaman atau mengajukan pinjaman antara yang satu dengan yang lainnya untuk berbagai kepentingan tanpa menggunakan jasa dari lembaga keuangan yang sah sebagai perantara.



Nantinya, sistem P2P Lending ini akan mempertemukan pihak peminjam dengan pihak yang memberikan pinjaman. Salah satu platform penyedia jasa P2P Lending ini adalah<a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/"> Amartha</a>. 



Amartha menawarkan keuntungan kepada para pendananya hingga 15% flat per tahun lho. Yuk daftar dan danai!

Ramadan Bikin Bursa Saham Meleyot, Ini Alternatif Investasi Yang Masih Cuan

thumbnail_mengenal-afpi-komunitasnya-fintech-indonesia.jpeg

mengenal-afpi-komunitasnya-fintech-indonesia.jpeg

Teknologi di masa sekarang terus berkembang dengan sangat pesat. Layanan financial technology (fintech) pun menjadi salah satu inovasi yang hadir karena perkembangan teknologi. 



Fintech menjadi sebuah solusi bagi penyaluran pendanaan, terutama bagi mereka yang tidak terjangkau oleh layanan keuangan konvensional.



Layanan fintech yang terus bermunculan seiring waktu pun disikapi oleh pemerintah Indonesia dengan membentuk wadah asosiasi bernama Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). 



Mungkin banyak di antara kamu yang belum mengenal asosiasi ini dan apa saja fungsi serta tugasnya. Berikut ini pembahasannya!



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/do-dont-saat-pinjam-uang-di-pinjol/">Do &amp; Dont's Saat Pinjam Uang di Pinjol</a>



<h2>Pengertian AFPI</h2>



Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) resmi diluncurkan ke publik pada tanggal 8 Maret 2019 lalu. AFPI sendiri  merupakan organisasi yang mewadahi pelaku usaha Fintech, khususnya yang bertipe <a href="https://amartha.com/id_ID/">Peer to Peer (P2P) Lending</a> atau Fintech pendanaan online Indonesia.



Sebagai informasi,<a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/"> Peer to Peer (P2P) Lending</a> merupakan penyelenggara layanan jasa keuangan yang mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui sistem teknologi informasi atau secara online. 



AFPI sendiri ditunjuk oleh <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mengenal-ojk-fungsi-dan-tugasnya/">Otoritas Jasa Keuangan (OJK)</a> sebagai asosiasi resmi penyelenggara layanan pinjaman uang berbasis Teknologi Informasi di Indonesia.



AFPI dibentuk sebagai suatu kesadaran akan perlindungan bagi para pengguna layanan Fintech P2P Lending, baik bagi peminjam maupun bagi pemberi pinjaman. 



AFPI juga menyediakan Posko Pengaduan Layanan Pendanaan Online yang dapat diakses dengan mudah, seperti layanan call center di 021-50821960 pada jam kerja, Senin-Jumat jam 08.00-17.00 WIB, dan juga email: pengaduan@afpi.or.id, serta website : www.apfi.or.id.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/waspada-modus-baru-penipuan-fintech-p2p-lending/">Waspada Modus Baru Penipuan Fintech P2P Lending!</a>



<h2>Fungsi AFPI</h2>



Dalam menjalankan amanah dari OJK, AFPI punya beberapa fungsi yang harus dijalankan seperti:



<ul><li>Pertama: berfungsi sebagai lembaga riset kebijakan yang membantu perkembangan sektor keuangan yang inklusif dan berbasis teknologi di Indonesia.</li><li>Kedua: berfungsi untuk menghubungkan lembaga Fintech Pendanaan Internasional lainnya, sehingga dapat menjalin hubungan dengan komunitas global.</li><li>Ketiga: Berkolaborasi dan berpartisipasi secara aktif dalam komunitas Fintech Pendanaan di Indonesia melalui kegiatan edukasi, berbagai ilmu, kepedulian untuk mempromosikan, serta memajukan agenda teknologi finansial.</li><li>Keempat: Mengawasi para penyelenggara layanan Fintech Pendanaan Online di Indonesia.</li><li>Kelima: Mengadakan seminar bersertifikat bagi para penyelenggara <a href="https://amartha.com/id_ID/">Fintech P2P Lending</a> sebagai syarat untuk mendaftarkan organisasinya secara resmi di OJK.</li></ul>



<h2>Tugas AFPI</h2>



Adapun, tugas AFPI sesuai dengan tujuan adalah mempermudah nasabah dalam mendapatkan informasi dan juga menyampaikan pengaduan seputar jasa dan layanan Fintech khususnya <a href="https://amartha.com/id_ID/">P2P Lending di Indonesia</a>. Selain itu, AFPI juga mengedukasi masyarakat akan layanan fintech ilegal.



AFPI sendiri telah menetapkan standarisasi dan juga sertifikasi bagi proses penagihan yang dilakukan oleh para anggota AFPI kepada konsumen yakni pelarangan penyalahgunaan data nasabah dan kewajiban melaporkan prosedur penagihan.



Selain itu, AFPI juga menerapkan sertifikasi management resiko Fintech Lending dan melakukan pemutakhiran Risk Management di Industri 4.0 bagi seluruh anggotanya. 



AFPI terus berusaha mengedukasi masyarakat untuk hanya menggunakan Fintech pendanaan online dari perusahaan Fintech yang terdaftar di OJK.



AFPI juga punya tugas untuk turut membantu masyarakat yang akan mengadukan masalahnya kepada Cyber Crime Bareskrim Polri terkait pendanaan online dari penyelenggara fintech ilegal. Dengan begitu, bisa segera dilakukan penindakan terhadap fintech ilegal oleh aparat kepolisian.



Itulah penjelasan seputar pengertian, tugas, dan fungsi APFI. Semoga informasi ini bermanfaat buatmu ya!

Mengenal AFPI, Komunitasnya Fintech Indonesia

medium_tanamkan-hal-ini-sebelum-berinvestasi-2.jpeg

small_tanamkan-hal-ini-sebelum-berinvestasi-2.jpeg

thumbnail_tanamkan-hal-ini-sebelum-berinvestasi-2.jpeg

tanamkan-hal-ini-sebelum-berinvestasi-2.jpeg

Kalau enggak <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a> sekarang, kapan lagi? Investasi-lah mulai sekarang sebelum uang Anda habis percuma. Lalu, siapa yang butuh investasi? Bagi sebagian masyarakat, investasi hanya untuk orang yang mempunyai uang “berlebih”. Padahal, berbagai produk investasi sekarang sudah berani dengan dana minimum. Bahkan, ada yang berani mematok dana sekecil-kecilnya.

Sebenarnya, seperti dikutip dari buku "Financial Wisdom" mayoritas masyarakat khususnya pekerja maupun yang sudah berkeluarga adalah yang paling membutuhkan <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a>. Untuk apa? Ya, untuk kebutuhan masa depan seperti <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/tips-pensiun-muda-ala-raditya-dika/">dana pensiun</a>, <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/plus-minus-homeschooling-untuk-anak/">pendidikan anak</a>, usaha atau kebutuhan lainnya. 

Mengutip quote dari investor tersukses di dunia, Warren Buffet, “Rule No 1 : Never lose money, Rule No. 2 : Never forget rule no. 1”. Nah, jangan menyesal di hari depan jika uang Anda habis percuma. Anda juga harus teliti memilih investasi. Ayo, <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/bingung-atur-keuangan-coba-5-aplikasi-ini/">kelola keuangan</a> lebih baik untuk masa depan cerah.
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <a class="breadcrumbs__url" style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-panjang/">Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Panjang</a></h4>
<h2>5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Investasi</h2>
Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan sebelum berinvestasi, yakni:
<h3>1. Siapa yang Butuh Investasi?</h3>
Jika salah satu jawabannya adalah untuk memenuhi kebutuhan masa depan, maka Anda sudah siap berinvestasi. Sebelum memulai berinvestasi Anda harus mempunyai mindset untuk masa depan. Mempunyai pikiran ke depan akan memudahkan Anda untuk memulai berinvestasi, meskipun saat ini mungkin belum mempunyai dana.
<h3>2. Investasi dengan Tujuan</h3>
Lalu, investasi untuk tujuan apa? “Untuk mempersiapkan dana pensiun atau dana pendidikan anak,” jawab Anda. Berinvestasi dengan tujuan, itulah hal penting sebelum berinvestasi. Anda berinvestasi untuk mempersiapkan kebutuhan hidup untuk masa depan Anda sendiri, keluarga  atau anak.
<a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/cara-smart-membuat-tujuan-keuangan-segera-tercapai/">Cara SMART Membuat Tujuan Keuangan Segera Tercapai</a>

<h3>3. Risiko Musibah</h3>
Anda juga harus memikirkan risiko yang terjadi berupa kehilangan aset atau harta benda akibat pencurian, kecelakaan atau bencana alam. Jika penghasilan Anda memadai, bisa dipertimbangkan untuk memulai investasi dalam berbagai bentuk. Anda bisa menggunakan untuk asuransi, menabung atau berinvestasi.
<h3>4. Gunakan “Latte Factor”</h3>
Anda belum mempunyai dana yang cukup untuk berinvestasi. Mungkin Anda harus hidup hemat. Survei pada 2016 dari Bustle, sebagian besar orang menghabiskan uang untuk makan diluar.  Kebiasaan minum kopi di kafe, makan bersama teman-teman diluar dan memesan makanan via online juga termasuk dalam survei tersebut. Nah, Anda harus mengikuti cara <a href="https://amartha.com/blog/boros-coba-siasati-latte-factor-dengan-cara-ini/">Latte Factors</a> yang dicetuskan oleh David Bach, perencana finansial dari Amerika Serikat. 

Menurut David, pengeluaran-pengeluaran kecil harus ditiadakan jika Anda mau berhemat. Misalnya, kopi yang dibeli di coffee shop sekitar Rp 30 ribu. Bayangkan dalam 30 hari, Anda menghabiskan Rp 900 ribu untuk membeli kopi. Jika setahun, Anda membeli kopi dapat menghabiskan Rp 10 juta. Uang itu bisa Anda tabung, berinvestasi atau melakukan pendanaan di <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer to peer lending</a>. Banyak hal yang bisa Anda hemat, dari snack, belanja pakaian atau pengeluaran kecil lainnya. Di Amartha, Anda bisa investasi mulai dari Rp 3 Juta dengan keuntungan sampai 15% Flat per tahun.
<h3>5. Keamanan Investasi </h3>
Sebelum berinvestasi Anda juga harus mengetahui keamanan investasi. Baca buku, nonton video dan ikut seminar/workshop tentang investasi. Kemudian, lihat dulu keamanan perusahaan investasi tersebut. Apakah sudah terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK)? Bagaimana track recordnya? Apakah aman? 

Di Amartha kami telah bekerjasama dengan Jamkrindo (Jaminan Kredit Indonesia). Amartha juga sudah  memiliki sistem credit scoring untuk memastikan bahwa penerima dana atau mitra Amartha terseleksi dengan baik, telah terdaftar OJK serta keamanan dalam website dengan sertifikat SSL.

Di Amartha, Anda selain melakukan pendanaan juga memberikan dampak sosial. Sebagai platform <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer-to-peer lending</a>, Amartha menghubungkan para wirausaha mikro perempuan di pedesaan yang membutuhkan dana  dengan orang-orang baik di kota yang ingin membantu mendanai usaha mereka.

Amartha mendorong terciptanya potensi-potensi ekonomi baru di desa, seperti lilin-lilin yang digambarkan oleh Bung Hatta sebagai cahaya yang menerangi Indonesia. Menciptakan kebahagiaan yang lebih merata, melalui investasi yang berdampak sosial.

Nah, tunggu apalagi, jangan sampai Anda menyesal di kemudian hari. Lakukan pendanaan mulai dari sekarang di <a href="http://amartha.com">Amartha.com</a>

Tanamkan Hal Ini, Sebelum Berinvestasi

medium_kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

small_kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

thumbnail_kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

kelola-gaji-dengan-sistem-503020.jpeg

Kevin merupakan pegawai di perusahaan swasta ternama di Jakarta. Setiap bulan, dia mengeluh dengan kondisi keuangannya. Setiap pertengahan bulan, uang di tabungannya habis. Bahkan, dia tidak mempunyai uang yang dapat ditabung di bank.



Dia mengeluh dengan kondisi keuangannya. Bahkan, ketika dia mempunyai pekerjaan baru dengan gaji yang lebih besar dibanding perusahaan sebelumnya, dirinya masih mempunyai <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/cemas-soal-finansial-atasi-dengan-tips-berikut/">masalah finansial</a>. Bahkan, dia terkadang meminjam uang kepada kerabatnya.

Kevin merupakan salah satu contoh kehidupan sebagian masyarakat yang memiliki masalah keuangan. Ini akan berakibat fatal jika Anda membiasakan diri meminjam melalui rentenir atau Bank. Apalagi, jika Anda tidak mengelola keuangan dengan baik. Hutang Anda semakin mengunung serta tidak mampu membayar tunggakan tersebut. Alhasil, Anda akan dikejar-kejar oleh penagih hutang. Sangat berbahaya bukan?
<h2>Tips Kelola Gaji dengan Sistem 50/30/20</h2>
Ada pelbagai cara mengelola keuangan salah satunya dengan sistem 50/30/20. Sistem ini pertama kali dipopulerkan dalam buku berjudul “All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan” oleh Elizabeth Warren and Amelia Warren Tyagi pada 2005. 

Sistem ini tercipta saat melihat kondisi keuangan keluarga di kelas menengah di Amerika Serikat. Inflasi yang tidak terkendali membuat kewalahan para keluarga tersebut. Apalagi, kondisi ini diperparah ketidakmampuan membayar hutang. Dengan sistem ini, Anda diharapkan dapat mengelola keuangan dengan baik. Berikut cara mengelola keuangan dengan sistem 50/30/20:
<h3>50 persen untuk Kebutuhan Pokok</h3>
<img class="aligncenter size-full wp-image-2252" src="https://access.amartha.com:443/uploads/clem_onojeghuo_183583_unsplash_7d35740d08.jpg" alt="clem-onojeghuo-183583-unsplash" width="5400" height="3600" />

Sisihkan 50 persen gaji Anda untuk hal-hal yang sangat penting seperti membayar listrik, telpon rumah, internet, kredit rumah atau mobil, bensin dan gas. Pastikan uang Anda ini tidak dihabiskan dengan hal yang tidak berguna. Anda harus menghitung kebutuhan pokok apa saja yang dibutuhkan pada saat ini.
<h3>30 persen untuk Kebutuhan Sekunder</h3>
<img class="size-full wp-image-2251" src="https://access.amartha.com:443/uploads/rob_bye_98949_unsplash_1_2435cd966e.jpg" alt="Photo by Rob Bye on Unsplash" width="5025" height="3350" />

Agar Anda tidak <a href="https://amartha.com/blog/boros-coba-siasati-latte-factor-dengan-cara-ini/">boros dalam berbelanja</a>. Pastikan 30 persen gaji Anda digunakan untuk sesuatu hal yang tidak begitu penting atau bukan menjadi prioritas seperti belanja pakaian, olahraga di gym atau aktivitas hiburan lainnya. Dengan begitu, Anda bisa menjaga kesehatan keuangan. 

Seperti dilansir Bustle, menurut survei yang dilakukan terhadap 2000 orang di Amerika Serikat, generasi Milenial menghabiskan uang paling terbanyak untuk makan diluar. Sekitar 72 persen digunakan untuk makan bersama teman-teman diluar. Anda bisa gunakan uang ini untuk belanja model baju lebaran 2018.
<h3>20 persen untuk Investasi</h3>
<img class="size-full wp-image-2253" src="https://access.amartha.com:443/uploads/rawpixel_252130_unsplash_8e9e5db3c8.jpg" alt="Photo by rawpixel on Unsplash" width="5837" height="3896" />Nah, sisihkan uang gaji Anda untuk investasi. Mengapa kita perlu melakukan investasi? Karena investasi dapat berguna untuk dana simpanan di masa depan. Uang Anda akan berlipat ganda jika melakukan investasi. 

Saat ini ada banyak instrumen investasi yang bisa Anda coba, misalnya seperti investasi properti, reksadana, saham, deposito, emas, hingga <a href="https://amartha.com/id_ID/">peer-to-peer lending</a>. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda. Hal ini guna meminimalisir risiko investasi yang terjadi.

<a href="https://amartha.com/id_ID/">Investasi masa kini</a> yang tengah naik daun adalah P2P Lending. Meskipun baru, investasi ini menawarkan keuntungan yang bersaing dengan instrumen lainnya. Selain itu instrumen ini berada di bawah pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga investasi Anda akan aman. Dari segi keuntungan dan keamanan, Amartha masuk dalam dua kategori tersebut.

Amartha adalah <a href="https://amartha.com/id_ID/">perusahaan investasi P2P Lending</a> yang menghubungkan Anda selaku investor kepada para perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Anda bisa mendapatkan keuntungan sampai 15% flat per tahun.

Tertarik berinvestasi di Amartha? Daftarkan diri Anda <a href="https://amartha.com/id_ID/">di sini</a>!

Tips Kelola Gaji dengan Sistem 50/30/20

medium_seberapa-pentingkah-izin-usaha-ojk-di-fintech-lending.jpeg

small_seberapa-pentingkah-izin-usaha-ojk-di-fintech-lending.jpeg

thumbnail_seberapa-pentingkah-izin-usaha-ojk-di-fintech-lending.jpeg

seberapa-pentingkah-izin-usaha-ojk-di-fintech-lending.jpeg

Pada Mei lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah resmi memberikan izin usaha Perusahaan Penyelenggaraan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi kepada PT. Amartha Mikro Fintek (Amartha) dengan nomor KEP-46/D.05/2019 dan berlaku secara permanen, tanpa batas waktu berakhir.

Amartha sendiri telah lulus pengujian di 20 standar prosedur yang diterapkan OJK pada tahapan Regulatory Sandbox. Pengujian ini bertujuan untuk melihat kesiapan Amartha dalam inovasi bisnis model, skala usaha dengan luas cakupan pasar, instrumen keuangan, tata kelola serta terdaftar di asosiasi penyelenggara pendanaan. 

 OJK tetap akan mengawasi operasional Amartha, terutama mencakup pengawasan berbasis risiko dan teknologi, serta pengawasan berbasis disiplin pasar. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem fintech lending tepercaya yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia. Lalu, seberapa pentingkah izin usaha OJK di fintech lending? 

Keamanan Terjamin

Dengan mendapatkan izin usaha dari OJK, maka keamanan untuk pendana dan peminjam akan terjamin. OJK tidak memberikan izin usaha jika perusahaan itu tidak menjamin keamanan tersebut.

Diawasi oleh Pemerintah

Pemerintah melalui OJK akan terus mengawasi perusahaan fintech lending tersebut dari  internal maupun eksternal.

Mengikuti Peraturan yang Berlaku

Mau tak mau perusahaan fintech lending yang sudah mendapatkan izin usaha harus mengikuti peraturan yang berlaku dari OJK. Jika tidak, izin usaha mereka akan dicopot.

Kepercayaan Pemerintah

Ada kepercayaan Pemerintah melalui OJK terhadap kemampuan penyelenggara fintech P2P lending dalam menjalankan usaha secara transparan, automation dan concern terhadap perlindungan konsumen.

Kesiapan Perusahaan

Ini membuktikan bahwa perusahaan fintech lending itu telah siap menjalankan bisnisnya seperti inovasi bisnis model, skala usaha dengan luas cakupan pasar, instrumen keuangan, tata kelola serta terdaftar di asosiasi penyelenggara pendanaan. 

&nbsp;

&nbsp;

Seberapa Pentingkah Izin Usaha OJK di Fintech Lending?

medium_tips-atasi-keuangan-generasi-sandwich.jpeg

small_tips-atasi-keuangan-generasi-sandwich.jpeg

thumbnail_tips-atasi-keuangan-generasi-sandwich.jpeg

tips-atasi-keuangan-generasi-sandwich.jpeg

Generasi sandwich bukanlah generasi yang gemar makan roti sandwich. Generasi sandwich merupakan istilah untuk sebuah generasi yang harus menanggung kebutuhan orang tua dan juga harus menanggung kebutuhan pasangan serta anak-anak. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh pekerja sosial yang bernama Dorothy Miller pada tahun 1981.

Berdasarkan survei Pew Research Center pada 2013 disebutkan bahwa hampir 47% orang-orang yang berusia 40 – 50 tahun memiliki orang tua yang berusia 65 tahun atau lebih, dan juga membesarkan anak yang berusia 18 tahun atau lebih. Sekitar 15% di antaranya bertanggung jawab terhadap kebutuhan finansial orang tua dan anaknya.

Para generasi sandwich ini harus menanggung biaya hidup orang tua, termasuk obat-obatan yang biaya sangat mahal, belum lagi ditambah adanya biaya kebutuhan pribadi. Biaya pendidikan anak-anak juga menyebabkan generasi sandwich harus mengeluarkan biaya ekstra setiap bulannya. Oleh karena itu, generasi sandwich harus memiliki karir dan penghasilan yang bagus. Sayangnya, mendapatkan karir dan penghasilan yang bagus tidak dimiliki oleh seluruh generasi sandwich.

Lalu, apa saja yang bisa dilakukan oleh generasi sandwich untuk memenuhi semua kewajibannya?

Ubah Hobi Jadi Penghasilan Tambahan

Pertama-tama, mengubah hobi menjadi penghasilan tambahan. Hobi adalah hal yang kita sukai. Kita merasa senang saat melakukan hobi tersebut. Gak ada salahnya diubah menjadi penghasilan kan? Misalnya hobi fotografi, penulis/blogger, ataupun hobi masak.

Upgrade Skill

Cara untuk berkompetisi dalam dunia kerja adalah dengan cara terus-menerus meng-upgrade kompetensi yang membuat seseorang lebih unggul dari yang lainnya. Dilansir dari qerja.com ada lima jenis skill yang wajib di upgrade, yaitu communication skill, interpersonal skill, learning skill, management skill, dan problem solving skill.

Melek Finansial

Melek finansial adalah kemampuan pemahaman konsep keuangan dasar seperti inflasi, tabungan, bunga, dan lainnya. Seseorang yang tidak melek finansial akan lebih rentan terhadap kegagalan manajemen keuangan personal. Bagi generasi sandwich, melek finansial adalah hal yang penting dan apabila mereka cerdas dalam mengelola keuangannya, mereka dapat menghasilkan pendapatan pasif di luar pendapatan aktif atau bulanan.

Untuk menambah pendapatan tersebut, generasi sandwich bisa melakukan pendanaan kepada para mitra Amartha. Amartha adalah perusahaan FinTech yang menggunakan platform peer to peer (P2P) lending yang menghubungkan para pendana di kota untuk melakukan pendanaan kepada para mitra Amartha di desa. Di Amartha, para anda bisa melakukan pendanaan dengan minimal Rp 3 juta serta mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun.

Tips Atasi Keuangan Generasi Sandwich

medium_ingin-hemat-beli-kosmetik-berikut-5-tips-mudahnya.jpeg

small_ingin-hemat-beli-kosmetik-berikut-5-tips-mudahnya.jpeg

thumbnail_ingin-hemat-beli-kosmetik-berikut-5-tips-mudahnya.jpeg

ingin-hemat-beli-kosmetik-berikut-5-tips-mudahnya.jpeg

Menurut survei ZAP Clinic bersama MarkPlus, ZAP Beauty Index, secara keseluruhan, para perempuan di Indonesia mengeluarkan paling sedikit 20 persen dari total uang belanja bulanannya untuk membeli produk fashion dan kecantikan. 

Survei yang dilakukan kepada lebih dari 17,889 perempuan di Indonesia ini mengungkapkan bahwa remaja perempuan di Indonesia yang memasuki usia 18 tahun,menggunakan uang bulanan sekitar 40% untuk membeli produk fesyen dan kecantikan. Uang yang dihabiskan rata-rata Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu.

Selanjutnya, perempuan milenial berusia 22-37 tahun bisa menghabiskan uang sebesar Rp 1 juta hingga Rp 2,9 juta untuk melakukan perawatan di klinik kecantikan. Sementara perempuan yang berusia 38-53 tahun atau masuk dalam kategori mapan, bisa mengeluarkan uang di atas Rp 2,9 juta untuk berbelanja fesyen, produk kecantikan, serta perawatan di klinik kecantikan. 

Agar uang kamu tidak habis saat berbelanja komestik. Amartha mempunyai tips nih, agar kamu bisa menghemat pengeluaran untuk membeli kosmetik dan skin care.

Cek Tas Kosmetik

Mengecek persediaan kosmetik adalah langkah pertama yang harus kamu lakukan. Mungkin saja masih ada produk kosmetik yang masih tersegel karena tanpa disadari kamu menimbun produk kosmetik dengan jenis dan rona yang sama. Kebiasaan menimbun kosmetik bisa menjadi sumber penyakit. Sebuah studi menemukan bahwa sejumlah kosmetik yang disimpan terlalu lama menyimpan bakteri faecalis, salah satu virus yang menyebabkan penyakit meningitis. 

Cari Produk Kosmetik Multifungsi

Agar menghemat budget, kamu bisa membeli produk kosmetik yang memiliki berbagai fungsi seperti:
<ul>
 	<li style="font-weight: 400;">Liquid lipstick yang bisa digunakan sebagai blush</li>
 	<li style="font-weight: 400;">BB Cushion yang bisa jadi foundation dan bedak dalam satu produk</li>
 	<li style="font-weight: 400;">Eyeshadow yang bisa difungsikan sebagai blush on</li>
 	<li style="font-weight: 400;">CC (Color Correcting) cream ber-SPF tinggi yang bida berfungsi sebagai moisturizer dan sunscreen</li>
</ul>
Update Promo

Kalau memang tidak terpaksa dan masih bisa menunggu, jangan terkecoh dengan produk baru yang beredar di pasaran karena melihat ulasan. Tunggu beberapa saat karena biasanya setiap bulannya, banyak brand kecantikan yang memberikan promo menarik. Maka, kamu perlu memantau situs dan kanal media sosial supaya update dengan promo terkini. Saat diskon berlangsung, pastikan tetap fokus pada kebutuhan. Pastikan juga untuk mengecek tanggal kadaluarsa produk kosmetikmu.

Belanja Kosmetik Online

Dengan berbelanja secara online, kamu bisa melakukan perbandingan harga dengan penjual lainnya sebelum meng-klik tombol bayar. Yang wajib diperhatikan saat berbelanja online adalah untuk selalu memilih online shop yang sudah terpercaya. Pasalnya, saat ini banyak beredar online shop yang menjual produk palsu. Jadi, tetap hati-hati, ya!

Coba Sampel

Sebagian besar perempuan beralasan membeli produk kosmetik yang sama tetapi beda merek adalah untuk mengetahui cocok atau tidaknya dengan jenis kulit. Sayangnya cara ini tidak baik untuk kualitas keuangan karena itu artinya kamu membuang uang untuk mendapatkan manfaat yang sama. Jadi, jangan segan untuk mencoba sampel sebelum membeli. Kamu bisa datang ke konter kosmetik dan membeli produk sampel.

Nah, dengan melakukan tips di atas, pengeluaran untuk produk kecantikan sudah berkurang berapa persen? Sisa uang untuk membeli produk kecantikan bisa ditambah dengan melakukan penanaman modal. Dengan melakukan pendanaan di Amartha, kamu bisa dapat imbal hasil hingga 15% dalam setahun. Selain itu, kamu bisa juga menyejahterakan perempuan lainnya di desa. Nah, bisa jadi tabungan masa depan kamu. Yuk, lakukan pendanaan sekarang di <a href="http://amartha.com">amartha.com.</a>

&nbsp;

Ingin Hemat Beli Kosmetik? Berikut 5 Tips Mudahnya

large_investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

medium_investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

small_investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

thumbnail_investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

investasi-peer-to-peer-lending-amartha.png

Kegiatan investasi kini banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena investasi merupakan salah satu jalan untuk memperoleh penghasilan tambahan dan sarana yang baik untuk menyiapkan tabungan masa depan atau dapat disebut sebagai <a href="http://www.amartha.com">investasi jangka panjang</a>.
Namun, masih banyak dari kita yang merasa bingung dan ragu untuk memilih produk investasi yang tepat. Apalagi di akhir-akhir ini muncul beragam instrumen investasi yang menawarkan berbagai macam keuntungan. Maka dari itu, investor wajib menyeleksi dengan ketat setiap instrumen yang akan dipilih nantinya.
Salah satu pilihan produk investasi yang sedang hangat dibicarakan adalah investasi dengan konsep Peer-To-Peer (P2P) Lending. Konsep investasi ini adalah menghubungkan investor kepada peminjam melalui platform online. 
Dengan pendekatan teknologi, investasi berkonsep P2P Lending dapat memudahkan baik investor maupun peminjam. Bagi investor, cukup mendaftarkan diri di <a href="http://www.amartha.com">situs investasi</a> yang diinginkan, lalu mendanai peminjam sesuai profil risiko. Sementara dari sisi peminjam bisa mendapatkan suntikan modal usaha. 
Ada banyak alasan mengapa P2P Lending patut dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan investasi. Misalnya return of investment yang menarik. Di Amartha, Anda bisa mendapatkan keuntungan sampai 15% Flat per tahun.

Namun apa hal-hal lain yang melatarbelakangi pilihan investor pemula maupun mapan dalam P2P Lending sebagai pilihan investasi? Mari simak fakta-faktanya: 
Imbal hasil yang menarik
Berinvestasi pada P2P lending dapat memberikan imbal hasil yang fair bagi para investor. Beberapa platform bahkan menyediakan layanan di mana investor dapat menarik dana yang mereka miliki setiap minggunya, dengan akses yang mudah seperti pada platform Amartha .
Resiko Investasi yang terukur
Sistem credit scoring yang diberlakukan dalam berbagai investasi P2P Lending memungkinkan investor untuk mengukur besarnya risiko dan memprediksi imbal hasil yang akan didapatkan. Sehingga investor bebas memilih menerima dana yang paling sesuai dengan profil risiko mereka. 
Segmen Pasar di Sektor Rill yang Menguntungkan
Saat ini P2P Lending terbagi menjadi dua segmen, yaitu untuk usaha produktif dan untuk konsumtif. Salah satu kelebihan P2P Lending pada pembiayaan produktif ialah dapat meminimalisir risiko karena dana diputarkan kembali untuk usaha sehingga investor dan peminjam (dalam hal ini UMKM) sama-sama mendapatkan untung. 
Jadi, sudah sedikit terbayang bukan apa saja manfaat investasi di instrumen P2P dan berbagai keuntungannya? Ketahui lebih banyak mengenai instrumen ini melalui salah satu <a href="http://www.amartha.com">investasi P2P terbaik</a> di Indonesia, Amartha.
Hingga saat ini, Amartha telah berhasil menghubungkan investor dan mitra usaha dengan total dana tersalurkan lebih dari 2.5 Triliun kepada lebih dari 500.000 mitra perempuan di pedesaan. Risiko terukur, investasi dengan impact sosial yang menguntungkan.

Investasi Online di Platform P2P Lending, Apa Keuntungannya?

large_7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

medium_7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

small_7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

thumbnail_7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

7-alasan-mengapa-kamu-harus-investasi-di-amartha.jpeg

Mungkin kegiatan <a href="https://amartha.com/">investasi</a>, masih menjadi hal yang asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena, masih ada paradigma bahwa investasi baru dibutuhkan saat sudah “mapan” dan berkeluarga atau investasi itu membutuhkan banyak dana dan usaha. 



Padahal, investasi adalah hal yang mutlak dan sepatutnya dimulai sedini mungkin lho, selain itu sudah banyak produk investasi yang menawarkan berbagai kemudahan serta keuntungan yang menarik



Namun, masih banyak dari kita yang merasa bingung dan ragu untuk memilih produk investasi yang tepat. Selain pertimbangan profit, sering kali sebagai orang awam, kita merasa “was-was” dan bahkan ragu untuk melangkah, memilih produk investasi sesuai dengan portofolio kita. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa kita ingin agar dana investasi kita aman, tumbuh, dan tidak terbuang sia–sia.



Tenang, berikut salah satu pilihan <a href="http://www.amartha.com">investasi aman</a> yang ada di Indonesia, khususnya bagi Anda, para pemula, agar dapat segera memulai kegiatan investasi sejak dini, dengan nyaman, aman dan tentunya memiliki profit menarik. Kira-kira produk investasi apa yang akan memberikan pengalam investasi demikian?



Nah, ini dia salah satu contoh produk investasi, yang sedang hangat dibicarakan, yaitu investasi dengan platform <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-peer-to-peer-lending/">Peer to peer Lending</a>. Investasi dengan konsep ini merupakan praktek pembiayaan kepada individu atau bisnis, dari perseorangan maupun institusi. Konsep ini banyak dilakukan melalui platform online, sehingga pemberi dana dan penerima pembiayaan dapat terkoneksi dengan mudah, seperti yang telah dilakukan oleh Amartha.



Amartha sendiri adalah penyelenggara layanan Peer to peer Lending sebagai marketplace, untuk memudahkan investor menemukan peluang investasi pada pembiayaan usaha mikro dan kecil (UMKM) di Indonesia. Sejak 2010, Amartha telah melayani lebih dari 60.000 anggota dan menyalurkan lebih dari Rp 180 miliar pembiayaan bagi pengusaha mikro di pelosok pedesaan di Indonesia.



Mau tahu kenapa Anda harus memilih Amartha sebagai tempat berinvestasi? Ini dia 7 alasan, mengapa Anda harus berinvestasi di Amartha.







<h2>Amartha Resmi Terdaftar dan Diawasi OJK</h2>



Amartha telah <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-resmi-terdaftar-dan-diawasi-oleh-ojk/">resmi terdaftar</a> pada administrasi Direktorat Kelembagaan dan Produk IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor registrasi S-2491/NB.111/2017, sehingga layanan yang disediakan untuk menghubungkan pelaku usaha mikro di sektor ekonomi informal dengan pemberi modal atau investor, kini lebih aman dan transparan.



<h2>Sistem Credit Scoring</h2>



Amartha memperkenalkan analisa risiko melalui pendekatan psikologis dan kepribadian, di samping informasi profil usaha pribadi calon peminjam, dengan menggunakan sistem <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/menilai-karakteristik-peminjam-melalui-sistem-credit-scoring/">credit scoring</a>. Amartha sendiri telah menjadi pionir dalam menerapkan sistem skor kredit untuk masyarakat unbanked, dengan tiga keunggulan utama:



<ol><li>Sistem&nbsp;profiling&nbsp;yang dinamis berbasis&nbsp;big datadan&nbsp;machine learning</li><li>Kecepatannya dalam prosesloan origination&nbsp;atau pemrosesan aplikasi untuk menghasilkan simulasi jumlah plafon,&nbsp;rate, dan jangka waktu yang optimal untuk setiap calon peminjam.</li><li>Sistem&nbsp;scoringyang dirancang agar sesuai dengan karakter masyarakat&nbsp;unbanked&nbsp;di Indonesia melalui riset secara mendalam terhadap beragam karakter masyarakat yang bergerak di sektor ekonomi informal</li></ol>



Sistem ini diharapkan mampu membuka akses masyarakat unbanked terhadap permodalan yang terjangkau serta memungkinkan investor untuk mengukur besar risiko dan memprediksi imbal hasil yang akan didapatkan. Sehingga investor bebas memilih menerima dana yang paling sesuai dengan profil risiko mereka.



<h2>Imbal hasil yang menarik</h2>



Berinvestasi pada P2P Lending dapat memberikan imbal hasil yang fair bagi para investornya. Beberapa platform bahkan menyediakan layanan dimana investor dapat menarik dana yang mereka miliki setiap minggunya, dengan akses yang mudah seperti pada platform <a href="https://amartha.com/">Amartha</a>.



Anda akan mendapatkan imbal hasil yang dinamis di rata-rata 15% p.a sesuai dengan profil mitra usaha yang akan Anda danai.



<h2>Premi Penjaminan Asuransi</h2>



Untuk meminimalisir risiko yang terjadi, Anda dapat membeli asuransi saat mendanai mitra usaha. Proteksi ini berguna untuk mengelola risiko dan memberikan gambaran investasi Anda yang lebih terprediksi, sehingga Anda sebagai investor dapat fokus untuk mengelola dana Anda sesuai dengan profil risiko pribadi. Apabila mitra mengalami gagal bayar, maka sisa dana pokok Anda akan kembali sebesar 75 persen. 



<h2>Sistem Group Lending</h2>



Salah satu hal yang dilakukan oleh Amartha untuk menghindari terjadinya kegagalan pembayaran yaitu dengan menjalankan sistem Group Lending kepada para mitra andalannya. Group lending sendiri adalah kewajiban bagi calon anggota untuk membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari 15-25 orang dalam satu wilayah.



Dengan adanya sistem kelompok ini, akan memberikan rasa tanggung jawab pada masing-masing peminjam karena bila ada anggota yang tidak bisa membayar maka anggota lain wajib melakukan tanggung renteng.



Sistem tanggung renteng yang dilakukan oleh Amartha, memberikan jaminan keamanan kepada para investor yang telah menginvestasikan dananya untuk disalurkan sebagai modal bagi para pelaku UMKM di pedesaan.



<h2>Investasi di Sektor&nbsp;Rill yang menguntungkan</h2>



Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika memilih kegiatan investasi ialah, hindari penggunaan dana yang dimanfaatkan untuk keperluan konsumtif seperti modal pembelian benda sekunder. Dengan memilih sektor pembiayaan produktif seperti modal kerja atau membuka dan mengembangkan usaha, akan mengurangi risiko gagal bayar dari peminjam yang Anda danai.



<h2>Social Impact</h2>



Taukah Anda? Kini Anda bisa merasakan kepuasan tersendiri dengan berinvestasi di platform peer to peer lending Amartha. Mengapa?



Karena jika Anda berinvestasi di Amartha, Anda telah berinvestasi kepada masyarakat pedesaan yang mempunyai&nbsp;economically active poor&nbsp;(usaha mikro dan kecil), sehingga uang yang Anda investasikan akan mendorong usaha mereka supaya bisa tumbuh dan lebih maju.



Jadi, sudah terbayang bukan mengapa Anda harus <a href="http://www.amartha.com">investasi</a> di Amartha? Maka, ayo jadi bagian dari kemajuan perekonomian Indonesia dan rasakan&nbsp;social impact&nbsp;yang dapat Anda temukan, hanya di Amartha.

7 Alasan Mengapa Kamu Harus Investasi di Amartha

medium_ibu-ade-sukses-kuliahkan-anak-dengan-usaha-bubur-ayam.jpeg

small_ibu-ade-sukses-kuliahkan-anak-dengan-usaha-bubur-ayam.jpeg

thumbnail_ibu-ade-sukses-kuliahkan-anak-dengan-usaha-bubur-ayam.jpeg

ibu-ade-sukses-kuliahkan-anak-dengan-usaha-bubur-ayam.jpeg

Kesulitan bukan penghalang bagi Ibu Ade Sholihah (42) untuk terus berjuang.  Dia tahu pekerjaan sang suami sebagai kuli bangunan tak cukup untuk menghidupi keluarganya. Bahkan, untuk kuliah kedua anaknya pun sulit. Alhasil, dia harus berjuang membantu sang suami.

“Saya kalau pagi jualan bubur ayam tapi kalau sudah siang jualan bakso,” katanya.

Ibu yang akrab disapa Ibu Ade ini tidak mau terus menerus hidup dalam kemiskinan. Usaha makanan menjadi salah satu penopang hidupnya. Apalagi, sang suami harus bekerja diluar rumah. Dia harus tetap menjaga keempat anaknya dirumah. “Ya, salah satu usaha yang saya bisa hanya makanan. Alhamdulillah, usaha saya ini bisa mewujudkan anak-anak untuk kuliah,” jelasnya.

Ada kebanggaan tersendiri baginya saat anak-anaknya bisa lulus kuliah. Apalagi, anak pertamanya kini sudah bekerja di kota. “Adalah impian orang tua bisa menyekolahkan anak-anaknya dengan baik. Apalagi, bisa membiayai kuliah mereka,” ungkapnya dengan ramah.

Saat ini, anak pertamanya sudah bekerja di Bandung. Kini, dia tinggal mengurus ketiga anaknya yang masih sekolah. “Dua anak saya masih kuliah yang paling kecil masih SD. Saya punya impian agar mereka bisa sekolah tinggi,” ujarnya.

Ibu Ade mengakui saat ini sudah mendapatkan dana usaha sebesar Rp 7 juta. Pemberian dana usaha dari <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a> terus bertambah setiap tahun. “Karena saya termasuk ibu yang tidak pernah menunda pembayaran. Petugas Amartha juga sopan dan ramah. Mereka turut membantu saya dalam membangun bisnis ini. Waktu pertama kali masuk Amartha mendapatkan pendanaan sebesar Rp 3 juta dan terus sekarang bertambah,” ucapnya.

Ibu Ade merupakan salah satu perempuan tangguh di fintech terpercaya Amartha yang terus berjuang untuk meningkatkan ekonomi keluarganya. Dengan berusaha, dia mampu menyekolahkan anaknya hingga mendapatkan gelar sarjana. Impian dan semangat Ibu Ade menular kepada ibu-ibu di Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat. Semangat itu pula yang ikut ditularkan kepada Amartha untuk terus memajukan ekonomi di desa.

Ibu Ade, Sukses Kuliahkan Anak dengan Usaha Bubur Ayam

medium_ibu-nia-usaha-warung-makan-demi-kesejahteraan-keluarga.jpeg

small_ibu-nia-usaha-warung-makan-demi-kesejahteraan-keluarga.jpeg

thumbnail_ibu-nia-usaha-warung-makan-demi-kesejahteraan-keluarga.jpeg

ibu-nia-usaha-warung-makan-demi-kesejahteraan-keluarga.jpeg

Tak kenal lelah, kata Ibu Nia melayani para pelanggannya di warung makan. Setiap hari, dia menyiapkan makanan. Usaha yang dijalankannya untuk menopang kehidupan keluarga. Apalagi, keempat anaknya masih sekolah.

“Saya punya empat anak. Dua anak saya masih SD, yang masih SMP itu satu dan dua anak  SMA,” kata Ibu Nia seraya tersenyum.

Sore itu, Ibu Nia masih sibuk melayani para pembeli. Dia sudah menjajakan makanan ini sejak pagi hari. Sementara itu, sang suami bekerja sebagai petani. Dia mengakui pekerjaan sang suami tak cukup untuk sekolah sang anak. “Ya, pekerjaan suami saya petani. Saya ingin bantu beban suami dengan membangun warung makanan. Meski kecil warungnya tapi cukup untuk sekolah anak,” ujarnya.

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Kini, anaknya pertama sudah lulus SMA. Dia tinggal mengurus ketiga anaknya yang masih di duduk bangku sekolah. “Nah, anak saya yang pertama sudah lulus nih. Cuma belum ada kerjaan. Jadi, masih bantu-bantu saya di warung,” jelasnya.

Saat pertama kali berusaha, Ibu Nia sulit mendapatkan pinjaman ke bank maupun lembaga keuangan lainnya. Dia tidak mempunyai syarat untuk mendapatkan pembiayaan modal dari lembaga keuangan tersebut. Adapun renteiner di daerahnya mematok dengan bunga yang sangat tinggi. “Saya ini sudah lama jualan sejak era 2000-an. Sulit cari pinjaman. Akhirnya, tahun 2015 saya ketemu <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>. Alhamdulillah selama di Amartha sudah enggak pusing lagi mikiran modal,” ujarnya.
<blockquote>“Saya ini sudah lama jualan sejak era 2000-an. Sulit cari pinjaman. Akhirnya, tahun 2015 saya ketemu Amartha. Alhamdulilah selama di Amartha sudah enggak pusing lagi mikiran modal,” ujarnya.</blockquote>
Saat ini, dia sudah mendapatkan <a href="https://amartha.com/id_id/pendanaan/">pendanaan</a> sebesar Rp 7 juta dari pendana melalui Amartha. Sebelumnya, dia mendapatkan pendanaanl sebesar Rp 5 juta. “Alhamdulilah pinjaman dari Amartha terus bertambah dari awalnya Rp 3,5 juta terus bertambah Rp 5 juta. Saya juga tidak pernah telah untuk membayarnya,” ungkapnya.

Tak heran, Ibu Nia didaulat menjadi ketua majelis Korea di Pagaden, Subang, Jawa Barat. Dia dipercayai menjadi ketua untuk sekitar 20 pengusaha mikro perempuan di daerahnya. Dia cukup tegas dalam mengatur keuangan kelompok tersebut. “Di majelis saya pembayaran semua lancar. Saya juga tegas kepada ibu-ibu di kelompok itu. Saya tidak mau menerima uang jika ibu tersebut tidak datang atau hanya diwakili. Saya mau menerima pembayaran jika si ibu yang datang,” tuturnya.

Rencananya, dia juga akan meminjam kembali di fintech terpercaya Amartha untuk membangun usaha bersama sang anak. Perempuan tangguh Amartha ini ingin menjual minuman yang akan dijalankan oleh sang anak. “Iya, anak saya belum kerja. Jadi, saya mau bantu dia untuk jualan jus atau jualan mie. Ya, baguslah dia sudah mau ikut usaha,” ucapnya.

Dia mengakui berkat <a href="https://amartha.com/id_ID/">fintech aman Amartha</a> usahanya terus berkembang. Apalagi, pelayanan Amartha lebih baik saat ini. Tak hanya itu, dia juga mendapatkan pelajaran bisnis oleh para petugas Amartha di lapangan. “Saya senang bisa bergabung dengan Amartha. Mereka itu ramah dan sopan. Mereka sangat baik mau membantu usaha saya,” tutupnya.

Ibu Nia, Usaha Warung Makan Demi Kesejahteraan Keluarga

medium_inilah-cara-mengatur-keuangan-di-tahun-baru-imlek.jpeg

small_inilah-cara-mengatur-keuangan-di-tahun-baru-imlek.jpeg

thumbnail_inilah-cara-mengatur-keuangan-di-tahun-baru-imlek.jpeg

inilah-cara-mengatur-keuangan-di-tahun-baru-imlek.jpeg

Tahun Baru Imlek di tahun 2020 jatuh pada tanggal 25 Januari. Kali ini, Tahun Baru Imlek  merupakan Tahun Tikus menurut penaggalan Tionghua pada Tahun Baru China 2571. 

Dimana sebagian besar masyarakat ikut merasakan euforia tahun baru tersebut. Ada yang menikmati tahun baru Imlek bersama keluarga, saudara, menikmati liburan di tempat wisata atau membeli barang-barang  diskon di pusat perbelanjaan atau e-commerce.

Dalam tradisi China, bagi yang telah menikah, tentunya harus menyiapkan angpau untuk dibagikan kepada saudara-saudara yang belum menikah pada hari perayaan tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pengaturan keuangan saat Tahun Baru Imlek tiba.

Bagi Anda yang masih menerima angpau juga berlaku dalam mengatur keuangan. Jangan sampai angpau yang Anda terima justru habis. 

Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui cara mengatur keuangan di Tahun Baru Imlek. Berikut caranya,
<h2>Atur Angpau</h2>
Biasakan untuk mengatur angpau Anda dengan mengatur budget. Berapa nominal uang yang Anda ingin berikan kepada saudara? 

Biasanya, nominal uang disesuaikan dengan usia sang penerima. Semakin dewasa maka semakin besarlah nominal uang tersebut. 

Jika budget Anda terbatas, jangan menaikan nominal uang pada tahun ini. Begitu juga dengan penerima angpau. Anda bisa gunakan angpau itu untuk berinvestasi atau menabung.
<h2>Belanja Barang Diskon</h2>
Mulai mencari barang-barang diskon baik di pusat perbelanjaan maupun di toko online. 

Biasanya, saat Tahun Baru Imlek, beberapa pusat perbelanjaan dan toko online menjual barang diskon. Raihlah kesempatan itu untuk membeli barang diskon.
<h2>Libur Hemat</h2>
Jika Anda ingin berlibur di Tahun Baru Imlek. Biasakan membeli tiket transportasi jauh sebelum hari libur. 

Jika tidak, biaya transportasi akan mahal saat membeli bertepatan dengan Tahun Baru Imlek. Begitu juga dengan Hotel. Anda harus membeli jauh-jauh hari.
<h2>Pendanaan</h2>
Nah, Anda bisa mulai melakukan pendanaan atau <a href="https://amartha.com/">Peer to Peer</a> (P2P) Lending. Anda bisa memulai pendanaan awal dengan Rp 3 juta untuk mendanai pengusaha mikro perempuan di <a href="http://amartha.com">Amartha</a>. 

Anda akan mendapatkan keuntungan hingga 15 persen di Amartha. Ayo, mulailah pendanaan untuk tabungan masa depan!
<h2>Siapkan Biaya</h2>
Sebelum Tahun Baru Imlek Anda harus persiapkan biaya jauh-jauh hari. Anda harus menyiapkan dana khusus seperti dekorasi rumah, makanan, dan angpau. Pastikan dana yang Anda siapkan sesuai dengan budget dan kebutuhan dengan baik.

Berikut tips cara mengatur keuangan menjelang Tahun Baru Imlek. Semoga bermanfaat dan kamu bisa mengikuti tips seperti diatas.

Inilah Cara Mengatur Keuangan di Tahun Baru Imlek

medium_tingkatkan-kesejahteraan-perekonomian-dengan-berinvestasi-pada-ukm.jpeg

small_tingkatkan-kesejahteraan-perekonomian-dengan-berinvestasi-pada-ukm.jpeg

thumbnail_tingkatkan-kesejahteraan-perekonomian-dengan-berinvestasi-pada-ukm.jpeg

tingkatkan-kesejahteraan-perekonomian-dengan-berinvestasi-pada-ukm.jpeg

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pusat Statistik dan United Nation Population Fund menyatakan, pada 2018 ada 58,97 juta pelaku UMKM di Indonesia. Artinya, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami perkembangan yang signifikan.

Namun, data yang dirujuk oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditemukan bahwa sebanyak 70% dari 60 juta pelaku UMKM belum mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan. Keadaan tersebut disebabkan karena adanya kendala administratif serta manajemen keuangan dan bisnis yang masih dikelola secara manual. 

Padahal menurut Kementerian Koperasi dan UKM mencatat kalau produk domestik bruto dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai angka 60,34%. Angka tersebut mampu mengurangi jumlah pengangguran secara signifikan. Lalu, bagaimana mengatasi solusi yang dialami oleh pelaku UMKM untuk mendapatkan modal?
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/money-quiz/mendorong-umkm-melalui-fintech/">Mendorong UMKM melalui Fintech</a></h4>
Kini, pelaku UMKM tidak perlu khawatir lagi untuk mendapatkan tambahan <a href="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/">modal usaha</a>. Pasalnya sudah ada banyak platform yang menghubungkan antara pelaku UMKM kepada investor sehingga mereka dengan mudah bisa mendapatkan tambahan modal usaha. Kita mengenalnya dengan nama peer to peer lending (P2P) Lending.

P2P Lending merupakan <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">alternatif online baik bagi investor</a> atau pelaku UMKM saat ini. Keduanya menghubungkan yang sebelumnya sulit dihubungkan dengan cara konvensional. Pelaku UMKM bisa mendapatkan tambahan modal usaha dengan bunga yang rendah sementara investor mendapatkan keuntungan dari modal yang disalurkannya.

Salah satu <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/pendanaan-p2p-lending-semakin-aman-dengan-rdl/">P2P Lending</a> tersebut adalah Amartha. Meskipun sama-sama menghubungkan pelaku UMKM kepada investor, Amartha memiliki keunikannya sendiri. Amartha memilih untuk menyalurkan modal usaha investor kepada para perempuan-perempuan usaha mikro di pedesaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan yang merata bagi Indonesia sehingga dapat dikatakan bahwa Amartha merupakan salah satu alternatif investasi yang baik.
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/amartha/lenders-corner/mengenal-tanggung-renteng-di-amartha/">Mengenal Tanggung Renteng di Amartha</a></h4>
Sebagai P2P Lending, Amartha merupakan salah satu yang sudah mendapatkan izin operasional dari OJK. Selain itu, Amartha juga sudah tersertifikasi ISO 27001 di mana data diri pendana dan peminjam akan dijaga kerahasiaannya. Menariknya, pendana yang mendanai akan mendapatkan keuntungan hingga 15% flat per tahun loh. Tunggu apalagi, segera cek <a href="http://amartha.com">Amartha.com</a> sekarang.

Tingkatkan Kesejahteraan Perekonomian dengan Berinvestasi pada UKM

medium_andi-taufan-garuda-putra.jpeg

small_andi-taufan-garuda-putra.jpeg

thumbnail_andi-taufan-garuda-putra.jpeg

andi-taufan-garuda-putra.jpeg

<a href="https://amartha.com/blog/tag/andi-taufan-garuda-putra/">Andi Taufan Garuda Putra</a> merupakan Pendiri dan CEO Amartha dan kini menjadi Staf Khusus Presiden. <a href="http://amartha.com">Amartha</a> adalah perusahaan pionir&nbsp;&nbsp;peer to peer (p2p) lending atau fintech p2p berdampak sosial yang menyalurkan pendanaan modal usaha mikro kepada perempuan di pedesaan. Hingga kini, Amartha telah menghubungkan dan menyalurkan pendanaan dari pendana di perkotaan sebesar Rp 1,6 triliun kepada lebih dari 339 ribu mitra di pedesaan pulau Jawa,&nbsp; Sulawesi dan Sumatera.&nbsp;

Pria berdarah Bugis yang akrab disapa Taufan ini, lahir di Jakarta pada 32 tahun lalu. Taufan merupakan anak tertua dari dua bersaudara yang telah mengenyam gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung dan Master of Public Administration, Harvard Kennedy School. Dia juga telah menikah dengan Putri Nandi Pinta Agusria. Dari pernikahan itu, dia memiliki seorang putra bernama Andi Denali Rumi Garudaputra.

Mengawali karir di IBM Global Business Services, Taufan tergerak hatinya untuk meninggalkan pekerjaannya dan melakukan sesuatu yang lebih bernilai bagi rakyat kecil. Di tahun 2010, Taufan mendirikan <a href="https://amartha.com/blog/tag/amartha/">Amartha</a>, bisnis berdampak sosial memberikan akses permodalan kepada perempuan. di piramida terbawah di pedesaan, diawali dengan perempuan di <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/ciseeng-saksi-sejarah-berdirinya-amartha/">Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor</a>.

Para perempuan diwajibkan untuk membentuk kelompok untuk saling mendukung mengembangkan usaha satu sama lain dan juga membantu bila ada anggota yang mengalami kesulitan dengan tanggung renteng.

“100 persen peminjam merupakan pelaku usaha mikro perempuan di desa. Sebagai bisnis yang dilandasi nilai-nilai sosial, kami ingin membantu mencapai sustainable development goals melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan mengurangi ketimpangan pendapatan di pedesaan,” kata Taufan.

[caption id="attachment_4802" align="aligncenter" width="1280"]<img class="wp-image-4802 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2019_11_21_at_3_16_15_PM_9bc942366c.jpeg" alt="" width="1280" height="720"> Andi Taufan Garuda Putra bersama para mitra usaha Amartha di Ciseeng, Bogor[/caption]

Taufan memberikan pinjaman modal usaha kepada beberapa warga di desa tersebut. Dia mendirikan Amartha untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat desa yang selalu terlibat hutang dengan rentenir. Bahkan, mereka sulit mendapatkan pinjaman usaha dari lembaga uang konvensional. Ini karena, mereka tidak memiliki syarat yang cukup untuk lembaga tersebut seperti tidak mempunyai tabungan di bank atau tidak mempunyai sejarah kredit.&nbsp;
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga:&nbsp;<a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-raih-penghargaan-sdg-finance-geneva-summit-2019-di-jenewa/">Amartha Raih Penghargaan SDG's di Jenewa</a></h4>
Selain itu, lokasi mereka sulit dijangkau oleh lembaga keuangan konvensional. Akses transportasi&nbsp; yang sulit membuat Taufan mendatangi para pelaku usaha mikro di desa tersebut dengan kereta api, angkutan umum maupun ojek setempat.“Dulu jalanan di desa masih penuh lubang. Banyak batu dan tanah di jalan. Enggak seperti sekarang. Jalanan sudah bagus,” kata Taufan.

Melalui pendekatan sosial bisnis, Taufan membuat lembaga keuangan dengan sistem yang mudah menggunakan pola pembiayaan kelompok. Mulanya, dia hanya memberikan pinjaman kepada sekitar 20 orang peminjam. Tak disangka, pertumbuhan peminjam semakin bertambah hingga 200 orang.&nbsp;

Kegigihannya membangun perusahaan ini membuahkan hasil. Dia mendapatkan penghargaan Ashoka Young Change Makers Awards 2010. Setelah mendapatkan penghargaan itu, orang tuanya yang dahulu tidak mendukung. Kini, mendukung usahanya dalam membangun Amartha. Meski begitu, tantangan di depan masih harus terus dihadapinya. Beberapa kali, dia mengalami kegagalan, namun tak membuatnya pupus harapan.“Ya, sempat sulit juga mendapatkan pinjaman usaha untuk ibu-ibu saat itu. Karena kami masih menggunakan sistem manual,” ungkapnya.

[caption id="attachment_4803" align="aligncenter" width="720"]<img class="size-full wp-image-4803" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2019_11_21_at_2_17_38_PM_7ce30943bd.jpeg" alt="" width="720" height="960"> Andi Taufan Garuda Putra bersama Presiden Jokowi[/caption]

Selepas menyelesaikan masa studinya di Master of Public Adminstration dari Harvard University pada tahun 2016, dia mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending yang menghubungkan investor dengan usaha mikro perempuan di pedesaan melalui pemanfaatan teknologi.

Sekitar tahun 2015, beberapa perusahaan fintech peer to peer lending memang mulai bermunculan di Indonesia. Perubahan ini ternyata membawa Amartha menjadi salah satu fintech lending yang diperhitungkan di Indonesia.

Melihat peluang bisnis Amartha, pada 2017, Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha Bank Mandiri, menyuntikan dana kepada Amartha. MCI berpartisipasi dengan Lynx Asia Partners, Beenext, dan Midplaza Holding dalam pendanaan tersebut.&nbsp;

Sederet penghargaan pun terus bermunculan atas prestasi Amartha dalam mewujudkan inklusi keuangan. <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/pencapaian-amartha-di-tahun-2018/">Pada 2018</a>, Amartha meraih beberapa penghargaan dari dalam maupun luar negeri seperti Mastel Digital Inclusion Awards 2018 untuk kategori startup fintech,&nbsp; UN Capital Development Fund (UNCDF), “30 Promising Growth-stage Startups 2018” dari Forbes Indonesia dan InnovationXchange (iXc), Frontier Innovators yang diinisiasi pemerintah Australia.&nbsp;
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga:&nbsp;<a class="breadcrumbs__url" style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/mau-mulai-usaha-ini-katataufan/">Mau Mulai Usaha? Ini #KataTaufan</a></h4>
<h1>Berkembang Pesat</h1>
Amartha juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari total dana yang disalurkan. Pada akhir 2018, total dana yang didistribusikan mencapai lebih dari Rp 700 Miliar, meningkat lebih dari 200% dari tahun 2017 sebesar Rp 200 miliar. Amartha pun terus berkembang hingga&nbsp; menjangkau Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kini, Amartha telah menyalurkan Rp 1, 5 Triliun kepada lebih dari 336.000 pengusaha mikro perempuan di Indonesia (Data Amartha, 19 November 2019).

Hingga pada Oktober 2019, <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-jangkau-pulau-sulawesi/">Amartha telah menjangkau pulau Sulawesi</a>. Sulawesi Selatan menjadi cabang pertama Amartha. Sebagai putra daerah Sulawesi Selatan, dia bangga Amartha dapat menjangkau pulau Sulawesi. Bahkan, pada akhir tahun, Amartha akan menjangkau pulau Sumatera.&nbsp;

Atas prestasinya dalam memberantas kemiskinan, November 2019, Amartha mendapatkan penghargaan di <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-raih-penghargaan-sdg-finance-geneva-summit-2019-di-jenewa/">SDG Geneva Summit 2019</a>, Jenewa, Swiss. Penghargaan tersebut disematkan kepada Amartha sebagai perusahaan jasa keuangan yang berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan pertama, yaitu pengentasan kemiskinan.

[caption id="attachment_4804" align="aligncenter" width="1280"]<img class="wp-image-4804 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2019_11_21_at_3_14_08_PM_bc6c0677fe.jpeg" alt="" width="1280" height="853"> Andi Taufan Garuda Putra di kantor Amartha, Jakarta[/caption]

Amartha menjadi satu-satunya perusahaan fintech dari Asia Tenggara yang terpilih sebagai finalis bersama 11 negara berkembang lainnya dari seluruh dunia. Terhitung ada tiga perusahaan fintech dari India, Meksiko dan Somalia/Peru yang menjadi pesaing Amartha pada kategori Jasa Keuangan.

“Adalah impian saya dapat melihat Indonesia yang semakin sejahtera dan merata. Dengan hadirnya Amartha, kita dapat berkontribusi dalam meningkatkan akses pembiayaan sektor UMKM sehingga dapat menciptakan perekonomian yang lebih inklusif di Indonesia, tutupnya.

&nbsp;

Andi Taufan Garuda Putra, Dirikan Amartha untuk Kesejahteraan Merata di Indonesia

medium_apa-itu-peer-to-peer-lending.jpeg

small_apa-itu-peer-to-peer-lending.jpeg

thumbnail_apa-itu-peer-to-peer-lending.jpeg

apa-itu-peer-to-peer-lending.jpeg

Kemajuan teknologi membuka era baru dalam sebuah perusahaan dan aktivitas pinjam-meminjam sampai juga aktivitas investasi. 



Ya, kini banyak sekali <a href="https://amartha.com/blog/work-smart/startup/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Pengertian Startup dan Bedanya Dengan Perusahaan Konvensional">start-up atau perusahaan rintisan</a> yang menggunakan teknologi terbaru untuk memudahkan hidup manusia, salah satunya untuk melakukan pinjaman dan investasi. Salah satu start-up tersebut dikenal dengan finansial teknologi (fintek).



Badan internasional pemantau dan pemberi rekomendasi kebijakan mengenai sistem keuangan global, Financial Stability Board (FSB) membagi fintek ke dalam empat kategori berdasarkan jenis investasi. Salah satu di antaranya adalah peer to peer lending (P2P Lending).



<h4>Baca Juga: <a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/memahami-dan-mengatur-risiko-di-peer-to-peer-lending/">Memahami dan Mengatur Risiko di Peer to Peer Lending&nbsp;</a></h4>



<h2>Apa Itu Peer to Peer Lending?</h2>



<a href="https://amartha.com/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Apa itu Peer to peer lending</a> atau familiar disingkat sebagai P2P adalah perusahaan yang mempertemukan langsung antara <a href="https://amartha.com/pendanaan/">investor</a> dengan peminjam tanpa perantara. 



Melalui teknologi dan sejumlah sistem yang dimiliki oleh P2P, antara investor dan peminjam tidak perlu bertemu tatap mata langsung. Mereka akan dialihkan melalui sebuah sistem seperti aplikasi atau website sehingga lebih efisien dari segi waktu.



<h2>Bagaimana Cara Kerja Peer to Peer Lending?</h2>



<a href="https://amartha.com/id_ID/carakerja/">Cara kerja P2P Lending</a> terbagi menjadi dua, yaitu cara kerja untuk peminjam dan untuk investor. Secara umum baik peminjam dan investor tinggal mendaftarkan diri di aplikasi atau website lalu mengajukan pinjaman atau melakukan investasi.



Namun, agak sedikit berbeda di p2p lending Amartha. Di Amartha, para peminjam perlu membentuk kelompok sekitar 10- 25 orang lalu menghubungi tim Business Partner Amartha untuk mengajukan pinjaman. 



Setelah itu, peminjam akan di cek kelayakannya oleh tim Amartha dan menunggu pencairan. Sementara investor hanya perlu mendaftarkan diri, menunggu verifikasi akun, dan mulai melakukan investasi di aplikasi atau website Amartha.



<h4 class="has-very-dark-gray-color has-text-color">Baca Juga:&nbsp;<a class="breadcrumbs__url" style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/adakah-pajak-untuk-pendana-di-peer-to-peer-lending/">Adakah Pajak untuk Pendana di Peer To Peer Lending?</a></h4>



Bagi investor, keuntungan melakukan investasi di peer to peer lending adalah mendapatkan keuntungan yang lebih menarik dibanding instrumen investasi lainnya. Di <a href="http://amartha.com">Amartha</a>, setiap orang yang melakukan investasi bisa mendapatkan keuntungan hingga 15% flat per tahun. 



Selain itu, Amartha turut memberikan dampak sosial yang nyata bagi Indonesia. Sementara keuntungan bagi peminjam adalah mendapatkan modal usaha serta pendampingan dan pelatihan literasi keuangan setiap minggunya bersama tim Business Partner Amartha.

Apa itu Peer to Peer Lending (P2P Lending) ?

medium_ada-3-jenis-investor-apa-saja.jpeg

small_ada-3-jenis-investor-apa-saja.jpeg

thumbnail_ada-3-jenis-investor-apa-saja.jpeg

ada-3-jenis-investor-apa-saja.jpeg

Amartha merupakan perusahaan <a href="https://amartha.com/">peer to peer lending</a> yang menghubungkan para pendana atau investor di kota kepada pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan.

Berdiri sejak tahun 2010, Amartha berawal dari sebuah koperasi di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. Kini, Amartha yang didirikan oleh Andi Taufan Garuda Putra ini telah menjangkau seluruh pulau Jawa. Bahkan, pada Oktober lalu, Amartha telah memiliki cabang di beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Amartha merupakan salah satu alternatif investasi yang dapat dilakukan secara online sehingga investor tidak perlu menghampiri peminjam secara lansung. Pasalnya, mereka sudah terhubung melalui platform teknologi seperti website dan aplikasi.

Bahkan, investor dapat melihat secara detil peminjam melalui dashboard yang dimiliki Amartha. Secara berkala, Amartha akan melaporkan beberapa informasi dan perkembangan pelaku usaha mikro tersebut.

Nah, untuk mengenal lebih jauh mengenai jenis jenis investor di Amartha. Berikut ini tiga investor di Amartha,
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/amartha-jangkau-pulau-sulawesi/?utm_source=blog-amartha&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=amartha-jangkau-pulau-sulawesi">Amartha Jangkau Pulau Sulawesi</a></h4>
<h2>Investor Individu</h2>
<a href="https://amartha.com/">Investor individu</a> Amartha adalah masyarakat umum yang mendaftar atas nama pribadi di platform Amartha. Untuk ikut serta sebagai investor individu, Anda dapat mendaftarkan diri dan membuat akun di www.amartha.com. Investor yang ingin mendaftar harus menyertakan kartu tanda pengenal (KTP) dan rekening bank dari Indonesia.
<h2>Investor Institusional</h2>
Investor institusional adalah sebuah perusahaan dengan badan hukum seperti Comanditaire Venootschap (CV) atau Perseroan Terbatas (PT) yang mendaftarkan diri di Amartha. Mereka akan dibantu oleh Relationship Manager Amartha untuk mengelola profil dan proses investasi di Amartha.
<h2>Investor Asing</h2>
Investor Asing adalah orang yang memiliki kewarganegaraan luar negeri serta ingin melakukan investasi di Amartha. Bagi investor asing yang ingin melakukan alternatif investasi seperti di Amartha harus memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) serta membuat akun terlebih dahulu dengan menghubungi tim customer support di email support@amartha.com.
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga: <a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-panjang/?utm_source=blog-amartha&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-panjang">Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Panjang</a></h4>
Nah, sudah tahu khan tiga <a href="https://amartha.com/">investor</a> di Amartha. Ayo, mulai mendanai di Amartha.com. Dengan melakukan pendanaan mulai dari Rp 3 Juta, Anda sudah membantu pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan.

Ada 3 Jenis Investor, Apa Saja?

medium_amartha-raih-opini-wtp-dari-pwc.jpeg

small_amartha-raih-opini-wtp-dari-pwc.jpeg

thumbnail_amartha-raih-opini-wtp-dari-pwc.jpeg

amartha-raih-opini-wtp-dari-pwc.jpeg

&nbsp;<a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>, perusahaan fintech peer-to-peer (p2p) lending tepercaya berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau unqualified opinion dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis &amp; Rekan, anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers (PwC) untuk Laporan Keuangan Amartha tahun 2018.

“Amartha terus mengedepankan tata kelola perusahaan yang akuntabel, bersih dan transparan. Dengan hasil ini (unqualified opinion) diharapkan meningkatkan kepercayaan publik, para mitra, pendana dan pemegang saham sehingga menumbuhkan kepercayaan pula kepada market dan industri p2p lending secara keseluruhan,” kata CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra.&nbsp;

Amartha memiliki komitmen serius untuk memenuhi standar akuntansi keuangan (SAK) dan regulasi serta proses audit yang sangat komprehensif oleh PwC. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan perlindungan dana pelanggan dan mengantisipasi penyalahgunaan dana. Dengan demikian, Amartha dapat menjadi <a href="https://amartha.com/">alternatif investasi</a> sektor ekonomi informal yang aman dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia. Selain melakukan audit, Amartha bersama PwC juga sudah melakukan audiensi terkait regulasi dengan OJK.
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga:<a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-jangkau-pulau-sulawesi/">&nbsp;Amartha Jangkau Pulau Sulawesi</a></h4>
Opini Wajar Tanpa Pengecualian adalah penilaian auditor independen bahwa laporan keuangan perusahaan disajikan secara wajar dan tepat, tanpa pengecualian dan sesuai dengan SAK. Proses audit Amartha yang berjalan sejak 2018 ini dilakukan oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis &amp; Rekan yang merupakan anggota dari jaringan global PwC.

Hingga Oktober 2019, Amartha telah menyalurkan pendanaan senilai Rp1,44 Triliun kepada lebih dari 300.000 perempuan pengusaha mikro di 4.100 desa seluruh Indonesia. Selain membantu memberdayakan perempuan desa, pendana akan mendapatkan keuntungan menarik hingga 15% per tahun.&nbsp;

Tingkat Keberhasilan (TKB) mitra usaha (sebutan bagi pelaku usaha mikro perempuan) Amartha dalam membayar kembali pinjaman mencapai 99,19%. Sehingga tingkat Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah Amartha selama ini terjaga di bawah 1%, jauh di bawah rata-rata industri fintech yang disebut OJK sebesar 3,18%. Pengelolaan dana tersebut dipertanggungjawabkan Amartha secara transparan setiap tahun dengan menggandeng PwC sebagai lembaga audit independen.
<h4 style="text-align: center;">Baca Juga:&nbsp;<a style="color: #800080;" href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-peroleh-opini-tanpa-modifikasian-dari-pwc/">Amartha Peroleh Opini Tanpa Modifikasian dari PwC</a></h4>
“Amartha sebagai perusahaan fintech tepercaya berizin usaha OJK, mengemban tanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa ada perusahaan fintech p2p lending baik yang secara transparan mempublikasikan perkembangan perusahaannya. Mulai dari jumlah dana yang disalurkan, jumlah penerima pendanaan, hingga kinerja pengembalian pendanaan,” terang CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra.&nbsp;

Selain transparansi dan performa pendanaan yang baik, Amartha fintek juga membawa dampak sosial nyata bagi masyarakat di pedesaan. Riset <a href="https://amartha.com/blog/tech/business/infografis-amartha-bantu-kurangi-angka-penduduk-miskin-indonesia-2/">Social Accountability Report 2018</a>, menunjukkan bahwa Amartha berhasil mengurangi jumlah mitra Amartha yang ada di bawah garis kemiskinan sebanyak 22%. Pendapatan perempuan desa mitra Amartha juga naik dari Rp4,2 juta menjadi Rp6,7 juta per bulan atau naik 59%.

Amartha Raih Opini WTP dari PWC

medium_ini-5-kontribusi-fintech-lending-di-indonesia.jpeg

small_ini-5-kontribusi-fintech-lending-di-indonesia.jpeg

thumbnail_ini-5-kontribusi-fintech-lending-di-indonesia.jpeg

ini-5-kontribusi-fintech-lending-di-indonesia.jpeg

Beberapa tahun ini, fintech lending di Indonesia tumbuh pesat. Pada Oktober 2018, Otoritas Jasa Keuangan  mencatat ada 73 <a href="https://amartha.com/id_ID/">perusahaan fintech</a> yang telah terdaftar dan diawasi. Pertumbuhan penyaluran pinjaman di fintech lending pun terus melaju pesat. Dalam riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bersama Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) dengan menggunakan data  terakhir Otoritas Jasa Keuangan menyatakan total penyaluran pinjaman pada kuartal II mencapai Rp 7,64 triliun dengan jumlah peminjam mencapai 1,47 juta. Seperti dilansir Republika, jumlah penyaluran pinjaman ini mengalami peningkatan pesat dibanding tahun sebelumnya yakni sekitar Rp 200 miliar. 

Namun, masyarakat pun perlu berhati-hati dengan perusahaan fintech lending illegal. Perusahan fintech lending illegal ini tidak mempunyai izin dari Pemerintah. Oleh karena itu, perusahaan - perusahaan fintech lending diharuskan mendaftar terlebih dahulu kepada OJK. Hal ini dilakukan agar OJK dapat mengawasi perusahaan tersebut. 

<a href="https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Penyelenggara-Fintech-Terdaftar-di-OJK-per-15-Mei-2019.aspx">Amartha telah terdaftar dan diawasi OJK</a> pada 31 Mei 2017. Pertumbuhan Amartha berkembang pesat. Jika pada 2017, Amartha  telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 225 miliar kepada lebih dari 70.000 pengusaha mikro. Pada Oktober 2018, Amartha berhasil melayani lebih dari 150.000 pengusaha mikro di lebih dari 35 Kabupaten dengan menyalurkan pendanaan sebesar Rp 635 miliar. Berikut 5 kontribusi fintech lending di Indonesia menurut riset yang dilakukan Indef,
<h2>Menyerap Tenaga Kerja</h2>
Pengembangan fintech telah menyerap tenaga kerja sebesar 215.433 orang. Penyerapan tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan kegiatan fintech sebesar 143,074 tenaga kerja baru.
<h2>Menstimulus Pertumbuhan Perbankan</h2>
Fintech lending telah menstimulus pertumbuhan perbankan(0,8 persen), perusahaan pembiayaan (0,6 persen) dan ICT (0,2 persen). Jasa keuangan perbankan tumbuh karena Fintech selama ini sangat erat kaitannya dengan perbankan. Bahkan ada beberapa Fintech yang mendapatkan suntikan dana dari perbankan.
<h2>Tingkatkan Penyaluran Kredit di UMKM</h2>
Fintech lending terbukti meningkatkan penyaluran kredit khususnya sektor umkm. Perusahaan p2p lending seperti Amartha telah menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 150,000 pengusaha mikro perempuan.
<h2>Fintech Menambah GDP</h2>
Pengembangan fintech kurang dari dua tahun telah menambah GDP sebesar Rp 25,97 triliun. Secara sektoral, sektor yang memperoleh dampak signifikan terhadap adanya investasi di fintech dan penyaluran dana fintech adalah jasa perbankan, jasa keuangan perbankan, jasa perusahaan, jasa dana pensiun serta informasi dan komunikasi.
<h2>Menambah Pendapatan Gaji</h2>
Fintech lending telah menambah pendapatan (upah dan Gaji) sebesar Rp 4,56 Triliun.

Nah itulah 5 Kontribusi <a href="https://amartha.com/id_ID/">Fintech Lending di Indonesia</a> yang perlu Anda ketahui yang dapat membawa dampak secara sosial maupun personal.

Ini 5 Kontribusi Fintech Lending di Indonesia

Generasi millennial atau milenial sudah menyasar fintech peer to peer lending. Hal ini terbukti dari data karakter pengguna fintech P2P lending yang dicatat OJK pada 2019. Generasi millenial yang menjadi pemberi pinjaman atau pendana mencapai 69,53 persen. Sementara itu, pendana generasi X dan baby boomer atau usia 35-54 tahun seebsar 27,26 persen. Sementara itu, sisanya untuk generasi lain.

Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center  mencatat millennials lebih fasih dalam hal teknologi dibandingkan dengan orangtua mereka, sehingga banyak hal yang mereka integrasikan dengan kemajuan teknologi. Fakta unik lain yang dimiliki oleh millennials ialah, 90% dari mereka menggunakan internet, dan lebih banyak menghabiskan waktu pada teknologi.

Apa saja sih yang membuat millenial tertarik dengan <a href="https://amartha.com">fintech p2p lending</a>. Berikut ini 5 alasannya,
<blockquote>
Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/tech/business/beri-dampak-sosial-ini-keunggulan-fintech-lending/">Beri Dampak Sosial, Ini Keunggulan Fintech Lending</a>
</blockquote>
<h2>Kemudahan</h2>
Fintech p2p lending memberikan kemudahan kepada penggunanya untuk melakukan pendanaan. Hanya dengan satu klik, kamu bisa melakukan pendanaan. Bahkan, beberapa perusahaan p2p lending memiliki platform dan aplikasi khusus seperti amartha.com.
<h2>Kecepatan</h2>
Selain mudah, p2p lending juga memberikan kemudahan bagi para pendana. Dengan mengunakan teknologi informasi, para pendana bisa dengan cepat memilih para peminjam.
<h2>Keamanan</h2>
Keamanan juga merupakan hal yang paling terpenting. Saat ini, <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-efisiensi-keamanan-dan-transparansi/">keamanan fintech p2p lending</a> di Indonesia menjadi salah satu fokus Pemerintah. OJK pun telah mengharuskan para perusahaan fintech lending untuk mendaftar. Agar Pemerintah memastikan keamanan bagi masyarakat. OJK pun memberikan seleksi ketat bagi perusahaan yang ingin mendapatkan izin usaha. Amartha pun telah mendapatkan izin usaha dan diawasi oleh OJK.
<blockquote>
Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/tech/business/bukan-ancaman-bank-gandeng-fintech-p2p-lending/">Bukan Ancaman, Bank Gandeng Fintech P2P Lending</a>
</blockquote>
<h2>Keuntungan</h2>
Imbal hasil atau keuntungan yang didapatkan dari fintech p2p lending terbilang menarik, bisa melebihi lembaga keuangan konvensional lainnya. Misalnya, Amartha memberikan keuntungan menarik hingga 15 persen.
<h2>Transparan</h2>
Transparansi juga diberikan oleh perusahaan p2p lending. Pendana akan mendapatkan laporan keuangan mengenai pengembalian maupun keuntungan dari hasil pendanaan tersebut melalui dashboard.

Nah, sudah paham khan mengapa millenial menyasar fintech p2p lending. Kamu juga bisa melakukan pendanaan fintech p2p lending  mulai dari Rp 3 juta serta keuntungan hingga 15 persen di <a href="https://amartha.com">Amartha.com</a>. Pendanaan kamu berarti untuk para pelaku usaha mikro perempuan di pedesaaan.

Millenials Sasar Fintech P2P Lending

medium_beri-dampak-sosial-ini-keunggulan-fintech-lending.jpeg

small_beri-dampak-sosial-ini-keunggulan-fintech-lending.jpeg

thumbnail_beri-dampak-sosial-ini-keunggulan-fintech-lending.jpeg

beri-dampak-sosial-ini-keunggulan-fintech-lending.jpeg

<a href="https://amartha.com/id_ID/">Financial technology (Fintech)</a> terus berkembang di Indonesia. Sejak kemunculannya pada 2015, fintech mengalami perkembangan terutama fintech peer to peer lending. Saat ini, ada sekitar 127 fintech lending yang telah terdaftar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan - perusahan itu telah telah menyalurkan dana sebesar Rp 44,8 triliun dari 9,74 juta peminjam dan 498.000 pemberi pinjaman.

Tapi tahukah, fintech lending juga memberikan dampak sosial? Amartha adalah salah satu perusahaan fintech lendign yang berdampak sosial. Perusahaan yang didirikan oleh Andi Taufan Garuda Putra pada 2010 ini mempunyai visi untuk mewujudkan kesejahteraan merata di Indonesia. Dengan memberikan akses layanan keuangan di pedesaan, Amartha yakin dapat memajukan ekonomi di desa. Seperti apa keunggulan finteh lending? Berikut keunggulannya,
<h2>Jangkau Pelosok Desa</h2>
Keberadaan fintech lending membuktikan dapat membuka akses keuangan di pelosok desa. Hal ini terlihat dari pencapaian Amartha selama ini. Setelah bertransformasi menjadi fintech p2p lending pada 2016, <a href="https://amartha.com/id_ID/pendanaan/">Amartha berhasil memberikan pendanaan kepada pelaku usaha mikro</a> lebih banyak lagi. Dari 7000 pelaku usaha mikro perempuan di desa pada 2016. Kini, Amartha berhasil menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 290.000 pelaku usaha mikro pada akhir Agustus 2019.
<h2>Cepat dan Mudah </h2>
Dengan penggunaan teknologi keuangan, para pendana dan peminjam dapat secara cepat terhubung. Dalam hitungan kurang dari 1 menit, saluran dana dari pendana kepada peminjam dapat terlaksana
<h2>Efisien</h2>
Penggunaan fintech juga membuat proses pekerjaan lebih efisien. Pasalnya, segala dokumen dilakukan dengan digital. Bahkan, Amartha bekerja sama dengan Privy untuk tanda tangan digital agar memudahkan proses dokumen secara digital. Amartha pun terus mengembangkan teknologi keuangan.
<h2>Transparan</h2>
Selain itu, penggunaan fintech juga transparan. Amartha transparan dalam memberikan pelaporan keuangan kepada pendana maupun peminjam. Di dashboard Amartha, pendana mendapatkan laporan keuangan secara lengkap.

Nah, sudah tahu kan keungggulan fintech lending. Yuk, mulai pendanaan di Amartha mulai dari Rp 3 juta di amartha.com. Dapatkan keuntungan menarik hingga 15 persen dan berdampak sosial bersama Amartha.

Beri Dampak Sosial, Ini Keunggulan Fintech Lending

Tag: peer to peer lending